Anda di halaman 1dari 12

(/)

ENGLISH (https://www.ojk.go.id/en/kanal/syariah/tentang-syariah/pages/PBS-dan-kelembagaan.aspx)
 TENTANG OJK (/id/tentang-ojk/)  FAQ (/id/FAQ.aspx)  KONTAK (/id/Contact.aspx)
LOGIN 🔒 (/id/_layouts/15/Authenticate.aspx?Source=https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/pages/PBS-
dan-kelembagaan.aspx)

Search...

Publik Bisnis Pers


(/ID/)

BERANDA (/ID/)

PERBANKAN

PASAR MODAL

IKNB

SYARIAH

KONSUMEN
REGULASI (/ID/REGULASI/DEFAULT.ASPX)

STATISTIK

BERITA DAN KEGIATAN

RISET

VISITOJK

Syariah (/id/kanal/syariah/Default.aspx) / Tentang Syariah (/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Default.aspx)

Perbankan Syariah dan


Kelembagaannya
 

​ ejarah Perbankan Syariah Konsep Dasar dan Prinsip-prinsip Dasar Kebijakan Pengembangan dan
S
RoadmapKonsep OperasionalAkad-akad dalam TransaksiUndang-undang dan RegulasiPerbankan
Syariah dan Kelembagaannya
a. Pengertian Perbankan SyariahBank pada dasarnya adalah entitas
yang melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk pembiayaan atau dengan kata
lain melaksanakan fungsi intermediasi keuangan. Dalam sistem perbankan di Indonesia terdapat dua
macam sistem operasional perbankan, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Sesuai UU No. 21
tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama
Indonesia seperti prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah),
universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim dan obyek yang haram.
Selain itu, UU Perbankan Syariah juga mengamanahkan bank syariah untuk menjalankan fungsi sosial
dengan menjalankan fungsi seperti lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat,
infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir)
sesuai kehendak pemberi wakaf (wakif).Pelaksanaan fungsi pengaturan dan pengawasan perbankan
syariah dari aspek pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik dilaksanakan oleh OJK
sebagaimana halnya pada perbankan konvensional, namun dengan pengaturan dan sistem
pengawasan yang disesuiakan dengan kekhasan sistem operasional perbankan syariah. Masalah
pemenuhan prinsip syariah memang hal yang unik bank syariah, karena hakikinya bank syariah adalah
bank yang menawarkan produk yang sesuai dengan prinsip syariah. Kepatuhan pada prinsip syariah
menjadi sangat fundamental karena hal inilah yang menjadi alasan dasar eksistensi bank syariah.
Selain itu, kepatuhan pada prinsip syariah dipandang sebagai sisi kekuatan bank syariah. Dengan
konsisten pada norma dasar dan prinsip syariah maka kemaslhahatan berupa kestabilan sistem,
keadilan dalam berkontrak dan terwujudnya tata kelola yang baik dapat berwujud.Sistem dan
mekanisme untuk menjamin pemenuhan kepatuhan syariah yang menjadi isu penting dalam
pengaturan bank syariah. Dalam kaitan ini lembaga yang memiliki peran penting adalah Dewan
Syariah Nasional (DSN) MUI. Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
memberikan kewenangan kepada MUI yang fungsinya dijalankan oleh organ khususnya yaitu DSN-MUI
untuk menerbitkan fatwa kesesuaian syariah suatu produk bank. Kemudian Peraturan Bank Indonesia
(sekarang POJK) menegaskan bahwa seluruh produk perbankan syariah hanya boleh ditawarkan
kepada masyarakat setelah bank mendapat fatwa dari DSN-MUI dan memperoleh ijin dari OJK. Pada
tataran operasional pada setiap bank syariah juga diwajibkan memiliki Dewan Pengawas Syariah
(DPS) yang fungsinya ada dua, pertama fungsi pengawasan syariah dan kedua fungsi advisory
(penasehat) ketika bank dihadapkan pada pertanyaan mengenai apakah suatu aktivitasnya sesuai
syariah apa tidak, serta dalam proses melakukan pengembangan produk yang akan disampaikan
kepada DSN untuk memperoleh fatwa. Selain fungsi-fungsi itu, dalam perbankan syariah juga
diarahkan memiliki fungsi internal audit yang fokus pada pemantauan kepatuhan syariah untuk
membantu DPS, serta dalam pelaksanaan audit eksternal yang digunakan bank syariah adalah auditor
yang memiliki kualifikasi dan kompetensi di bidang syariah.Secara umum terdapat bentuk usaha bank
syariah terdiri atas Bank Umum dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), dengan perbedaan
pokok BPRS dilarang menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas sistem
pembayaran. Secara kelembagaan bank umum syariah ada yang berbentuk bank syariah penuh (full-
pledged) dan terdapat pula dalam bentuk Unit Usaha Syariah (UUS) dari bank umum konvensional.
Pembagian tersebut serupa dengan bank konvensional, dan sebagaimana halnya diatur dalam UU
perbankan, UU Perbankan Syariah juga mewajibkan setiap pihak yang melakukan kegiatan
penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk simpanan atau investasi berdasarkan prinsip syariah
harus terlebih dahulu mendapat izin OJK. b. Tujuan dan Fungsi Perbankan SyariahPerbankan Syariah
dalam melakukan kegiatan usahanya berasaskan pada Prinsip Syariah, demokrasi ekonomi, dan
prinsip kehati-hatian. Perbankan Syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Sedangkan fungsi dari perbankan syariah adalah :Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi
sosial dalam bentuk lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah,
hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat. Bank Syariah
dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada
pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif). Pelaksanaan fungsi sosial
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. c. Struktur Perbankan SyariahBerdasarkan Kegiatannya Bank Syariah dibedakan menjadi
Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. 1.) Bank Umum Syariah
Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.Kegiatan usaha Bank Umum Syariah meliputi: menghimpun dana dalam bentuk Simpanan
berupa Giro, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad wadi'ah
atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; menghimpun dana dalam bentuk
Investasi berupa Deposito, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan
Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; menyalurkan
Pembiayaan bagi hasil berdasarkan Akad mudharabah, Akad musyarakah, atau Akad lain yang tidak
bertentangan dengan Prinsip Syariah; menyalurkan Pembiayaan berdasarkan Akad murabahah, Akad
salam, Akad istishna', atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; menyalurkan
Pembiayaan berdasarkan Akad qardh atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah;
menyalurkan Pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak kepada Nasabah
berdasarkan Akad ijarah dan/atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik atau Akad lain
yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; melakukan pengambilalihan utang berdasarkan
Akad hawalah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; melakukan usaha kartu
debit dan/atau kartu pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah; membeli, menjual, atau menjamin atas
risiko sendiri surat berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata berdasarkan
Prinsip Syariah, antara lain, seperti Akad ijarah, musyarakah, mudharabah, murabahah, kafalah, atau
hawalah; membeli surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah yang diterbitkan oleh pemerintah
dan/atau Bank Indonesia; menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan pihak ketiga atau antarpihak ketiga berdasarkan Prinsip Syariah; melakukan
Penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu Akad yang berdasarkan Prinsip Syariah;
menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah;
memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan Nasabah berdasarkan
Prinsip Syariah; melakukan fungsi sebagai Wali Amanat berdasarkan Akad wakalah; memberikan
fasilitas letter of credit atau bank garansi berdasarkan Prinsip Syariah; dan melakukan kegiatan lain
yang lazim dilakukan di bidang perbankan dan di bidang sosial sepanjang tidak bertentangan dengan
Prinsip Syariah dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2.) Unit Usaha Syariah
yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum Konvensional yang
berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
Prinsip Syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu Bank yang berkedudukan di luar negeri
yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari
kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah.Kegiatan usaha UUS meliputi: menghimpun
dana dalam bentuk Simpanan berupa Giro, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan
itu berdasarkan Akad wadi'ah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah;
menghimpun dana dalam bentuk Investasi berupa Deposito, Tabungan, atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan
dengan Prinsip Syariah; menyalurkan Pembiayaan bagi hasil berdasarkan Akad mudharabah, Akad
musyarakah, atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; menyalurkan
Pembiayaan berdasarkan Akad murabahah, Akad salam, Akad istishna', atau Akad lain yang tidak
bertentangan dengan Prinsip Syariah; menyalurkan Pembiayaan berdasarkan Akad qardh atau Akad
lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; menyalurkan Pembiayaan penyewaan barang
bergerak atau tidak bergerak kepada Nasabah berdasarkan Akad ijarah dan/atau sewa beli dalam
bentuk ijarah muntahiya bittamlik atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah;
melakukan pengambilalihan utang berdasarkan Akad hawalah atau Akad lain yang tidak bertentangan
dengan Prinsip Syariah; melakukan usaha kartu debit dan/atau kartu pembiayaan berdasarkan Prinsip
Syariah; membeli dan menjual surat berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata
berdasarkan Prinsip Syariah, antara lain, seperti Akad ijarah, musyarakah, mudharabah, murabahah,
kafalah, atau hawalah; membeli surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah yang diterbitkan oleh
pemerintah dan/atau Bank Indonesia; menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan pihak ketiga atau antarpihak ketiga berdasarkan Prinsip Syariah;
menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah;
memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan Nasabah berdasarkan
Prinsip Syariah; memberikan fasilitas letter of credit atau bank garansi berdasarkan Prinsip Syariah;
dan melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di bidang perbankan dan di bidang sosial
sepanjang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. 3.) Bank Pembiayaan Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.Kegiatan usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
meliputi: a) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk: Simpanan berupa Tabungan atau yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad wadi'ah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan
Prinsip Syariah; dan Investasi berupa Deposito atau Tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip
Syariah; b) menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk: Pembiayaan bagi hasil berdasarkan
Akad mudharabah atau musyarakah; Pembiayaan berdasarkan Akad murabahah, salam, atau istishna';
Pembiayaan berdasarkan Akad qardh; Pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak
kepada Nasabah berdasarkan Akad ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik; dan
pengambilalihan utang berdasarkan Akad hawalah; c) menempatkan dana pada Bank Syariah lain
dalam bentuk titipan berdasarkan Akad wadi'ah atau Investasi berdasarkan Akad mudharabah
dan/atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; d) memindahkan uang, baik
untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan Nasabah melalui rekening Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah yang ada di Bank Umum Syariah, Bank Umum Konvensional, dan UUS; dan e)
menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank Syariah lainnya yang sesuai dengan Prinsip
Syariah berdasarkan persetujuan Bank Indonesia (sekarang OJK). d. Dewan Pengawas Syariah
(DPS)Dewan Pengawas Syariah wajib dibentuk di Bank Syariah dan Bank Umum Konvensional yang
memiliki UUS maupun BPRS. Dewan Pengawas Syariah(DPS) diangkat oleh Rapat Umum Pemegang
Saham atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia. Dewan Pengawas Syariah bertugas memberikan
nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah.
Tugas dan tanggung jawab DPS secara rinci meliputi : menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip
Syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank; mengawasi proses
pengembangan produk baru Bank; meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional untuk produk baru
Bank yang belum ada fatwanya; melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah
terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa bank; dan
meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka
pelaksanaan tugasnya.Untuk menjadi DPS pemohon wajib memenuhi syarat–syarat menjadi Anggota
DPS: Integritas, yang paling kurang mencakup: memiliki akhlak dan moral yang baik; memiliki
komitmen untuk mematuhi peraturan perbankan syariah dan peraturan perundang-undangan lain
yang berlaku; memiliki komitmen terhadap pengembangan Bank yang sehat dan tangguh
(sustainable); dan tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus sebagaimana diatur dalam ketentuan
mengenai uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
(sekarang OJK). Kompetensi, yang paling kurang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang
syariah mu'amalah dan pengetahuan di bidang perbankan dan/atau keuangan secara umum; dan
Reputasi keuangan, yang paling kurang mencakup: tidak termasuk dalam daftar kredit macet;
dantidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi pemegang saham, anggota Dewan Komisaris, atau
anggota Direksi yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit, dalam
waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan. e. Perbedaan Perbankan Syariah dan Konvensional
Secara garis besar hal-hal yang membedakan antara bank konvensional dengan bank syariah adalah
sebagai berikut: No. Bank Konvensional Bank Syariah1.Bebas nilaiBerinvestasi pada usaha yang
halal2.Sistem bungaAtas dasar bagi hasil, margin keuntungan dan fee3.Besaran bunga tetapBesaran
bagi hasil berubah-ubah tergantung kinerja usaha4. Profit oriented (kebahagiaan dunia saja) Profit
dan falah oriented (kebahagiaan dunia dan akhirat)5.Hubungan debitur-krediturPola
hubungan:Kemitraan (musyarakah dan mudharabah)Penjual – pembeli (murabahah, salam dan
istishna)Sewa menyewa (ijarah)Debitur – kreditur; dalam pengertian equity holder (qard)6.Tidak ada
lembaga sejenis dengan Dewan Pengawas SyariahAda Dewan Pengawas Syariah (DPS) Perbedaan
antara system bunga bank dengan prinsip bagi hasil bank syariah adalah sebagai berikut: No. Sistem
Bunga Sistem Bagi Hasil1.Asumsi selalu untungAda kemungkinan untung/rugi2.Didasarkan pada
jumlah uang (pokok) pinjamanDidasarkan pada rasio bagi hasil dari pendapatan/keuntungan yang
diperoleh nasabah pembiayaan3.Nasabah kredit harus tunduk pada pemberlakuan perubahan tingkat
suku bunga tertentusecarasepihakoleh bank, sesuai dengan fluktuasi tingkat suku bunga di pasar
uang. Pembayaranbunga yang sewaktu-waktu dapat meningkat atau menurun tersebut tidak dapat
dihindari oleh nasabah di dalam masa pembayaran angsuran kreditnya.Margin keuntungan untuk bank
(yang disepakati bersama) yang ditambahkan pada pokok pembiayaan berlaku sebagai harga jual
yang tetap sama hingga berakhirnya masa akad. Porsi pembagian bagi hasil berdasarkan nisbah (yang
disepakati bersama) berlaku tetap sama, sesuai akad, hingga berakhirnya masa perjanjian pembiayaan
(untuk pembiayaan konsumtif)4.Tidak tergantung pada kinerja usaha. Jumlah pembayaran bunga
tidak meningkat meskipun jumlah keuntungan berlipatganda saat keadaan ekonomi sedang
baikJumlah pembagian bagi hasil berubah-ubah tergantung kinerja usaha (untuk pembiayaan
berdasarkan bagi hasil)5.Eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama termasuk
agama IslamTidak ada agama yang meragukan keabsahan bagi hasil6.Pembayaran bunga tetap
seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau
rugiBagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Jika proyek itu tidak
mendapatkan keuntungan maka kerugian akan ditanggung bersama kedua pihak f. Tips Mengenali
Layanan Perbankan SyariahPerkembangan pesat dari perbankan syariah menuntut layanan prima dari
industri perbankan syariah sehingga semakin mudah diakses oleh masyarakat luas. Dimana saja
layanan bank syariah dapat ditemukan? Berikut adalah tips-tips untuk mengenali layanan perbankan
syariah dengan cepat.Perhatikan Logo iB yang dipasang di depan kantor bank yang telah resmi
beroperasi sebagai bank syariah (BUS, UUS dan BPRS), baik kantor pusat, kantor cabang maupun
kantor layanan syariah. Logo iB biasanya juga dipasang di papan reklame, spanduk, neon sign atau
billboard.Masyarakat juga bisa mendapatkan layanan perbankan syariah di bank-bank konvensional
yang membuka layanan office channeling Bank Syariah. Penandanya adalah stiker Logo iB layanan
syariah yang umumnya terpasang di pintu masuk kantor cabang bank konvensional. Biasanya di
depan counter pelayanan syariah, bank juga memasang banner atau poster yang memberikan
penjelasan mengenai produk dan jasa perbank syariah yag tersedia. Informasi lebih lengkap layanan
syariah ini juga dapat diperoleh melalui customer service atau staf di kantor bank konvensional
tersebut.Layanan bank syariah juga bisa ditemukan di kantor pos terdekat. Beberapa bank syariah
telah bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia dalam rangka memperluas jaringan layanan kepada
masyarakat.Untuk mengambil uang tunai dan transfer sekarang juga tidak lagi sulit, masyarakat bisa
menggunakan ATM bank syariah, ataupun ATM bank konvensional yang mencantumkan Logo iB di
mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Bank-bank syariah juga telah bekerjasama dengan lebih dari
6000 jaringan ATM Bersama dan 7000 jaringan ATM Prima dan BCA. Melalui jaringan ATMdi seluruh
Indonesia, nasabah dapat menarik tunai, transfer dan melakukan pembayaran tagihan rutin bulanan
seperti membayar tagihan telepon, listrik, internet, pesan tiket pesawat dan masih banyak lagi.Kartu
Debit bank syariah juga sudah dapat digunakan untuk berbelanja di supermarket, mall, restoran dan
tempat-tempat wisata yang mempunyai hubungan kerjasama dengan bank syariah. PERKEMBANGAN
SEKTOR PERBANKAN SYARIAH 1. Milestone Perbankan Syariah di Indonesia 2. Statistik Perbankan
Syariah No Jenis Bank Jumlah Jumlah Kantor1.
Bank Umum Syariah : PT. Bank Muamalat Indonesia PT.
Bank Victoria Syariah Bank BRISyariah B.P.D. Jawa Barat Banten Syariah Bank BNI Syariah Bank
Syariah Mandiri Bank Syariah Mega Indonesia Bank Panin Syariah PT. Bank Syariah Bukopin PT. BCA
Syariah PT. Maybank Syariah Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah 1221212. Unit
Usaha Syariah : PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional
Indonesia Tbk PT Bank Cimb Niaga, Tbk PT Bank OCBC Nisp, Tbk PT BPD DKI BPD Yogyakarta PT
Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT BPD Jawa Timur PT BPD Jambi PT Bank Bpd Aceh PT
Bpd Sumatera Utara BPD Sumatera Barat PT Bank Pembangunan Daerah Riau PT BPD Sumatera
Selatan Dan Bangka Belitung PT BPD Kalimantan Selatan PT BPD Kalimantan Barat BPD Kalimantan
Timur PT BPD Sulawesi Selatan Dan Sulawesi Barat PT BPD Nusa Tenggara Barat PT Bank Sinarmas PT
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 223273. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah PT Syariat Fajar
Sejahtera Bali PT Bangka PT Harta Insan Karimah PT Baitul Muawanah PT Attaqwa Garuda Utama PT
Wakalumi PT Mulia Berkah Abadi PT Berkah Ramadhan PD Cilegon Mandiri PT Musyawarah Ummat
Indonesia PT Muamalat Harkat PT Safir Bengkulu PT Margirizki Bahagia PT Bangun Drajat Warga PT
Amanah Rabbaniah PT PNM Mentari PT Baitur Ridha PT Shdiq Amanah PT PNM Al Ma'Soem PT Harum
Hikmah Nugraha PT Ishlalul Ummah PT Artha Fisabilillah PT HIK Parahyangan Koperasi Al Ihsan PT
Amanah Ummah PT Artha Karimah Irsyadi PT Bina Amwalul Hasanah PT Harta Insan Karimah Bekasi
PT Harta Insan Karimah Cibitung PT Al Barokah PT Bina Rahmah PT Al Hijrah Amanah PT Amanah
Insani PT Rif'atul Ummah PT Insan Cita Artha Jaya PT Al Wadi'ah PT Artha Madani PT Buana Mitra
Perwira PT Suriyah PT Gala Mitra Abadi PT Ikhsanul Amal PT Asad Alif PT Artha Surya Barokah PT
Bina Amanah Satria PT Khasanah Ummat PT Artha Sinar Mentari PT Situbondo PT Al Mabrur Babadan
PT Bhakti Haji Malang PT Daya Artha Mentari PT Al Hidayah PT Ummu PT Bumi Rinjani Batu PT Bakti
Makmur Indah PT Amanah Sejahtera PT Bhakti Sumekar PT Berkah Gemadana PT Ibadurrahman PT
Sakai Sambayan PD Tanggamus PT Metro Madani PT Hareukat PT Baiturrahman PT Tengku Chiek
Dipante PT Hikmah Wakilah PT Rahman Hijrah Agung PT Tulen Amanah PT Patuh Beramal PT
Muamalat Yofeta PT Hasanah PT Berkah Dana Fadhilah PT Indo Timur (d/h Ikhwanul Ummah) PT
Matahari Ufuk Timur PT Surya Sejati PT Niaga Madani PT Nurul Ikhwan PT Gowata PT Investama Mega
Bakti (d/h Al Ittihad) PT Mentari Pasaman Saiyo PT Carana Kiat Andalas PT Ampek Angkek Candung
PT Al Falah PT Kafalatuh Ummah PT Al Washliyah PT Gebu Prima PT Puduarta Insani PT Amanah
Bangsa PT Al Yaqin PT Lantabur PT Haji Miskin PT Artha Mas Abadi PT Al Salaam Amal Salman PT
PNM-BINAMA PT Jabal Tsur PT Dinar Ashri PT Bumi Rinjani Probolinggo PT Bumi Rinjani Kepanjen PT
Dana Hidayatullah PT Pemerintah Kota Bekasi PT Arta Leksana PT Sindanglaya Kotanopan PT Bumi
Artha Sampang PT Karya Mugi Sentosa PT Jabal Nur PT Barokah Dana Sejahtera PT Artha Amanah
Ummat PT Mitra Amal Mulia PT Madina Mandiri Sejahtera PT Hidayah PT Renggali PT Syarikat Madani
PT Dana Mulia PT Dana Amanah PT Barakah Nawaitul Ikhlas PT SRAGEN PT Sarana Pamekasan
Membangun PT Mandiri Mitra Sukses PD Rajasa PT Danagung Syariah PT Tanmiya Artha PD Kotabumi
PT Mitra Cahaya Indonesia PT Bunsu Sinamar Makmur (pada saat pelaksanaan berubah nama menjadi
PT BPRS Al Makmur) PT Vitka Central PT FORMES PT Annisa Mukti PT Central Syariah Utama PT
Cempaka Al Amin PT Madinah PT Lampung Timur PT Adeco PT Al Mabrur Klaten PT Meru Sankara PT
Kota Juang PT Gunung Slamet PT Amanah Insan Cita PT Artha Pamenang PT Mitra Harmoni
Yogyakarta PT Rahmania Dana Sejahtera PT Rahma Syariah PT Mitra Harmoni Kota Semarang PT Ar-
Raihan PT Mitra Harmoni Kota Malang PT Insan Madani PT Unawi Barokah PT Al Madinah PT Way
Kanan PT Oloan Ummah Sidempuan PT Dharma Kuwera PT Kota Mojokerto PT Mitra Harmoni Kota
Bandung PT Gajahtongga Kotopiliang PT Cahaya Hidup PT Bahari Berkesan PT Magetan PT Saka Dana
Mulia PT Bakti Artha Sejahtera Sampang PT HIK Makassar PT Mitra Agro Usaha PT Mitra Amanah PT
Gotong Royong PT Surakarta PT Aman Syariah PT HIK Tegal 164433

T E N TA N G S YA R I A H

Perbankan Syariah (/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/Perbankan-Syariah.aspx)

Pasar Modal Syariah (/id/kanal/syariah/tentang-syariah/pages/pasar-modal-syariah.aspx)

IKNB Syariah (/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/IKNB-Syariah.aspx)

Keuangan Syariah (/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/Keuangan-Syariah.aspx)


(http://www.ojk.go.id/)

Otoritas Jasa Keuangan, Gedung Soemitro Djojohadikusumo


Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4
Jakarta 10710
Indonesia

 (021) 2960 0000  (021) 385 8321 ✉ humas@ojk.go.id (mailto:humas@ojk.go.id)


(/id/contact.aspx)
(https://www.facebook.com/official.ojk)

(https://www.instagram.com/ojkindonesia/)

(https://twitter.com/OJKINDONESIA)

(http://www.youtube.com/otoritasjasakeuangan)

Copyright Otoritas Jasa Keuangan 2017 |


Peta Situs (/id/sitemap.aspx) |
Syarat dan Kondisi (/id/Pages/syarat-dan-
kondisi.aspx) Mengatur - Mengawasi - Melindungi

Anda mungkin juga menyukai