Etika Profesi TTK
Etika Profesi TTK
TEKNIS KEFARMASIAN
Apt. Junaedi., S.Si.,M.Farm.
KETUA 2 PAFI
Definisi UU Nakes 36 Tahun 2014
Pasal 1
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
2) Hukum
a) Berlaku untuk umum
b) Disusun oleh badan pemerintah
c) Tercantum secara rinci di dalam kitab UU dengan pasal-pasal, termasuk sanksi
d) terhadap pelanggaran
e) Sanksi terhadap pelanggaran berupa tuntutan, baik perdata maupun pidana
f) Pelanggaran diselesaikan melalui pengadilan atau sanksi administrasi
g) Penyelesaian pelanggaran memerlukan bukti fisik
3) Norma
diartikan sebagai kaidah atau pedoman untuk melakukan sesuatu.
Tujuan Etika dan Norma
a) Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang harmonis, tertib, teratur, damai dan
sejahtera.
b) Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara otonom Etika Norma.
Macam-macam Norma
Dibagi 2 yaitu :
1) Norma khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan tertentu atau khusus, ex: aturan olahraga,
aturan kuliah,dll
2) Norma umum adalah aturan yang bersifat umum dan universal. Contoh : Norma sopan santun, Norma hukum ,
Norma moral.
a) Norma sopan santun : Mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah manusia. Misal: mengatur perilaku pergaulan,
bertamu, minum,makan, berpakaian, dll.
b) Norma hukum : merupakan norma yang biasanya dimodifikasikan dalam bentuk aturan tertulis sebagai
pegangan bagi masyarakat untuk berperilaku yang baik maupun sebagai pedoman untuk menjatuhkan hukuman
bagi pelanggarnya. Misal: UUD 1945, PP, Tap MPR, Keppres, KUHP, dll.
c) Norma moral: Norma yang bersumber dari hati nurani (conscience), menjadi tolak ukur yang dipakai oleh
masyarakat dalam menentukan baik buruknya tindakan manusia sebagai anggota masyarakat atau sebagai orang
dengan jabatan atau profesi tertentu.
ETIKA PROFESI
Profesi adalah: Pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan yang tinggi
dan dengan melibatkan komitmen pribadi (moral) yang mendalam
Profesional adalah: Orang yang memerlukan kepandaian khusus untuk melakukan suatu pekerjaan.
Profesi: Dituntut ketekunan, keuletan, disiplin, komitmen dan irama kerja yang pasti, karena pekerjaan ini melibatkan secara
langsung pihak-pihak lain.
1. Disiplin kerja yang tinggi yang muncul dari dalam dirinya sendiri
5. Komitmen moralnya,
6. Tuntutan profesi serta nilai dan cita-cita yang diperjuangkan oleh profesinya.
Ciri – ciri Profesi
a. Adanya keahlian dan keterampilan khusus yang diatur dalam aturan yang disebut
dengan kode etik
b. Adanya komitmen moral yang tinggi.
c. Orang yang profesional, hidup dari profesinya membentuk identitas dari orang tsb
d. Pengabdian kepada masyarakat
e. Ada izin khusus untuk menjalankan profesi tersebut
f. Para profesional biasanya menjadi anggota dari suatu Organisasi Profesi mis: IDI
(dokter), PGRI, dsb
Pekerjaan Kefarmasian membutuhkan tingkat keahlian
dan kewenenangan yang didasari oleh suatu standar
kompetensi, dan etika.
Etika profesional farmasi tidak hanya
mendorong/meningkatkan kinerja bagi tenaga farmasi,
tetapi juga akan memberikan peningkatkan kontribusi
fungsional /peranan farmasi bagi masyarakat.
Ruang lingkup pelayanan kefarmasian meliputi Tanggung jawab,
kewenangan dan hak.
a. Bidang Apotek/Apotek Rumah Sakit
b. Bidang Toko Obat
c. Bidang Pedagang Besar Farmasi
d. Bidang Puskesmas
e. Bidang Industri
f. Bidang Instalasi Perbekalan Farmasi
KODE ETIK
a. Melindungi anggota organisasi untuk menghadapi persaingan pekerjaan profesi yang tidak
jujur dan untuk mengembangkan tugas profesi sesuai dengan kepentingan masyarakat.
b. Menjalin hubungan bagi anggota profesi satu sama lain dan menjaga nama baik profesi
kualifikasi
c. Merangsang pengembanganprofesi pendidikan yang memadai
d. Mencerminkan hubungan antara pekerjaan profesi dengan pelayanan masyarakat dan
kesejahteraan social
e. Mengurangi kesalahpahaman dan konflik baik dari antar anggota maupun dengan
masyarakat umum
f. Membentuk ikatan yang kuat bagi seuma anggota dan melindungi profesi terhadap
pemberlakuan norma hukum yang bersifat imperatif sebelum disesuaikan dengan saluran
norma moral profesi.
Kode Etik TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN
a. Kewajiban terhadap Profesi
b. Kewajiban terhadap teman sejawat
c. Kewajiban terhadap Pasien/pemakai Jasa
d. Kewajiban terhadap Masyarakat
e. Kewajiban terhadap Profesi Kesehatan Lainnya.
f. Kewajiban terhadap komoditi
g. Kewajiban terhadap lingkungan
Kode Etik Tenaga Teknis Kefarmasian
2) Seorang Tenaga Teknis Kefarmasian berkewajiban untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuan sesuai
dengan perkembangan teknologi.
3) Seorang Tenaga teknis kefarmasian senantiasa harus melakukan pekerjaan profesinya sesuai dengan
standar operasional prosedur, standar profesi yang berlaku dan kode etik profesi.
4) Serorang Tenaga Teknis Kefarmasian senantiasa harus menjaga profesionalisme dalam memenuhi
panggilan tugas dan kewajiban profesi.
b. Kewajiban Ahli Farmasi terhadap teman sejawat
1) Seorang Tenaga Teknis Kefarmasian memandang teman sejawat sebagaimana dirinya dalam
memberikan penghargaan.
2) Seorang Tenaga Teknis Kefarmasian senantiasa menghindari perbuatan yang merugikan teman sejawat
secara material maupun moral.
3) Seorang Tenaga Teknis Kefarmasian senantiasa meningkatkan kerjasama dan memupuk keutuhan
martabat jabatan kefarmasiaqn,mempertebal rasa saling percaya didalam menunaikan tugas
c. Kewajiban terhadap Pasien/pemakai Jasa
1) Seorang Tenaga Teknis Kefarmasian harus bertanggung jawab dan menjaga kemampuannya
dalam memberikan pelayanan kepada pasien/pemakai jasa secara professional.
2) Seorang Tenaga Teknis Kefarmasian harus menjaga rahasia kedokteran dan rahasia
kefarmasian, serta hanya memberikan kepada pihak yang berhak.
3) Seorang Tenaga Teknis Kefarmasian ian harus berkonsultasi/merujuk kepada teman sejawat
atau teman sejawat profesi lain untuk mendapatkan hasil yang akurat atau baik.
d. Kewajiban Terhadap Masyarakat
1) Seorang Tenaga Teknis Kefarmasian harus mampu sebagi suri teladan ditengah-tengah masyarakat.
2) Seorang Tenaga Teknis Kefarmasian dalam pengabdian profesinya memberikan semaksimal mungkin
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
3) Seorang Tenaga Teknis Kefarmasian harus selalu aktif mengikuti perkembangan peraturan perundang-
undangan dibidang kesehatan khususnya dibidang kesehatan khususnya dibidang Farmasi.
4) Seorang Tenaga Teknis Kefarmasian harus selalu melibatkan diri dalam usaha-usahausaha
pembangunan nasional khususnya dibidang Kesehatan.
5) Seorang Tenaga Teknis Kefarmasian harus mampu sebagai pusat informasi sesuai bidang profesinya
kepada masyarakat dalam pelayanan Kesehatan.
6) Seorang Tenaga Teknis Kefarmasian harus menghindarkan diri dari usaha- usaha yang mementingkan
diri sendiri serta bertentangan dengan jabatan Farmasian.
e. Kewajiban terhadap Profesi Kesehatan Lainnya
1) Seorang Tenaga Teknis Kefarmasian senantiasa harus menjalin kerjasama yang baik,
saling percaya, menghargai dan menghormati terhadap profesi kesehatan lainnya