Antiinflamasi, Demam, Nyeri Dan Gout
Antiinflamasi, Demam, Nyeri Dan Gout
“
iritasi, dan mengatur tahapan untuk perbaikan jaringan.
Ketika inflamasi terjadi ,rangsangan iritan atau cidera jaringan
akan memicu pelepasan mediator – mediator inflamasi
(Histamin, bradikinin, serotoni, prostaglandin dan berbagai
sitokin)
2
“
Rasa sakit
Nosiseptor, terminal perifer dari serat aferen primer yang
merasakan nyeri, dapat diaktifkan oleh berbagai
rangsangan, seperti panas, asam, atau tekanan.
Demam
Hipotalamus mengatur titik setel di mana suhu tubuh
dipertahankan. Titik setel ini meningkat pada demam,
mencerminkan infeksi, atau akibat kerusakan jaringan,
peradangan, penolakan cangkok, atau keganasan.
3
Nonsteroid
antiinflamasi
drug
4
5
Penghambatan Cyclooxygenase
Efek terapeutik utama NSAID berasal dari kemampuanmereka untuk
menghambat produksi PG. penghambatan COX-1 berperan besar
Me pada efek samping lambung dan perdarahan dan membentuk TxA2
ker kani dalam trombosit, yang memperkuat aktivasi trombosit dan
j a sm e menyempitkan pembuluh darah pada tempat cedera.
6
Mastocytosis Sistemik.
Mastocyosis sistemik adalah penumpukan sel mast, pada organ atau jaringan
tubuh. Namun, NSAID dapat menyebabkan degranulasi sel mast, jadi
blokade dengan antagonis reseptor histamin harus dilakukan sebelum NSAID
Penggunaa dimulai.
n Klinis
Tolerabilitas niacin
Lain Dosis besar niacin (asam nikotinat) dapat menginduksi flushing wajah yang
diperantarai sebagian besar oleh pelepasan PGD2 dari kulit, yang dapat
dihambat oleh pengobatan dengan aspirin.
Sindrom Bartter.
Sindrom Bartter adalah mutasi genetik pada sel ginjal sering ditandai dengan
alkalosis metabolik hipokalemik, dengan tekanan darah normal dan
peningkatan sel - sel juxtaglomerular di ginjal (sel penghasil hormon renin).
Kelelahan, kelemahan otot, diare, dan dehidrasi adalah gejala utama.
Cancer Chemoprevention
Studi epidemiologis menunjukkan bahwa penggunaan aspirin setiap hari
dikaitkan dengan penurunan 24% dalam kejadian kanker usus besar 7
Adverse Effects of NSAID Therapy
1. GI
yang paling sering dijumapi adalah distres epigastrik, mual, dan muntah.
Pendarahan GI makroskopik hampir umum terjadi pada pasien yang diobati
dengan NSAID.
2. Darah
asetil siklooksigenase trombosit yang terjadi secara inreversibel mengurangi
kadar trombosit, menyebabkan agregasi trombosit dan pemanjangan waktu
pendarahan.
3. Respirasi
dalam dosis toksik, dapat menyebabkan depresi pernapasan dan kombinasi
asidosis respiratorik tidak terkompensasi dengan asedosis metabolik.
8
Adverse Effects of NSAID Therapy
4. Proses metabolik
sebenarnya energi diperlukan untuk produksi adenosin tripospat dirubah menjadi
panas, yang menjelaksan hiretmia akbiat NSAID bila digunakan dalam jumlah
toksisk.
5. Hipersenfifitas
dapat meyebabkan alergi meliputi urtikaria, bronkoskontriksi, dan gejala alergi
lainya.
6. Sindrom reye
pemberian NSAID selama inveksi virus dapat menyebabkan sindrom Raye, yang
sering kali merupakan hepatitis fulminan yang bersifat fatal dengan edema lebri.
9
10
Pada sesama NSAID
Drug
Interaction Obat golongan NSAID biasanya digunakan
untuk nyeri kronis dan untuk dosis rendap dapat
s digunakan untuk antiplatelet. Tetapi penelitian
epidemologi membuktikan bawha terapi kombinasi
dapat meningatkan kemingkinan masalah di GI
peristiwa ini hanya terjadi di kelas 2 NSAID saja.
11
Pada obat lain
s 2. Kortiskostreoid di + NSAID
dapat meningkatkan reupte dari serotonin yang menyebabkan
masalah GI
3. Warfarin di+ NSAID dapat me+ resiko pendarahan.
4. Ada banyak obat NSAID yang dapat berikatan dengan protein plasma
seingga dapat menagngu metabolisme dari banyak obat yang
menggunakan protein plama
5. Agen hipoglikem sulfonilamid di+ NSAID ddapat menyebabkan
peningkatan toksisitas.
6. Litium di+ NSAID dapat membahayankan ginjal( mengurangi ekskerei ginjal).
12
Aspirin
Mekanisme kerja:
Aspirin mengasetilisasi secara
reversibel ( sehingga mengaktifan)
dari COX dan aspirin termasuk obat
pengahmbat COX yang reversibel.
13
Kerja antiinflamasi
karena aspirin mengahalangi kerja COX, sehingga dapat menurunkan pembentukan
prostaglandin sehingga memodulasi aspek2 inflamasi ketika prostaglandin bekerja sebagai
mediator.
Kerja antipiretik
dengan cara menurunkan sintesa PGE2, alhasil tubuh akan mengatur ulang termostat (pengendlai suhu)
hingga dapat menurunkan suhu tubuh melalui berbagai cara. CK; aspirin hanya bisa melakukan ini
apabila suhu tubuh tinngi.
Di ginjal
15
Kegunaan terapi:
1. Antiinflamasi
2. Antipyretik
3. Analgetik
4. Topikal: klavus, kalkus dll.
5. Antiplatet
16
Dosis
Metabolisme
Dimetabolisme dihati
17
Efek samping
1. GI
yang paling sering dijumpai adalah distres epigastrik, mual, dan muntah. Pendarahan GI makroskopik
hampir umum terjadi pada pasien yang diobati dengan NSAID.
2. Darah
asetil siklooksigenase trombosit yang terjadi secara inreversibel mengurangi kadar trombosit,
menyebabkan agregasi trombosit dan pemanjangan waktu pendarahan.
3. Respirasi
dalam dosis toksik, dapat menyebabkan depresi pernapasan dan kombinasi asidosis respiratorik tidak
terkompensasi dengan asedosis metabolik.
4. Proses metabolik
sebenarnya energi diperlukan untuk produksi adenosin tripospat dirubah menjadi panas, yang
menjelaksan hiretmia akbiat NSAID bila digunakan dalam jumlah toksisk.
5. Hipersenfifitas dapat meyebabkan alergi meliputi urtikaria, bronkoskontriksi, dan gejala alergi lainya.
6. Sindrom reye
pemberian NSAID selama inveksi virus dapat menyebabkan sindrom Raye, yang sering kali merupakan
hepatitis fulminan yang bersifat fatal dengan edema selebri 18
ACETAMINOP
HEN
19
MEKANISME KERJA FARMAKOKINETIK
- Inhibitor COX nonspesifik - Bioavailabilitas yang
yang lemah pada dosis sangat baik
umum. - Puncak Cp 30-60 menit
- Efek analgesik / - t1 / 2 sekitar 2 jam
antipiretik, Antiinflamasi,
GI, dan trombosit <aspirin
21
1. Diklofenak MEKANISME KERJA FARMAKOKINETIK
1. DICLOFENAC - Selektiv menghambat - t1 / 2 dari 1-2 jam
COX-2 menyerupai - Dimetabolisme di hati
celecoxib oleh CYP2C
- Lebih kuat 20% dari - Diekskresikan dalam urin
aspirin (65%) dan empedu
- Tersedia gel topikal, (35%)
larutan okular, tablet oral
KHASIAT EFEK SAMPING DOSIS
- Analgesik, antipiretik, - GI yang serius Dosis oral harian = 50-150
antiinflamasi - Hipertensi mg, dalam dosis terbagi (50
- Pengobatan simtomatik - Infark miokard mg 3 kali / hari atau 75 mg
jangka panjang - Reaksi hipersensitivitas 2 kali / hari)
rheumatoid arthritis,
osteoarthritis, ankylosing
spondylitis, nyeri,
dismenore primer, dan
migrain akut
22
2. INDOMETHACIN MEKANISME KERJA FARMAKOKINETIK
- Inhibitor nonselektif COX - Bioavailabilitas yang
- Sifat antiinflamasi dan sangat baik
analgesik-antipiretik yang - Puncak Cp 1-2 jam
menonjol mirip dengan - tidak berubah (20%)
salisilat. - t1 / 2, 2 jam.
- 10–40 × lebih kuat dari
aspirin, tetapi tingkat
intoleransi tinggi
24
4. ETODOLAC MEKANISME KERJA FARMAKOKINETIK
- Selektiv menghambat - Bioavailabilitas yang
COX-2 sangat baik
- Khasiat etodolac 100 mg - Puncak Cp1-2 jam
≈ 650 mg aspirin - Metabolisme 99% di hati
- t1 / 2, 2 jam.
26
6. KETOROLAC MEKANISME KERJA FARMAKOKINETIK
- Diberikan secara oral, - Puncak Cp 30-60 mnt
intravena, intramuskuler, - t1 / 2, 4-6 jam.
atau intranasal.
27
7. NABUMETONE MEKANISME KERJA FARMAKOKINETIK
(6-methoxy-2napthylacetic - Inhibitor COX-2 - Puncak Cp ~ 3 jam
acid prodrug) preferensial pada dosis - t1 / 2, 19-26 jam
rendah
28
PROPONIC
ACID
DERIVATIV
ES
29
“
⊙ Mechanism of Action
Turunan asam propionate, bekerja sebagai inhibitor
COX nonselektif dengan efek dan efek samping
yang umum terjadi pada NSAID lainnya.
⊙ Therapeutic Uses
Digunakan dalam pengobatan simptomatik artritis
reumatoid, artritis remaja, dan osteoartritis.
Beberapa juga disetujui untuk nyeri, ankylosing
spondylitis, arthritis gout akut, tendinitis, radang
kandung lendir, sakit kepala, nyeri dan
pembengkakan gigi pasca operasi, dan dismenore
primer.
30
1. Ibuprofen - Puncak Cp 2 jam (tablet), 1 jam ES : GI, ruam, mengganggu
(tablet yang dapat dikunyah), 0,75 trombositopenia, sakit efek
jam (cair) kepala, pusing , penglihatan antiplatelet
- t1 / 2, 2-4 jam (dewasa); 23–75 jam kabur aspirin
(bayi prematur); 0,9–2,3 jam (anak-
anak).
2. Naproxen - Puncak Cp 2-4 jam (tab dasar); 1– - Efek GI yang meliputi Ditoleransi
4 jam (cair); 1–2 jam (garam mulas, sakit perut, dengan baik
natrium); 4–12 jam (tab lepas sembelit, diare, mual,
tunda) dispepsia, dan stomatitis.
- t1 / 2, 9-25 jam. - Efek SSP meliputi kantuk,
sakit kepala, pusing,
vertigo, depresi
31
3.Fenoprofen Puncak Cp 2 200 mg 4–6 kali / Efek antiinflamasi puncak Ditolerans
jam hari atau 300–600 setelah 2-3 minggu; 15% i dengan
mg 3–4 kali / hari mengalami efek samping; baik
t1 / 2, 2,5-3 (maks. 3,2 g / hari). beberapa diekskresikan
jam. dalam ASI.
34
1. Mefenamic - Puncak Cp 2-4 500 mg, Terapi biasanya tidak Khasiatnya
acid jam kemudian boleh melebihi 7 hari serupa
- t1 / 2, 2-4 jam. 250 mg atau 2-3 hari dengan
setiap 6 jam (dismenore); 15% aspirin
peningkatan enzim
hati; disekresikan
dalam ASI.
2. - Puncak Cp, 0,5–2 50–100 mg Efek samping: CNS, Khasiatnya
Meclofenamate jam; 3–4 jam 4–6 kali / hari GI, dan ruam, serupa
(dengan (maksimum administrasi dengan dengan
makanan) 400 mg / makanan ↓ tingkat aspirin
- t1 / 2, 0,8–2,1 h hari). penyerapan.
35
ENOLIC
ACIDS
(OXICAMS)
36
1. Piroxicam - Puncak 20 mg setiap hari. Onset lambat, tidak - Efek GI yang lebih
Cp 3-5 diindikasikan untuk rendah dari aspirin
jam demam atau nyeri - Inhibitor COX
- t1 / 2, 50 akut; diekskresikan nonselektif
h. dalam ASI. - Untuk pengobatan
rheumatoid arthritis dan
osteoarthritis
41
Colchicine
42
MEKANISME KERJA EFEK FARMAKOLOGI FARMAKOKINETIK
Colchicine membatasi aktivasi Menurunkan suhu tubuh, • Penyerapan colchicine oral
inflamasiom NALP3 monosodium meningkatkan sensitivitas cepat tetapi bervariasi.
urate yang diinduksi kristal dan terhadap depresan sentral, • Konsentrasi plasma puncak
pembentukan IL-1β dan IL-18. menekan pusat pernapasan, terjadi 0,5-2 jam setelah
Colchicine menghambat pelepasan meningkatkan respons terhadap pemberian dosis.
granula yang mengandung histamin agen simpatomimetik, • Dalam plasma, 39%
dari sel mast, sekresi insulin dari sel menyempitkan pembuluh darah, colchicine terikat protein
β pankreas, dan pergerakan granula dan menginduksi hipertensi • t1 / 2 dari colchicine sekitar
melanin dalam melanofor. dengan stimulasi vasomotor 31 jam.
sentral
44
MEKANISME KERJA FARMAKOKINETIK EFEK SAMPING
mengurangi produksi • Allopurinol diserap relatif cepat • Efek samping yang paling
urat dengan setelah konsumsi oral, dan umum adalah reaksi
menghambat XO, yang konsentrasi plasma puncak dicapai hipersensitivitas
mengubah xanthine dalam 60-90 menit. • Reaksi alergi berupa
menjadi asam urat. • T1 / 2 plasma allopurinol dan demam, menggigil,
oxypurinol masing-masing sekitar 1- leukopenia, atau
2 jam dan sekitar 18-30 jam leukositosis juga pernah
dilaporkan.
INTERAKSI OBAT.
• Allopurinol meningkatkan t1 / 2 dari probenesid dan meningkatkan efek urikosuriknya, sementara
probenesid meningkatkan clearance oxypurinol, sehingga meningkatkan kebutuhan dosis allopurinol.
• Allopurinol menghambat inaktivasi enzimatik mercaptopurine dan turunannya azathioprine oleh XO.
• Risiko penekanan sumsum tulang juga meningkat ketika allopurinol diberikan dengan agen sitotoksik
yang tidak dimetabolisme oleh XO, terutama siklofosfamid.
45
Febuxostat
46
MEKANISME KERJA PENGGUNAAN TERAPI EFEK SAMPING
Febuxostat adalah inhibitor XO untuk pasien hiperuris paling umum : kelainan fungsi
non-murni. Febuxostat dengan asam urat tetapi hati, mual, nyeri sendi, dan ruam.
membentuk kompleks stabil tidak direkomendasikan Fungsi hati harus dipantau
dengan enzim tereduksi dan untuk pengobatan secara berkala.
teroksidasi serta menghambat hiperurisemia asimptomatik
fungsi katalitik di keduanya.
48
Pegloticase Rasburicase
50
Meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin dengan
menekan reabsorbsi asam urat dari ginjal sehingga ekskresi asam
urat melalui ginjal akan meningkat.
Obat ini dipilih sebagai obat maintenance gout pada
penderita yang dari hasil pemeriksaan urin memang menunjukkan
kadar asam urat yang rendah
jumlah bersih asam urat yang diekskresikan biasanya sekitar
10% dari yang disaring. Reabsorpsi dimediasi oleh OAT, URAT-1
yang dapat dihambat
Probenecid
Benzbromarone
Lesinurad
51
MEKANISME AKSI.
Penghambatan Transportasi Asam Organik.
Probenecid menghambat reabsorpsi asam urat oleh OAT,
terutama URAT-1. salisilat menghambat sekresi probenesid ke tubuli ginjal
sehingga efek probenesid sebagai urikosurik menurun
Probenecid Penghambatan Pengangkutan Zat Lain-Lain.
Probenecid menghambat sekresi tubular dari sejumlah obat
sehingga dapat meningkatkan konsentrasi plasma obat tersebut.
53
untuk terapi kombinasi dengan inhibitor XO dalam mengobati
hiperurisemia. Lesinurad menghambat transporter URAT-1 dan
OAT-4, sehingga mengurangi reabsorpsi asam urat ginjal
Lesinurad
ADME : Lesinurad cepat diserap setelah pemberian oral,
dimetabolisme oleh CYP2C9 dan diekskresikan dalam urin
dan feses.
Kegunaan terapi :
untuk pengobatan asam urat pada pasien yang belum mencapai
target kadar asam urat serum dengan penghambat XO saja
54
Thanks!
Any questions?
55