Anda di halaman 1dari 55

Anti inflamasi,

demam, nyeri dan


gout
Inflamasi
Peradangan adalah upaya tubuh untuk menonaktifkan atau
menghancurkan organisme yang menyerang, menghilangkan


iritasi, dan mengatur tahapan untuk perbaikan jaringan.
Ketika inflamasi terjadi ,rangsangan iritan atau cidera jaringan
akan memicu pelepasan mediator – mediator inflamasi
(Histamin, bradikinin, serotoni, prostaglandin dan berbagai
sitokin)

Respons inflamasi ditandai secara mekanis oleh


⊙ vasodilasi lokal sementara dan peningkatan permeabilitas
kapiler;
⊙ infiltrasi leukosit dan sel fagositik;
⊙ resolusi dengan atau tanpa degenerasi jaringan dan
fibrosis.

2

Rasa sakit
Nosiseptor, terminal perifer dari serat aferen primer yang
merasakan nyeri, dapat diaktifkan oleh berbagai
rangsangan, seperti panas, asam, atau tekanan.
Demam
Hipotalamus mengatur titik setel di mana suhu tubuh
dipertahankan. Titik setel ini meningkat pada demam,
mencerminkan infeksi, atau akibat kerusakan jaringan,
peradangan, penolakan cangkok, atau keganasan.

3
Nonsteroid
antiinflamasi
drug

4
5
Penghambatan Cyclooxygenase
Efek terapeutik utama NSAID berasal dari kemampuanmereka untuk
menghambat produksi PG. penghambatan COX-1 berperan besar
Me pada efek samping lambung dan perdarahan dan membentuk TxA2
ker kani dalam trombosit, yang memperkuat aktivasi trombosit dan
j a sm e menyempitkan pembuluh darah pada tempat cedera.

Penghambatan Selektif dari Cyclooxygenase 2


Penggunaan kronis NSAID dibatasi oleh tolerabilitas GI yang buruk.
Inhibitor selektif COX-2 dikembangkan untuk memberikan efikasi
yang mirip dengan NSAID tradisional dengan tolerabilitas GI yang
lebih baik Enam penghambat COX-2 tersebut, coxibs, pada awalnya
disetujui untuk penggunaan klinis: celecoxib, rofecoxib, valdecoxib
(disetujui di AS) dan prodrugnya parecoxib, etoricoxib, dan lumiracoxib

6
Mastocytosis Sistemik.
Mastocyosis sistemik adalah penumpukan sel mast, pada organ atau jaringan
tubuh. Namun, NSAID dapat menyebabkan degranulasi sel mast, jadi
blokade dengan antagonis reseptor histamin harus dilakukan sebelum NSAID
Penggunaa dimulai.
n Klinis
Tolerabilitas niacin
Lain Dosis besar niacin (asam nikotinat) dapat menginduksi flushing wajah yang
diperantarai sebagian besar oleh pelepasan PGD2 dari kulit, yang dapat
dihambat oleh pengobatan dengan aspirin.

Sindrom Bartter.
Sindrom Bartter adalah mutasi genetik pada sel ginjal sering ditandai dengan
alkalosis metabolik hipokalemik, dengan tekanan darah normal dan
peningkatan sel - sel juxtaglomerular di ginjal (sel penghasil hormon renin).
Kelelahan, kelemahan otot, diare, dan dehidrasi adalah gejala utama.

Cancer Chemoprevention
Studi epidemiologis menunjukkan bahwa penggunaan aspirin setiap hari
dikaitkan dengan penurunan 24% dalam kejadian kanker usus besar 7
Adverse Effects of NSAID Therapy

1. GI
yang paling sering dijumapi adalah distres epigastrik, mual, dan muntah.
Pendarahan GI makroskopik hampir umum terjadi pada pasien yang diobati
dengan NSAID.
2. Darah
asetil siklooksigenase trombosit yang terjadi secara inreversibel mengurangi
kadar trombosit, menyebabkan agregasi trombosit dan pemanjangan waktu
pendarahan.
3. Respirasi
dalam dosis toksik, dapat menyebabkan depresi pernapasan dan kombinasi
asidosis respiratorik tidak terkompensasi dengan asedosis metabolik.

8
Adverse Effects of NSAID Therapy

4. Proses metabolik
sebenarnya energi diperlukan untuk produksi adenosin tripospat dirubah menjadi
panas, yang menjelaksan hiretmia akbiat NSAID bila digunakan dalam jumlah
toksisk.
5. Hipersenfifitas
dapat meyebabkan alergi meliputi urtikaria, bronkoskontriksi, dan gejala alergi
lainya.
6. Sindrom reye
pemberian NSAID selama inveksi virus dapat menyebabkan sindrom Raye, yang
sering kali merupakan hepatitis fulminan yang bersifat fatal dengan edema lebri.

9
10
Pada sesama NSAID

Drug
Interaction Obat golongan NSAID biasanya digunakan
untuk nyeri kronis dan untuk dosis rendap dapat
s digunakan untuk antiplatelet. Tetapi penelitian
epidemologi membuktikan bawha terapi kombinasi
dapat meningatkan kemingkinan masalah di GI
peristiwa ini hanya terjadi di kelas 2 NSAID saja.

Penggunaan ibuprofen dan naproxen dapat


mengambat efek pengobabatan jantung dari si
aspirin.

11
Pada obat lain

Drug 1. ACE inhibitor di+ NSAID


hiperkalemia yang juga bisa  aritmia, terutama pasien hipertensi, DM, dan ggn
Interaction jantung iskemik.

s 2. Kortiskostreoid di + NSAID
dapat meningkatkan reupte dari serotonin yang menyebabkan 
masalah GI
3. Warfarin di+ NSAID  dapat me+ resiko pendarahan.
4. Ada banyak obat NSAID yang dapat berikatan dengan protein plasma
seingga dapat menagngu metabolisme dari banyak obat yang
menggunakan protein plama
5. Agen hipoglikem sulfonilamid di+ NSAID ddapat menyebabkan
peningkatan toksisitas.
6. Litium di+ NSAID dapat membahayankan ginjal( mengurangi ekskerei ginjal).

12
Aspirin
Mekanisme kerja:
Aspirin mengasetilisasi secara
reversibel ( sehingga mengaktifan)
dari COX dan aspirin termasuk obat
pengahmbat COX yang reversibel.

13
 Kerja antiinflamasi
karena aspirin mengahalangi kerja COX, sehingga dapat menurunkan pembentukan
prostaglandin sehingga memodulasi aspek2 inflamasi ketika prostaglandin bekerja sebagai
mediator.

 Kerja analgetik  dengan cara menurunkan sintesa prostaglandin E2 (PGE2).

 Kerja antipiretik
dengan cara menurunkan sintesa PGE2, alhasil tubuh akan mengatur ulang termostat (pengendlai suhu)
hingga dapat menurunkan suhu tubuh melalui berbagai cara. CK; aspirin hanya bisa melakukan ini
apabila suhu tubuh tinngi.

 Kerja respiratorik berkerja dengan cara meningkatkan ventilasi alveolar .


 Kerja GI  hanya bisa bla dikombiansi dengan obat pompa proton inhibitor (PPI).

 Kerja pd tombosit  dapat menurunkan agregasi trombosit.


 Kerja pada ginjal
dengan menghambat COX dan PGI2 yang bertangung jawab untuk mempertahankan aliran darahginjal.
14
Di darah

Di ginjal

15
Kegunaan terapi:

1. Antiinflamasi
2. Antipyretik
3. Analgetik
4. Topikal: klavus, kalkus dll.
5. Antiplatet

16
Dosis

Metabolisme
Dimetabolisme dihati

17
Efek samping
1. GI
yang paling sering dijumpai adalah distres epigastrik, mual, dan muntah. Pendarahan GI makroskopik
hampir umum terjadi pada pasien yang diobati dengan NSAID.
2. Darah
asetil siklooksigenase trombosit yang terjadi secara inreversibel mengurangi kadar trombosit,
menyebabkan agregasi trombosit dan pemanjangan waktu pendarahan.
3. Respirasi
dalam dosis toksik, dapat menyebabkan depresi pernapasan dan kombinasi asidosis respiratorik tidak
terkompensasi dengan asedosis metabolik.
4. Proses metabolik
sebenarnya energi diperlukan untuk produksi adenosin tripospat dirubah menjadi panas, yang
menjelaksan hiretmia akbiat NSAID bila digunakan dalam jumlah toksisk.
5. Hipersenfifitas  dapat meyebabkan alergi meliputi urtikaria, bronkoskontriksi, dan gejala alergi lainya.
6. Sindrom reye
pemberian NSAID selama inveksi virus dapat menyebabkan sindrom Raye, yang sering kali merupakan
hepatitis fulminan yang bersifat fatal dengan edema selebri 18
ACETAMINOP
HEN

19
MEKANISME KERJA FARMAKOKINETIK
- Inhibitor COX nonspesifik - Bioavailabilitas yang
yang lemah pada dosis sangat baik
umum. - Puncak Cp 30-60 menit
- Efek analgesik / - t1 / 2 sekitar 2 jam
antipiretik, Antiinflamasi,
GI, dan trombosit <aspirin

KHASIAT EFEK SAMPING DOSIS


- Cocok untuk - Ruam dan reaksi alergi Dewasa = 50 mg 3 kali /
penggunaan analgesik lainnya kadang-kadang hari atau 75 mg dua kali /
atau antipiretik; terjadi hari
- Untuk pasien yang - Dapat disertai dengan
memiliki kontraindikasi demam dan lesi mukosa
aspirin - Overdosis ⇒ metabolit
toksik, (NAPQI) nekrosis
hati
20
ACETIC
ACID
DERIVATIV
ES

21
1. Diklofenak MEKANISME KERJA FARMAKOKINETIK
1. DICLOFENAC - Selektiv menghambat - t1 / 2 dari 1-2 jam
COX-2 menyerupai - Dimetabolisme di hati
celecoxib oleh CYP2C
- Lebih kuat 20% dari - Diekskresikan dalam urin
aspirin (65%) dan empedu
- Tersedia gel topikal, (35%)
larutan okular, tablet oral
KHASIAT EFEK SAMPING DOSIS
- Analgesik, antipiretik, - GI yang serius Dosis oral harian = 50-150
antiinflamasi - Hipertensi mg, dalam dosis terbagi (50
- Pengobatan simtomatik - Infark miokard mg 3 kali / hari atau 75 mg
jangka panjang - Reaksi hipersensitivitas 2 kali / hari)
rheumatoid arthritis,
osteoarthritis, ankylosing
spondylitis, nyeri,
dismenore primer, dan
migrain akut
22
2. INDOMETHACIN MEKANISME KERJA FARMAKOKINETIK
- Inhibitor nonselektif COX - Bioavailabilitas yang
- Sifat antiinflamasi dan sangat baik
analgesik-antipiretik yang - Puncak Cp 1-2 jam
menonjol mirip dengan - tidak berubah (20%)
salisilat. - t1 / 2, 2 jam.
- 10–40 × lebih kuat dari
aspirin, tetapi tingkat
intoleransi tinggi

KHASIAT EFEK SAMPING DOSIS


- Rheumatoid arthritis - GI sering terjadi Dewasa = 25 mg 2–3 kali /
sedang, berat, - Sakit kepala frontal hari; 75-100 mg di malam
osteoartritis, dan - Neutropenia hari.
ankylosing spondylitis; - Trombositopenia
radang sendi gout akut;
dan bahu menyakitkan
akut.
23
3. SULINDAC MEKANISME KERJA FARMAKOKINETIK
(sulfoxide prodrug) - Sebagai inhibitor COX - Puncak Cp 1–2 jam;
- Khasiatnya sebanding - t 1/2, 7 jam; 18
dengan aspirin

KHASIAT EFEK SAMPING DOSIS


- Untuk perawatan - GI Dewasa = 150-200 mg dua
rheumatoid arthritis, - SSP (sakit kepala, ruam kali sehari.
osteoarthritis, ankylosing pusing).
spondylitis, nyeri bahu,
dan arthritis gout.

24
4. ETODOLAC MEKANISME KERJA FARMAKOKINETIK
- Selektiv menghambat - Bioavailabilitas yang
COX-2 sangat baik
- Khasiat etodolac 100 mg - Puncak Cp1-2 jam
≈ 650 mg aspirin - Metabolisme 99% di hati
- t1 / 2, 2 jam.

KHASIAT EFEK SAMPING DOSIS


- Efektif dalam - GI Dewasa = 3–4 kali / hari
pengobatan - Ruam 200–400 mg, maks: 1200
osteoarthritis, rheumatoid - Efek SSP. mg.
arthritis, dan nyeri > 6 tahun = 400 mg / hari
ringan-tomoderate, dan
obat ini tampaknya
bersifat urikosurik.
25
MEKANISME KERJA FARMAKOKINETIK
- Khasiat serupa dengan - Puncak Cp 20–60 menit
aspirin - t1 / 2, 5 jam
5. TOLMETIN

KHASIAT EFEK SAMPING DOSIS


- Pengobatan osteoartritis, - Paling umum GI Dewasa = 400-600 mg 3
rheumatoid arthritis, dan - Ulserasi lambung kali / hari.
juvenile rheumatoid - Efek SSP mirip dengan Anak-anak> 2 tahun = 20
arthritis dan pengobatan indometasin dan aspirin mg / kg / hari dalam 3-4
ankylosing spondylitis dosis terbagidiberikan
bersama makanan

26
6. KETOROLAC MEKANISME KERJA FARMAKOKINETIK
- Diberikan secara oral, - Puncak Cp 30-60 mnt
intravena, intramuskuler, - t1 / 2, 4-6 jam.
atau intranasal.

KHASIAT EFEK SAMPING DOSIS


- Analgesik ampuh, - Mengantuk, pusing, sakit Topikal = 30-60 mg
antiinflamasi yang kepala, nyeri, GI, (intramuskuler), 15-30 mg
kurang efektif pencernaan yg (intravena), 10-20 mg (oral),
terganggu, mual, dan dan 31,5 mg (intranasal)
rasa sakit di tempat
suntikan

27
7. NABUMETONE MEKANISME KERJA FARMAKOKINETIK
(6-methoxy-2napthylacetic - Inhibitor COX-2 - Puncak Cp ~ 3 jam
acid prodrug) preferensial pada dosis - t1 / 2, 19-26 jam
rendah

KHASIAT EFEK SAMPING DOSIS


- Pengobatan rheumatoid - Nyeri/kram perut bagian Dewasa = 500–1000 mg 1–
arthritis dan osteoarthritis bawah yang kram, diare, 2 kali / d (maksimum 2000
ruam sakit kepala, mg / d)
pusing, mulas, tinitus, Pasien <50 kg
dan pruritus membutuhkan lebih dari
1000 mg / hari

28
PROPONIC
ACID
DERIVATIV
ES

29

⊙ Mechanism of Action
Turunan asam propionate, bekerja sebagai inhibitor
COX nonselektif dengan efek dan efek samping
yang umum terjadi pada NSAID lainnya.
⊙ Therapeutic Uses
Digunakan dalam pengobatan simptomatik artritis
reumatoid, artritis remaja, dan osteoartritis.
Beberapa juga disetujui untuk nyeri, ankylosing
spondylitis, arthritis gout akut, tendinitis, radang
kandung lendir, sakit kepala, nyeri dan
pembengkakan gigi pasca operasi, dan dismenore
primer.
30
1. Ibuprofen - Puncak Cp 2 jam (tablet), 1 jam ES : GI, ruam, mengganggu
(tablet yang dapat dikunyah), 0,75 trombositopenia, sakit efek
jam (cair) kepala, pusing , penglihatan antiplatelet
- t1 / 2, 2-4 jam (dewasa); 23–75 jam kabur aspirin
(bayi prematur); 0,9–2,3 jam (anak-
anak).

2. Naproxen - Puncak Cp 2-4 jam (tab dasar); 1– - Efek GI yang meliputi Ditoleransi
4 jam (cair); 1–2 jam (garam mulas, sakit perut, dengan baik
natrium); 4–12 jam (tab lepas sembelit, diare, mual,
tunda) dispepsia, dan stomatitis.
- t1 / 2, 9-25 jam. - Efek SSP meliputi kantuk,
sakit kepala, pusing,
vertigo, depresi
31
3.Fenoprofen Puncak Cp 2 200 mg 4–6 kali / Efek antiinflamasi puncak Ditolerans
jam hari atau 300–600 setelah 2-3 minggu; 15% i dengan
mg 3–4 kali / hari mengalami efek samping; baik
t1 / 2, 2,5-3 (maks. 3,2 g / hari). beberapa diekskresikan
jam. dalam ASI.

4.Ketoprofen - Puncak Cp 25–50 mg 3–4 kali / - ES GI, biasanya Ditolerans


1,2 jam hari; 75 mg 3 kali / ringan, kelainan fungsi i dengan
- t1 / 2, 0,9- hari; 200 mg setiap hati; baik
3,3 jam. hari, maks 300 mg / - t1 / 2 ↑ pada usia
hari. pada lansia;
Anti-inflamasi, 50- diekskresikan dalam
75 mg, 3-4 / hari. ASI. 32
5.Flurbiprofen - Puncak Cp Dewasa = 200–300 Diekskresikan dalam Ditoleransi
~ 2 jam mg / d dalam 2-4 ASI; tersedia untuk dengan baik
- t1 / 2, 7,5 dosis terbagi (maks penggunaan mata.
jam. 100 mg / dosis).

6. Oxaprozin - Puncak Cp Dewasa = 600-1200 Onset lambat, tidak Ditoleransi


2,4-3 h mg setiap hari (max diindikasikan untuk dengan baik
- t1 / 2, 41– 1800 mg); demam atau nyeri
55 h. Anak-anak> 21 kg = akut; dosis pada
600-1200 mg setiap lansia disesuaikan
(max 1200 mg). berdasarkan berat
badan
33
FENAMATE
S

34
1. Mefenamic - Puncak Cp 2-4 500 mg, Terapi biasanya tidak Khasiatnya
acid jam kemudian boleh melebihi 7 hari serupa
- t1 / 2, 2-4 jam. 250 mg atau 2-3 hari dengan
setiap 6 jam (dismenore); 15% aspirin
peningkatan enzim
hati; disekresikan
dalam ASI.
2. - Puncak Cp, 0,5–2 50–100 mg Efek samping: CNS, Khasiatnya
Meclofenamate jam; 3–4 jam 4–6 kali / hari GI, dan ruam, serupa
(dengan (maksimum administrasi dengan dengan
makanan) 400 mg / makanan ↓ tingkat aspirin
- t1 / 2, 0,8–2,1 h hari). penyerapan.
35
ENOLIC
ACIDS
(OXICAMS)

36
1. Piroxicam - Puncak 20 mg setiap hari. Onset lambat, tidak - Efek GI yang lebih
Cp 3-5 diindikasikan untuk rendah dari aspirin
jam demam atau nyeri - Inhibitor COX
- t1 / 2, 50 akut; diekskresikan nonselektif
h. dalam ASI. - Untuk pengobatan
rheumatoid arthritis dan
osteoarthritis

2. Meloxicam Puncak Cp 7,5 mg setiap hari Selektiv menghambat - Digunakan dalam


4-5 jam (maks 15 mg / COX-2, mirip dengan osteoarthritis,
hari); Anak-anak celecoxib rheumatoid arthritis,
t1 / 2, 15- ≥ 2 0,125 mg / kg dan juvenile rheumatoid
20 jam. setiap hari (maks arthritis.
7,5 mg setiap
hari). 37
Disease-Modifying
Antirheumatic Drugs

Obat antirematik pemodifikasi penyakit


(DMARDs) mengurangi aktivitas penyakit
rheumatoid arthritis dan memperlambat
kerusakan jaringan artritis.
Gout
Farmakoterapi :
Asam urat dihasilkan dari pengendapan kristal urat di jaringan
dan kemudian menghasilkan respons inflamasi. Pada sebagian besar
pasien dengan gout, hiperurisemia timbul karena kelebihan produksi
urat. Urat cenderung mengkristal sebagai monosodium urat dalam
kondisi lebih dingin atau lebih asam. Kristal monosodium urat
mengaktifkan monosit / makrofag melalui jalur reseptor seperti tol
yang memasang respons imun bawaan. Hal ini menghasilkan
aktivasi crymasrin inflammasome, sekresi sitokin, termasuk IL-1β
dan TNF-α, aktivasi endotel, dan tarik neutrofil ke tempat
peradangan. Neutrofil mengeluarkan mediator inflamasi yang
menurunkan pH lokal dan menyebabkan presipitasi urat lebih
lanjut.
40
Tujuan pengobatan adalah untuk :
- mengurangi gejala serangan akut;
- mengurangi risiko serangan berulang; dan
- kadar urat serum yang lebih rendah.

Zat-zat berikut tersedia untuk tujuan ini:


 Obat-obatan yang menghilangkan peradangan dan nyeri (NSAID,
colchicine, glukokortikoid)
Obat yang mencegah respons inflamasi terhadap kristal (kolkisin
dan NSAID)

41
Colchicine

42
MEKANISME KERJA EFEK FARMAKOLOGI FARMAKOKINETIK
Colchicine membatasi aktivasi Menurunkan suhu tubuh, • Penyerapan colchicine oral
inflamasiom NALP3 monosodium meningkatkan sensitivitas cepat tetapi bervariasi.
urate yang diinduksi kristal dan terhadap depresan sentral, • Konsentrasi plasma puncak
pembentukan IL-1β dan IL-18. menekan pusat pernapasan, terjadi 0,5-2 jam setelah
Colchicine menghambat pelepasan meningkatkan respons terhadap pemberian dosis.
granula yang mengandung histamin agen simpatomimetik, • Dalam plasma, 39%
dari sel mast, sekresi insulin dari sel menyempitkan pembuluh darah, colchicine terikat protein
β pankreas, dan pergerakan granula dan menginduksi hipertensi • t1 / 2 dari colchicine sekitar
melanin dalam melanofor. dengan stimulasi vasomotor 31 jam.
sentral

PENGGUNAAN TERAPI DOSIS EFEK SAMPING


Colchicine mengurangi serangan Regimen dosis untuk kolkisin Mual, muntah, diare, dan nyeri
gout akut. harus disesuaikan berdasarkan perut adalah efek paling tidak
Pencegahan Gout Akut. usia, fungsi ginjal dan hati, diinginkan dan tanda-tanda
Colchicine digunakan dalam penggunaan obat lain secara paling awal dari toksisitas
pencegahan encok berulang, bersamaan, dan tingkat colchicine yang akan datang.
terutama pada tahap awal terapi keparahan penyakit.
antihyperuricemic 43
Allupurinol

44
MEKANISME KERJA FARMAKOKINETIK EFEK SAMPING
mengurangi produksi • Allopurinol diserap relatif cepat • Efek samping yang paling
urat dengan setelah konsumsi oral, dan umum adalah reaksi
menghambat XO, yang konsentrasi plasma puncak dicapai hipersensitivitas
mengubah xanthine dalam 60-90 menit. • Reaksi alergi berupa
menjadi asam urat. • T1 / 2 plasma allopurinol dan demam, menggigil,
oxypurinol masing-masing sekitar 1- leukopenia, atau
2 jam dan sekitar 18-30 jam leukositosis juga pernah
dilaporkan.

INTERAKSI OBAT.
• Allopurinol meningkatkan t1 / 2 dari probenesid dan meningkatkan efek urikosuriknya, sementara
probenesid meningkatkan clearance oxypurinol, sehingga meningkatkan kebutuhan dosis allopurinol.
• Allopurinol menghambat inaktivasi enzimatik mercaptopurine dan turunannya azathioprine oleh XO.
• Risiko penekanan sumsum tulang juga meningkat ketika allopurinol diberikan dengan agen sitotoksik
yang tidak dimetabolisme oleh XO, terutama siklofosfamid.

45
Febuxostat

46
MEKANISME KERJA PENGGUNAAN TERAPI EFEK SAMPING
Febuxostat adalah inhibitor XO untuk pasien hiperuris paling umum : kelainan fungsi
non-murni. Febuxostat dengan asam urat tetapi hati, mual, nyeri sendi, dan ruam.
membentuk kompleks stabil tidak direkomendasikan Fungsi hati harus dipantau
dengan enzim tereduksi dan untuk pengobatan secara berkala.
teroksidasi serta menghambat hiperurisemia asimptomatik
fungsi katalitik di keduanya.

FARMAKOKINETIK Interaksi Obat


• Febuxostat cepat diserap Kadar obat plasma yang
dengan konsentrasi plasma dimetabolisme oleh XO (mis.,
maksimum pada 1-1,5 jam Teofilin, mercaptopurine,
postdosis. azathioprine) akan meningkat
• Makanan sedikit mengurangi ketika diberikan bersamaan
penyerapan Febuxostat dengan febuxostat
• t1 / 2 dari 5-8 jam, Dengan demikian, febuxostat
dikontraindikasikan pada pasien
yang menggunakan azathioprine
atau mercaptopurine
47
Uricase

48
Pegloticase Rasburicase

Pegloticase adalah urate oksidase, yang Rasburicase adalah rekombinan uricase


mengkatalisis oksidasi enzimatik dari asam yang mengkatalisasi oksidasi enzimatik
urat menjadi allantoin. dari asam urat yang kurang larut menjadi
Diberikan secara intravena. Pegloticase allantoin metabolit yang tidak aktif dan
digunakan untuk pengobatan gout yang lebih larut.
parah, gout kronis atau ketika penggunaan Digunakan untuk pencegahan dan
terapi penurun urat lainnya pengobatan sindrom lisis tumor (TLS) 
dikontraindikasikan. KI : methemoglobinemia dapat terjadi
ES : Kemanjuran obat dapat terhambat pada individu yang rentan seperti mereka
oleh produksi antibodi terhadap obat yang kekurangan G6PDH karena produksi
tersebut. muntah, mual, nyeri dada, hidrogen peroksida dalam reaksi oksidase
konstipasi, diare, dan eritema, pruritus, dan urat.
urtikaria. ES : anafilaksis, muntah, demam, mual,
KI : Pada individu dengan defisiensi G6PD sakit kepala, sakit perut, sembelit, diare,
glukosa-6-fosfat dehidrogenase. dan mucositis.
49
Agen
Uricosuric

50
Meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin dengan
menekan reabsorbsi asam urat dari ginjal sehingga ekskresi asam
urat melalui ginjal akan meningkat.
Obat ini dipilih sebagai obat maintenance gout pada
penderita yang dari hasil pemeriksaan urin memang menunjukkan
kadar asam urat yang rendah
jumlah bersih asam urat yang diekskresikan biasanya sekitar
10% dari yang disaring. Reabsorpsi dimediasi oleh OAT, URAT-1
yang dapat dihambat

 Probenecid
 Benzbromarone
 Lesinurad

51
MEKANISME AKSI.
Penghambatan Transportasi Asam Organik.
Probenecid menghambat reabsorpsi asam urat oleh OAT,
terutama URAT-1. salisilat menghambat sekresi probenesid ke tubuli ginjal
sehingga efek probenesid sebagai urikosurik menurun
Probenecid Penghambatan Pengangkutan Zat Lain-Lain.
Probenecid menghambat sekresi tubular dari sejumlah obat
sehingga dapat meningkatkan konsentrasi plasma obat tersebut.

ADME : Probenecid diserap sepenuhnya setelah pemberian oral. Antara


85% dan 95% dari obat terikat dengan albumin plasma; 5% -15%
dari obat yang tidak terikat dibersihkan dengan filtrasi glomerulus
dan sekresi aktif oleh tubulus proksimal
ES : Probenecid dapat ditoleransi dengan baik. Risiko meningkat pada
dosis yang lebih tinggi. Overdosis besar dengan hasil probenesid pada
stimulasi SSP, kejang, dan kematian akibat gagal napas
KEGUNAAN TERAPI :
Probenecid dipasarkan untuk pemberian oral, sendiri dan dalam
kombinasi dengan colchicine. Probenecid tidak boleh digunakan pada
pasien gout dengan nefrolitiasis atau kelebihan produksi asam urat.
52
Benzbromarone adalah inhibitor reversibel dari
Benzbromaro penukar anion urat-anion di tubulus proksimal. Obat ini
dimetabolisme menjadi turunan monobrominasi dan
ne dehalogenasi, keduanya memiliki aktivitas urikosurik.
Obat ini diserap dengan mudah setelah konsumsi oral
dan diekskresikan terutama dalam empedu. Digunakan untuk
pasien yang alergi terhadap obat untuk pengobatan asam urat
lainnya.
Penggabungan allopurinol dan benzbromarone lebih
efektif daripada kedua obat itu sendiri dalam menurunkan
kadar asam urat serum.

53
untuk terapi kombinasi dengan inhibitor XO dalam mengobati
hiperurisemia. Lesinurad menghambat transporter URAT-1 dan
OAT-4, sehingga mengurangi reabsorpsi asam urat ginjal
Lesinurad
ADME : Lesinurad cepat diserap setelah pemberian oral,
dimetabolisme oleh CYP2C9 dan diekskresikan dalam urin
dan feses.

Kegunaan terapi :
untuk pengobatan asam urat pada pasien yang belum mencapai
target kadar asam urat serum dengan penghambat XO saja

ES : risiko gagal ginjal akut yang meningkat ketika digunakan tanpa


inhibitor XO dan risiko nefrolitiasis juga meningkat ketika
lesinurad diberikan sendiri

54
Thanks!
Any questions?

55

Anda mungkin juga menyukai