Inisiasi Praton ke - 3
Mata Kuliah : LAB. Pajak Penghasilan 1
Program Studi D-III Perpajakan
Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik
PENGHITUNGAN PPH PASAL 21 : PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA
PENSIUN BERKALA
Penghasilan Bruto
4
Teknis Penghitungan PPh 21 Pegawai Tetap
PPh Ph teratur
setahun
6
Teknis Penghitungan PPh 21 Pegawai Tetap
7
Teknis Penghitungan PPh 21 Pegawai Tetap
8
Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas
Upah harian/
mingguan/ Dibayarkan bulanan
satuan/borongan
9
Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas
10
Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas
> Rp 450.000
< Rp 450.000 > Rp 4.500.000 5% x (Upah – PTKP/360)
11
Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas
Dipotong 5%
Tarif PPh 21 = 5%
12
PENGERTIAN BUKAN PEGAWAI
(tarif pasal 17 x 50 %
x Ph Bruto) (tarif pasal 17 x 50 % (tarif pasal 17 (tarif pasal 17
x Ph Bruto)
- x 50 % x Ph x Ph Bruto
PTKP sebulan,
Dihitung secara Dihitung secara Bruto) tiap kali bayar)
kumulatif kumulatif
Dalam hal Dokter Yang Praktik di RS/Klinik Jumlah Penghasilan Bruto adalah
Sebesar Jasa Dokter Yang Dibayarkan Pasien melalui RS/Klinik sebelum
Dipotong Biaya-Biaya atau Bagi Hasil RS/Klinik
15
PESERTA KEGIATAN
• Peserta kegiatan adalah orang pribadi yang terlibat dalam suatu
kegiatan tertentu, termasuk mengikuti rapat, sidang, seminar,
lokakarya (workshop), pendidikan, pertunjukan, olahraga, atau
kegiatan lainnya dan menerima atau memperoleh imbalan
sehubungan dengan keikutsertaannya dalam kegiatan tersebut.
Contohnya :
• Peserta perlombaan dalam segala bidang
• Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan/kunjungan kerja
• Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai
penyelenggara kegiatan tertentu
• Peserta pendidikan & pelatihan
• Peserta kegiatan lainnya
16
Skema Penghitungan PPh 21
Dewan Peserta program
Komisaris/Pengawas Mantan Pegawai Pensiun yang masih
non Pegawai tetap Berstatus pegawai
17
PPh 26 Bagi Subjek Pajak
Luar Negeri
• PPh Pasal 26 adalah pajak atas penghasilan berupa
gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran
lain dengan nama dan dalam bentuk apapun
sehubungan dengan pekerjaan, jabatan, jasa, dan
kegiatan yang dilakukan oelh orang pribadi Subjek
Pajak Luar Negeri
• Penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 26
adalah orang pribadi dengan status Subjek Pajak
Luar Negeri yang menerima atau memperoleh
penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau
kegiatan, termasuk penerima pensiun
18
PPh 26 Bagi Subjek Pajak
Luar Negeri
19