Anda di halaman 1dari 14

DELIK KHUSUS

DI LUAR KUHP

SD.Fuji Lestari Hasibuan, S.H., M.H


Fakultas Hukum UMITRA
Hukum Pidana ?
SIAPA SUBJEKNYA ?

 KUHP : Manusia
- Perumusan diawali dg kata
“barang siapa”
- Jenis pidana Ps 10 KUHP, hanya dapat
diterapkan pd manusia
HUKUM PIDANA ?
 HUKUM PIDANA :
keseluruhan dari peraturan-peraturan
yang menentukan perbuatan apa yang
dilarang dan termasuk ke dalam
tindak pidana, serta menentukan
hukuman apa yang dapat dijatuhkan
terhadap yang melakukannya.
Hk Pidana Umum :
 Hukum pidana yang berlaku secara umum yang
pengaturannya berada di dalam KUHP
Hk Pidana Khusus (Bijzondere Straaf-recht):
 Hukum pidana yang berlaku bagi perbuatan
tertentu atau golongan tertentu yang
pengaturannya diletakan di luar KUHP
 Hukum Pidana Khusus :
Aturan hk yg menyimpang dari TP umum
sehubungan dg perbuatan-perbuatan tertentu
dan golongan tertentu yg pengaturannya
diletakan di luar KUHP

 Tujuan di pelajari :
Untuk mengetahui/mempelajari penyimpangan
yg di lakukan oleh Ketentuan di luar KUHP
terhadap HP Umum (KUHP).

Letak kekhususannya :
Terdapatnya ketentuan-ketentuan yang menyimpang
dari HP Umum yg menyangkut kelompok orang dan
perbuatan tertentu.
Hubungan Hk Pidana Umum
dg Hk Pidana Khusus
Sbg Hk Umum & Khusus
(Lex Specialist deroget lex generalis)

Hk Pid Umum (KUHP), sbg bentuk Kodif. Hk pidana

KOD I F I KAS I ?
Pembukuan aturan2 dalam satu kitab UU menurut
suatu sistem tertentu yg sistematis lengkap & tuntas

Prinsip : Memberi peluang lahirnya hk pidana


di luar KUHP (Pasal 103 KUHP)
Jembatan/ Pertalian lahirnya Hk pidana
Khusus (Lex Specialist)

Ketentuan dalam Bab I s/d


Bab VIII buku ini
Pasal 103 KUHP juga berlaku bagi perbuatan-
perbuatan yang oleh ketentuan
perundang-undangan
Lainnya diancam dengan
pidana, kecuali ditentukan lain
Fungsi Pasal 103 KUHP
 Sebagai dasar hukum berkembangnya UU di
luar KUHP (Dimungkinkkannya muncul
ketentuan lain di luar KUHP)

 Sebagai pasal jembatan/penghubung


ketentuan bab I s/d Bab VIII Buku I KUHP
dg ketentuan pidana di Luar KUHP
Letak/Kedudukan
Hk Pidana Khusus

Sebagai pelengkap dari hukum pidana


umum yg dikodifikasi, terutama terkait
dengan perkembangan masalah di
masyarakat yg harus di akomodasi oleh
KUHP dan tidak bisa ditampung
oleh Hukum Pidana Umum (KUHP)
Ciri-Ciri Hk Pidana Khusus :
 Dimungkinkan penyimpangan terhadap Hukum pidana
Umum (KUHP) dan hukum acaranya (KUHAP)
 Diatur di luar KUHP

Example:

UU No 35 tahun 2009 : Narkotika


UU No 31/1999 jo No 20/2001 : Korupsi
UU no 11 tahun 2012 : Sistem Pengadilan Anak
UU No 8 tahun 2010 : Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
UU Pidana Khusus (Bijzondere Wetten):
Yaitu :
UU pidana selain KUHP yg merupakan induk peraturan
hk pidana.

3 kelompok UU yg bs dikualifikasikan sbg UU Pidana khusus :


1. UU yg tdk dikodifikasikan
Ex. UU Lalin, UU TPK, UU Narkotika, UU TP Imigrasi
2. Peraturan2 hk administratif yg memuat sanksi pidana
Ex. UU PA, UU Perburuhan, UU LH
3. UU yg memuat hk pidsus, yg memuat delik2 unk kelompok
orang ttt atau berhub dg perbuatan ttt.
Ex. UU TPE, UU Perpajakan, KUHP Militer
Hk Pidsus, dilihat dari sifatnya ada
2 jenis, yaitu :

 Hk Pidsus murni, yaitu hk pidsus yg berisi rumusan-


rumusan delik yg dlm hal apapun tdk boleh dikembangkan
perbuatan2nya.
Ex. UU Korupsi No 31/1999 jo No 20/2001

 Hk Pidsus Administratif, yaitu hk pidsus yg sifatnya


mengatur perbuatan-perbuatan tertentu, yg boleh
dikembangkan/digunakan sepanjang ditentukan oleh UU
Ex. UU Narkotika No 35/2009
UU LH No 23/1997
Perkembangan aturan khusus (Special
Rule) di luar KUHP, menyangkut:

 Jenis sanksi Pidana


 Lamanya pidana
 Aturan Pemidanaan (Pelaksanaan
pidana)
 Subjek tindak pidana
 Kualifikasi tindak pidana
a
e m
T r k
i a i h
s

Anda mungkin juga menyukai