Anda di halaman 1dari 11

RUANG LINGKUP DAN

DASAR KEKHUSUSAN HUKUM PIDANA KHUSUS

Pertemuan_ 02_hkp
warih_anjari
Ruang Lingkup
• Dasar hukum dan keberlakuan hukum pidana khusus:
a. menyimpang dari ketentuan umum pidana KUHP,
b. menyimpang dari undang-undang hukum acara pidana (KUHAP).
• peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang hal-hal yang
bersifat khusus di luar KUHP.
• Kekhususan dapat dilihat dari perbuatan yang diatur masalah subyek
tindak pidana, pidananya dan pemidanaannya itu sendiri
Lanjutan,,,,,

• Subyek hukum dapat diperluas tidak saja meliputi orang pribadi


melainkan juga badan hukum.
• Pemidanaan dilihat dari pola perumusan atau pola ancaman sanksi
yang menyimpang dari ketentuan KUHP.
• Substansi hukum tindak pidana khusus meliputi tiga permasalahan
yakni tindak pidana; Perbuatan pidana, pertanggungjawaban pidana;
serta pidana dan pemidanaan.
Kedudukan Hukum Pidana Khusus
• Hukum Pidana khusus berkembang di luar kodifikasi.
• Tujuannya untuk memenuhi perkembangan kejahatan
yang tidak dapat diatur dalam KUHP.
• Fungsinya melengkapi kodifikasi hukum pidana
Konten Tindak pidana umum Tindak pidana khusus

Pengaturan Kuhp Diluar KUHP

Substansi Bersifat umum Bersifat spesifik baik


perbuatan/subyek hukumnya

Kewenangan Polisi dan penyidik PNS; Polisi, penyidik PPNS, penyidik


Penyelidikan & KPK.
Penyidikan
Pengadilan Pengadilan umum Pengadilan Khusus: Pengadilan
tipikor/ pajak/ hub.Industrial/
HAM/ niaga/perikanan
KONTEN Tindak pidana Umum Tindak Pidana Khusus

Hukum Acara KUHAP KUHAP dan aturan perundang-


undangan khusus

Sanksi Pidana -Minimum umum dan max khusus. - Minimum khusus dan max
khusus
-Pasal 10 KUHP - Selain berdasarkan Pasal 10
KUHP memiliki ketentuan
khusus, misalnya jenis pidana
bagi Korporasi berupa
pencabutan izn operasional
Subyek Hukum Manusia Manusia & Badan Hukum

Percobaan Percobaaan dipidana dikurangi Percobaan dipidana sama


dengan pelaku
sepertiga dari ancaman pidana
pokoknya
Dasar Kekhususan
• Pidana khusus diatur dalam peraturan di luar KUHP. Sepanjang peraturan di luar
KUHP menerapkan sanksi pidana maka merupakan hukum pidana khusus.
• Kedudukan hukum pidana khusus terhadap hukum pidana umum (KUHP)
disebutkan dalam Buku I Pasal 103 KUHP. Pasal tersebut menyatakan bahwa:
“Ketentuan-ketentuan dalam Bab I sampai Bab VIII buku ini juga berlaku bagi
perbuatan-perbuatan yang oleh ketentuan perundangan lainnya diancam dengan
pidana, kecuali jika oleh undang-undang ditentukan lain”. Ketentuan ini dikenal
dengan asas: “lex spesialis derogat legi generalli”,
Dasar Kekhususan
• Artinya: hukum pidana yang berlaku khusus mengenyampingkan hukum pidana yang berlaku
umum. KUHP mengakui adanya ketentuan lain yang terdapat di luar KUHP yang menjatuhkan
pidana. Ketentuan dimaksud adalah hukum pidana khusus. Namun berdasarkan Pasal 103 KUHP
tersebut, ketentuan Buku I KUHP dapat diberlakukan terhadap hukum pidana khusus kecuali
peraturan tersebut mengatur ketentuan yang berbeda.

• Keberadaaan Hukum Pidana khusus melengkapi hukum pidana umum. Hal ini karena KUHP
berasal dari Belanda, sehingga hukum pidana khusus adalah untuk mengakomodir perubahan
peraturan-peraturan sesuai perkembangan jaman yang tidak bisa diatur oleh KUHP atau Hukum
Pidana Umum
Pengaturan Hukum Pidana Khusus

1. Hukum Pidana Ekonomi (UU Drt. No. 7 Tahun 1955)


2. Tindak Pidana Korupsi
3. Tindak Tindak Pidana Narkotika dan Psikotropika
4. Tindak Pidana Perpajakan
5. Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai
6. Tindak Pidana Pencucian Uang (money laundering)
7. Tindak Pidana Anak
Lanjutan,,,
1. KDRT
2. Tindak Pidana HAM
3. Tindak Pidana Transaksi Elektronik
4. Tindak Pidana Lingkungan Hidup
5. Tindak Pidana Perdagangan Orang
6. Tindak Pidana Terorisme
7. Tindak Pidana Perbankan
8. Dll
Pustaka
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana;
• Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
• Andi Hamzah, Delik – delik tersebar diluar KUHP
• dll

Anda mungkin juga menyukai