Askep Intra Natal
Askep Intra Natal
Oleh
Ns. Abqariah, S.Kep
1
Fisiologi persalinan
Defenisi
2
Defenisi
Abortus: penghentian kehamilan sebelum janin
viable, berat janin dibawah 500 gram, atau usia
kehamilan < 20 mg.
Inpartu: wanita yang sedang dalam keadaan
persalinan
Partus biasa atau partus spontan: Bila bayi lahir
dengan presentasi belkang kepala tanpa memakai
alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai
ibu dan bayi, dan berlangsung kurang dari 24 jam.
Partus abnormal: bila bayi dilahirkan per vaginam
dgn cunam, atau esktraktor vakum
3
Sebab Mulainya Persalinan
5
Kala I
Proses membukanya serviks sebagai akibat HIS dibagi
dalam 2 fase:
1. Fase laten: berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi
sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.
2. Fase aktif: dibagi 3 fase ;
a. Fase akselerasi; Dalam waktu 2 jam pembukaan 3
cm menjadi 4 cm
b. Fase dilatasi maksimal: Dlm waktu 2 jam
pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4 cm
menjadi 9 cm
c. Fase deselerasi:Pembukaan menjadi lambat kembali.
Dlm wkt 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi
lengkap.
6
Mekanisme membukanya serviks pd primigravida;
pertama ostium uteri internum akan membuka lebih
dahulu, shg serviks akan mendatar dan menipis, lalu
kemudian ostium eksternum terbuka
Pd multigravida; ostium uteri internum sudah sedikit
terbuka. Ostium uteri internum dan eksternum serta
penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam saat
yg sama.
Ketuban akan pecah sendiri ketika pembukaan hampir
lengkap. Tidak jarang ketuban harus dipecahkan
ketika pembukaan hampir lengkap atau telah lengkap.
Bila ketuban pecah sebelum pembukaan 5 cm disebut
ketuban pecah dini.
Kala I pd primigravida ± 13 jam, dan multipara ± 7 jam
7
Kala II
8
Mekanisme Persalinan
Tujuh gerakan kardinal presentasi puncak
kepala pada mekanisme persalinan yaitu:
1. Engagement
2. Penurunan
3. Fleksi
4. Putaran paksi dalam
5. Ekstensi,
6. Putara paksi luar (restitusi)
7. Kelahiran melalui ekspulsi.
9
Engagement
Apabila diameter biparietal kepala melewati
pintu atas panggul, kepala dikatakan telah
menancap (engaged) pada pintu atas panggul.
Pd nulli para terjadi sebelum persalinan aktif
dimulai karena otot abdomen masih tegang,
shg bagian presentasi terdorong ke dlm
panggul.
Pd multipara yg otot abdomennya lebih kendor
kepala sering tetap digerakkan diatas
permukaan panggul sampai persalinan dimulai.
10
Penurunan
Penurunan ad: gerakan bagain presentasi
melewati panggul.
Penurunan terjadi akibat tiga kekuatan:
1. Tekanan dari cairan amnion
2. Tekanan langsung kontraksi fundus pd
janin
3. Kontraksi diafragma dan otot-otot abdomen
Kemajuan penurunan bagian presentasi
dapat diketahui mellaui palpasi dan periksa
dalam.
11
Fleksi
Fleksi segera setelah kepala yg turun
tertahan oleh serviks, dinding panggul, atau
dasar panggul, dalam keadaan normal
fleksi terjadi dan dagu didekatkan kearah
dada janin.
Dengan fleksi, suboksipitobregmatika yg
berdiameter lebih kecil (9,5) dapat masuk
ke dalam pintu bawah panggul
12
Putaran Paksi Dalam
Supaya dapat keluar, kepala janin harus berotasi
(berputar pd sumbunya).
Putaran paksi dalam dimulai pd dinding setinggi spina
iskiadika, tetapi putaran ini belum selesai sampai
bagian presentasi mencapai panggul bagian bawah.
Ketika oksiput berputar kearah anterior, wajah
berputar ke arah posterior.
Setiap kali terjadi kontraksi, kepala janin diarahkan
oleh tulang panggul dan otot dasar panggul.
Akhirnya oksiput berada digaris tengah di bawah
lengkung pubis.
Kepala hampir selalu berputar saat mencapai dasar
panggul.
13
Ekstensi
Saat kepala janin mencapai perineum,
kepala akan defleksi ke arah anterior oleh
perineum
Mula-mula oksiput melewati permukaan
bawah simfisis pubis, kemudian kepala
muncul keluar akibat ekstensi: pertama-
tama oksiput, kemudian wajah, dan
akhirnya dagu.
14
Restitusi atau Putaran paksi luar
Setelah kepala lahir, bayi berputar hingga
mencapai posisi yg sama dgn saat ia memasuki
pintu atas.
Gerakan ini disebut restitusi
Putaran 45 derajat membuat kepala janin
kembali sejajar dgn punggung dan bahunya.
Dengan demikian, kepala dpt terlihat berputar
lebih lanjut.
Putara paksi luar terjadi saat bahu angaged dan
turun dgn gerakan yg mirip dgn gerakan kepala
Seperti telah diketahui, bahu anterior turun
terlebih dahulu. Ketika mencapai pintu bawah,
bahu berputar kearah garis tengah dan
dilahirkan dibawah lengkung pubis.
15
Ekspulsi
Setelah bahu keluar, kepala dan bahu
diangkat keatas tulang pubis ibu dan
badan bayi dikeluarkan dgn gerakan fleksi
lateral kearah simfisis pubis.
Ketika seluruh tubuh bayi keluar,
persalinan bayi selesai.
16
Mekanisme Persalinan
17
Mekanisme Persalinan
18
Kala II
Pd kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira
2-3 menit sekali
Karena biasanya dlm hal ini kepala sudah masuk
diruang panggung, maka pd his dirasakan tekanan pd
otot-otot dasar panggul yg secara reflektoris
menimbulkan rasa mengedan.
Wanita merasa pula tekanan pd rektum dan rasa BAB,
kemudian perineum menonjol dan menjadi lebar dgn
anus membuka. Labia mulai membuka dan kemudian
kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his.
Primigravida kala II rata-rata 1,5 jam
Multigravida 0,5 jam.
19
Pimpinan persalinan
Dgn demikian kepala janin dilahirkan perlahan-
lahan.
Bila terdpt lilitan tali pusat, lilitan dilonggarkan
atau bila sukar dilepaskan dgn menjepit tali
pusat dgn 2 kocher, kemudian diantaranya
dipotong dgngunting yg ujungnya tumpul.
20
Setelah kepala lahir, kepala akan mengadakan putaran paksi
luar ke arah letak punggung janin.
Usaha selanjutnnya melahirkan bahu janin.
Mula-mula dilahirkan bahu depan, dgn kedua telapak tangan pd
samping kiri dan kanan kepala janin. Kepala janin ditarik
perlahan-lahan kearah anus sehingga bahu depan lahir.
Kemudian kepala janin diangkat kearah simfisis utk melahirkan
bahu belakang.
Setelah kedua bahu lahir, maka usaha selanjutnya melahirkan
badan janin. Dgn kedua tangan dibawah ketiak janin dan
sebagian dipunggung atas, berturut-turut dilahirkan badan,
trokanter ante dan trokanter post
Tali pusat digunting 5-10 cm dari umbilikus. Caranya tali pusat
dijepit dgn 2 canum koher, kemudian diantara kedua canum
digunting dgn gunting tumpul.
21
Kala III
Didapat dua tingkat kelahiran plasenta; (1)
melepasnya plasenta dari implantasinya, dan (2)
pengeluaran plasenta dari dlm kavum uteri.
Pelepasan ini dpt dimulai dari tengah (sentral
menurut Schultze), atau dari pinggir (marginal mntr
Duncan), atau serempak dari tengah dan dari pinggir
plasenta.
Cara yg pertama ditandai oleh makin panjang
keluarnya tali pusat dari vagina (Alhlfed) tanpa adanya
perdarahan pervaginam.
Sedangkan cara yg kedua ditandai oleh adanya
perdarahan pervaginam apabila plasenta mulai
terlepas
Perdarahan tidak lebih dari 400 ml, bila lebih maka
patologik.
22
Untuk mengetahui apakah plasenta telah lepas
dari implantasinya, dipakai prasat sbb:
24
Kala IV
Berlangsung 1 jam postpartum. Sebelum
meninggalkan wanita post partum perhatikan 7
hal pokok:
1. Kontraksi uterus baik.
2. Tdk ada perdarahan vagina
3. Plasenta dan selaput ketuban telah lahir
4. Kandung kencing kosong
5. Luka pd perineum terawat dgn baik dan tdk
ada hematoma
6. Bayi dlm keadaan baik
7. Ibu dlm keadaan baik, TD normal, tdk ada
nyeri kepala.
25
PERBEDAAN PERSALINAN SEJATI DARI PADA
PERSALINAN PALSU
Persalinan sejati Persalinan palsu
Kontraksi Kontraksi
- Berlangsung teratur, semakin kuat, lama - Berlangsung tdk teratur atau menjadi
dan semakin sering teratur hanya utk sementara
- Intensitas meningkat saat ibu berjln - Seringkali berhenti saat ibu berjln-jln atau
- Dirasakan dipunggung bwh, menjalar ke mengubah posisi
bgn bwh abdomen - Dirasakan pd bgn blkg atau pd abdomen
- Terus berlangsung meskipun berbagai diatas pusat
cara dilakukan utk nyaman - Seringkali dpt dihentikan jika dilakukan
- Semakin bergerak keposisi anterior, tdk dlm penipisan atau dilatasi atau tdk ada
dpt ditentukan tanpa pemeriksaan dlm. bloddy slow
- Sering berada pd posisi post, tdk dpt
Janin.
diketahui tanpa pemeriksaan dlm
- Bgn presentasi biasanya tlh msk kedlm
Janin
panggul,
- Bgn presentasi biasanya blm msk ke 26dlm
Faktor esential Persalinan
Yg mempengaruhi proses persalinan dan
kelahiran dikenal 5 P:
1. P: passenger (penumpang; janin dan
plasenta).
2. P: Passegeway (jalan lahir),
3. P: Power (kekuatan)
4. P: posisi ibu
5. P: pysikologi respons
27
Passenger (penumpang)
Cara penumpang atau janin bergerak disepanjang jalan lahir
akibat interaksi beberapa faktor yakni:
1. Ukuran kepala janin:tengkorak janin terdiri dari dua tlg
parietal, dua tlg temporal, satu tlg frontal, dan satu tlg
oksipital
2. Presentasi: ialah bgn tubuh janin yg pertama teraba oleh jari
pemeriksa saat periksa dlm. Yg t.a: Presentasi kepala,
sunsang (bokong), dan bahu
3. Letak: ad hubungan antara sumbu panjang (punggunng) jnain
thdp sumbu pjg (punggung) ibu. Ada 2 mcm (1)
memamjang/vertikal, (2) melintang.
4. Sikap; adalah hubungan bagian tubuh janin yg satu dgn yg
lain.
5. Posisi janin: ialah hubungan antara bgn presentasi (oksiput,
sakrum, mentum (dagu), sinsiputi (puncak kepala yg
menengadah). 28
Macam-macam presentasi
Janin
Presentasi Kepala
29
Macam-macam presentasi
Janin
30
Macam-macam presentasi
Janin
Letak lintang
31
Jalan lahir (Passegeway)
32
Bentuk panggul
33
power
Kekuatan yang mendorong janin keluar
Primer : kontraksi uterus / his
-Intensitas : kekuatan his
-Frekuensi : jumlah his dalam waktu
tertentu, dipakai dalam per 10 menit
-Durasi his : lamanya setiap his
berlangsung diukur dengan detik
-Interval : masa relaksasi
34
Perubahan akibat his
-Pada uterus dan serviks : uterus teraba
keras/padat karena kontraksi, serviks menjadi
mendatar (efisemen) dan terbuka (dilatasi)
-Pada ibu : rasa nyeri karena iskemia dan
kontraksi rahim, tekanan pada ganglia dalam
serviks dan SBR, juga ada kenaikan nadi dan
T/D
-Pada janin : pertukaran oksigen pada sirkulasi
utero-plasenter kurang, timbul hipoksia janin.
35
Pembagian his & sifatnya
-His pendahuluan:
His tidak kuat, tidak teratur, menyebabkan show
-His pembukaan (Kala I):
His pembukaan serviks sampai pembukaan lengkap
Mulai kuat, teratur dan sakit
-His pengeluaran (His mengedan / Kala II)
Sangat kuat, teratur, terkoordinasi dan lama
His untuk mengeluarkan janin, disertai dengan keinginan mengejan
-His pelepasan uri (Kala III)
Kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirkan plasenta
-His pengiring (Kala IV)
Kontraksi lemah, masih sedikit nyeri, pengecilan rahim dalam
beberapa jam atau hari
36
Sekunder : tenaga untuk meneran /
mengejan
-Bisa berhasil : pembukaan sudah
lengkap, ketuban sudah pecah dan
sewaktu kontraksi rahim.
-Tenaga mengejan ini juga melahirkan
plasenta
37
Psikologis Respon
-Pengalaman sebelumnya
-Kesiapan emosi
-Persiapan
-Lingkungan
-Mekanisme coping
-Sikap terhadap kehamilan
38
Posisi Ibu
Hubungan fungsional antara kontraksi
uterus,janin dan panggul ibu berubah akibat
perubahan posisi ibu,selain itu pengaturan
posisi dapat memberi kauntungan atau kerugian
mekanisme persalinan dengan mengubah efek
gravitasi dan hubungan antara bagian-bagian
tubuh yang penting bagi kemajuan persalinan
39
KALA I
Pengkajian
40
2. Wawancara keluhan atau alasan ibu datang,diminta
untuk menjelaskan hal-hal sebagai berikut :
* Frekwensi dan lama kontraksi
* Lokasi dan karakteristik rasa tidak nyaman akibat
adanya kontraksi
* Menetapnya kontraksi meskipun terjadi perubahan
posisi
* Keberadaan dan karakter rabas atau show dari vagina
* Status membran amnion,misalnya semburan atau
rembesan cairan
41
3.Faktor-faktor Psikososial, penampilan dan perilaku secara keseluruhan
merupakan petunjuk yang berharga tentang jenis dukungan yang
diperlukan,faktor yang perlu dikaji adalah sebagai berikut :
* Interaksi verbal : dapatkah ibu meminta apa yang ibu perlukan,apakah ibu
bebas berbicara kepada petugas atau hanya berespons terhadap
pertanyaan
* Bahasa tubuh : apakah ibu santai atau tegang,sejauh mana tingkat
kecemasannya
* Kemampuan persepsi : apakah ibu memahami apa yang petugas
katakan,adakah hambatan dalam bahasa,apakah tingkat kecemasannya
membutuhkan penjelasan
* Tingkat ketidaknyamanan : sejauh mana ibu mengekspresikan apa yang
dialami,apakah mengeluh tentang ketidaknyamanan,apakah meminta suatu
tindakan untuk mengurangi ketidaknyamanan
* Stres dalam persalinan : tingkat kekhawatiran pada proses persalinan
sering diutarakan mengenai diri dan janinnya
Pemeriksaan fisik
42
Masalah yang mungkin terjadi :
1.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan pada kala I
2.Perubahan eliminasi urine
3.Nyeri yang berhubungan dengan kontraksi yang kuat
4.Defisit volume cairan yang berhubungan dengan
kurangnya asupan cairan
5.Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan
presentasi janin,status selaput ketuban,pemantauan
janin
6.Koping keluarga tidak efektif yang berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan tentang tindakan yang
akan dilakukan
43
Ambulasi dan Pengaturan Posisi
44
Upaya dukungan
45
Suami / Pasangan selama proses
persalinan
Suami adalah pasangan istri yang
mendukungnya dalam proses persalinan,peran
suami sangat ideal sebagai pemimpin
persalinan,diharapkan untuk membantu secara
aktif dalam menghadapi persalinan
Banyak rumah sakit mendorong suami untuk
hadir selama persalinan dan melahirkan karena
peran suami sangat berarti bagi ibu yang akan
bersalin
46
Dukungan orang tua selama proses
persalinan
Adalah penting mendukung orang tua dan
memperlakukan mereka dengan hormat terutama dalam
situasi di mana mereka menggantikan suami sebagai
pemimpin persalinan,mereka mungkin memiliki cara
untuk meredakan nyeri berdasarkan pengalamannya
Saudara kandung bayi selama proses persalinan
Persiapan untuk menerima seorang anak baru akan
membantu proses ikatan bathin,persiapan menghadapi
persalinan ibu dan partisipasi anak di dalamnya dapat
membantu anak yang lebih besar untuk menerima
perubahan ini,usia dan tingkat perkembangan anak
mempengaruhi respons mereka oleh karena itu
persiapan harus memenuhi kebutuhan setiap anak
47
KALA II
Pengkajian
Tanda obyektif yang pasti bahwa tahap kedua persalinan
telah dimulai adalah melalui pemeriksaan dalam,tanda-
tanda lain yang menunjukkan tahap kedua telah dimulai
adalah :
•Muncul keringat yang tiba-tiba di atas bibir
•Adanya muntah
•Aliran darah meningkat
•Ekstremitas bergetar
•Semakin gelisah dan ada pernyataan saya tidak kuat
•Usaha mengedan yang semakin kuat
Tanda-tanda ini muncul saat serviks berdilatasi lengkap
48
Masalah keperawatan
1.Nyeri yang berhubungan dengan usaha mengedan
dan distensi perineum
2.Ansietas berhubungan dengan ketidakmampuan
mengendalikan defekasi saat mengedan
3.Resiko tinggi cedera pada ibu yang berhubungan
dengan posisi tungkai ibu pada penopang kaki tidak
tepat
4.Koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan
pengarahan persalinan yang berlawanan dengan
keinginan fisiologis ibu untuk mengedan
49
Pengkajian pada bayi
Saat kepala bayi lahir cek adanya lilitan tali
pusat atau komplikasi lainnya,perhatikan adanya
distosia bahu
Masalah keperawatan pada bayi
1.Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b/d
aspirasi cairan
2.Resiko tinggi cedera pada bayi b/d lahir terlalu
cepat
50
KALA III
pelepasan plasenta diindikasikan dengan tanda-tanda
sebagai berikut :
1.Fundus yang berkontraksi kuat
2.Perubahan bentuk uterus dari bentuk cakram menjadi
bulat oval,sewaktu plasenta bergeser ke bawah segmen
rahim
3.Darah yang berwarna gelap tiba-tiba keluar dari
introitus
4.Tali pusat bertambah panjang dengan mendekati
introitus
5.Vagina akan penuh oleh plasenta
51
Masalah keperawatan
1.Resiko tinggi infeksi b/d trauma jalan
lahir
2.Resiko tinggi cedera b/d inversio uteri
3.Resiko tinggi kurangnya volume cairan
b/d perdarahan
52
Laserasi
53
KALA IV
Pengkajian
Pengkajian dimulai dengan meninjau kembali catatan prenatal dan
persalinan,hal yang paling penting adalah keadaan-keadaan yang dapat
menyebabkan predisposisi perdarahan pada ibu,misalnya :
•Persalinan yang cepat
•Bayi yang bnesar
•Grande multipara
•Persalinan dengan induksi
54
Masalah keperawatan
1.Resti kurangnya volume cairan b/d
relaksasi uterus setelah persalinan
2.Retensi urine b/d dampak persalinan
pada sensasi berkemih
3.Nyeri b/d gangguan integritas kulit akibat
persalinan
4.Resti cedera ibu b/d ambulasi dini
55
Mencegah perdarahan
Perdarahan pasca partum dianggap terjadi jika kehilangan darah
mencapai 500 ml atau lebih dalam 24 jam pertama setelah
melahirkan,tanda-tanda vital harus diperiksa,dicatat dan harus
dalam batas normal,uterus harus sering dipalpasi untuk memastikan
uterus tidak berisi darah,pemberian uterotonika dan melakukan
masage uterus bisa meningkatkan kontraksi uterus sehingga
perdarahan bisa diatasi
56
Menjaga keamanan
Ibu dibiarkan beristirahat dengan nyaman ditempat tidur,perlu
banyak istirahat agar sistem tubuhnya dapat beradaptasi kembali
terhadap perubahan volume cairan,pada waktu akan melakukan
ambulasi dapat dilakukan dalam 2 jam pertama atau tergantung
pada tekanan darah,jumlah kehilangan darah jenis dan jumlah obat
anestesi dan analgesia yang diberikan selama persalinan kelahiran,
tingkat nyeri yang jelas terlihat waktu ibu bergerak.
Menjaga kebersihan
Perawatan perineum akan menambah kenyamanan dan keamanan
ibu ( pencegahan infeksi ),dianjurkan untuk mengganti pembalut
setiap kali ke kamar mandi
57
Kontraksi uterus dapat menimbulkan tingkat kenyamanan dan rasa tidak enak yang
dikenal sebagai nyeri pasca melahirkan (afterpain)
Selama 2 jam pertama setelah melahirkan kontraksi uterus menjadi teratur dan
kuat,untuk membantu memberi rasa tidak nyaman, melakukan hal-hal berikut :
1.Menjelaskan fisiologi normal nyeri setelah melahirkan
2.Menolong ibu mempertahankan kandung kemih kosong
3.Menempatkan selimut hangat di atas perut ibu
4.Memberi analgesik
5.Anjurkan latihan relaksasi dan pernafasan
58