Disusun oleh:
Dr. Karsono, Apt
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Kuliah I.
100 menit ( 2 sks )
Koordinator
Laboratorium
MENCAPAI TUJUAN
SECARA
EFEKTIF DAN EFISIEN
PENGELOLAAN
KEGIATAN MENGGERAKKAN SEKELOMPOK
ORANG (SDM), KEUANGAN, PERALATAN,
FASILITAS DAN ATAU SEGALA OBYEK FISIK
LAINNYA SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN UNTUK
MENCAPAI TUJUAN ATAU SASARAN TERTENTU
YANG DI HARAPKAN SECARA OPTIMAL
DALAM KONTEKS LABORATORIUM,
PENGELOLAANNYA MENYANGKUT BEBERAPA
ASPEK YAITU:
• PERENCANAAN
• PENATAAN
• PENGADMINISTRASIAN
• PENGAMANAN,PERAWATAN DAN
PENGAWASAN
PERENCANAAN
• PROSES PEMIKIRAN YANG SISTEMATIS,
ANALITIS, LOGIS TENTANG KEGIATAN YANG
HARUS DILAKUKAN, LANGKAH-LANGKAH,
METODE, SDM, TENAGA, DAN DANA YANG
DIBUTUHKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN YANG
TELAH DITENTUKAN SECARA EFEKTIF DAN
EFISIEN
PENATAAN ALAT / BAHAN
• PENATAAN (ORDERING) ALAT / BAHAN ADALAH
PROSES PENGATURAN ALAT / BAHAN DI
LABORATORIUM AGAR TERTATA DENGAN BAIK.
• DALAM MENATA ALAT / BAHAN TERSEBUT
BERKAITAN ERAT DENGAN KETERATURAN
DALAM PENYIMPANAN MAUPUN KEMUDAHAN
DALAM PEMELIHARAAN
YANG HARUS DIKETAHUI SEBELUM MELAKUKAN PENATAAN:
• PRINSIP KEAMANAN
• PRINSIP KEMUDAHAN
• PRINSIP KELELUASAAN
• PRINSIP KEINDAHAN
PRINSIP PENGELOLAAN
LABORATORIUM IPA
LABORATORIUM HARUS:
• TEPAT GUNA
• MENDUKUNG PEMBELAJARAN IPA
• TERAWAT
• SIAP PAKAI
• TERTIB
• SEHAT
• AMAN
TUGAS KELOMPOK
• BERDISKUSI TENTANG LANGKAH-LANGKAH PENTING
UNTUK MENGUPAYAKAN AGAR SETIAP KEGIATAN
LABORATORIUM BERMAKNA DAN PROSES
PEMBELAJARAN LEBIH EFISIEN DAN EFEKTIF
• MENGELOLA LABORATORIUM
• MENJAGA DISIPLIN LABORATORIUM
• MENGADAKAN DAN MEMELIHARA ALAT &
BAHAN LABORATORIUM
• MENJAGA KESELAMATAN DAN KEAMANAN
LABORATORIUM
MENGELOLA LABORATORIUM
• KOORDINATOR LABORATORIUM
• KOORDINATOR MATA PELAJARAN
• PENGELOLA LABORATORIUM
• LABORAN
PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA
Bahan ini harus dijauhkan dari bahan bakar, bahan yang mudah
terbakar dan bahan yang memiliki titik api rendah.
• Bahan ini bereaksi dengan air, uap panas atau larutan air yang lambat
laun mengeluarkan panas atau gas-gas yang mudah menyala.
• Karena banyak dari bahan ini yang mudah terbakar maka tempat
penyimpanan bahan ini harus tahan air, berlokasi ditanah yang tinggi,
terpisah dari penyimpanan bahan lainnya, dan janganlah menggunakan
sprinkler otomatis di dalam ruang simpan.
• Bahan ini bereaksi dengan asam dan uap asam menghasilkan panas,
hydrogen dan gas-gas yang mudah menyala.
• Ruangan penyimpanan untuk bahan ini harus diusahakan agar sejuk,
berventilasi, sumber penyalaan api harus disngkirkan dan diperiksa
secara berkala.
• Bahan asam dan uap dapat menyerang bahan struktur campuran dan
menghasilkan hydrogen, maka bahan asam dapat juga disimpan dalam
gudang yang terbuat dari kayu yang berventilasi.
• Jika konstruksi gudang terbuat dari logam maka harus di cat atau dibuat
kebal dan pasif terhadap bahan asam.
• 8. Pemasangan Label dan Tanda Pada Bahan
Berbahaya
• Pemasangan label dan tanda dengan memakai lambang
atau tulisan peringatan pada wadah atau tempat
penyimpanan untuk bahan berbahaya adalah tindakan
pencegahan yang esensial.
• Tenaga kerja yang bekerja pada proses produksi atau
pengangkutan biasanya belum mengetahui sifat bahaya
dari bahan kimia dalam wadah/packingnya, demikian pula
para konsumen dari barang tersebut, dalam hal inilah
pemberian label dan tanda menjadi sangat penting.
• Peringatan tentang bahaya dengan label dan tanda
merupakan syarat penting dalam perlindungan
keselamatan kerja, namun hal tersebut tidak dapat
dianggap sebagai perlindungan yang sudah lengkap, usaha
perlindungan keselamatan lainnya masih tetap diperlukan.
• Lambang yang umum dipakai untuk bahan kimia yang
memiliki sifat berbahaya adalah sebagai berikut
Pemasangan Label dan Tanda Pada Bahan Berbahaya
• Keterangan :
E = Dapat Meledak
T = Beracun
F+= SangatMudah Terbakar
C = Korosif
F = Mudah Terbakar
Xi = Iritasi
O = Pengoksidasi
Xn = Berbahaya Jika Tertelan
GAMBAR.2.14
T+ = Sangat Beracun
N = Berbahaya Untuk Lingkung
Kuliah ke 4
Racun masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir, pada
saluran pernafasan. Kemudian melalui peredaran darah akhirnya
dapat masuk ke organ-organ tubuh secara sistematik. Organ-organ
tubuh yang biasanya terkena racun adalah paru-paru, hati(hepar),
susunan saraf pusat (otak dan sum-sum tulang belakang), sum-sum
tulang, ginjal, kulit, susunan saraf tepi, dan darah. Efek racun pada
tubuh juga akan memberikan efek local seperti iritasi, reaksi alergi,
dermatitis, ulkus, jerawat dan gejala lain. Gejal-gejala keracunan
sistematik juga terganntung pada organ tubuh yang terkena.
b. Fungsi detoksikasi hati (hepar):
Garam Arsen :
Bila tertelan usahakan pemuntahan dan berikan milk of magnesia.
2. Keracunan melalui Pernafasan
• Nilai pH dari air limbah harus berkisar antara 6,0 sampai 10,5
• Temperatur tidak melebihi 35oC
• Toksisitas air limbah harus lebih kecil dari nilai yang dapat
mempengaruhi proses biologi pada Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL), pembuangan lumpur atau penggunaan lumpur.
• Konsentrasi zat warna dalam air limbah harus kurang dari nilai
yang dapat menyebabkan perubahan warna pada IPAL umum.
• Nilai ambang batas untuk fenol dibuat rendah (0,025 mg/L air
limbah) karena senyawa ini dapat menyebabkan rasa-sakit yang
sangat susah dihilangkan selama pemurnian air.
• Nilai ambang batas untuk senyawa yang menggunakan oksigen
seperti natrium sulfit, garam besi (II) dan tiosulfat ditetapkan 50
mg/L air limbah.
• Tabel 1: Senyawa anorganik – Nilai ambang batas (TLV)
untuk kation
Kation Tlv(mg/L)
Antimoni 0,25
Arsen 0,05
Barium 1,00
Timbal 0,5
Cadmium 0,05
Kromium, total 0,5
Kromium VI 0,1
Kobalt 1,0
Tembaga 0,5
Nikel 0,5
Merkuri 0,025
Perak 0,25
Zinc 2,5
Tin 0,5
Tabel 2. Senyawa anorganik – Nilai ambang batas (TLV)
untuk anion
Anion TLV (mg/L)
Sianida 10
Sianida, yang mudah dilepaskan 0,5
Flourida 25
Sulfat 300
Sulfida 1,0
Tabel 3:
Nilai ambang batas untuk parameter gugus dan
senyawa organik
Parameter Golongan TLV (mg/L)
Senyawa Halogen organik yang dapat diserap (AOX) 0,5
Hidrokarbon terhalogenasi yang Volatil (VOX) 0,25
Hidrokarbon terhalogenasi yang volatil, senyawa 0,25
tunggal
Senyawa Organik
Hidrokarbon Alifatis 10
Minyak dan pelumas, dapat disabunkan 125
Hidrokarbon aromatis polisiklis (PAH) 0,025
Aromatis, total 0,05
Benzena 0,0025
Etil benzena 0,025
Toluena 0,025
Ksilena 0,03
Stirena 0,03
B. TUJUAN
• Kegunaan
Untuk mengukur
volume larutan
Soxlet
Kegunaanya:
Alat untuk melakuan
ekstraksi.
• Zat yang akan
diekstrak disimpan
dalam tabung A,
• Pelarut yang
digunakan untuk
mengekstrak
disimpan dalam labu
B.
1. Pipet volume atau pipet gondok (kiri)
2. Pipet ukur (kanan)
Kegunaanya:
• Keduanya digunakan untuk
mencuplik/mengambil
larutan/cairan.
• Perbedaannya pipet volume
memiliki satu jenis ukuran
volume, misalnya pipet volume 5
mL, 20 mL atau 50 mL,
sedangkan
• pipet ukur memiliki penunjuk
skala volume, seperti gelas ukur.
Pipet Filler (pengisap pipet)
• Ukuran: 58 x 58 cm,
• Kegunaan
• Untuk menyaring
larutan.
Corong Pisah
.
Kegunaanya:
Untuk memisahkan dua zat
cair yang tidak saling
campur
Krush
Kegunaanya:
Untuk mengabukan
zat, misalnya dalam
analisa gravimetri.
Neraca Analitis
Kegunaanya:
Untuk mengukur
berat bahan kimia.
Batang pengaduk
• Dimensii: landasan:
210 x 145 mm.
• panjang batang: 60cm
dengan diamater
batang: 10 mm.
Material : cast iron di
cat.
• Kegunaan
• Merangkai peralatan
praktikum
Boshead
• Bahan borosilikat.
Berlengan, kapasitas
125, dilengkapi karet
penutup berlubang
kira-kira 6 mm.
• Kegunaan
Untuk destilasi larutan
Kawat Nikrom
B. Spatula plastik
• Bahan: plastik, kedua ujung
bundar. Panjang: 150 mm.
• Kegunaan
• Pengambil zat kristal
Tabung reaksi
• Bahan: gelas
borosilikat, Ukuran: 15
x 150mm. Per pak 50
buah.
• Kegunaan
• Untuk mereaksikan
zat.
Rak tabung reaksi
• Bentuk rahang:
persegi.
• Pegas : dipoles nikel
dengan
• diameter: 10 -25 mm.
• Kegunaan
• Untuk menjepit tabung
reaksi.
Pipet tetes
• Bahan:Gelas.
• Panjang: 150 mm
dengan karet kualitas
baik.
• Kegunaan
• Untuk meneteskan
larutan dengan jumlah
kecil.
Pipa kapiler
• Diameter: 8 mm.
Diameter dalam: 0.8
mm.
• Panjang 15 cm.
• Kegunaan
• Untuk mengalirkan gas
ke spesimen tertentu.
Indikator universal
• Poslen di glasir.
Diameter dalam: 8 cm.
Alu panjang: 9 cm.
• Kegunaan
• Menghaluskan zat
yang masing bersifat
padat/kristal.
Cara Membersihkan Peralatan Laboratorium Secara Umum
• b. Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masing–masing alat
dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan
label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak
atau laci).
• c. Mudah diambil
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan
perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya
disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.
Kuliah ke 8
ALAT-ALAT UJI LABORATORIUM
pH meter
Sejarah
• Sejarah mengukur keasaman cairan elektrik dimulai pada
tahun 1906 ketika Max Cremer dalam studi tentang
antarmuka cair (interaksi antara cairan dan padatan)
menemukan bahwa interface antara cairan dapat dipelajari
dengan meniup gelembung kaca tipis dan menempatkan
satu cairan di dalamnya dan yang lain di luar.
• Ini menciptakan potensi listrik yang dapat diukur.
• Ide ini dibawa lebih lanjut oleh Fritz Haber (yang
menemukan sintesis amonia dan pupuk buatan) dan
Zygmunt Klemsiewicz yang menemukan bahwa bola lampu
kaca (yang ia beri nama gelas elektroda) dapat digunakan
untuk mengukur aktivitas ion hidrogen dan diikuti fungsi
logaritmik.
Ahli biokimia Denmark Soren Sorensen kemudian
menemukan skala pH pada 1909.
Bagaimana pH meter bekerja?
• PH meter bekerja dengan mengukur
perubahan tegangan elektronik
potensial bila terendam dalam larutan
yang diuji.
• Unit pH adalah ukuran keasaman suatu
larutan, dilakukan dengan mengukur
konsentrasi bebas, ion hidrogen
bermuatan positif dalam larutan
Kalibrasi dan menggunakan pH meter
• Setiap metode analitis, termasuk pengukuran pH,
sebaiknya dikalibrasi dengan standar yang telah
diketahui sebelumnya.
• Kebanyakan ahli mengkalibrasi pH meter
menggunakan dua solusi yang telah diketahui pH
nya.
• Pastikan kalibrasi standar baik baru atau
setidaknya memadai untuk tujuan tersebut.
• Bilas elektrode pH dengan air tawar murni sebelum
memasukkannya ke dalam suatu standar kalibrasi,
dan antara setiap standar.
Butuh beberapa waktu bagi pH meter untuk mendapatkan
hasil yang benar.
Jadi biarkan meteran untuk membaca setiap standar cukup
lama bahwa nilai stabil (katakanlah, dalam + / - 0.01 pH unit
selama 30 detik atau lebih).
Mengaduk solusi dapat membantu menyeimbangkan pH,
tetapi juga mendorong CO2 untuk memasukkan fluida. CO2
ini dapat menurunkan pH tinggi standar, seperti pH 8 dan
lebih besar
Setelah mengkalibrasi meter.
Kembali pastikan bahwa kalibrasi solusi dibaca dengan
benar. untuk memastikan bahwa kalibrasi dilakukan dengan
benar.
Kadang-kadang solusi kalibrasi sendiri bisa tidak tepat.
Dalam hal ini, dapat memverifikasi yang semestinya dengan
menguji meter solusi standar lainnya.
Salah satu solusinya adalah borat, pada sekitar pH 9.2.
• Jika Anda melakukan beberapa jenis
pengukuran pH, langsung dibandingkan dengan
standar yang dikenal mungkin lebih berguna
daripada menggunakan angka absolut pH
meter. Sebagai contoh, jika Anda menilai
kekuatan melalui pH air kapur.
• Dalam hal ini, membuat sebuah standar yang
dikenal dengan air kapur jenuh (dari, misalnya,
satu sendok teh kalsium hidroksida dalam
secangkir air tawar murni). Solusi akan
mempunyai pH kira-kira 12,45 pada suhu 25 º C
• Perbedaan dari hanya 3 º C berarti perbedaan
pH 0,1 unit untuk air kapur jenuh.
Merawat pH meter
• Merawat pH meter tergantung pada jenis elektroda yang
digunakan.
• Pelajari rekomendasi pabrik.
• Pada ekspedisi mengukur air laut, pH meter dapat dibiarkan
basah dengan air laut.
• Namun untuk periode panjang, dianjurkan untuk basah
dengan larutan kalium klorida pada pH = 4 atau di pH = 4,01
kalibrasi asam buffer.
• pH meter tidak baik dibiarkan dalam air suling.
• Jika elektroda terus lembab dalam larutan asam, dapat
mempengaruhi hasil bila tidak dibilas sebelum dimasukkan ke
dalam botol uji.
• Ingat bahwa cairan pH = 4 memiliki lebih 10,0000 ion
hidrogen dari cairan pH = 8.
• Jadi setetes pH = 4 dalam botol 400 tetes mengukur pH = 8!
Kuliah ke 9
ALAT-ALAT UJI LABORATORIUM
Tensiometer Du Nouy
Tensiometer Du Nouy
Tensiometer Du Nouy
• CSC DuNouy Tensiometer
Terbukti untuk Laboratorium Pengukuran
Tegangan Permukaan Cepat - cincin
• Metode tersebut memungkinkan pembacaan
dalam waktu 15-30 detik
• Langsung Membaca - skala lingkaran lulus
dalam dyne / cm
• Direproduksi
Hasil - pembacaan dapat direproduksi ke dalam + / -
0,05 dyne / cm
• Portable - cariying kasar disertakan dengan
kasus / atau aman, mudah transportasi
• Stabil - cast dukungan tripod dan dekat dengan
kaki leveling
• Instrumen presisi ini memberikan bacaan
yang tepat ke atas antarmuka dan tegangan
permukaan dengan metode cincin nilai-nilai
direproduksi ke dalam + / - 0,05 dyne / cm.
• Hal ini ditetapkan untuk menentukan
tegangan antarmuka minyak terhadap air
dengan metode) cincin; untuk menguji solusi
dari bahan aktif permukaan , pengujian karet
sintetis kisi ; dan untuk menentukan
tegangan permukaan air industri dan air
limbah industri.
• Hal ini juga banyak digunakan untuk menguji
tinta, pelapis, dan perekat.
Tensiometer yang memiliki fitur DuNouy skala
Vernier yang setara dengan dyne / cm.
Jumlah gaya yang diberikan pada waktu istirahat
film cairan bebas dari cincin seperti yang ditarik
dari permukaan.
Membaca yang ditampilkan perlu dikoreksi untuk
nilai yang sebenarnya dari jari-jari cincin, jari-jari
kawat, dan kepadatan dari bawah dan atas fase
yang membentuk antarmuka (cair dan gas untuk
tensiometry permukaan, dimana kepadatan fase
gas pada dasarnya dapat diabaikan; cair dan cair
untuk antarmuka tensiometry)
• Du Nouy tensiometer terdiri dari cincin platinum-
iridium didukung oleh sanggurdi yang terikat pada
sebuah torsi balok keseimbangan
• Cincin ditempatkan pada antarmuka dari dua
cairan atau pada permukaan cairan dengan udara
• Hal ini daripada ditarik ke atas sampai rusak
bebas dari cairan dan bergerak ke cairan kedua
atau ke udara
• Gaya itu hanya perlu mematahkan cincin bebas
dari cairan / cairan atau cairan / udara antarmuka
sebanding dengan tegangan permukaan.
Ketika melakukan pengukuran dengan tempat du Nouy tesiometer
cairan akan mengukur dalam beaker kecil.
Suspend cincin dalam cairan dan nol instrumen dengan cincin di
bawah permukaan cairan.
Jika Anda membuat pengukuran tegangan permukaan mulai
menurunkan platform yang ada di gelas kimia dan ketegangan
menambahkan cincin untuk mempertahankan posisi cincin cincin
sampai istirahat bebas dari cairan.
Jika Anda mengukur tegangan antarmuka pastikan cincin dicelupkan
ke dalam cairan sebelum menambahkan kedua cairan ke permukaan
yang pertama.
Cincin dapat dibersihkan dengan air suling dan kadang-kadang
melewati api.
Perawatan harus diambil bahwa cincin ini tidak disentuh dengan jari
atau bengkok
METODE TEST DUNOUY TENSIOMETER
1. Pastikan bahwa instrumen sudah diatur dan akurat dikalibrasi, sesuai dengan instruksi
dari pabriknya. Sangat penting bahwa tingkat dan stabil.
2. Kebersihan cincin dan kapal sama-sama penting untuk hasil tes akurat. Bersihkan kedua
tepat sebelum digunakan (metode pembersihan tepat akan bervariasi, tergantung pada
cairan yang diuji); cincin harus selalu dibersihkan antara tes, bahkan bila digunakan
berulang-ulang dalam kapal cairan yang sama.
3. Pengukuran tegangan permukaan.
a. Pasang cincin ke lengan tuas.
b. Mengisi kapal seperti piring menguap, kaca
arloji, atau gelas, dengan diameter sedikitnya
4.5 cm, dengan kedalaman minimal 1,0 cm.
c. Tempatkan sampel kapal di meja. Angkat meja
sampel perakitan sampai terbenam cincin
adalah sekitar 5 mm ke dalam cairan.
d. Pastikan bahwa cincin tes dipusatkan di
kapal.
e. Turunkan meja sampel perakitan sampai
cincin adalah tepat di bawah permukaan
cairan.
Menggunakan penyesuaian denda sekrup, terus
f.
MIKROSKOP
Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah
alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.
Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh
mata.
Jenis-jenis mikroskop
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah
mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau
lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang
cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi
diperbesar terhadap posisi benda mula mula. baik pada mikroskop cahaya
mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara semu, terbalik, dan
sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar.