Anda di halaman 1dari 22

Appendicitis

Bintang Miko Anwar


30101507408

Pembimbing: dr. Titik Yuliastuti Sp.Rad (K)


Overview

Apendisitis
merupakan salah
satu penyebab
keadaan bedah
Apendisitis Angka komplikasi
emergensi terbanyak
adalah berupa perforasi
peradangan appendix diikuti dengan
pada appendix peritonitis generalisata
vermiformis cukup tinggi.

Insiden terbanyak
pada usia 10-30 Dokter umum sebagai garda
Diduga berkaitan
tahun terdepan di IGD harus cekatan
dengan pola makan
yang semakin dalam asesmen diagnosis supaya
rendah serat cepat menangani untuk
menghindari komplikasi.
Pendahuluan
• Apendiks : bangunan yang dilengkapi lumen tanpa muara dengan panjang ± 10 cm, 65%
terletak di intraperitoneum dan sisanya di retroperitoneum

 Persarafan parasimpatis oleh n.vagus dan simpatis oleh n.torakal X (yang menyebabkan
nyeri visceral sekitar umbilicus)

 Apendiks memiliki sistem pertahanan dengan kemampuan mukosa menghasilkan GALT


untuk memproduksi IgA dan mucus

• Appendicitis : peradangan yang diakibatkan adanya sumbatan pada lumen apendiks


vermiculari yang mengganggu suplai aliran darah dan mengikis mukosa sehingga
menyebabkan inflamasi
Posisi Anatomi Appendix

Promontorik : ujung appendiks menunjuk ke arah
promontorium sacri

Retrocolic: appendiks berada dibelakang
kolon ascenden dan biasanya retroperitonea

Antecaecal: appendiks berada di depan
caecum

Paracaecal: appendiks terletak horizontal
di belakang caecum

Pelvic descenden: appendiks menggantung ke arah pelvis
minor

Retrocaecal (65%): appendiks berputar ke
atas kebelakang caecum..
Manifestasi Klinis
Gejala Klasik Letak Nyeri
Nyeri samar-samar dan tumpul • Retrocaecal retroperitoneal : nyeri lebih ke arah
merupkan nyeri visceral di daerah perut sisi kanan atau nyeri timbul saat berjalan
karena kontraksi m.psoas mayor yang menegang dari
epigastirum dalam beberapa jam dorsal
nyeri akan berpindah ke kanan • Rongga pelvis : tanda rangsangan sigmoid atau
bawah ke titik Mc.Burney rectum sehingga peristaltis meningkat, pengosongan
rectum akan menjadi lebih cepat dan berulang-ulang
• Menempel ke VU : meningkatkan frekuensi kencing
karena rangsangan dindingnya

6
Pemeriksaan fisik
PALPASI

 Defans muscular (+)


 Nyeri tekan McBurney (+)
 Rebound tenderness (+)
 Rovsing sign (+)
Pemeriksaan Tambahan
 Psoas sign (+)
 Obturator sign (+)

8
Pemeriksaan Penunjang Radiologi

FOTO POLOS ABDOMEN

TTidak spesifik dan tidak direkomendasikan


kecuali ada kelainan yang membutuhkan
pemeriksaan foto polos abdomen
(seperti perforasi, obstruksi usus atau
batu ureter).
Gambaran udara usus abnormal, fecolith,
atau benda asing
Pemeriksaan ini mampu
memvisualisasikan appendicolith yang
mengalami kalsifikasi pada 13-22%
penderita appendiksitis akut
Tampak apendikolith yang ditunjuk anak panah
USG
Indikasi:
 Kondisi emergensi yang menunjukkan akut abdomen
 appendisitis dengan tanda-tanda inflamasi peritoneal yang meluas
 Pembesaran organ abdomen
 Aneurisma pada aorta

Kelebihan:
 Non invasif, non trauma, non radiatif
 Relatif cepat dan aman
 Nilai diagnostik cukup tinggi
 Tidak memerlukan persiapan khusus, kecuali untuk pemeriksaan vesica felea
puasa 6 jam, dan pemeriksaan vesica urinaria harus penuh urin
 Tidak ada kontraindikasi
Teknik Pemeriksaan :

Pasien dipersiapkan berbaring dengan diselimuti sebatas inguinal


Probe atau transduser yang digunakan disesuaikan organ yang akan dievaluasi pada probe, karena probe
diposisikan secara linier maupun transversal
Organ yang dievaluasi meliputi appendiks, vesica felea, pancreas, aorta, ren dextra & sinistra
Gambaran USG

Gambaran normal
appendix

Gambaran appendicitis
Gambaran USG

Gambaran Perforasi
Gambaran Perforasi appendisitis
Apendisitis
dengan appendicolith
APPENDIKOGRAFI

 Indikasi:
- Appendisitis akut non perforasi, appendisitis kronis
 Kontra indikasi:
- Kehamilan trimester I, peritonitis dan curiga perforasi
 Teknik Pemeriksaan
- Teknik pemeriksaan radiologi untuk memvisualisasikan appendiks dengan menggunakan
kontras media positif barium. 
- BaSO4 dapat diberikan secara oral maupun anal, pemberian secara oral dilakukan dengan cara
Larutan Barium Sulfat (± 250 gram) + 120-200 cc air diminum sebelum pemeriksaan ± 8–10
jam (anak-anak) atau 10–12 jam (dewasa)
- Barium akan mengisi defek pada appendiks
- Hasil appendikogram diexpertise oleh dokter spesialis radiologi

 Persiapan Pasien
• 48 jam sebelum pemeriksaan dianjurkan makan makanan lunak & tidak berserat
• 12/24 jam sebelum pemeriksaan diberikan 2/3 Dulcolac untuk diminum
• Pagi hari pasien diberi Dulcolac suposituria melalui anus/dilavement
• 4 jam sebelum pemeriksaan pasien harus puasa hingga pemeriksaan berlangsung
APPENDICOGRAM :
Tampak kontras mengisi isi usus halus, KESAN :
caecum dan Sebagian colon ascendens Mendukung adanya appendicitis kronis secara
appendicogram
Tampak kontras mengisi sebagian lumen Tampak kalsifikasi di regio abdomen kanan bawah.
appendix dengan dinding irregular.
Caecum dalam batas normal
Left pict : non filling appendix.
Lumen appendix tidak terisi barium
atau tidak terlihat difoto artinya
mengindikasikan adanya appendicitis

Right pict : filling appendix or


positive appendicogram.
keseluruhan lumen apendiks terisi
penuh oleh Tes laboratorium ini
mengindikasikan normal appendix atau
tidak ada appendicitis
CT SCAN

- CT dinilai paling akurat dalam mendiagnosis appendiksitis dengan akurasi


mencapai 93%-98 %
- Pemberian kontras tidak meningkatkan sensitivitas pemeriksaan CT

TEMUAN :
• Penebalan diameter appendix (>6mm)
• Penebalan dinding (>3mm)
• Corakan inflamasi periappendix
• Nekrosis dinding pertanda perforasi umumnya tidak khas yaitu nodul irreguler yang
memberikan gambaran edema mukosa yang disebabkan oleh karena inflamasi akut
CT SCAN

Apendisitis akut tanpa Gambar koronal perut menunjukkan


Perforasi apendiks yang bengkak (panah biru)
tanpa kontras menunjukkan apendiks yang dengan inflamasi periappendiceal yang
bengkak dengan apendikolit (panah). ditandai (panah). Sejumlah kecil udara
bebas juga terlihat (panah putih)
TERIMA KASIH
22

Anda mungkin juga menyukai