Anda di halaman 1dari 43

Transaksi Entitas Induk dan Entitas Anak :

Persediaan dan Jasa

Oleh :
Ai Karlina
Indra
Eliminasi Transaksi Antara Entitas
Induk dan Entitas Anak
Transaksi antara Entitas Induk dan
Entitas Anak
Entitas induk dan entitas anak sering terlihat dalam suatu transaksi seperti
jual beli, persediaan, jual beli aset tetap, atau pemberian pinjaman.

PSAK 65 (revisi 2014) laporan keuangan


konsolidasian
transaksi yang melibatkan entitas induk dan entitas anak sering disebut
transaksi antar-entitas dalam kelompok usaha. Transaksi antar entitas
dalam kelompok usaha dapat digambarkan dalam gambar 5.1.
Gambar 5.1
Transaksi Antar-entitas dalam Kelompok Usaha

EntitasqInduk

hulu hilir hulu

Entitas Anak A Entitas Anak B


Pentingnya Eliminasi atas Transaksi antara
Entitas Induk dan Entitas Anak

PSAK 65 (revisi
2014)
mengidentifikasi laporan keuangan konsolidasian sebagai laporan
keuangan kelompok usaha yang didalamnya aset, liabilitas,
ekuitas, penghasilan, beban-beban, dan arus kas entitas induk dan
entitas anakdisajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal.oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa untuk penyusunan laporan
keuangan konsolidasian entitas induk dan entitas anak merupakan
entitas tunggal yang tidak terpisahkan.
Gambar 5.2
Konsep Konsolidasi

Satu entitas
Entitas Induk
tunggal

Satu laporan
keuangan

Entitas Anak A Entitas Anak B


Untuk menghapus
dampak transaksi
penjuaaaLaporan
Transaksi Penjualan Persediaan
Dampak Terhadap Pencatatan Entitas Induk Dan Jurnal
Eliminasi

1. Dampak terhadap pencatatan entitas induk


Keuntungan atau kerugian yang muncul dari penjualan persediaan belum
terealisasi selama persediaan tersebut masih ada dalam entitas induk atau
entitas anak.
2. Dampak terhadap jurnal eliminasi
Jurnal eliminasi terkait transaksi jual beli persediaan antara entitas induk
dan entitas anak tergantung pada posisi persediaan pada akhir periode.
Ketika seluruh persediaan yang diperoleh dari entitas induk sudah terjual
ke perusahaan non-afiliasi pada periode yang sama dengan perolehannya,
maka jurnal eliminasi dibuat untuk menghapus angka penjualan dan
beban pokok penjualan sebesar angka penjualan dan beban pokok
penjualan sebesar angka penjualan persediaan entitasinduk ke entitas
anak.
contoh 5.1
Contoh 5.1 Dampak terhadap pencatatan entitas
induk dan jurnal eliminasi (soal)

Pada PT Palapa (PT P) memiliki 100% saham PT Samudra (PT S).


Selama tahun 2015 terdapat transaksi penjualan oleh PT P ke PT S
sebesar Rp. 10.000.000,-. Beban pokok penjualan (BPP) yang
dibukukan PT P terkait transaksi penjualan tersebut adalah Rp.
6.000.000,-. Bagaimana pencatatan dan jurnal yangharus dibuat PT
P saat penyusunan laporan keuangan konsolidasian 2015 jika :
 Skenario 1 _ seluruh persediaan yang diperoleh dari PT P telah
terjual seharga Rp. 16.000.000,-.
 Skenario 2 _ seluruh persediaan yang diperoleh PT P belum
terjual
 Skenario3 _ sebanyak 75% dari persediaan yang diperoleh dari
PT P telah terjual seharga Rp. 12.000.000,-.
Skenario 1 – seluruh pesediaan terjual
Dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Penjualan = Rp.10.000.000 Penjualan = Rp.16.000.000


Beban pokok penjualan = Beban pokok penjualan =
Rp.6.000.000 Rp.10.000.000
persediaan persediaan persediaan
PT P PT S
Rp.6.000.000 Rp.10.000.000 Rp.16.000.000

Terkait penjualan ke entitas anak, PT P melaporkan keuntungan sebesar Rp.


4.000.000 (10.000.000-6.000.000). keuntungan tersebut sudah terealisasi
karena persediaan yang diperoleh PT S dari PT P sudah terjual ke
perusahaan non-afiliasi. Oleh karena itu, tidak ada urnak yang dibuat oleh
PT P terkait penagguhan keuntungan transaksi hulu.
Transaksi hulu dalam contoh ini mengakibatkan pengakuan penjualan sebesar Rp.
10.000.000,- dan beban pokok penjualan sebesar Rp. 6.000.000,- oleh PT P. Disisi lain,
PT S membukukan penjualan sebesar Rp.16.000.000 dan beban pokok penjualan sebesar
Rp. 10.000.000,-. Akun penjualan milik PT P dan beban pokok penjualan milik PT S
harus dieliminasu karena transaksi penjuakan tersebut terjadi dalam satu entitas. Jurnal
eliminasu yang harus dibuat adalah :

Penjualan 10.000.000  
Beban pokok penjualan   10.000.000

*Mengeliminasi penjualan persediaan antara PT P dan PT S


 
Tabel 5.1
Dampak Jurnal Eliminasi Skenario 1
Terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian
 
Akun PT P PT S Sebelum Eliminasi Konsolidasi
Konsolidasi an

Penjualan Rp. Rp.16.000.00 Rp. (Rp.10.000.00 Rp.


10.000.000 0 26.000.000 0) 16.000.000

Beban pokok Rp. Rp. Rp. (Rp. Rp.


penjualan 6.000.000 10.000.000 16.000.000 10.000.000) 6.000.000

Persediaan - - - - -
Skenario 2 – Seluruh persediaan belum terjual
Dapat digambarkan seperti bagan berikut:

Penjualan = Rp.10.000.000 Persediaan = Rp.10.000.000


Beban pokok penjualan =
Rp. 6.000.000
persediaan persediaan
PT P PT S
Rp.6.000.00 Rp. 10.000.000
0
Keuntungan atas penjualan yang dibukukan PT P sebesar Rp.4.000.000 belum
terealisasi, karena hingga akhir periosde persediaan tersebut masih dimiliki oleh PT
S. Oleh karena itu, PT P harus mencatat penangguhan keuntungan atas penjualan
tersebut menggunakan jurnal berikut :

Bagian laba entitas anak 4.000.000  


Investasi pada entitas anak   4.000.000

*Mencatat keuntungan yang belum terealisasi


Transaksi hulu pada contoh ini mengakibatkan pengakuan penjualan sebesar Rp.
10.000.000 dan beban pokok penjualan sebesar Rp. 6.000.000 oleh PT P, dan belum
terdapat penjualan yang dibukukan oleh PT S. Dari sudut pandang konsolidasian
persediaan tersebut masih berada diperusahaan sehingga penjualan dan beban pokok
penjualan yang diakui PT P harus dieliminasi secara penuh. Keuntungan atas penjualan
yang belum terealisasi yaitu sebesar Rp. 4.000.000, juga dieliminasi dengan
mengurangi persediaan, jurnal yang dibuat sebagai berikut :

Penjualan 10.000.000  
Beban pokok penjualan   6.000.000

*Mengeliminasi penjualan persediaan antara PT P dan PT S


Persediaan   4.000.000

 
TABEL 5.2
Dampak Jurnal Eliminasi Skenario 2
terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian

Akun PT P PT S Sebelum Eliminasi konsolidasian


konsolidasian

Penjualan Rp10.000.000   Rp10.000.000 (Rp10.000.000)  

Beban pokok Rp6.000.000   Rp6.000.000 (Rp6.000.000)  


penjualan

Persediaan   Rp10.000.000 Rp10.000.000 (Rp4.000.000) Rp6.000.000


Oleh karena persediaan yang diperoleh dari PT P baru 75% yang telah terjual, maka
terdapat keuntungan penjualan yang belum terealisasi.Besarnya keuntungan
penjualan yang belum terealisasi sebesar Rp1.000.000 (25% x Rp4.000.000), sehinga
PT P harus mencatat penangguhan keuntungan atas penjualan tersebut dengan
membuat jurnal berikut :

Bagian Laba Entitas Anak 1.000.000  

Investasi pada Entitas Anak   1.000.000

*Mencatat keuntungan yang belum terealisasi


Transaksi hulu pada contoh ini mengakibatkan pengakuan penjualan sebesar
Rp.10.000.000 dan beban pokok penjualan sebesar Rp.6.000.000. sementara itu, PT P
mengakui penjualan senilai Rp.12.000.000 dan beban pokok sebesar Rp.7.500.000
(75% x Rp10.000.000).Eliminasi dibuat atas akun penjualan yang diaporkan PT P,yaitu
senilai Rp.10.000.000.keuntungan atas penjualan yang belum terealisasi sebesar
Rp.1.000.000 dieliminasi dengan sebesar Rp.9.000.000, karena beban pokok penjualan
yang akan disajikan dala laporan keuangan konsolidasian hanya sebesar Rp.4.500.000
(75% x Rp.6.000.000).jurnal eliminasi yang harus dibuat sebagai berikut:

Penjualan 10.000.000  
Beban pokok penjualan   9.000.000

*Mengeliminasi
Persedian
penjualan antara
 
PT P dan PT S 1.000.000
TABEL 5.3
Dampak Jurnal Eliminasi Skenario 3
terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian

Akun PT P PT S Sebelum Eliminasi konsolidasian


konsolidasian

Penjualan Rp10.000.000 Rp.12.000.000 Rp.22.000.000 (Rp.10.000.000) Rp.12.000.000

Beban pokok Rp6.000.000 Rp.7.500.000 Rp.3.500.000 (Rp.9.000.000) Rp.4.500.000


penjualan

Persediaan   Rp.2.500.000 Rp.2.500.000 (Rp.1.000.000) Rp.1.500.000


Transaksi Hulu Penjualan
Persediaan
Untuk memperoleh pemahaman secara komperhensif
tentang prosedur konsolidasi yang melibatkan transaksi
hulu untuk penjualan persediaan, digunakan contoh
sebagai lanjutan dari contoh bab sebelumnya dengan
menyesuaikan saldo beberapa akun terkait dengan
transaksi penjualan persediaan entitas induk ke entitas
anaknya.

contoh 5.2 Transaksi Hulu Penjualan


Persediaan
 TABEL 5.4
Neraca Saldo per 31 Desember 2015
Akun PT Nusantara PT Andalas
Debit Kredit Debit kredit
Kas Dan Setara Kas 1.087.500.000 600.000.000
Piutang Usaha 800.000.000 375.000.000
Persediaan 650.000.000 400.000.000
Investasi Pada PT Andalas 952.500.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000
Bangunan Dan Peralatan 3.000.000.000 400.000.000
Merek Dagang 400.000.000
Akumulasi Penyusutan 750.000.000 125.000.000
Akumulasi Amortisasi 50.000.000
Utang Usaha 1.200.000.000 300.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000
Saldo Laba 1.500.000.000 400.000.000
Penjualan 4.800.000.000 875.000.000
Bagian Laba Atas PT Andalas 90.000.000
Beban Pokok Penjualan 3.000.000.000 550.000.000
Beban Operasi 900.000.000 100.000.000
Beban Penyusutan 250.000.000 25.000.000
Beban Amortisasi 50.000.000
Dividen 300.000.000 50.000.000
Total 12.890.000.000 12.890.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000
Informasi tambahan :
 PT Nusantara telah melakukan pembelian 75% saham PT
Andalas pada 1 Januari 2015 sebesar nilai bukunya, yaitu
Rp900.000.000. nilai wajar kepentingan nonpengendali sama
dengan nilai bukunya yaitu Rp300.000.000
 Selama tahun 2015, PT Andalas melaporkan perolehan laba
bersih sebesar Rp200.000, dan mengumumkan pembagiab
dividen sebesar Rp50.000.000
 Dalam transaksi penjualan yang dilakukan oleh PT
Nusantara, terdapat penjualan kepada PT Andalas sebesar
Rp100.000.000 dengan beban pokok penjualan sebesar
Rp40.000.000
 Sampai 31 Desember 2015, persediaan yang diperoleh PT
Andalas dari PT Nusantara seluruhnya belum terjual.
Prosedur Konsolidasian Tahun Pertama – 2015
Pencatatan PT Nusantara-2015
PT Nusantara mencatat investasinya di PT Andalas menggunakan metode
ekuitas. Pencatatan yang dibuat PT Nusantara selama tahun 2015 adalah :
1 Januari 2015

Investasi pada PT Andalas 900.000.000  


31 Desember
Kas 2015   900.000.000

Investasi pada PT Andalas 150.000.000  


31 Desember
Bagian laba2015
atas PT Andalas   150.000.000

Kas 17.500.000  

Investasi pada PT Andalas   17.500.000


Selama periode 2015, terdapat transaksi hulu yaitu penjualan persediaan oleh
PT Nusantara ke PT Andalas sebesar Rp100.000.000. keuntungan dari
penjualan tersebut adalah Rp.60.000.000(Rp100.000.000-Rp40.000.000).
Hingga akhir periode 2015, persediaan tersebut belum terjual. Oleh karena
itu, keuntungan atas penjualan tersebut belum terealisasi. PT Nusantara harus
menangguhkan keuntungan tersebut secara penuh dan melakukan pencatatan
sebagai berikut :
 31 Desember 2015

Bagian laba atas PT Andalas 60.000.000  

*Mencatat keuntungan
Investasi pada PTatas transaksi hulu
Andalas   yang belum terealisasi(100.000.000-40.000.000)
60.000.000
TABEL 5.5
Total Perhitungan Jurnal Eliminasi

Nama Akun PT Kepentingan Saham biasa Saldo laba


Nusantara Nonpengendali (25%)
(75%)
saldo awal 900.000.000 300.000.000 800.000.000 400.000.00
0
laba bersih a-c 150.000.000 500.000.000 200.000.00
0
Dividen (37.500.000) -17.500.000 (50.000.000
)
saldo akhir B 1.012.500.000 337.500.000 900.000,00 550.000.00
0
keuntungan belum c (60.000.000)
terealisasi
saldo akhir b-c 952.500.000
disesuaikan
bagian laba atas PT a-c 90.000.000
Andalas
(1e) Saham biasa 800.000.000  
Saldo laba 400.000.000  
Bagian laba atas PT Andalas 90.000.000  
Bagian laba kepemilikan nonpengendali 50.000.000  
Dividen diumumkan   50.000.000
Investasi pada PT Andalas   952.500.000
Kepentingan nonpengendali   337.500.000

*Mengeliminasi ekuitas dan investasipada PT Andalas

(2e) Penjualan 100.000.000  


Beban pokok penjualan   40.000.000
Persediaan   60.000.000
*Mengeliminasi penjualan persediaan antara PT Nusantara dan PT Andalas

Kertas kerja konsolidasian-2015


Prosedur Konsilidasi Tahun Kedua – 2016
Pada periode berikutnya (2016), PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih
sebesar Rp250.000.000 dan mengumumkan pembagian dividen sebesar
Rp100.000.000. Persediaan yang diperoleh PT Andalas dari PT Nusantara pada
periode 2015 telah terjual seluruhnya pada periode 2016.
Pencatatan PT Nusantara – 2016
PT Nusantara mencatat inventasinya pada PT Andalas menggunakan metode
ekuitas, pencatatan yang dibuat PT Nusantara selama tahun 2016 adalah sebagai
berikut:
31 Desember 2016

Investasi pada PT Andalas 187.500.000  


Bagian laba atas PT Andalas   187.500.000
*Mencatat bagian PT Nusantara atas laba bersih PT Andalas(250.000.000x75%)
31 Desember 2016

Kas 75.000.000  
Inventasi pada PT Andalas  
*Mencatat bagian PT Nusantara atas dividen PT Andalas (100.000.000x75%)
75.000.000
Persediaan PT Andalas yang dipeoleh dari PT Nusantara pada tahun 2015 telah terjual
seluruhnya pada tahun 2016. Oleh karenanya, keuntungan dari penjualan tersebut
sebesar Rp60.000.000 telah terealisasi. Namun,selam 2016 terdapat transaksi hulu
penjualan persediaan yang baru,maka dapat muncul kembali \
keuntungan atau kerugian penjualan yang belum terealisasi . jadi,dalam satu periode
dimungkinkan adanya pengakuan reaisasi dari keuntungan atau kerugian penjualan
persediaan periode sebelumnya dan pengakuan keuntungan atau kerugian penjualan
persedian periode berjalan yang belum terealisai.
PT Nusantara harus mengakui keuntungan tersebut secara penuh dan melakukan
pencatatan sebagai berikut :
31 Desember 2016

Investasi pada
*Mencatat PT Andalas
keuntungan 60.000.000
transaksi huiu yang  
telah terealisasi(100.000.000-40.000.000)
Bagian laba atas PT Andalas   60.000.000
TABEL 5.7
Perhitungan Nilai Tercatat

PT Nusantara kepentingan nonpengendali saham biasa saldo laba


(75%) (25%)

saldo awal 1.012.500.000 337.500.000 800.000.000 550.000.000

laba bersih 187.500.000 62.500.000 250.000.000


Dividen -75.000.000 -75.000.000 -100.000.000
saldo laba 1.125.000.000 325.000.000 800.000.000 700.000.000

   
bagian laba atas PT Andalas  
(187.500.000+60.000.000) 247.500.000
(3e) Saham biasa 800.000.000  
Saldo laba 550.000.000  
Bagian laba atas PT andalas 247.500.000  
Bagian laba kepentingan nonpengendali 62.500.000  
Dividen diumumkan   100.000.000
Inventasi pada PT Andalas   1.185.000.000
Kepentingan nonpengendali   375.000.000

*Mengeliminasi akun inventasi

(4e) investasi pada PT Andalas 60.000.000  


Beban pokok penjualan   60.000.000

*Membalik keuntungan penjualan transaksi hulu yang ditangguhkan diperiode


sebelumnya

Kertas kerja konsolidasian-2016


Transaksi Hilir Penjualan
Persediaan
Untuk memperoleh pemahaman secara
komperhensif tentang prosedur konsolidasi yang
melibatkan transaksi hulu untuk penjualan
persediaan, digunakan contoh sebagai lanjutan dari
contoh bab sebelumnya dengan menyesuaikan saldo
beberapa akun terkait dengan transaksi penjualan
persediaan entitas induk ke entitas anaknya.

contoh 5.3-Transaksi Hilir Penjualan


Persediaan
PT Nusantara melakukan pembelian 75% saham PT Andalas pada 1 Januari 2015 pada
nilai bukunya, yaitu Rp900.000.000. Nilai wajar kepentingan nonpengendali pada saat itu
sama dengan nilai bukunya sebesar Rp300.000.000.
 
TABEL 5.9
Neraca Saldo per 31 Desember 2015
 
Akun PT Nusantara   PT Andalas  
  Debit Kredit Debit kredit
Kas Dan Setara Kas 1.087.500.000   600.000.000  
Piutang Usaha 800.000.000   375.000.000  
Persediaan 650.000.000   400.000.000  
Investasi Pada PT Andalas 990.000.000      
Tanah 1.500.000.000   500.000.000  
Bangunan Dan Peralatan 3.000.000.000   400.000.000  
Merek Dagang 400.000.000      
Akumulasi Penyusutan   750.000.000   125.000.000
Akumulasi Amortisasi   50.000.000    
Utang Usaha   1.200.000.000   300.000.000
Utang Obligasi   1.500.000.000   500.000.000
Saham Biasa   3.000.000.000   800.000.000
Saldo Laba   1.500.000.000   400.000.000
Penjualan   4.800.000.000   875.000.000
Bagian Laba Atas PT Andalas   127.500.000    
Beban Pokok Penjualan 3.000.000.000   550.000.000  
Beban Operasi 900.000.000   100.000.000  
Beban Penyusutan 250.000.000   25.000.000  
Beban Amortisasi 50.000.000      
Dividen 300.000.000   50.000.000  
 
Prosedur Konsolidasian Tahun Pertama – 2015
Pencatat PT Nusantara – 2015
1 Januari 2015

Investasi pada PT Andalas 900.000.000  


Kas   900.000.000

*Mencatat pembelian saham PT Andalas


31 Desember 2015

Investasi pada PT Andalas 150.000.000  


Penghasilan dari entitas anak   150.000.000

*Mencatat bagian PT Nusantara atas laba bersih PT Andalas (200.000.000x757%)


31 Desember 2015

Kas 37.500.000  
Investasi pada PT Andalas   37.500.000

*Mencatat bagian PT Nusantara atas dividen PT Andalas (50.000.000x75%)


31 Desember 2015

Bagian laba atas PT Andalas 22.500.000  


Investasi pada PT   22.500.000
Andalas

*Mencatat keuntungan transaksi hilir yang belum terealisasi (30.000.000x75%)


 
TABEL 5.10
Tabel Perhitungan Jurnal Eliminasi
(5e) Saham biasa 800.000.000  
Saldo laba 400.000.000  
Bagian laba atas PT Andalas 127.500.000  
Bagian laba nonpengendali 42.500.000  
Dividen diumumkan   50.000.000
Investasi pada PT Andalas   990.000.000
Kepentingan nonpengendali   330.000.000

*Mengeliminasi ekuitas dan investasi pada PT Andalas

(6e) Penjualan 80.000.000  


Beban pokok penjualan   50.000.000
Persediaan   30.000.000
*Mengeliminasi penjualan persediaan antara PT Nusantara dan PT Andalas

Kertas kerja konsolidasian – 2015


Prosedur konsolidasian tahun kedua – 2016
Untuk periode 2016, PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar
Rp250.000.000 dan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp100.000.000.
persediaan yang diperoleh PT Nusantara dari PT Andalas pada periode 2015 telah terjual
seluruhnya pada periode 2016.
Pencatatan PT Nusantara – 2016
PT Nusantara mencatat investasi di PT Andalas menggunakan metode ekuitas :
31 Desember 2016

Investasi pada PT Andalas 187.500.000  


Bagian laba atas PT Andalas   187.500.000
*Mencatat bagian PT Nusantara atas laba bersih PT Andalas (250.000.000x75%)
31 Desember 2016

Kas 75.000.000  
Investasi pada PT Andalas   75.000.000
*Mencatat bagian PT Nusantara atas dividen PT Andalas (100.000.000x75%)
31 Desember 2016

Investasi pada PT Andalas 22.500.000  


Bagian laba atas PT   22.500.000
Andalas
*Mencatat keuntungan transaksi hilir yang telah terealisasi (30.000.000x75%)
TABEL 5.12
Tabel Perhitungan Jurnal Eliminasi

PT Nusantara Kepentingan Saham Biasa Saldo Laba


(75%) nonpengendal
i (25%)

Saldo Awal 1.012.500.000 337.500.000 800.000.000 550.000.000


Laba Bersih 187.500.000 62.500.000 250.000.000
Dividen -75.000.000 25.000.000 100.000.000

Saldo Akhir 1.125 000.000 375.000.000 800.000.000 700.000.000


Bagian Laba PT Andalas
(187.500.000+22.500.000) 210.000.000
Penghasilan Kepentingan
Nonpengendali
(62.500.000 +
7.500.000) 70.000.000
(7e) Saham biasa 800.000.000  
Saldo laba 550.000.000  
Bagian laba atas PT Andalas 210.000.000  
Bagian laba nonpengendali 70.000.000  
Dividen diumumkan   100.000.000
Investasi pada PT Andalas   1.142.500.000
Kepentingan nonpengendali   382.500.000

*Mengeliminasi ekuitas dan investasi pada PT Andalas


Jurnal eliminasi tambahan diperlukan untuk mengakui keuntungan atas penjualan yang
ditangguhkan pada periode 2015. Jurnal eliminasi yang dibuat adalah :

(8e) investasi pada PT Andalas 22.500.000  


Kepentingan nonpengendali 7.500.000  
Beban pokok penjualan   30.000.000
*Membalik keuntungan penjual yang ditangguhkan diperiode sebelumnya
 
Kertas Kerja Konsolidasian – 2016
Transaksi Penjualan Jasa
eliminasi untuk transaksi penjualan jasa tidak sekompleks
eliminasi untuk transaksi penjualan persediaam. Dalam
transaksi penjualan jasa, pendapatan jasa yang diakui oleh
entitas induk atau entitas anak menjadi beban anak atau entitas
induk pada nilai yang sama sehingga tidak dapat keuntungan
yang belum terealisasi tersebut. Oleh karena itu eliminasi yang
dibuat hanya menghapus akun pendapatan jasa dan beban.

contoh 5.4 dampak transaksi penjualan jasa terhadap jurnal


eliminasi
PT Palapa (PT P) memiliki 100% saham PT Samudera (PT S). Pada Desember 2015, PT P
memberikan jasa perawatan mesin keada PT S sebesar Rp20.000.000. tagihan telah
dikirimkan pad 25 Desember 2015. Sampai 31 desember 2015, PT S belum membayar tagihan
tersebut. Atas transaksi pemberian jasa tersebut,PT P akan membuat jurnal sebagai berikut :

Piutang Usaha 20.000.000  


Pendapatan jasa   20.000.000

*Mencatat pemberian jasa perawatan mesin kepada PT P

Sementara itu,PT S akn membuat jurnal sebagai berikut :

Beban Perawatan 20.000.000  


Utang Usaha   20.000.000
*Mencatat beban perawatan mesin
Pendapatan jasa 20.000.000  
Beban perawatan   20.000.000

*Mengeliminasi pendapatan jasa PT P dan beban perewatan PT S

Utang usaha 20.000.000


Piutang usaha   20.000.000

*Mengeliminasi utang piutang antara PT P dan PT S

Untuk transaksi pemberian jasa dari entitas anak ke entitas induknya (transaksi hilit),
jurnal eliminasi yang dibuat sama dengan jurnal eliminasi transaksi hulu diatas.
 

Anda mungkin juga menyukai