Anda di halaman 1dari 35

Oleh:

Ali Musyafa’.,S.Ag.MM
pengertian

 Transplantasi organ perpindahan jaringan tubuh dari

suatu tempat ke tempat lain.


 Menurut istilah kedokteran berarti usaha
memindahkan sebagian dari bagian tubuh dari suatu
tempat ke tempat lain atau upaya medis untuk
memindahkan sel, jaringan, atau organ tubuh dari donor
kepada resipien. 
1. Autotransplantasi: transplantasi yang masih
menggunakan organ kita sendiri

2. Heterotransplantasi: transplantasi bedah


spesies

3. Homotransplantasi: transplantasi sesama


spesies 
 1. Transplantasi Ginjal
 2. Transplantasi Jantung 
 3. Transplantasi Kulit 
 4. Transplantasi Hati 
 5. Transplantasi Kornea
Menurut bapak Suhada
(ketua PKC Muhammadyah Sukajadi)
untuk menentukan hukum boleh tidaknya
transplantasi organ tubuh, perlu dilihat
tujuan serta asal organ yang akan
ditransplantasikannya.
Menurut Firman Sebatin Priatnof
 (GKI Guntur)
mendonorkan organ tubuh, selama niatnya tulus
dan tujuannya kebaikan itu boleh-boleh saja
terutama untuk membantu kelangsungan hidup
suatu nyawa (nyawa orang yang membutuhkan
donor organ) bukan karena mendonorkan untuk
mendapatkan imbalan berupa materi, uang
untuk si pendonor organ.
 Robertus Suryatno (keuskupan),
transplantasi di perbolehkan jika
dengan niat ikhlas dan tidak untuk
diperjualbelikan. Karena agama
Katolik itu sangat menjunjung tinggi
kehidupan. 
 Bagus Rai v, transplantasi organ tubuh
dapat dibenarkan karena adanya hukum
karma pala (perbuatan dari akibat) jadi
setiap hal baik yang kita lakukan akan
berbuah hal yang baik di masa   yang akan
depan.
 Handojo Ojong (Ketua DPD Walubi Povinsi Jawa
Barat),
 transplantasi tidak dilarang, selama  tujuannya

untuk kesehatan dan menyelamatkan nyawa


manusia , yang penting tidak melanggar 
hukum agama, dan diusahakan apa yang masuk
dalam tubuh seseorang itu berasal dari
keturunan yang baik serta bukan barang
curian.
 Js.Andi Haryanto dan Oni Haryoni
(Majelis Tinggi Agama Konghucu
(MATAKIN)), transplantasi menurut
konghucu diperbolehkan dengan
tujuan menyelamatkan nyawa manusia
 Jika dilihat dari fungsi dan manfaatnya
transplantasi organ dapat dikategorikan
sebagai ‘life saving’. Live saving maksudnya
adalah dengan dilakukannya transplantasi
diharapkan bisa memperpanjang jangka
waktu seseorang untuk bertahan dari
penyakit yang dideritanya.
TRANSPLANTASI DITINJAU DARI SUDUT SI PENERIMA,
DAPAT DIBEDAKAN MENJADI:
1.    Autotransplantasi
Pemindahan suatu jaringan atau organ ke tempat lain dalam tubuh orang itu
sendiri.
2.      Homotransplantasi
Pemindahan suatu jaringan atau organ dari tubuh seseorang ke tubuh orang
lain.
3.      Heterotransplantasi
Pemindahan organ atau jaringan dari satu
4.      Autograft
Transplantasi jaringan untuk orang yang sama
5.     Allograft
suatu transplantasi organ atau jaringan antara dua non-identik anggota genetis yang
sama spesies 
6.      Isograft
secara genetis (seperti kembar identik ).
7.      xenograft dan xenotransplantation
Sebuah contoh adalah transplantasi katup jantung
babi, yang cukup umum dan sukses.
8.      Transplantasi Split
Kadang-kadang organ almarhum-donor, biasanya
hati, dapat dibagi antara dua penerima, terutama
orang dewasa dan seorang anak.
9.      Transplantasi Domino
adalah operasi lebih mudah secara teknis untuk
menggantikan jantung dan paru-paru pada waktu
yang sama.
 1. Donor dalam keadaan hidup sehat.
 2. Donor dalam keadaan koma.
 3. Donor dalam keadaan meninggal.
Apabila transplantasi organ tubuh diambil dari orang yang
masih dalam keadaan hidup sehat, maka hukumnya ‘Haram’,
dengan alasan :
        Firman Allah dalam Al Quran surah Al Baqarah ayat 195 :

َ َ‫َوالَ ُت ْلقُ ْوا ِبأ َ ْي ِد ْي ُك ْم إ‬


‫لى ال َّت ْهل ُ َك ِة‬

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam


kebinasaan”.
‫ح‬ ِ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ص‬
َ ‫م‬
َ ‫ل‬ ْ
‫ا‬ ‫ب‬
ِ ْ
‫ل‬ ‫ج‬
َ ‫ى‬
َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ‫م‬
ٌ َّ
‫د‬ َ ‫ق‬ ‫م‬
ُ ‫د‬
ِ ‫س‬
ِ َ ‫ا‬‫ف‬ ‫م‬
َ ‫ل‬‫ا‬ْ ‫ء‬
ُ ْ
‫ر‬ ‫َد‬
ِ
“Menghindari kerusakan/resiko, didahulukan
dari/atas menarik kemaslahatan”.
 Resipien (penerima sumbangan organ tubuh) dalam
keadaan darurat yang mengancam jiwanya bila tidak
dilakukan transplantasi itu, sedangkan ia sudah
berobat secara optimal baik medis maupun non
medis, tetapi tidak berhasil. Hal ini berdasarkan
qaidah fiqhiyyah :

ِ ‫ات تُب ْي ُح ْالم ْحظُ ْو َرا‬


‫ت‬
َ ِ ُ ‫ض ُر ْو َر‬
َّ ‫ال‬
 “Darurat akan membolehkan yang diharamkan”.

 Al-Quran surah Al-Maidah ayat 32:


 “Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan
seorang manusia, maka seolah-olah ia memelihara
kehidupan manusia semuanya”.
 “Berobatlah kamu hai hamba-hamba Allah,
karena sesungguhnya Allah tidak meletakkan
suatu penyakit kecuali dia juga telah meletakkan
obat penyembuhnya, selain penyakit yang satu,
yaitu penyakit tua”.
 (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan al-Hakim dari

Usamah ibnu Syuraih)


 (QS. An-Nisa 4: 29) Islam memerintahkan agar setiap
penyakit diobati. Membiarkan penyakit bersarang dalam
tubuh dapat berakibat fatal, yaitu kematian. Membiarkan
diri terjerumus pada kematian adalah perbuatan terlarang,

) 29 : ‫َو َال َتـ ْقـ ُتـلُ ْوا اَـ ْنـفُ َس ُه ْمـ إِـ َّنهللاــ َـ َكـ َان ِبـــ ُك ْمـ َر ِح ْيمًا ( اــلنسآء‬

"... dan janganlah kamu membunuh dirimu ! Sesungguhnya


Allah Maha Penyayang kepadamu."
Apa yang menyebabkan penderita harus
menerima transplantasi organ...?

• Seseorang harus menerima transplantasi organ


jika organ orang tersebut mengalami kerusakan
atau tidak berfungsi lagi. Apabila hal tersebut
terjadi, maka jalan terbaik adalah dengan
mentransplantasikan organ ke dalam tubuh
penderita agar penderita dapat tetap hidup.
 Transplantasi ginjal adalah suatu metode terapi
dengan cara memanfaatkan sebuah ginjal sehat
(yang diperoleh melalui proses pendonoran)
melalui prosedur pembedahan. Ginjal sehat dapat
berasal dari individu yang masih hidup (donor
hidup) atau yang baru saja meninggal (donor
kadaver). Ginjal ‘cangkokan’ ini selanjutnya akan
mengambil alih fungsi kedua ginjal yang sudah
rusak
 Ginjal baru dapat diperoleh dari donor yang baru
saja meninggal dunia, atau dari donor hidup.
Donor hidup bisa keluarga, bisa juga bukan –
biasanya pasangan atau teman. Jika anda tidak
memiliki donor hidup,
Berapa biaya yang dibutuhkan ?

Biaya yang dibutuhkan sangat besar


mengingat diperlukannya tenaga ahli dan
peralatan yang cukup rumit. Di Indonesia,
biaya untuk mentransplantasikan ginjal
tersebut berkisar antara 80 juta sampai
dengan 250 juta rupiah.
APA AKIBAT JIKA TUBUH MENOLAK ORGAN TRANSPLAN
TERSEBUT DAN HAL-HAL APA PENOLAKAN TERSEBUT?
YANG DAPAT MENYEBABKAN TERJADINYA

Akibat jika tubuh menolak organ transplan tersebut:


- Demam
- Terjadinya penggumpalan darah akibat perbedaan golongan
darah.
- kerusakan pada organ transplan karena sistem kekebalan tubuh
yang menganggap organ transplan tersebut sebagai benda asing
- Peningkatan berat badan akibat penimbunan cairan.

Penyebab terjadinya penolakan tersebut:


- Perbedaan golongan darah
- Sistem imunitas tubuh
Cara menanggulangi kegagalan transplantasi organ dapat
dilakukan dengan beberapa cara:
- mencari donor yang memiliki golongan darah dan HLAs
yg sesuai dengan resipien.
- setelah pembedahan, pasien perlu mengonsumsi obat-
obat anti-rejeksi atau imunosupresan segera sesudah
menjalani transplantasi ginjal. Obat-obat imunosupresan
bekerja dengan jalan menekan sistem imun tubuh
sehingga mengurangi risiko terjadinya reaksi penolakan
tubuh terhadap ginjal cangkokan.
• Penolakan umumnya terjadi pada setiap proses
transplantasi organ. Penolakan biasanya bisa
diatasi dengan menambah dosis atau jumlah
obat immunosupresan. jika penolakan tidak
dapat diatasi, berarti pencangkokkan telah
gagal. ginjal yang ditolak bisa dibiarkan di
dalam tubuh resipien, kecuali jika:
– demam terus menerus
– air kemih mengandung darah
– tekanan darah tetap tinggi.
jika pencangkokkan gagal, maka harus segera
kembali dilakukan dialisa.
upaya pencangkokkan berikutnya bisa dilakukan
setelah penderita benar-benar pulih dari
pencangkokkan yang pertama
Pandangan Islam
• Islam memerintahkan agar setiap penyakit diobati.
Membiarkan penyakit bersarang dalam tubuh dapat
berakibat fatal, yaitu kematian. Membiarkan diri
terjerumus pada kematian adalah perbuatan
terlarang,
) 29 : ‫َو َال َتـ ْقـ ُتـل ُ ْوا اَـ ْنـفُ َس ُه ْمـ إِـ َّنهللاــ َـ َكـ َان ِبـــ ُك ْمـ َر ِح ْيمًا ( اــلنسآء‬
"... dan janganlah kamu membunuh dirimu !
Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu."
(QS. An-Nisa 4: 29)
Lanjutan
• Maksudnya, apabila sakit, berobatlah secara
optimal sesuai dengan kemampuan karena setiap
penyakit sudah ditentukan obatnya. Dalam
sebuah riwayat diceritakan bahwa seorang Arab
Badui mendatangi Rasulullah saw. seraya
bertanya, Apakah kita harus berobat? Rasulullah
menjawab, “Ya hamba Allah, berobatlah kamu,
sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit
melainkan juga (menentukan) obatnya, kecuali
untuk satu penyakit.” Para shahabat bertanya,
“Penyakit apa itu ya Rasulullah?” Beliau
menjawab, “Penyakit tua.” (HR. Abu Daud,
Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad
lanjutan
• Nah, transplantasi termasuk salah satu jenis
pengobatan. Dalam kaidah metode pengambilan
hukum disebutkan Al-Ashlu fil mu’amalati al-
ibaahah illa ma dalla daliilun ‘ala nahyi. (Pada
prinsipnya, urusan muamalah (duniawi) itu
diperbolehkan kecuali kalau ada dalil yang
melarangnya). Maksudnya, urusan duniawi silakan
dilakukan selama tidak ada dalil baik Al Quran
ataupun hadits yang melarangnya.
Transplantasi bisa dikategorikan urusan muamal
(duniawi). Kalau kita amati, tidak ada dalil baik
dari Al Qur’an ataupun hadits yang melarangnya.
Lanjutan
• Jadi trasplantasi itu urusan duniawi yang
diperbolehkan. Persoalannnya, bagaimana
hukum mendonorkan organ tubuh untuk
ditransplantasi? Islam memerintahkan untuk
saling menolong dalam kebaikan dan
mengharamkannya dalam dosa dan pelanggaran.

"Dan tolong menolonglah kamu dalam berbuat


kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong
menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran." (QS. Al-Maidah 5 :2)
Lanjutan
• Menolong orang lain adalah perbuatan
mulia. Namun tetap harus memperhatikan
kondisi pribadi. Artinya, tidak dibenarkan
menolong orang lain yang berakibat
membinasakan diri sendiri, sebagaimana
firman-Nya,

َ ِ ‫َو َال ُتـــ ْـلـقُ ْوا ِبـــأ َ ْي ِد ْي ُك ْمـ‬


) 195 : ‫إــلىاــ َّلت ْهل ُ َك ِة ( اــلبقرة‬
“…dan janganlah kamu menjerumuskan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” (QS.
Al-Baqarah 2: 195
Lanjutan
• Muktamar Tarjih Muhammadiyah Ke- 21 di Klaten yang
berlangsung pada tanggal 20 – 25 H, bertepatan dengan
tanggal 6 – 11 April 1980, telah membahas masalah
transplantasi ini dan telah memutuskan sebagai berikut :
1. Transplantasi organ adalah masalah ijtihadiyah duniawi,
maka hukumnya berputar pada Kuasa-Nya.
2. Berobat adalah wajib hukumnya.
3. Transplantasi dari segi melukai dan merusak jaringan
dari organ tubuh, hukumnya haram.
4. Ototransplantasi yang donor dan resepiennya satu
individu, hukumnya mubah
5. Homotransplantasi baik living donor maupun cadaver
donor karena darurat menurut medis, hukumnya mubah
6. Semua pencangkokan yang membahayakan baik secara
ruhani maupun jasmani, hukumnya haram.
• Pertanyaan :
1. Apakah boleh mengambil sumber
transplantasi organ dari orang yang sudah
meninggal ? Sedangkan dalam Islam kita
tidak boleh menyakiti mayat !
2. Bagaimana hukumnya jika transplantasi
organ itu berasal dari orang yang bukan
beragama Islam ?
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai