PERILAKU ORGANISASI PPT
PERILAKU ORGANISASI PPT
Suhermin, SE, MM
1. Organization & Organization Behavior
2. Diversity Organization
3. Attitude and Job Satisfaction
4. Emotion, Personality, dan Value
5. Perception and Decision Making
6. Motivation
7. Foundation of Group and Team Work
8. Communication
9. Leadership Process, Power and Politics
10. Foundation of Organization Structure
11. Organization Culture
12. Human Resources Policies and Practices
13. Organizational Change
14. Stress Management, Conflict, and Negotiation
Referensi :
1. Stephen P. Robbins. 2013. Organizational Behavior 15th edition. Pearson
Education Inc. London
2. Fred Luthans. 2011. Organizational Behavior 11th edition. Mc Graw Hill
Companies.
3. Stephen P Robbins,. 2007. Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh.Molan,
Benyamin (penerjemah). Jakarta: Prenhallindo.
4. Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., Donnelly, J.H. 1996. Organisasi: Perilaku,
Struktur, Proses, Terjemahan Nunuk Adiarni. Editor Lyndon Saputra.
Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara
ORGANISASI
adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih
hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu
secara sendiri-sendiri.
PERENCANAAN
penentuan sasaran organisasi, penetapan strategi
keseluruhan untuk mencapai sasaran, dan pengembangan
hirarki rencana menyeluruh untuk memadukan dan
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
PENGORGANISASIAN
mencakup penetapan tugas-tugas apa yang harus
dilakukan, siapa yang harus melakukan, bagaimana tugas-
tugas itu dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan
dimana keputusan yang harus diambil.
KEPEMIMPINAN
tugas manajemen untuk mengarahkan dan
mengkoordinasikan orang-orang dalam organisasi.
Tugas lain adalah memotivasi, mengarahkan kegiatan
lain, memilih saluran komunikasi yang tepat, dan
menyelesaikan konflik antar anggota.
PENGENDALIAN
untuk menjamin segalanya berjalan sesuai
dengan rencana, manajemen harus memantau kinerja
organisasi. Jika terjadi penyimpangan maka tugas
manajemen untuk mengembalikan organisasi ke
jalurnya.
Akhir tahun 1960-an Henry Mintzberg melakukan penelitian untuk
menentukan apa yang dilakukan manajer pada tugas-tugasnya.
PERAN INTERPERSONAL
Semua manajer dituntut menjalankan tugasnya yang
sifatnya seremonial dan simbolik
Semua manajer mempunyai peran kepemimpinan
Semua manajer mempunyai peran penghubung
PERAN INFORMASIONAL
Manajer mengumpulkan informasi dari organisasi di luar
lembaga mereka, mempelajari apa yang direncanakan oleh
pesaing. Mintzberg menyebut sebagai peran pemantau.
Semua manajer mempunyai peran penyebar
Semua manajer mempunyai peran juru bicara
Perubahan perilaku
PSIKOLOGI Perubahan sikap KELOMPOK
SOSIAL Komunikasi
Proses kelompok
Pengambilan keputusan kelompok
DINAMIKA KELOMPOK
TIM KERJA
KOMUNIKASI
KEKUASAAN KELOMPOK
KONFLIK
PERILAKU ANTAR KELOMPOK
SOSIOLOGI
TEORI ORGANISASI FORMAL
BIROKRASI
TEKNOLOGI ORGANISASI
PERUBAHAN ORGANISASI
BUDAYA ORGANISASI SISTEM
ORGANISASI
NILAI KOMPARATIF
SIKAP KOMPARATIF
ANTROPOLOGI ANALISIS LINTAS BUDAYA
BUDAYA ORGANISASI
LINGKUNGAN ORGANISASI
KONFLIK
ILMU POLITIK POLITIK INTRAORGANISASI
KEKUASAAN
Tahun 1950
Foundation for Research on Human Behavior
Tujuan & sasaran ini adalah memajukan dan menyokong
riset ilmu perilaku dalam dunia bisnis, pemerintahan,
dan beberapa jenis organisasi lainnya
Tahun 1980
Para pakar seperti Gibson, Ivancevich, Osborn, Jennifer dan Gareth, Kanicki
dan Angelo, Robbins, Luthans, Davis, dsb menganggap pendekatan ilmiah
bagi para manajer praktisi dan para guru menerima banyak praktek dan
prinsip yang mendahului mereka tanpa meneliti kebenarannya scr ilmiah
Independent
Variables (X)
Kontribusi utama psikologis terhadap Perilaku
Organisasi (OB) dibagi dalam 4 konsep :
sikap (attitudes)
kepribadian
persepsi
pembelajaran
• Merupakan pernyataan evaluatif –baik yang
menyenangkan maupun tidak – tentang suatu
objek, orang, atau peristiwa
Kepuasan kerja
mengacu kepada sikap individu secara
umum terhadap pekerjaannya
Keterlibatan kerja
tingkat sejauh mana seseorang berkecimpung dalam
pekerjaannya dan berpartisipasi di dalamnya
Komitmen organisasi
indikator kepada, dan keberpihakan terhadap
organisasi
Dalam sikap, Individu cenderung mencari konsistensi
Teori kognitif
setiap individu berusaha meminimasi ketidakselarasan
dan ketidaknyamanan yang ditimbulkannya
Keinginan meminimasi ketidakselarasan
ditentukan oleh :
• pentingnya elemen yang menciptakan ketidakselarasan
• tingkat pengaruh kepercayaan terhadap elemen
• penghargaan dalam ketidakselarasan
Komponen perilaku
Merujuk kepada maksud untuk berperilaku dengan
cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.
Kondisi kerja
kenyamanan pribadi, kemudahan
melakukan pekerjaan
Rekan kerja
interaksi sosial
Kepuasan dan Produktivitas
Pandangan awal :
kepuasan menentukan produktivitas
Bukti :
produktivitas menentukan kepuasan
Contoh :
produktivitas pekerja mesin ditentukan
oleh kecepatan mesin, bukan kepuasan
Kreitner, 1996)
Pemenuhan Kebutuhan.
Model ini menjelaskan bahwa kepuasan kerja
ditentukan oleh karakteristik dari sebuah
pekerjaan yang memungkinkan seseorang
individu untuk memenuhi kebutuhannya
Ketidakcocokan.
Model ini menjelaskan bahwa kepuasan
menggambarkan harapan yang terpenuhi.
Pencapaian Nilai.
Kepuasan berasal dari persepsi bahwa suatu
pekerjaan memungkinkan untuk pemenuhan nilai-nilai
kerja yang penting dari individu
Kreitner, 1996)
Persamaan.
Dalam model ini kepuasan adalah fungsi dari bagaimana
seseorang individu diperlakukan secara adil di tempat kerja.
Kepausan berasal dari persepsi seseorang bahwa output
pekerjaan, relatif sama dengan inputnya, perbandingan yang
mendukung output/input yang signifikan
Komponen Watak/Genetik.
Model ini didasarkan pada keyakinan bahwa
kepuasan kerja merupakan sebagian fungsi dari
sifat pribadi maupun faktor genetik
Hubungan antar karyawan (hubungan antara atasan
dan bawahan, faktor psikis dan kondisi kerja,
hubungan teman kerja, sugesti teman kerja dan emosi
Gaji
Sejumlah uang yang diterima dan tingkat dimana hal ini bisa
dipandang sebagai hal yang dianggap pantas dibandingkan
dengan orang lain dalam organisasi .
Rekan kerja
Pada umumnya, rekan kerja atau anggota tim yang kooperatif
merupakan sumber kepuasan kerja yang paling sederhana pada
karyawan secara individu
Teori Kepuasan Kerja
Needs Satisfaction
Questionnaire (NSQ).
Dampak dari Kepuasan Kerja dan
Ketidakpuasan Kerja
Individu
Individu
Kemampuan
Kemampuan
Motivasi
Motivasi
Dukungan
Dukungan
Pekerjaan
Pekerjaan
Rancangan
Rancangan
Elemen Kerja
Elemen Kerja
Kepuasan
Kepuasan // Komitmen
Komitmen
Ketidakpuasan
Ketidakpuasan Kerja
Kerja Organisasional
Organisasional
Barney & Griffin (1992:531-532)
variabel orang
(usia, kedudukan dalam organisasi
organisasi
(desain pekerjaan, nilai, dukungan, dan gaya
kepemimpinan penyelia)
KETURUNAN
Merujuk faktor-faktor yang ditentukan sejak lahir.
Ukuran fisik, daya tarik wajah, temperamen, komposisi,
dan lain-lain adalah karakteristik yang umumnya
dianggap baik sepenuhnya maupun secara substansial
dipengaruhi oleh siapa orang tuanya.
LINGKUNGAN
Faktor ini memberikn peran penting dalam membentuk
kepribadian kita. Faktor memberikan tekanan pada
pembentukan kepribadian kita dalah kebudayaan
dimana kita dibesarkan, pengkondisian awal, norma
ditengah keluarga, teman, dan kelompok sosial, dan
pengaruh lain yang dialami.
penentu-penentu kepribadian
SITUASI
Situasi mempengaruhi dampak keturunan dan
lingkungan pada kepribadian. Kepribadian individu pada
umumnya stabil dan konsisten, berubah dalam situasi
yang berbeda-beda. Tuntutan yang beragam dari situasi
yang berbeda menimbulkan aspek yang berbeda pula
pada kepribadian seseorang
Indikator Tipe Myers-Briggs (MBTI)
tes kepribadian dengan 100 pertanyaan tentang bagaimana orang merasa atau
bertindak dalam situasi tertentu
Klasifikasi :
Ekstrovert atau introvert (E atau I)
Indrawi (sensing) atau intuitif (intuitive) (S atau N)
Pemikir (thinking) atau perasa (feeling) (T atau F)
Pengertian (perceive) atau penilai (judging) (P atau J)
Teridentifikasi 16 sifat kepribadian utama yang bersifat bipolar (dua titik ekstrem)
merupakan sumber perilaku yang tetap dan konstan
Kaum INTJ visioner
Mereka memilki pikiran asli dan dorongan yang kuat
atas gagasan dan tujuan mereka sendiri.
Mereka dicirikan sebagai skeptis, kritis, independen,
tekum dan sering keras kepala
INTERNAL
Individu yakin bahwa mereka mengendalikan
apa yang terjadi pada diri mereka
EKSTERNAL
Individu yakin bahwa apa yang terjadi pada
mereka dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan
luar seperti nasib baik dan kesempatan
MACHIAVELLIANISME
Tingkat dimana individu bersifat pragmatis, menjaga
jarak emosi, dan yakin bahwa tujuan dapat
membenarkan cara
1. Id
Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak
lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari
perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber
SIGMUND FREUD segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus menghasilkan upaya
segera untuk makan atau minum. id ini sangat penting awal dalam hidup,
karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi lapar atau
tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi.
2. Ego
Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk
menangani dengan realitas.
Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa
dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima
di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak
sadar.
SIGMUND FREUD
Ego juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang tidak
terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego mencoba untuk menemukan
objek di dunia nyata yang cocok dengan gambaran mental yang diciptakan
oleh proses primer id’s.
3. SUPEREGO
Komponen terakhir untuk mengembangkan kepribadian
adalah superego.
Teori sifat ini dikenal sebagai teori-teori tipe (type theories) yang
menekankan aspek kepribadian yang bersifat relatif stabil atau
menetap.
Persepsi auditori
Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga
Persepsi perabaan
Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera takjil
yaitu kulit
Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari
indera penciumannya yaitu hidung
Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari
indera pengecapan yaitu lidah
PROSES PERSEPSI
Persepsi
SELEKSIVITAS PERSEPSI
Seleksivitas persepsi berhubungan dengan
pemilihan stimulus dari berbagai faktor eksternal
dan internal yang mendapat perhatian individu
PERHATIAN EKSTERNAL
1. Itensitas, semakin hebat stimulus lingkungan, semakin lebih
diperhatikan
2. Ukuran, semakin besar obyek semakin mungkin dirasakan
3. Kontras, stimulus yang muncul berlawanan dengan latar belakang
atau yg tidak diharapkan akan memperoleh perhatian
4. Pengulangan, stimulus yang muncul brulang lebih diperhatikan
daripada yang cuma sekali
5. Gerakan, obyek yang bergerak lebih diperhatikan daripada benda
tidak bergerak
6. Baru dan familier, situasi eksternal yang baru dan familier akan
lebih menarik perhatia
PERHATIAN INTERNAL
Beberapa faktor dalam diri seseorang yang
mempengaruhi selektivitas persepsi antara lain;
pengetahuan, motivasi, kepribadiannya
PRINSIP ORGANISASI PERSEPTUAL
Prinsip Figur-Dasar,
objek yang ditanggapi muncul terpisah dari latar
belakang umum objek tersebut
PRINSIP PENGELOMPOKAN PERSEPSI,
ada kecenderungan dalam mengelompokkan
beberapa stimulus secara bersama-sama dalam
pola yang dapat dikenali.
Caranya;
Closure,
yaitu menanggapi secara keseluruhan dengan menutup celah yang
tidak terisi dari input sensori.
Kontinuitas,
dimana orang cenderung dapat menerima urutan atau pola
berkelanjutan
Proksimitas,
kelompok stimulus yang berdekatan ditanggapi sebagai pola
keseluruhan
Kesamaan,
semakin besar kesamaan stimulus, semakin besar untuk dianggap
sebagai satu kelompok umum
KONSTANSI PERSEPTUAL,
memberikan rasa stabilitas dalam dunia yang selalu
berubah.
Ukuran,
bentuk, warna, keterangan, dan lokasi objek
cukup konstan tanpa memedulikan informasi
yang diterima oleh indera.
Konstansi persepsi dihasilkan dari pola tanda
yaitu bagian yang paling dipelajari
KONTEKS PERSEPTUAL,
suatu stimulus baru mempunyai arti dan nilai bila
ditempatkan pada konteksnya.
Konteks memberikan arti dan nilai untuk
menyederhanakan stimulus, obyek, peristiwa, situasi, dan
orang lain dalam lingkungan
TAHAP DALAM PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
AKTIVITAS INTELEGENSI,
Penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan
pengambilan keputusan
AKTIVITAS DESAIN
Terjadi tindakan penemuan, pengembangan, dan analisis
masalah
AKTIVITAS MEMILIH,
Pilihan yang sebenarnya – memilih tindakan tertentu dari
yang tersedia
TAHAP 3
TAHAP 1 TAHAP 2 SELEKSI
IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN 1.Penilaian
1.Pengenalan 1.Pencarian 2.Analisis
2.Diagnosa 2.Desain 3.Penawaran
4.Otorisasi
PERBANDINGAN JENIS-JENIS KEPUTUSAN
Contoh:
Bisnis Pemesanan persediaan Diversifikasi ke produk dan pasar
periodik. baru.
Contoh:
Pemerintah Sistem promosi PNS. Reorganisasi instansi pemerintah.
IDENTIFIKASI DAN DEFINISI MASALAH
Mengidentifikasi masalah yang sebenarnya dapat dihambat
oleh faktor-faktor tertentu:
◦ Masalah persepsi
◦ Mencampuradukkan masalah dengan solusi
◦ Mengidentifikasi gejala sebagai masalah
Pengambilan
keputusan Pengambilan
administratif keputusan intuitif
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ADMINISTRATIF
Model yang menggambarkan pengambil keputusan sebagai:
◦ Bertindak dengan informasi yang tak lengkap
◦ Dipengaruhi oleh kemampuan kognitif mereka
◦ Dipengaruhi olehfaktor-faktor psikologis dan sosiologis
Model yang menggunakan pendekatan keterbatasan rasionalitas
NILAI-NILAI
Nilai adalah panduan yang seseorang gunakan ketika menghadapi
situasi di mana pilihan harus diambil
Nilai mempengaruhi proses pengambilan-keputusan, melibatkan
Tanggung jawab ekonomi dan hukum
Tanggung jawab etika
KECENDERUNGAN TERHADAP RISIKO
Jumlah risiko dalam setiap keputusan tertentu bergantung pada tiga
pertanyaan:
1.Apakah tujuan yang jelas telah dibuat?
2.Apakah informasi tentang alternatif yang mungkin telah diketahui?
3.Apakah hasil masa depan yang terkait dengan alternatif yang
mungkin telah diidentifikasi?
Escalation of Commitment
Satisficing Kecenderungan untuk menambah
Suatu pencarian sampai dengan komitmen dari aksi (hasil keputusan)
tingkat memuaskan dan tidak perlu sebelumnya seperti yang diharapkan jika
sampai sempurna atau optimal seorang pimpinan jika mengikuti proses
pengambilan keputusan yang efektif
"Motivasi" pada dasarnya adalah "proses untuk mencoba
mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita
inginkan
Kebutuhan yang
TIDAK TERPENUHI
KINERJA EVALUASI
dari TUJUAN yang
DICAPAI
proses motivasi
•Prestasi (achievement)
•Pengakuan (recognition)
•Tanggung jawab (responsibility)
•Kemajuan (advancement)
•Pekerjaan itu sendiri (the work it self)
•Kemungkinan berkembang (the posibility of growth)
Trichotomy of Needs (David McClelland)
"Achievement Motivation Theory".
Model Tradisional.
Pandangan ini menganggap bahwa pada dasarnya para
karyawan adalah malas dan dapat didorong kembali hanya
dengan imbalan keuangan. Meskipun demikian para
manajer makin lama makin mengurangi jumlah imbalan
tersebut
KONTEKS
FEEDFORWARD
Encoding Decoding
PENGIRIM PESAN PENERIMA
(Saluran)
FEEDBACK
NOISE
Model ini terdiri dari tujuh bagian: (1) sumber
komunikasi, (2) pengkodean, (3) pesan, (4) saluran,
(5) pendekodean, (6) penerima, dan (7) umpan balik
PENTINGNYA KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
KOMUNIKASI INFORMAL
Komunikasi yang berjalan melalui “jalur
tersembunyi” dalam organisasi.
KOMUNIKASI FORMAL
Komunikasi Superior-Subordinate (Atasan-Bawahan)
Komunikasi Subordinate- Superior (Bawahan-Atasan)
Komunikasi antara orang-orang yang setingkat : Interaktif
Sensitivity to receiver
Awareness of symbolic meaning
Careful timing
Feedback
Face to face communication
Nonverbal cues
Reinforcing words with action
Simple language
Redundancy
faktor yang mempengaruhi
komunikasi
PENGERTIAN
Pengertian dari kedua belah pihak sangat
menentukan hakekat terjadinya informasi tersebut.
Variabel
Situasional
STRUKTUR PRAKARSA
Adalah pemimpin yang menugasi anggota-anggota kelompok
dengan tugas-tugas tertentu, mengharapkan para pekerja
mempertahankan standar kinerja yang pasti dan menekankan
dipenuhinya tenggat waktu
PERTIMBANGAN
pemimpin yang tinggi dalam pertimbangan dapat
digambarkan sebagai seorang yang membantu bawahan
dalam menyelesaikan masalah pribadi, ramah dan dapat
didekati, dan memperlakukan semua bawahan dengan adil
Studi Ohio State University
Studi inilah yang pertama kali menekankan
pentingnya tugas dan dimensi manusia dalam
penilaian mengenai kepemimpinan