Anda di halaman 1dari 40

TRAUMA

MUSKULOSKLETAL

Ns. Arif Hidayatullah, M. Kep, Sp. Kep. MB


BASIC CARDIAC & TRAUMA LIFE SUPPORT TRAINING
EMT 911 JAKARTA
Ns. Arif Hidayatullah, S.Kep., M. Kep. Sp. KMB

Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 21 Des 1980


Pendidikan:
• Akademi Keperawatan DEPKES Palembang, 2001
• S1 FIK Universitas Indonesia, 2007
• Ners FIK Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2012
• S2 FIK KMB Universitas Indonesia, 2019
• Spesialis KMB Universitas Indonesia, 2020
Pekerjaan Saat Ini :
• Kabid. Keperawatan RS Haji Jakarta
• Dosen Tetap STIKES Indonesia Maju
• Ketua PPNI DPK RSHJ
• Instruktur GMT, EMT 911 Jakarta
• Praktisi Perawatan Luka
• Anggota HIPGABI, HIPMEBI, HIPENI, dan IETNEP
Motto : Jangan menyerah, Orang lain bisa kita juga pasti bisa
email : hidayatullaharif21@gmail.com
HP : 081314741228
PENGHARGAAN
1.Penghargaan Lulusan Terbaik Kedua dari Universitas Muhammadiyah Jakarta untuk
program Profesi, Jakarta 2012
2.Penghargaan peserta terbaik pertama dalam Pelatihan TOT/TPPK Tenaga Pelatih
Program Kesehatan, Jakarta 2017.
3.Penghargaan predikat Cum Laude Spesialis KMB Universitas Indonesia, Depok 2020.

ORGANISASI DAN JABATAN BIDANG KEPERAWATAN


1.Pengurus Bidang Organisasi dan Hukum Himpunan Perawat Medikal Bedah
Indonesia (HIPMEBI)
2.Aktif dalam Himpunan Perawat Neurologi Indonesia (HIPENI)
3.Anggota Focus Interest Group (FIG) Keperawatan Medikal Bedah RS Haji Jakarta
4.Staf Pengajar KMB Neurologi di DIKLAT RS Haji Jakarta
5.Ka. Ruangan VIP/SVIP RS Haji Jakarta dari tahun 2014 s/d 2017
6.Ka. Unit Instalasi Gawat Darurat RS Haji Jakarta dari tahun 2017 s/d Sekarang
7.Accecor Internal Keperawatan RS Haji Jakarta dari tahun 2014 s/d sekarang
8.Pengurus HIPGABI DKI

LAIN-LAIN
1.PokjaHPK Akreditasi Rumah Sakit Haji Jakarta
2.Tim Pengajar Diklat KMB Neurologi RS Haji Jakarta
3.Tim pembicara dan instruktur pelatihan kegawat-daruratan Emergency Medical
Training (EMT) 911 Jakarta dan instruktur HIBGABI DKI Jakarta.
Trauma
 Kerusakan fisik / mental akibat dari
suatu kekerasan (Violence)
 Dua pertiga trauma pada tubuh adalah
trauma pada muskuloskeletal
 Sifat trauma: High morbidity & Low
mortality.
 Trauma paling sering
 Tulang : Fraktur
 Sendi : Dislokasi, Sprain Strain dll
 Jar. Lunak : Luka ,Ruptur tendon dll
Kenapa Trauma Meningkat
 Masalah Transportasi
 Jumlah & kecepatan kendaraan 
 Jalan semakin sempit (Perampasan)
 Political Will government 
 Jenis olah raga
 Semakin berat
 Jadi prestasi daerah / negara
 Jumlah Lansia 
 Osteoporosis
 Kesigapan yang menurun
Trauma Pada Muskuloskeletal
 Kulit  Jejas, luka, skin loss dll

 Otot  Memar, ruptur dll

 Tendon  Laserasi, ruptur dll

 Syaraf  Neuropraksia (saraf tdk fungsi sementara),

Neurometsis (saraf putus total/parsial), Axonometsis

(disrupsi axon dan myelin)

 Tulang  Fissure, fraktur dll

 Sendi  Dislokasi
Fraktur Tulang
 Terjadinya diskontinuitas (Ketidak Sinambungan)

jaringan tulang / tulang rawan.

 Simbol fraktur  #

 Penyebab: Trauma

 Berat

 Ringan
Diagnosa Fraktur
1. Anamnesa
 Keluhan Utama  Tulang (Organ)
Bengkok, Bengkak, Pendek sesudah
trauma
 Mekanisme trauma (History of
accident)  Langsung / Tidak
langsung
 Riwayat Penyakit dahulu & Peny
keluarga  Untuk menjelaskan
penyakit dasar
Diagnosa Fraktur
2. Pemeriksaan
 Umum

 Berat : Bisa shock

 Trauma penyerta lain

 Lokal

 Deformitas

 Luka / Tidak

 Nyeri Tekan & Nyeri sumbu


Diagnosa Fraktur
3. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium

 Darah
 Urine
Radiologis

 Rontgen Foto
 CT Scan
 MRI
Diagnosa Fraktur
Pemeriksaan Rontgen Foto
Syarat Foto  Rule of two

 Two view (dua arah)  AP & Lateral


 Two Joint  Dua sendi
 Two Occasion / Time  Dua waktu
Dari hasil radiologis dapat diklasifikasi

 Lokasi anatomi
 Konfigurasi
 Aligment garis fraktur
REVIEW: ABCs
A
◦ Assess adequacy of x-ray which includes proper number of views and
penetration (Kecukupan)
◦ Assess alignment of x-rays (Kesesuaian)
B
◦ Examine bones throughout their entire length for fracture lines and/or
distortions
C
◦ Examine cartilages (joint spaces) for widening
S
◦ Assess soft tissues for swelling/effusions

01/10/22 Masfuri
Bone anatomy
1

01/10/22 Masfuri
Bone structure
• Differentiation on X-rays - cortex
being denser and therefore whiter

01/10/22 Masfuri
Joint anatomy
• Most joints are synovial and comprise two
articulating bones lined with hyaline cartilage
and contained by a synovial lined capsule

01/10/22 Masfuri
Konfigurasi Fraktur
 Luasnya Fraktur
 Fr Komplet (patah total)
 Fr Inkomplete (Mis :Greenstick Fr)
 Garis Fracture
Lokasi Anatomi #
 Klasifikasi Lokasi Anatomi
 Tulang Panjang 1/3 proximal, 1/3 tengah & 1/3 distal
 Tulang Pendek  Kaput, Batang, Basis

 Aligment Fr,  Aposisi garis Fraktur

 Contoh D/ Fraktur Cruris Sinistra


terbuka 1/3 Distal
Klasifikasi Fraktur
 Berdasarkan adanya luka

1. Fraktur tertutup : Tidak ada luka (Fragmen fr tidak berhub dengan bhg
luar)

2. Fraktur terbuka (Mnrt Ramon Gustilo)

Grade Gustilo:
 Grade I : Perlukaan < 1cm dan luka relative bersih tanpa kerusakan
jaringan; fraktur biasanya simple/comminuted ringan.

 Grade II : Perlukaan > 1cm tanpa kerusakan jaringan yang luas;


fraktur biasanya simple/comminuted sedang.

 Grade III : Perlukaan > 1cm dengan kerusakan jaringan luas;


■ A  Luka yang masih bisa ditutup
■ B  Luka tidak bisa ditutup
■ C  Disertai kerusakan Neurovasculer
Penyembuhan (Union) Fractur.
1. Fase Hematoma ( 2-8 jam ssd trauma)

2. Fase Resorbsi hematoma (Sp 1 minggu)


 Hematoma diisi oleh sel-sel tulang baru

3. Fase calus ( tulang muda) (ssd 3 minggu)


 Osteoblasts membentuk spongy bone

4. Fase Konsolidasi ( 6-12 minggu)


 Tulang spongiosa menjadi padat

5. Fase Remodelling  (12-24 bulan)


 Spongy bone berobah jadi tulang normal

 Tak tampak lagi garis fraktur


BONE HEALING
Yang Mempengaruhi Union Frakture
1. Faktor Umum
 Umur
 Gizi
 Adanya peny. Sitemik / tidak

2. Faktor Lokal
 Posisi garis patah tulang
 Perdarahan
 Cara imobilisasi dll
 Adanya infeksi
Bentuk Penyembuhan (Union Fr)
1. Good Union  Menyambung sempurna

 Bentuk, Ukuran anatomis & Fungsi

kembali normal

2. Delayed union Menyambung lama

3. Non-union  Ssd 5 bl.

4. Malunion Salah sambung


Prinsip Penanganan Fraktur

Recognition / Mengenali
4R Reduction / Mengembalikan
Retaining / Mempertahankan
Rehabilitation / Rehabilitasi
FIRST AID FOR LOWER EXTREMITY TRAUMA

Skin Traction for imobilization


90/90 balance suspension

Dunlap’s traction

Russell’s traction Pelvic sling traction


Perkin’s traction
Short leg patella tendon bearing cast Short arm thumb spica cast

Orthopaedic surgeon
Hip spica cast Minerva jacket
Partially threaded pins eksternal Fixasi
Komplikasi Fraktur

1. Shock & Perdarahan

2. Sindroma Emboli Lemak

3. Compartment syndrome

4. Infeksi Osteomyelitis

5. Gangguan pertumbuhan  Fr Epifisis

6. Kecacatan
Syndroma Emboli Lemak
(Fat Emboli Syndrome) (FES)
 Lemak sumsum tl masuk p. darah & menyumbat
jantung, paru, otak  kematian
 Sering dari fraktur panggul atau fraktur femur
 Gejala timbul ssd 12-36 jam dengan:
 KU memburuk

 Timbul bintik- bintik dikulit

 Coma , hypoxia

 Prognosa Jelek
Sindroma Compartmen
 Ggn perdarahan bgh distal fr. krn bendungan akibat
peningkatan tekanan intra compartment sekitar fr
 Penyebab  Internal / Ekternal (balutan sangat ketat)
 Gejala P5
1. Pulselessness (Nadi melemah)
2. Pain  saat ektensi.
3. Pallor (pucat) (Slow capillary return).
4. Paresthesia.
5. Puffiness (edema).
 Penanganan
 Lepaskan spalk, Elevasi, luruskan ekstremitas
 Fasciotomi
Cacat
 Ukuran pendek
 Bentuk bengkok
 Sendi kaku
 Jalan pincang
 Amputasi dll.
PERTOLONGAN PADA FRAKTUR

A. Pertolongan Emergency(ditempat)
 Hilangkan obstruksi jalan nafas
 Hentikan perdarahan dengan balut tekan / torniquet
 Mencegah / mengatasi shock
 Pemasangan balut bidai
 Evakuasi

B. Pengobatan Definitif
 Obat Analgetik & Antibiotik
 Pasang infus / transfusi
 Pasang Gips
 Skin Traksi
• Any
• Questions ?

Anda mungkin juga menyukai