Anda di halaman 1dari 14

AKUNTANSI

SEKTOR PUBLIK
PEMERINTAH, UNIVERSITAS, RUMAH SAKIT, YAYASAN, PARTAI POLITIK
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK VS SWASTA

Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Bisnis (Swasta)

Perbedaan Akuntansi Sektor Akuntansi Sektor Swasta


Publik
Tujuan Kesejahteraan Keuntungan
Masyarakat
Organisasi Sektor Publik Swasta
Keuangan Negara, daerah, Individual, perkumpulan
masyarakat, konstituen
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Keberadaan organisasi sektor publik sangat dekat dan dapat


dilihat di sekitar kita.

Institusi pemerintahan, partai politik, sekolah, rumah sakit,


yayasan, dan puskesmas adalah contoh organisasi sektor
publik yang mudah ditemui dalam keseharian masyarakat.

Semua organisasi tersebut menyediakan pelayanan bagi


masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan jasa-jasa
lainnya, dalam bentuk pelayanan publik semata-mata untuk
kesejahteraan (welfare) masyarakatnya.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Organisasi sektor publik diperlukan dalam rekayasa struktur sosial.

Dalam masyarakat yang kehidupannya digerakkan oleh ekonomi,


hampir setiap transaksi dilakukan melalui mekanisme pasar.

Jika setiap aspek kehidupan didominasi oleh pasar, maka dampak


kesenjangan semakin lama semakin lebar.

Hal tersebut disebabkan mekanisme pasar tidak memungkinkan


seorang individu di struktur sosial tertentu berkesempatan pindah
ke struktur sosial di atasnya tanpa kekuatan ekonomi.

Dalam konteks inilah, peran organisasi sektor publik diperlukan


untuk menjadi jembatan antarstruktur sosial yang dimaksud.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Misalnya, seorang anak dari keluarga tidak mampu memiliki


kemampuan dan kecerdasan yang memadai. Namun, anak
tersebut tidak akan dapat bersekolah di perguruan tinggi
berkualitas jika perguruan tinggi tersebut menggunakan pola
pikir pasar dalam pengelolaannya. Organisasi sektor publik
memiliki peranan penting karena organisasi ini dapat
menyediakan pendidikan yang terjangkau (tidak melalui
mekanisme pasar) dengan tidak adanya motif keuntungan.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

JENIS-JENIS ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


Jika dilihat secara garis besar, jenis-jenis organisasi sektor publik di atas dapat
dibagi menjadi tiga.

1. Instansi Pemerintah
Instansi pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik yang berbentuk
instansi pemerintah berikut:

Pemerintah pusat, termasuk di dalamnya: Kementerian seperti Kementerian


Dalam Negeri, Kementerian Sosial, Kementerian Keuangan, dan lain-lain.
Lembaga dan badan negara seperti KPU, KPK, dan lain- lain.

Pemerintah daerah, termasuk di dalamnya: Satuan Kerja Perangkat Daerah


seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Kantor Catatan Sipil,
dan lain-lain.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
JENIS-JENIS ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
2. Organisasi Nirlaba Milik Pemerintah
Organisasi nirlaba milik pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik
yang bentuknya bukan instansi pemerintah, tetapi dimiliki oleh pemerintah.

Contohnya: Perguruan Tinggi BHMN, Rumah Sakit Milik Pemerintah seperti


RSCM, RS Daerah, Yayasan-yayasan milik pemerintah. Pada perkembangannya,
sebagian organisasi dalam kelompok ini dikategorikan dalam kelompok yang
lebih khusus, yaitu Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD).

3. Organisasi Nirlaba Milik Swasta


Organisasi nirlaba milik swasta merupakan bagian organisasi sektor publik yang
dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta.

Contohnya: Yayasan Seperti Sampoerna Foundation, Dompet Dhuafa Republika,


Dan Lain-lain, Sekolah Dan Universitas Swasta, Rumah sakit milik swasta.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

UNIVERSITAS

Tiga laporan keuangan yang harus dibuat oleh suatu universitas :

1. Laporan pendapatan, belanja, dan beban lainnya (statement of


current funds revenues, expenditures, and other changes)
2. Laporan perubahan saldo dana (statements of changes in funds
balances)
3. Laporan kombinasi (combined balanced sheet)
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

RUMAH SAKIT

Berdasarkan Pengaturannya, rumah sakit dibedakan menjadi :


1. Rumah Sakit Swasta
Sumber pendanaan Rumah sakit berasal dari :
• Pemilik
• Pendapatan jasa pelayanan medika
• Pendapatan jasa non medik
• Sumbangan Donatur

2. Rumah Sakit Pemerintah : Rumah Sakit milik pemerintah (pusat) di


Indonesia didanai dari APBN
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

YAYASAN

Akuntansi Yayasan Tidak ada PSAK khusus yang mengatur standar akuntansi
untuk Yayasan. PSAK yang paling cocok untuk sementara waktu digunakan adalah
PSAK 45 tentang organisasi nirlaba.

PSAK 45 tidak spesifik mengatur tentang akuntansi yayasan melainkan mengatur


akuntansi untuk organisasi nirlaba. PSAK 45 juga tidak menyatakan dengan pasti
bahwa akuntansi yang diatur di dalamnya ditentukan berdasarkan sistem dana.
Namun apabila dicermati, terlihat seperti sistem dana.

Dana dalam PSAK 45 bersifat single entity, yaitu hanya jenis laporan untuk
masing-masing kategori, yaitu: satu neraca, satu laporan aktivitas, dan satu
laporan arus kas. Semua unsur rekening masuk dalam neraca, aktiva lancar dan
aktiva tetap, utang jangka pendek dan utang jangka panjang, serta aktiva bersih
(seperti saldo dana).
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

PENDANAAN YAYASAN

Sumber penerimaan dari :


• pihak lain
• donatur atau pemerintah, yang ada ketentuan terbatas atau tidak
terbatas (unrestricted atau unrestricted)
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

PARTAI POLITIK

Secara khusus, pengertian partai politik disebutkan dalam UU RI No.


31 Tahun tentang Partai Politik, yaitu Partai Politik adalah organisasi
politik yang dibentuk oleh sekelompok warga negara Republik
Indonesia secara sukarela, atas dasar persamaan kehendak dan cita-
cita, untuk memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat,
bangsa, dan negara melalui pemilihan umum.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KEUANGAN PARTAI POLITIK

Bersumber dari :
• Iuran anggota
• Sumbangan yang sah menurut hukum
• Bantuan dari anggaran negara
• Sumbangan yang sah menurut hukum dapat berupa uang, barang, fasilitas,
peralatan, dan/atau jasa.
• Bantuan dari anggaran negara (yang diatur dalam peraturan pemerintah)
diberikan secara proporsional kepada partai politik yang mendapatkan kursi di
lembaga perwakilan rakyat
• Sumbangan dari anggota dan bukan anggota yang sah menurut hukum paling
banyak senilai Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dalam waktu 1 (satu
tahun.
• Sumbangan dari perusahaan dan/atau badan usaha yang sah menurut hukum
paling banyak senilai Rp 800.000.000 (delapan ratus juta rupiah) dalam waktu 1
(satu) tahun.
Terimakasih
Wassalamu’alaikum Wr Wb

Anda mungkin juga menyukai