Manajemen Penyakit Tidak Menular Berbasis Wilayah
Manajemen Penyakit Tidak Menular Berbasis Wilayah
BERBASIS WILAYAH
Pada umumnya pola penyakit terdiri dari dua
kelompok,
Penyakit menular
Penyakit tidak menular
Namun secara umum di pahami. Bahwa,
penyakit yang tidak disebabkan oleh
mikroorganisme adalah penyakit tidak menular,
sedangkan penyakit penyebabnya adalah miroba
(misalnya virus dan parasit) adalah penyakit
menular.
Penyakit Tidak Menular : Karakteristik dan Perkembangannya
upaya identifikasi faktor risiko harus pula memasukkan kondisi geografis, kondisi
lingkungan alamiah, bagaimana komponen lingkungan tersebut berinteraksi
dengan masyarakat, termasuk didalamnya mempelajari faktor perilaku (hobi,
pekerjaan) serta mencari bagaimana upaya pencegahan. Pencegahan termasuk
pencegahan awal (preventif promotif) serta tahap kuratif, yakni mencegah agar
penderita tidak jatuh sakit lebih parah. Komponen lingkungan meliputi air, udara,
pangan dan manusia itu sendiri. Kemudian bahan-bahan tertentu sebagai
pemicu timbulnya kanker.
Patogenesis Kejadian Kanker
80 – 90 % kanker berhubungan atau disebabkan karena faktor lingkungan.
Berbagai bahan atau kekuatan unsur bahan kimia, seperti
radiasi,arsenicals, dll memiliki potensi bahaya timbulnya kanker. Berbagai
agents ini kontak dengan melalui wahana transmisi seperti udara, air atau
pangan hal ini kita kenal sebagai peristiwa pencemaran. Namun juga
memperhitungkan faktor perilaku hidup manusia itu sendiri yang meliputi
pula hobi, kebiasaan, pekerjaan dan sebagainya. Juga termasuk umur,
jenis kelamin, ras merupakan faktor penentu timbulnya kanker.
Ada berbagai ragam bahan karsinogen, umumnya bahan kimia yang dapat
diklasifikasian ke dalam tiga kelompok besar :
a. DNA reactive, misal benzidine, benzene, arsenicals. Bahan karsinogen
tersebut ber-eaksi dan atau merusak DNA sel jaringan yang menimbulkan
kekacauan pembelahan sel
b. Epigenetic, misalnya hormon estrogen, DDT, dan lain-lain. Mekanisme
melalui non-DNA secara umum mengacaukan keseluruhan pembelahan
sel, mitosis
c. Bahan-bahan yang diklasifikasikan kedalam “ bukan” kedua hal diatas.
Pengukuran Besaran Masalah Kanker dalam
Komunitas
kanker di ukur berdasarkan beberapa hal, selain mengukur
keganasan sebagian mengukur magnitude of the problem, dan
sebagian lagi mengukur berbagai faktor risiko yang menyertainya .
Hasil ukuruan dapat digunakan untuk tujuan pencegahan maupun
upaya tersebut preventif dan promotif.
1. Insidensi dan mortalitas.
2. Variasi umur.
3. Variabilits antar wilayah.
4. Gender, umur, suku bangsa, kebiasaan, kesukaan, perilaku dan
lifestyle penduduk dalam sebuah wilayah harus pula di petakan.
5. Kanker dan pekerjaan
Manajemen Kanker berbasis wilayah
Secara filosofis, pengendalian kanker berbasis wilayah dapat
menggunakan pola pikir tahapan simpul 1, 2, 3 dan 4.
upaya pencegahan pada simpul 1 misalnya, berupa pengendalian adanya
agents, dapat dimulai dari sumbernya. Pengendalian pada sumbernya
misalnya menganti bahan yang diduga memiliki potensi bahaya kanker.
upaya pencegahan simpul 2/pada lingkungan sekitar. Dapat dilakukan
dengan cara membersihkan komponen lingkungan yang mengandung
agents penyebab kanker atau bahan-bahan karsinogenik.
upaya pencegahan pada simpul 3. yakni mencegah agar manusia jangan
kontak dengan bahan-bahan karsinogen dengan memberi alat proteksi :
misalnya memberi pakaian pelindung, memberi penyuluhan,
mengkonsumsi health food yang mengandung mikronutrient atau bahkan
pemberian vaksin.
dengan demikian manajemen kanker secara nasional dapat dilakukan
dengan kebijakan komprehensif dari pengendalian bahan, zat, penyebab
yang dapat menimbulkan kanker. identifikasi pula faktor resiko
kependudukan, seperti tempat tinggal, hobi, pekerjaan dll
Penyakit Saluran Pernafasan dan Kardiovaskular
Jantung merupakan organ vital yang berfungsi memompa darah
ke seluruh tubuh untuk menjaga agar organ lain tetap berfungsi.
Faktor risiko penyakit saluran pernafasan dan kardiovaskular :
faktor kegemukan, kebiasaan merokok, konsumsi pangan
tertentu, beberapa faktor lingkungan seperti NOX,
karbonmonoksida, sulfurdioksida, manganese aerosol dll,
Penyakit kardiovaskular yaitu penyakit yang menyangkut
jantung itu sendiri dan penyakit-penyakit pembuluh darah
beberapa penyakit yang termasuk kelompok penyakit
kardiovaskular : penyakit jantung iskemik, kelainan katup
jantung, myocardial infarct, hipertensi, penyakit aorta,
arteriosklerotik, kelainan pembuluh darah tungkai, dsb.
• sistem pernafasan manusia diibaratkan sebagai organ tubuh yang
terletak didalam namun selalu bersinggungan atau berinteraksi
dengan dunia luar. Udara bersih atau kotor terpaksa masuk ke
dalam paru-paru melalui bronkhus ketika bernapas yang
memerlukan oksigen. Sistem pernafasan sebenarnya sudah
dilengkapi dengan sistem pertahanan tubuh, seperti rambut getar
(cilia), ataupun mekanisme sekresi cairan untuk menangkap
berbagai bahan partikel maupun gas yang tidak dikehendaki.
• Partikel yang dihirup dan menumpuk akan mengganggu fungsi
pernafasan, bahkan beberapa partikel yang menumpuk menjadi
penyakit yang lebih berbahaya misal silikosis dan bysinosis. Paru-
paru dan organ pernafasan lainnya merupakan jalan masuk
berbagai partikel ataupun gas-gas yang dapat menimbulkan
gangguan sistemik lain. Misalnya keracunan karbondioksida,
keracunan timah hitam dan sebagainya.
Pencemaran Udara dan Gangguan Penyakit Pernafasan NonInfeksi
Asma penyakit saluran pernafasan yang ditandai dengan peningkatan respons
tracheobronchial trees (sistem jalan nafas mulai trachea hingga bronkhioli) terhadap
rangsangan bahan atau stimuli, kekuatan atau zat tertentu. Secara fisiologis ditandai
dengan penyempitan jalan napas dan hilang secara spontan dengan atau tanpa
pengobatan. Asma merupakan penyakit yang datang dan hilang silih berganti, episodik,
timbul beberapa saat hingga beberapa jam dan beberapa hari. Penyebab atau faktor
risiko timbulnya asma banyak sekali. Secara umum merupakan kombinasi dari faktor
genetik yang ada pada manusia serta lingkungan. Seseorang dengan riwayat alergi atau
memiliki riwayat keturunan alergi yang ditandai gatal-gatal yang merupakan
presdisposisi timbulnya penyakit asma.
Pencemaran Udara dan Kesehatan
• Apabila menyimpang dari kondisi normal, atau ada jenis
komponen yang berubah konsentrasinya pada waktu dan tempat
tertentu akibatnya timbul dampak yang disebut Pencemaran
udara. Secara normal Proporsi udara kurang lebih 79% Nitrogen,
20 % oksigen, serta sisanya tidak melebihi 1 % yang ditempati
bahan-bahan seperti argon, karbondioksida, karbonmonoksida
dll.