• Lokasi
• 66 % distal inguinal ring eksterna
• 16% intracanalicular
• 10% intra abdominal dan Internal ring
• 3% tidak ditemukan saat pembedahan. (3)
Patofisiologi
• Pemeriksaan Fisik
• Dalam keadaan supine
• jika memungkinkan posisi bersila dan berdiri.
• Abduction paha mencegah reflek kremaster. (6)
• Tes Stimulasi HCG
• bilateral unpalpable untuk menyingkirkan bilateral anorchia .
• bukti adanya jaringan testis yang menghasilkan testosterone.
• dilakukan sebelum operasi eksplorasi.
• 2000 IU perhari selama 3 hari.
• Anorchia bilateral level basal gonadotropin sangat tinggi tetapi
testosterone tidak meningkat.(7)(8)
• USG
• Akurasinya adalah 20 dari 22 sample (90.9%) pada palpable dan 24
dari 30 sample (80%) pada non palpable testis.(9)
• MRI
• akurasi MRI adalah 90% untuk testis intraabdomen.
• pada anak-anak kurang efektif. (8)
• Indikasi MRI adalah pasien abdominal testis yang tidak bisa
ditemukan dengan laparoscopy dan USG. (6)
• Laparoskopi
• Sebagai prosedur diagnostik dan terapeutik jika diduga terdapat
retensi abdomen
• prosedur yang dipilih untuk mengkonfirmasi testis di abdomen
yang masih viable yang tidak bisa dilihat dari USG maupun MRI.(8)
(10)
Management
• Keganasan
• 3.5%-14.5% dari kasus Undescended testis pada decade 3 dan 4 kehidupan (3)
(4)
• paling sering adalah seminoma testis pada testis yang terletak di abdominal.
(2)
• Undescended testis yang dikoreksi pada saat post pubertas dianjurkan untuk
dilakukan orchidectomy. (14)
Gambar Seminoma Testis pada Pria 41 tahun dengan Undescended Testis (3)
Torsio Testis