Anda di halaman 1dari 43

Karsinoma Lidah

Dr. Sahudi, dr. Sp.B


FK Unair / RSUD Dr. Sutomo
Surabaya
Kanker Rongga Mulut
• Urutan ke 10 yang tersering
• Ke 8 penyebab kematian kanker
• 500,000 kasus baru/th (2000)
• 2/3 kasus di negara sedang berkembang
• 320,000 kematian/tahun
• jumlah cenderung meningkat dalam 3 decade
• Insiden meningkat tajam di Germany, Denmark, Scotland,
Central & Eastern Europe
• Meningkat di Jepang, Australia, New Zealand, USA
6% 2%
2%
35 %
15 %

30 % 10 %
Anatomi & Fisiologi Lidah
Otot Lidah
Saluran Limfatik
Fungsi Lidah
• Merasakan
• Mengunyah / mencerna
• Menelan
• Berbicara
• Komunikasi / Ekspresi
• Lidah sangat Lincah & Cepat geraknya
• Per menit dapat memproduksi 90 kata dengan 20 gerak berbeda
• Dalam 24 jam  dapat bergerak lebih 200 rb kali
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
1. Faktor lokal : kebersihan rongga mulut yang
buruk, iritasi kronis dari restorasi gigi,
Karies / sisa akar, infeksi kronis HP-
Virus, candida
2. Faktor luar + karsinogen : rokok, sirih -
pinang, alkohol, virus.
3. Faktor host : usia, jenis kelamin, nutrisi,
imunologi dan genetik, penyakit kronis
(chirosis, sifilis )
MOLECULAR PROGRESSION MODEL OF HNSCC
CARCINOGENESIS

Normal squamous mucosa


EGF, EGFR
Overexpression
Squamous hyperplasia
Telomerase activation p16 inactivation

Dysplasia
PRAD-1 amplification 3p deletion
p53 inactivation
Carcinoma in-situ
4q, 5q, 8p, 13q
deletion
Invasive carcinoma
Matrix metalloproteinase
Over-expression
Metastasis
DIAGNOSA
• Anamnesa.
• Pemeriksaan Fisik.
visual dan manual, lampu kepala, cermin,
endoskopi, palpasi dengan pembiusan umum
Pemeriksaan KGB + 30 % meta regional.
• Pemeriksaan Penunjang.
– Radiologi.
– Biopsi. (Eksisi & Insisi )
– Sitologi. ( FNAB , Scrapping )
– CT-Scan dan MRI.
– USG dan Thorax foto.
Gambaran Klinis
 Lesi kronis tanpa nyeri  menjadi nyeri ( infeksi, infiltrasi saraf )
o Mudah berdarah
o terdapat massa di seputar/profunda lesi
o dengan tepi meninggi
 Produksi liur berlebih ( ngiler )
 Disfagia
 Halitosis
 Perubahan bicara / suara
 Massa di leher
 Aspirasi
Staging
Pilihan Terapi
T1 – T2  Operasi atau Radiasi
T3 – T4  Operasi + Radio-Kemoterapi

PEMBEDAHAN
Kelebihan
• Waktu lebih singkat
• Dapat specimen untuk pemeriksaan Histo-PA
• Dapat merancang terapi adjuvant
• Tidak ada komplikasi akibat radiasi
Kekurangan
• Kehilangan jaringan dan fungsinya
• Kosmetik dan bicara
• Resiko infeksi dan perdarahan
Radioterapi
Kelebihan
• Dapat sebagai terapi primer T1-T2
• Tidak ada jaringan yang dibuang
• Tidak ada gangguan bicara

Kekurangan
• waktu lebih lama ( 6 minggu )
• resiko Xerostomia dan kehilangan pengecapan lidah
• resiko osteonecrosis mandibula
• tidak ada specimen histo PA

IMRT (Intensity-modulated radiation therapy) mengurangi komplikasi


Kemoterapi
 Kuratif
• Neoadjuvan
• Adjuvan
• Concuren untuk mikrometastase
 Paliativ
• kasus rekuren
• metastase
KEMOTHERAPI
• Dari penelitian prospectiv yang luas :
kemoterapi saja, tidak meningkatkan SR
• Kemoterapi dikombinasikan dengan
pembedahan dan / atau radioterapi.
• Obat yang dipakai :
cisplatin, carboplatin, 5-FU dan taxanes
(paclitaxel dan docetaxel).
• 5-FU dan taxanes juga dikenal sebagai
radio-sensitizer.
• Perkembangan baru di bidang kemoterapi
adalah akses kemoterapi intra-arterial.
PENEMUAN DAN HARAPAN BARU
• PET- Scan : berguna untuk menemukan
rekurensi lebih dini.
• Sentinel node biopsi.
• Eksisi pada meta paru.
• Re-radiasi, walaupun bisa meningkatkan
kontrol lokoregional, namun komplikasi dan
morbiditasnya meningkat.
• Dengan ditemukannya meta di sumsum
tulang pada KRM dini + KRM bisa dikatakan
suatu penyakit sistemik sejak awalnya.
• Biologi molekuler diharapkan meningkatkan
keakuratan di bidang diagnosa dan
penentuan prognosa, juga menghasilkan
penemuan baru dalam bidang terapi sesuai
target kerusakannya ( gene therapy ).
• Penemuan-pemenuan dibidanng apoptosis
memungkinkan dikembangkannya modalitas
terapi baru.
• Bidang lain yang juga sedang berkembang
adalah imunoterapi.
Faktor Prognosis Buruk
• Lesi lebih 4 cm
• PA : poorly atau undiff Ca
• Infasi tumor : vascular, limfatik, perineural
• DNA uneuploidy
• Lidah 1/3 posterior
• Bentuk Ca verrucous prognosa paling baik
Prognosis 5 tahun
Pasien KRM di RS Sutomo : 153 px / 5 th
Bayi, Wanita, 6 bulan : embryonal Rhabdomyosarcoma
Laki, 63 tahun, Dental ulcer e.c sisa akar gigi

Anda mungkin juga menyukai