Anda di halaman 1dari 5

AKHLAK YANG MUNCUL DARI IBADAH HAJI

Kata Nabi, "Haji adalah Arafah". Menurut ketentuan Islam,


orang yang tak melakukan wukuf di padang tersebut pada
waktu itu dianggap tak berhaji dan mesti mengulangi di
tahun depan.

Pemahaman ke arah sufi stik haji memang harus diawali dengan memahami simbol-simbol
utama haji seperti makna di balik pakaian ihram, mikat, tawaf, sai, Arafah, mabit di
Mina, melemparjumrah, dan lain-lain.

Simbol dan makna


SIMBOL DAN MAKNA
ARAFAH

Arafah, misalnya, berakar dari kata 'arafa yang juga menjadi akar dari ma'rifah (makrifat) dalam
ajaran tasawuf. Di tempat ini semua jemaah berkumpul, diam sesaat, tak hanya untuk berdoa
dan berzikir, tetapi juga untuk mengenal Allah (ma'rifatullah). 

Melalui wukuf di Arafah, orang-orang didorong untuk mencapai maqam (level) makrifat.

Menurut al-Ghazali, makrifat ialah ilmu (pengetahuan) yang tidak diiringi keraguan lagi atau pengetahuan yang mantap
dan mapan yang tak tergoyahkan  siapa pun dan apa pun; ia ialah pengetahuan yang telah mencapai tingkat haqqul
yaqin (sangat meyakinkan). Secara definitif, kata sang Hujjatul Islam ini, makrifat ialah terbukanya rahasia-rahasia
ketuhanan dan tersingkapnya hukum-hukum Tuhan yang meliputi segala sesuatu.
Apakah anda menemukan sisi mujahadah dan muraqabah saat ibadah Haji ?

Makrifat menurut al-Ghazali ialah tujuan akhir yang mesti dicapai


manusia sekaligus merupakan kesempurnaan tertinggi yang di
dalamnya terkandung kebahagiaan hakiki. Pengetahuan ini,
menurutnya, tak diperoleh melalui akal ala saintis atau filsuf, tetapi
melalui hati (qalb). 
Apa itu Mujahadah
Ta’rif (definisi) mujahadah
sebagaimana menurut
dimuat dalam arti bahasa,
kitab Jami’ul Ushulsyar’i, dan istilah hal
Fil-Auliya(1), ahli221 :
hakikat

‫س‬ِ ْ‫ـاربَةُ النَّفـ‬‫ـ‬ ‫ح‬ ‫م‬ ِ ‫ة‬ ‫ق‬


َ ‫ـي‬ ِ ‫ وفِي اصطـِالَ ِح َْأه ِل الْح‬, ‫اهلل‬
‫ـق‬ ِ ِ ‫َأ ْع َد‬  ُ‫الشر ِع محاربة‬
‫آء‬ َّ ‫ي‬ ِ‫ََّأماالْمجاه َدةُ فَهي فِي اللُّغَ ِة الْمحاربةُ و‬
‫ف‬
َ َُ ْ َ ْ َ ََ َ ُ ْ َ ََ َ ُ َِ ِ َ َ ُِ ِ
‫ض ُه ْم‬
ُ ‫ال َب ْع‬َ َ‫ َوق‬, ‫س‬ ِ ‫الن ْف‬
َّ ُ‫اه َدةُ ُم َخالَـ َفة‬
َ ‫ـج‬َ ‫ ال ُْم‬: ‫ض ُـه ْم‬
ُ ‫ال َب ْع‬
َ َ‫ َوق‬. ‫ب َش ْر ًعا‬ ٌ ‫ِمما ُه َو َمطْلـُْو‬ ُّ ‫اَأل َّم َارة ب‬
َّ ‫الس ْوء َوتَ ْحم ْيلُ َها َما َش َّق َعلَْي َـها‬
‫ات‬ِ َ‫الن ْفس ِ َع ِن الْمـْألُو ف‬ َّ ‫اه َدةُ َم ْن ُع‬
َ ‫ المـُ َج‬:
ْ َ
“Arti mujahadah menurut bahasa adalah perang, menurut aturan syara’ adalah
perang
memerangi melawan nafsumusuh-musuh
amarah bis-suu’  Alloh,(2) dan danmemberi menurut beban istilah ahli hakikatuntuk
kepadanya adalah
melakukan sesuatu yang berat baginya yang sesuai dengan aturan syara’ (agama).
Sebagian Ulama mengatakan : "Mujahadah  adalah tidak menuruti kehendak
nafsu”, dan ada lagi yang mengatakan: “Mujahadah adalah menahan nafsu dari
kesenangannya”.

Anda mungkin juga menyukai