Anda di halaman 1dari 18

Medical Ethics

DINIWATI MUKHTAR
PENDAHULUAN
Bioetika
Van Rensselaer Potter dari Univ.of Wiscossin, Madison(1971)
Berbasis pada pemahaman data biologis dan nilai-nilai kemanusiaan.
 ETIKA KEDOKTERAN
Merupakan Seperangkat Perilaku Anggota Profesi kedokteran
(dokter  dokter gigi) dalam Hubungannya dengan Klien/Pasien
teman sejawat dan masyarakat umumnya serta merupakan
bagian dari keseluruhan proses pengambilan keputusan dan
Tindakan medik ditinjau dari segi Norma / Nilai-nilai moral
KODEKI
04/01/20 2
22
Dasar Bioetika

Martabat manusia
 Pada bab 1 Pasal 1 Tap MPR: Setiap orang berhak untuk hidup,
mempertahankan hidup dan kehidupannya.
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM); artikel 1
Semua orang dilahirkan sebagai yang bebas dan sama
martabat dan hak-haknya
UNESCO menempatkan penghormatan terhadap martabat manusia
sebagai prinsip pertama bioetika
Di Indonesia Komisi Bioetika Nasional (KBN) merumuskan martabat
manusia sebagai prinsip dasar.
04/01/20 3
22
Menghormati hak hidup
 Menjamin dan melindungi hidup itu
 Informed consent (PSP)
Pasal 45 UU Praktik Kedokteran mengatur mengenai persetujuan tindakan
kedokteran, yang menyatakan bahwa setiap tindakan kedokteran yang akan
dilakukan oleh dokter terhadap pasien harus mendapat persetujuan.
Persetujuan tersebut diberikan setelah pasien mendapat penjelasan secara
lengkap sekurang-kurangnya mencakup:
(a) diagnosis dan tata cara tindakan medis;
(b) tujuan tindakan medis yang dilakukan;
(c) alternatif tindakan lain dan risikonya;
(d) risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan
(d) prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
04/01/20 4
22
Harus mengutamakan integritas pasien

 Melanggar prinsip integritas tubuh manusia


 Jika tidak dilakukan akan menyebabkan kerusakan yang serius
 Tidak cara lain untuk menyembuhkan
 Harapan yang masuk akal, sesuatu yang serius dapat dihindarkan

Prinsip efek ganda (double effect)

 Suatu perbuatan akan berakibat baik sekaligus buruk, efek buruk


tidak dapat dieliminasi untuk mencapai tujuan baik tsb. Efek buruk
haruslah efek samping yang tak terelakkan dan bukan yang dituju. Di
Amerika prinsip DE diundangkan untuk melindungi pelayan Kesehatan
agar tidak dituntut di pengadilan. Contoh: aborsi terapeutik,
04/01/20 5
22
painkiller, amputasi
 Dalam situasi darurat medis (misal: korban kecelakaan yang
terancam hidupnya)  tidak diperlukan IC untuk menyelamatkan
hidup manusia.
 Hak manusiawi boleh dilanggar untuk memperoleh sesuatu yang lebih
tinggi nilainya .
 Memperhatikan hak Kesehatan (UU No 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, Pasal 4 : setiap orang berhak atas Kesehatan.
Pasal 5 : setiap orang berhak dalam memperoleh pelayanan Kesehatan
yang aman, bermutu dan terjangkau.

04/01/20 6
22
ETIK vs HUKUM

 Hukum mengatur perilaku manusia dalam kaitannya dengan


ketertiban hubungan antar manusia, dengan aturan yang tertentu
dan baku.

 Etik mengatur manusia dalam membuat keputusan dan dalam


berperilaku (profesi), dengan menggunakan “dialog” antar
beberapa kaidah moral, dengan hasil yang tidak selalu seragam.

04/01/20 7
22
 Etika kedokteran yang mencantumkan kewajiban memiliki
standar profesi. Etik yang memiliki sanksi moral dipaksa
berbaur dengan keprofesian yang memiliki sanksi
disiplin/administratif

 Para ahli hukum menganggap standar prosedur dan


standar pelayanan medis sebagai domain hukum.
Sementara profesi menganggap bahwa pemenuhan
standar profesi adalah bagian dari sikap etis dan profesi.

04/01/20 8
22
 Contoh cara berpikir Hukum:
 Dalam meminta persetujuan tindakan medik, yang penting
adalah formulir persetujuan telah ditandatangani oleh
pasien atau “yang mewakilinya”

 Contoh cara berpikir etik


 Dalam meminta persetujuan tindakan medik, yang penting
adalah keputusan pasien dibuat setelah memahami semua
informasi yang diperlukan dalam membuat keputusan
tersebut.
04/01/20 9
22
KODEKI KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1

Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah

dan janji dokter.

Pasal 2

Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan profesional

secara independen, dan mempertahankan perilaku profesional dalam ukuran

yang tertinggi.

Pasal 3

Dalam melakukan pekerjaannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh

sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.

04/01/20 10
22
Kegawatdaruratan

 Kegawatdaruratan adalah suatu kondisi di mana diperlukan


tindakan segera untuk menghindari risiko adanya kecacatan
bahkan kematian yang dapat terjadi pada siapa saja dan
kapan saja
 yang mengancam jiwa (life threatening) dan yang mengancam
kelangsungan tubuh (body threatening)

04/01/20 13
22
KEWAJIBAN DOKTER
TERHADAP PENDERITA EMERGENCY

Dokter diwajibkan oleh moral & etika utk menolong seseorang dengan
kondisi emergensi jika:
a. bentuk bantuan masih berada dlm kontek ruang lingkup profesinya
b. pesakit berada dalam jarak dekat dengan dokter.
c. dokter mengetahui bahwa ada kebutuhan serius yg emergency atau ada
pesakit dgn kondisi serius yg butuh bantuan dokter
d. dokter dinilai layak memberikan bantuan serta dapat
e. membawa peralatan yang diperlukan. (Gorton 2000)

04/01/20 14
22
BILA DOKTER MENEMUI KASUS EMERGENSI DILUAR RS

1. MERUPAKAN KEWAJIBAN MORAL DOKTER UNTUK SEGERA


MEMBERIKAN PERTOLONGAN MINIMAL MERUJUK
DALAM MEMBERIKAN PERTOLONGAN BILA ADA NIAT BAIK NAMUN
HASILNYA TDK MEMUASKAN, TDK SERTA MERTA, DOKTER HARUS
DIHUKUM
2. PERLU CERMAT UNTUK TAHU : APA ADA DOKTER/FASKES LAIN,
SEMPITNYA WAKTU DOKTER BERFIKIR & MENGAMBIL TINDAKAN.
3. TDK ADA PIDANA DLM KASUS2 SEPERTI INI  GOD SAMARITAN LAW

04/01/20 15
22
KEWAJIBAN DALAM PRAKTEK KEDOKTERAN

Pasal 51 huruf d, UUPK:


 Dokter atau Dokter Gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai
kewajiban:
“melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila
ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya;
 Pasal 79 huruf c, UUPK:
“Dipidana dgn pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling
banyak Rp 50.000.000.00 (lima puluh juta rupiah), setiap Dr atau Drg yang
dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 51 huruf d.

04/01/20 16
22
PASAL YANG MENGATUR KASUS GADAR-UU KESEHATAN

Pasal 32
 (1) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan,
baik pemerintah maupun swasta, wajib memberikan
pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan
pencegahan kecacatan terlebih dahulu.
 (2) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan,
baik pemerintah maupun swasta dilarang menolak pasien
dan/atau meminta uang muka.

04/01/20 17
22
PASAL YG MENGATUR PIDANA DALAM KEGAWATAN DARURAT

Pasal 190
 (1) Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan yang
melakukan praktik atau pekerjaan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang
dengan sengaja tidak memberikan pertolongan pertama terhadap pasien yang
dalam keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2)
atau Pasal 85 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua)
tahun dan denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
 (2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan
terjadinya kecacatan atau kematian, pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan
dan/atau tenaga kesehatan tersebut dipidana dengan pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).

04/01/20 18
22
SANKSI PIDANA MENURUT KUHP

Pasal 531:

 Barangsiapa ketika menyaksikan bahwa ada


orang dalam keadaan bahaya maut tidak memberi pertolongan yang
dapat diberikan padanya tanpa selayaknya menimbulkan bahaya bagi
dirinya atau orang lain, diancam, jika kemudian orang itu meninggal,
dengan pidana kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling
banyak…

 Barangsiapa meliputi pula tenaga kesehatan


04/01/20 19
22
TERIMAKASIH
HATUR NUHUN
MATUR SUWUN

04/01/20 20
22

Anda mungkin juga menyukai