Anda di halaman 1dari 10

Pemikiran Politik Islam

Kontemporer Al-Afghani,
Muhammad Abduh. Rasyid
Ridha, Al-Maududi Dan
Ikhwanul Muslim

Disusun Oleh:
Anisa Rahma Fitri 1911210078
Ema Fitriani 1911210018
Retsa Setiawati 1911210020
A. Pengertian Politik Islam

Kata politik diambil dari bahasa Pengertian politik dalam fiqih Islam
Yunani dan atau latin politicosatau diantaranya menurut ulama
politicus yang berarti relating to Hanbaliyah, politik adalah sikap,
citizen. Keduanya berasal dari kata perilaku dan kebijakan
polis yang berarti kota. Politik kemasyarakatan yang mendekatkan
merupakan cara dan upaya menangani pada kemaslahatan, sekaligus
masalah-masalah rakyat dengan menjauhkan dari kemafsadahan.
seperangkat undang-undang untuk Sedangkan Ulama Hanafiyah
mewujudkan kemaslahatan dan memberikan pengertian lain, yaitu
mencegah hal-hal yang merugikan mendorong kemaslahatan makhluk
bagi kepentingan manusia dengan memberikan petunjuk dan
jalan yang menyelamatkan meraka di
dunia dan akhirat.

2
B. Pemikiran Tokoh Politik Islam Kontemporer

1. Al- Afghani
Biografi Jamaluddin Al-Afghani
Sayyid Jamaluddin al-Afghani adalah salah seorang tokoh penting penggerak
pembaharuan dan kebangkitan Islam abad ke-19.Jamaluddin dilahirkan pada tahun 1838
M. Ayahnya bernama Sayyid Syafdar, seorang penganut mazhab Hanafi. Menurut
sejarah bahwa Jamaluddin adalah keturunan Rasulullah, silsilah keluarganya sampai
kepada Nabi SAW. melalui Husein Ibn Ali Ibn Abi Thalib, suami Fathimah putri beliau.
Pemikiran Jamaluddin Al-Afghani
Sejumlah pemikir keagamaan muncul diantaranya Jamaluddin Al-Afghani dan
Muhammad Abduh yang berusaha menghidupkan kembali kalam dan menambahkan
ketertinggalan dengan menampikan tesis baru, serta berusaha menyelesaikan beberapa
masalah yang muncul di kalangan umat Islam yang diakibatkan oleh peradaban modern.
b. Salafiyah
▫ Jamaluddin Al-Afghani juga mengembangkan
Ide-Ide Pembaharuan Jamaluddin Al-
pemikiran (dan gerakan) salafiyah, yakni aliran
Afghani
keagamaan yang berpendirian bahwa untuk
▫ a. Pelestarian Kegiatan Ijtihad Walaupun dapat memulihkan kejayaannya.
tidak ada keputusan resmi bahwa ijtihad c. Pemurnian Ajaran Islam
telah tertutup, namun sebagian besar ulama Dalam rangka usaha pemurnian akidah dan
Islam menyatakan bahwa “Ijtihad tidak ajaran Islam serta pengembalian keutuhan
terlalu diizinkan” Fakta sejarah umat Islam, Jamaluddin Al-Afghani berusaha
untuk mencapai pembaharuan tersebut,
menunjukkan bahwa tidak ada mazhab
antara lain dengan cara : ) Rakyat harus
baru yang resmi membukanya sesudah dibersihkan dari kepercayaan ketakhayulan; 2)
abad ke 9 M, kecuali hanya sebagian dari Orang harus yakin bahwa ia dapat mencapai
penganut mazhab Hambali. tingkat atau derajat budi luhur; 3) Rukun iman
harus betul-betul menjadi pandangan hidup;
dan 4) Setiap generasi umat harus ada lapisan
istimewa untuk memberikan pengajaran dan
pendidikan kepada manusia bodoh.

4
“ d. Aktivitas Politik Jamaludin Al-Afghani Di Afgansitan
Jamaludin Al-Afghani, memulai karir politiknya setelah kembali dari
melaksanakan ibadah haji dan mengunjungi beberapa daerah Hijaz, pada tahun
1857 M, ia menjadi propagandis dalam memperkuat kedudukan Dost Muhammad
Khan. Karena keberhasilan dan jasanya ia diangkat menjadi pembantu pribadi
pangeran.

5
2. Muhammad Abduh,
Biografi Muhammad Abduh
Muhammad Abduh Adalah murid Afghani yang setia, lahir tahun 1849 di suatu desa di Mesir
Hilir. Belum berumur 10 tahun ia sudah belajar membaca dan menulis di rumah orang
tuanya. Setelah terampil membaca dan menulis, ayahnya yang bernama Abduh Hasan
Khairullah, mengirimkannya kepada seorang hafizh untuk menghafal Al-Qur’an. Dalam dua

tahun, ketika berumur 12 tahun, ia sudah dapat menghafal Al-Qur’an selurunya .

Pemikiran Abduh
Pandangan Abduh bahwa Islam tidak menetapkan bentuk pemerintahan mempunyai
kesamaan dengan Ibn Taimiyyah, yaitu sama-sama tidak mementingkan bentuk pemerintahan
dan sama-sama berpendapat bahwa sistem pemerintahan disesuaikan dengan kehendak umat
dan ijtihad kaum muslimin serta tidak berdasarkan kepada sistem syariat yang kaku.

6
Karya Abduh

Diantara karya Abduh yang dibukukan adalah Risālah Al-Ridat (1873) yang kemudian disusul dengan karya
berikutnya yaitu Hasyiah Syirah Al-Jalal Ad-Dawwani Lil-Aqo’id Al- Aḍuḍiyah (1875).

Gerakan Pembaharuan Abduh


Upaya Muhammad Abduh dalam melakukan pembaharuan dimulai dengan perlunya sebuah sistem pendidikan
yang kritis dengan metode yang modern. Melalui sistem pendidikan seperti ini Abduh menginginkan perubahan
pola pikir keagamaan bangsa Mesir yang rigid menjadi cair.

3. Muhammad Rasyid Ridha


Biografi Muhammad Rasyid Ridha
Memiliki nama lengkap Muhammad Rasyid Ridha Ibn Ali Ridha Ibn Muhammad Syamsuddin Ibn
Muhammad Bahauddin Ibn Manla Ali Khalifah dilahirkan di Qalamun, Kota Libanon pada tahun 1282
H/1865 M-1354H/1935 H.

7
Pembaharuan Menurut
Rasyid Ridha
Seiring berkembangnya
zaman, manusia mau tidak
mau akan dihadapi dengan
beberapa tantangan berupa
ilmu pengetahuan, gerakan Pembaharuan dalam Bidang Politik dan 4. Al-Maududi
ideologi, serta pemahaman Hukum Biografi Al-Maududi
baru, baik yang sifatnya Menurut bahasa Arab politik berarti “as- Abu al-A’la al-Maududi lahir pada 3 Rajab
didalam maupun diluar ajaran 1321H./ 2 September 1903 di Aurangabad,
agama Islam. Tujuannya tak Siyasah” yang merupakan akar dari kata
India Tengan. Dia adalah keturunan Nabi
lain ialah supaya umat Islam ‘sasa-yasusu’ artinya mengatur, mengurusi,
Muhammad SAW., sehingga kepadanya masih
mengikuti tren moderenitas memerintah. Secara singkat politik dalam
yang berkembang dengan diberikan nama sayyid. Keluarga Maududi
Islam merupakan sistem untuk mengatur adalah keturunan langsung yang ajaran-
dalih sebagai tuntunan
perkembangan zaman. sebuah pemerintahan dengan asas religi ajarannya mencapai bagian benua Indo-
demi mendapatkan sisi kemashlahatan. Pakistan melalui muridnya Khawajah
Mamuddin Ajueri.

8
Karya karya

Karya tulis Maududi mencakup


bidang tafsir, hukum, politik, dan
sejarah. Di antara karyanya yang
terkenal adalah al-Jihad fi al-
Islam (1930), Risalat Diniyyah
(1932), Tafhim al-Qur’an, sebuah
yang diselesaikan selama 30 Pemikiran Politik Kenegaraan 5. Ikhwanul Muslimin Pemikiran Ihwanul Muslimin
tahun (1942-1972), dan The dan “Radikalisme Islam”  
Islamic Law and Constitution Runtuhnya khilafah Islam pada 1924 Ikhwanul Muslimin selanjutnya
(1955). Tulisannya banyak mengakibatkan kehidupan Maududi
diterjemahkan ke berbagai bahasa disingkat IM adalah sebuah Pemikiran IM sesungguhnya
mengalami perubahan besar. Dia jadi
di dunia, sehingga secara tidak organisasi pergerakan Islam sangat dinamis dan berkembang
sinis terhadap nasionalisme yang ia
langsung, al-Maududi sudah yakini hanya menyesatkan orang kontemporer yang besar. dari waktu ke waktu. Namun di
memberikan dan membumikan Turki dan Mesir, dan menyebabkan Organisasi ini tersebar di kurang tengah dinamika tersebut
pemikirannya di bidang sosial, mereka merongrong kesatuan lebih 70 negara, tidak hanya di terdapat hal yang tak berubah
politik dan keagamaan. Muslim dengan cara menolak Timur Tengah, tetapi juga di hingga kini. IM mengambil
imperium ‘Utsmaniah dan wilayah lainnya. Organisasi ini pemikiran aliran kaum salafiah
kekhalifahan muslim. Dia juga tak didirikan oleh Hasan Al-Banna yang menekankan pentingnya
lagi percaya pada nasionalisme (1324-1368 H/ 1906-1949 M) di kembali kepada dua sumber
India.
Mesir, pada bulan April 1928. utama, yaitu Alqur’an dan Sunah,
serta menjaga diri dari setiap apa
pun bentuk kemusyrikan demi
mencapai kesempurnaan tauhid.

9
SEKIAN DAN TERIMAH
KASIH
WASSALAMUALAIKU
M
WAROHMATULLAHI
WABAROKATUH

10

Anda mungkin juga menyukai