Anda di halaman 1dari 39

RISIKO dan IMBAL HASIL

Dosen Pengampu :
Siti Reuni Inayati, SE.,M.Ak
Imbal hasil yang diharapkan
• Imbal hasil yang diharapkan berdasarkan pada
probabilita dari hasil-hasil yang mungkin
terjadi
• “yang diharapkan” berarti rata-rata jika proses
diulangi berulang-ulang
• Imbal hasil “yang diharapkan” tidak harus
menjadi imbal hasil yang mungkin terjadi
• E
Ilustrasi Perhitungan Imbal Hasil Yang
diharapkan
• Anggap Anda memiliki perkiraan berikut ini
atas imbal hasil saham PT ABC dan PT EFG
dalam tiga kondisi yang mungkin terjadi
• Berapakah imbal hasil yang diharapkan untuk
kedua saham tersebut ?
Kondisi ekonomi probabilita Imbal hasil yang Imbal hasil yang
diharapkan PT ABC diharapkan PT EFG
Booming 0,3 12,00% 18,00%
Normal 0,4 8,00% 12,00%
Resesi 0,3 1,00% -1,00%
Ilustrasi Perhitungan Imbal Hasil yang
diharapkan (2)
• imbal hasil yang diharapkan atas saham PT
ABC dan PT EFG

%
Varian dan standar Deviasi
• Varian dan standar deviasi adalah ukuran
volatilitas dari imbal hasil-imbal hasil
Ilustrasi perhitungan Varian dan standar
deviasi
• Menggunakan informasi untuk menghitung
imbal hasil yang diharapkan atas saham PT
ABC dan PT EFG
• Berapakah varian dan standar deviasi atas
imbal hasil yang diharapkan untuk kedua
saham tersebut ?
Ilustrasi Perhitungan Varian dan standar
deviasi
• Saham PT ABC
= + + = 0,0019
= 4,32%
• Saham PT EFG
= + + = 0,0057
= 7,56%
Portofolio
• Sebuah portofolio adalah sekumpulan aset
• Risiko dan imbal hasil aset penting dalam hal
pengaruh keduanya terhadap risiko dan imbal
hasil portofolio
• Trade-off risiko-imbal hasil diukur oleh imbal
hasil yang diharapkan dan standar deviasi dari
portofolio, seperti pada aset tunggal
Ilustrasi Bobot Portofolio
• Anggap Anda memiliki Rp 1.000.000.000 untuk
diinvestasikan kedalam empat saham yaitu saham
A,B,C dan D
• Berikut alokasi dana investasi anda pada keempat
saham tersebut
• Saham A : Rp 200.000.000
• Saham B : Rp 300.000.000
• Saham C : Rp 400.000.000
• Saham D : Rp 100.000.000
Ilustrasi bobot Portofolio-2
• Bobot setiap saham adalah :
– Dana yang diinvestasikan pada sebuah
saham/total dana investasi
• Berikut ini adalah bobot untuk keempat
saham tersebut
– Saham A : Rp200.000.000/Rp 1.000.000.000 =20%
– Saham B : Rp 300.000.000/Rp 1.000.000.000 = 30%
– Saham C : Rp 400.000.000/Rp 1.000.000.000 = 40%
– Saham D : Rp 100.000.000/Rp 1.000.000.000 =10%
Imbal hasil yang diharapkan atas portofolio

• Imbal hasil yang diharapkan dari sebuah


portofolio adalah rata-rata tertimbang dari
imbal hasil yang diharapkan dari masing-
masing aset yang ada dalam portofolio
• E
Ilustrasi Imbal Hasil Portofolio yang
diharapkan
• Dari ilustrasi tentang bobot portofolio
sebelumnya apabila imbal hasil yang
diharapkan dari masing-masing saham adalah
sebagai berikut :
• Saham A = 12%
• Saham B = 18%
• Saham C = 20%
• Saham D = 10%
Ilustrasi imbal hasil portofolio yang
diharapkan -2
• = 20% x 12%+ 30% x 18% + 40% x 20% +
10% x 10%
• E() = 16,8%
• Jadi imbal hasil yang diharapkan dari
portofolio tersebut adalah 16,8%
Varian Portofolio
• Hitung imbal hasil portofolio untuk setiap kondisi
:
• =
• Hitung imbal hasil portofolio yang diharapkan
dengan menggunakan formula yang sama seperti
untuk aset tunggal
• Hitung varian dan standar deviasi portofolio
dengan menggunakan formula yang sama seperti
untuk aset tunggal
Ilustrasi perhitungan varian portofolio
• Berikut ini adalah probabilitas kondisi ekonomi di tahun depan dan imbal hasil
yang diharapkan untuk saham PT AAA dan PT BBB

Kondisi ekonomi probabilita Imbal hasil yang diharapkan Imbal hasil yang
saham PT AAA diharapkan PT BBB
Normal 0,7 8,00% 12,00%
Resesi 0,3 2,00% -4,00%

• Asumsikan Anda menginvestasikan uang anda pada saham PT AAA sebanyak 60%
dan sisanya pada saham PT BBB
• Berapakah imbal hasil yang diharapkan dan standar deviasi untuk saham PT AAA
dan PT BBB ?
• Berapakah imbal hasil yang diharapkan dan standar deviasi untuk portofolio yang
terdiri dari saham PT AAA dan PT BBB
Ilustrasi Perhitungan Varian Portofolio-2

• Imbal hasil yang diharapkan saham PT AAA


dan PT BBB
• = 0,7(8%) + 0,3 (2%) = 6,2%
• = 0,7(12%) + 0,3(-4%)= 7,2%
• Varian dan standar deviasi saham PT AAA
• = +
• = 2,75%
• Varian dan standar deviasi saham PT BBB
• = +
• = 7,33%
Ilustrasi Perhitungan Varian Portfolio-
3
• Imbal hasil dalam setiap kondisi ekonomi
– Imbal hasil portofolio kondisi normal
= 0,6(8%) + 0,4(12%) = 9,6%
– Imbal hasil portofolio kondisi resesi
= 0,6(2%) + (0,4(-4%) = -0,4%
• Imbal hasil yang diharapkan untuk portofolio
• 0,7(9,6%) + 0,3(-0,4%) = 6,60%
• Varian potofolio
• + = 0,0021
• Standar Deviasi = 4,58%
Imbal hasil yang diharapkan dan tidak
diharapkan
• Imbal hasil yang sesungguhnya (realized
returns) pada umumnya tidak sama dengan
imbal hasil yang diharapkan
• Ada komponen yang diharapkan dan
komponen yang tidak diharapkan
– Pada suatu waktu, imbal hasil yang tidak
diharapkan dapat menjadi positif atau negatif
– Setelah berkali-kali rata-rata komponen yang tidak
diharapkan adalah nol
Pengumuman dan berita
• Pengumuman dan berita berisikan komponen yang
diharapkan dan komponen yang mengejutkan
• Komponen yang mengejutkanlah yang
mempengaruhi harga dan imbal hasil sebuah saham
• Hal ini menjadi jelas saat kita memperhatikan
bagaimana harga-harga saham bergerak saat sebuah
pengumuman yang tidak diharapkan dibuat atau
saat laba berbeda dari yang diharapkan
Pasar efisien
• Pasar efisien dihasilkan dari para investor yang
memperdagangkan bagian dari pengumuman
yang tidak diharapkan
• Semakin mudah berdagang dengan kejutan,
semakin efisien seharusnya sebuah pasar
• Pasar efisien memiliki perubahan-perubahan
harga secara acak karena kita tidak dapat
memperkirakan kejutan-kejutan
Risiko sistematik
• Faktor-faktor risiko yang mempengaruhi
sejumlah besar aset
• Dikenal juga sebagai risiko yang tidak dapat
didiversifikasikan atau risiko pasar
• Terdiri dari perubahan dalam PDB, inflasi,
tingkat suku bunga dan lain-lain
Risiko Nonsistematik
• Faktor-faktor risiko yang mempengaruhi aset
dalam jumlah yang terbatas
• Dikenal juga sebagai risiko yang unik dan
spesifik untuk sebuah aset
• Contohnya antara lain adalah pemogokan
karyawan, kekurangan suku cadang, dan lain-
lain
Imbal hasil (returns)
• Total imbal hasil =
– Imbal hasil yang diharapkan + imbal hasil yang
tidak diharapkan
• Imbal hasil yang tidak diharapkan =
– Bagian sistematik + bagian nonsistematik
• Total imbal hasil =
– Imbal hasil yang diharapkan + bagian sistematik +
bagian nonsistematik
Diversifikasi
• Diversifikasi adalah berinvestasi pada berbagai
kelompok aset yang berbeda
• Diversifikasi bukan hanya memiliki aset yang banyak
• Misalnya anda memiliki 10.000 lembar saham Bank
X, maka investasi anda tidak terdiversifikasi
• Namun jika anda memiliki 10.000 lembar saham di
perusahaan-perusahaan yang ada dalam 20 industri
yang berbeda maka anda telah terdiversifikasi
Prinsip-prinsip diversifikasi
• Diversifikasi dapat mengurangi variabilitas imbal
hasil tanpa mengurangi imbal hasil yang
diharapkan
• Pengurangan resiko terjadi karena :
– Penurunan imbal hasil pada suatu aset dikompensasi
dengan kenaikan imbal hasil pada aset-aset lainnya
• Namun ada resiko minimum yang tidak dapat
didiversifikasi
– Ini adalah bagian sistematik atau risiko sistematik
Risiko yang dapat diversifikasi (diversifiable
risks)
• Risiko yang dapat dihilangkan dengan
menggabungkan beberapa aset dalam sebuah
portofolio
• Disebut juga sebagai risiko non sistematik, risiko
unik, atau risiko yang spesifik untuk aset tertentu
• Jika kita hanya memiliki satu aset, atau aset-aset
dalam industri yang sama maka dapat
menempatkan diri kita pada risiko yang dapat
didiversifikasikan
Total risiko (Total Risks)
• Total risk = risiko sistematik risiko nonsistematik
• Standar deviasi adalah ukuran untuk total risiko
• Untuk portofolio yang terdiversifikasi dengan
baik, risiko nonsistematiknya kecil
• Dengan demikian, total risiko untuk portofolio
yang terdiversifikasi sama dengan risiko
sistematik
Prinsip risiko sistematik
• Ada keuntungan yang dapat diperoleh dengan
menanggung risiko
• Tidak ada keuntungan dengan menanggung
risiko yang tidak perlu
– Risiko nonsistematik dapat didiversifikasikan
Mengukur risiko sistematik
• Risiko sistematik diukur dengan koefisien beta
• Apa yang dijelaskan oleh koefisien beta ?
– Beta sebesar 1 berarti aset memiliki risiko
sistematik yang sama dengan pasar keseluruhan
– Beta < 1 berarti aset memiliki risiko sistematik
yang lebih rendah daripada pasar keseluruhan
– Beta > 1 berarti aset memiliki risiko sistematik
yang lebih besar daripada pasar keseluruhan
Total risiko dan risiko sistematik
• Berikut ini adalah informasi yang diperoleh dari Saham A dan
Saham B
Standar deviasi beta
Saham A 15% 1,20
Saham B 20% 0,85

• Saham manakah yang memiliki total risiko yang lebih besar ?


• Saham manakah yang memiliki risiko sistematik yang lebih
besar ?
• Saham manakah yang memiliki imbal hasil yang diharapkan
yang lebih tinggi ?
Total risiko dan risiko sistematik-2
• Total risiko diukur berdasarkan standar deviasi
sehingga Saham B memiliki total risiko yang
lebih besar
• Saham A memiliki risiko yang sistematik yang
lebih besar karena memiliki beta yang lebih
besar
• Saham A memiliki imbal hasil yang diharapkan
yang lebih tinggi karena betanya lebih tinggi.
Risiko nonsistematik tidak diperhitungkan
karena dapat dihilangkan dengan diversifikasi
Ilustrasi menghitung beta portofolio
• Berikut ini adalah bobot dan beta untuk
emapt saham yang membentuk sebuah
portofolio
– Saham A : 20% dan 2,25
– Saham B : 30% dan 0,65
– Saham C : 40% dan 1,35
– Saham D : 10% dan 0,50
Berapakah beta portofolio yang terdiri dari empat
saham tersebut ?
Ilustrasi menghitung beta portofolio-2
• Beta portofolio diperoleh dengan mengkalikan
beta dari setiap saham dengan bobot saham
dalam portofolio. Kemudian hasil perkalian
dari setiap saham tersebut dijumlahkan.
– Saham A : 20% X 2,25 = 0,450
– Saham B : 30% X 0,65 = 0,195
– Saham C : 40% X 1,35 = 0,540
– Saham D : 10% X 0,50 = 0,050
beta portofolio = 1,235
Beta dan premium risiko
• Premium risiko =
– Imbal hasil yang diharapkan – tingkat suku bunga bebas risiko
• Semakin tinggi beta, seharusnya semakin
besar premium risikonya
• Kita dapat mendefinisikan hubungan premium
risiko dan beta sehingga kita dapat
memperkirakan imbal hasil yang diharapkan
Security market line
• The security market line (SML) adalah
penyajian secara grafis dari ekuilibrium pasar
• Kemiringan dari SML adalah reward-to-risk
ratio : (
• Namun karena beta untuk pasar selalu sama
dengan satu maka kemiringan SML adalah
• = premium risiko pasar
The capital Asset Pricing Model (CAPM)

• Capital asset pricing model mendefnisikan


hubungan antara imbal hasil dan risiko
• (
• Jika mengetahui risiko sistematik sebauh aset
maka kita dapat menentukan imbal hasil aset
tersebut dengan CAPM
Ilustrasi CAPM
• Berikut ini adalah beta untuk empat saham yang
membentuk sebuah portofolio
– Saham A :2,25
– Saham B : 0,65
– Saham C : 1,35
– Saham D : 0,50
Jika tingkat suku bunga bebas risiko adalah 6% dan
tingkat imbal hasil pasar yang diharapkan adalah 12%,
hitunglah imbal hasil yang diharapkan untuk keempat
saham tersebut dengan CAPM
Ilustrasi CAPM-2
• Imbal hasil yang diharapkan adalah sebagai
berikut :
– Saham A : 6% + 2,25 * (12% - 6%) = 19,5
– Saham B : 6% + 0,65 * (12% - 6%) = 9,9%
– Saham C : 6% + 1,35 * (12% - 6%) = 14,1%
– Saham D : 6% + 0,50 * (12% - 6%) = 9,0%

Anda mungkin juga menyukai