Anda di halaman 1dari 34

HEPATITIS C

KELOMPOK 3
ANGGOTA KELOMPOK

• Wahida Putri Nurul Hafizah


Muhammad Gazi Al Huda
Reka Rahmadani
• Fikri Adisyah Caniago
Devie Mutia Rizki • Mira Zahratul Riad
Qashri Nafisah • Tasha Mailina
Noviandi Indum Putra • Khaerunis Destiana
Qatrunnada • Inas Aqifah
Sofa Salsabil Saragih
• Ilham Maulida Ahmad Dedad
Afri Handayani
• Miranda Aulia Putri
Hepatitis C
Hepatitis C merupakan Virus RNA dari
famili flaviviridae (genus hepacivirus ) .
Virus Hepatitis C telah diidentifikasi oleh
teknik molekuler, dan virus sudah tidak
tervisualisasikan dengan baik .
Kurang lebih 30.000 orang pertahun
terjangkit hepatitis C di USA, atau sekitar
0.7 per 100.000 jiwa pada tahun 2013.
Hepatitis C sangat berpotensi besar
menjadi permasalahan chronic liver
Hepatitis C virus sebagian besar tersebar
melalui rute parenteral ( tidak melalui
mulut / sistem pencernaan, tetapi langsung
ke pembuluh darah ).
Ref : (Little and Falace’s Dental Management
of the Medically Compromised Patient) James
W. Little, Craig Miller, Nelson L. p : 158
TRANSMISI HEPATITIS
C

Stefan Mauss. Hepatology- A Clinical Text Book 9th. 2018 P: 56-59


1. Narkotika suntik

Sumber infeksi akut yang paling umum terjadi


Recreational drug
◦ Methamphetamine
Kokain intranasal

Stefan Mauss. Hepatology- A Clinical Text Book 9th. 2018. P: 56-59


2. Transfusi darah

Faktor resiko utama


10% pasien transfusi darah terinfeksi
HCV
 Perlu dilakukan skrining untuk melihat
antibody HCV dan RNA HCV

Stefan Mauss. Hepatology- A Clinical Text Book 9th. 2018. P: 56-59


3. Transplantasi organ

Beresiko tinggi bila organ yang didonorkan


adalah organ dari pendonor positif HCV
30-80% tingkat penularan
 Perlu dilakukan skrining untuk memeriksa
dan memilih organ dari pendonor positif HCV

Stefan Mauss. Hepatology- A Clinical Text Book 9th. 2018. P: 56-59


4. Seksual
Jarang terjadi pada pasangan heteroseksual
Resiko 0.01% atau lebih rendah
 Beresiko
 Berganti pasangan
 Tidak menggunakan kondom
 Fisting
 Anal seksual

Stefan Mauss. Hepatology- A Clinical Text Book 9th. 2018. P: 56-59


5. Perinatal Transmision
Resiko 5% atau kurang
Beresiko lebih tinggi pada ibu dengan
infeksi HIV & HCV karena penekatan
kekebalan tubuh
Diagnosis dini pada bayi dilakukan
dengan tes RNA HCV
Tidak ada cara khusus untuk
mencegah penularan perinatal
Stefan Mauss. Hepatology- A Clinical Text Book 9th. 2018. P: 56-59
6. Hemodialisis

Beresiko tinggi  15%


Sudah menurun dalam beberapa tahun
terakhir

Stefan Mauss. Hepatology- A Clinical Text Book 9th. 2018. P: 56-59


7. Jalur transmisi lain

Kontaminasi prosedur medis


Jarum tato
Tindik
 Dalam banyak kasus belum
diketahui apakah resiko karena
prosedur tersebut atau karena
adanya kontak dengan ora

Stefan Mauss. Hepatology- A Clinical Text Book 9th. 2018. P: 56-59


GEJALA HEPATITIS C
25-80%
Penyakit kondisi hati
Kelenjar yang
Saliva abnormal
Jarang
Scully’s. 2014. Scully’s. 2014.
Terjadi P:101 P:285
1-5%
Scully’s. 2014.
P:281
Terinfeksi
15% hepatitis G
dengan Tidak lebih parah dan Scully’s. 2014.
atau tanpa sakit dengan jangka
P:285

gejala waktu yang pendek


Cawson’s. 2017.
P:457 dari pada Hepatitis B
Scully’s. 2014.
P:285
Pada Kasus Sebagian besar kasus akut
Akut tidak diketahui secara klinis.

Infeksi HCV kronis ditandai


Pada Kasus dengan gangguan tanggapan
Kronis sel T CD4 + dan CD8 +.

(Sumber: Arun J. Sanyal, Keith D.Lindor,Thomas D. Zakim and Boyer’s Hepatology:

A Textbook of Liver Disease.Pg:74, Stefan Mauss et al.Hepatology _ A Clinical

Textbook. Pg: 55)


Gejala Hepatitis C
Kasus Akut:
Sebagian besar kasus akut tidak diketahui
secara klinis.
Kasus Kronis:
Infeksi HCV kronis ditandai dengan gangguan
tanggapan sel T CD4 + dan CD8 +.

(Sumber: Arun J. Sanyal, Keith D.Lindor,Thomas D. Zakim and Boyer’s


Hepatology: A Textbook of Liver Disease.Pg:74, Stefan Mauss et al.Hepatology _
A Clinical Textbook. Pg: 55)
DIAGNOSIS
Diagnosis

Tes antibodi hepatitis c


Mendeteksi antibodi (kekebalan tubuh) yang
dihasilkan tubuh untuk melawan virus bila
positif, pemeriksaan lanjutan untuk menentukan
apakah hepatitis C menjadi kronis atau tidak.
Diagnosis
Tes genetik virus (HCV RNA)
Jika menunjukkan hasil positif artinya tubuh sudah gagal
untuk membunuh virus tersebut, dan hepatitis C sudah
berkembang menjadi kronis.

(Little and Falace’s Dental Management of the Medically Compromised Patient)


James W. Little, Craig Miller, Nelson L.P: 158-159
MANIFESTASI ORAL
HEPATITIS C
Manifestasi Oral Hepatitis C
XEROSTOMIA SIALADENITIS

 Xerostomia pada pasien dengan • Infeksi HCV memiliki banyak


hepatitis C kronis, dengan manifestasi ekstrahepatik,
prevalensi mulai dari 10% hingga termasuk sialadenitis dan
35%. Terapi pegylated interferon / pembesaran kelenjar liur kronis
ribavirin (PegIFN / Rbv) yang dan keluhan xerostomia dan
digunakan untuk mengobati
sindrom sicca yang umum
hepatitis C dikaitkan dengan
xerostomia dan hipofungsi kelenjar terjadi.
ludah yang sementara. Prevalensi
hiposalivasi yang dilaporkan pada
pasien hepatitis C kronis berkisar
antara 13% hingga 33%.

Michael Glick, Burket’s Oral


Medicine, P 246 • Michael Glick, Burket’s Oral Medicine,
P 247
Manifestasi Oral Hepatitis C
LICHEN PLANUS PENDARAHAN GINGGIVA

Brad W. Neville, Oral and


Maxillofacial Pathology P 730
Joseph A. Regezi, Oral
Pathology, P 97 • Brad W. Neville, Oral and
Maxillofacial Pathology P 536
JAUNDICE/IKTERUS

ichael Glick, Burket’s Oral Medicine


Add an image

Foetor Hepatikum

Kegagalan hati dapat menyebabkan


timbulnya foetor hepatikum. Dimana
foetor hapatikum sering disebut dalam
sejumlah istilah seperti bau “amine”,
bau “kayu lapuk”, bau “ tikus “ dan
bahkan bau “bangkai segar”.
Add an image

Penyakit multiple
endokrinopati keturunan dan
kandidiasis mukokutaneus

ichael Glick, Burket’s Oral Medicine


TREATMENT
HEPATITIS C
Medical Management
• Terapi dengan peginterferon alfa • Sofosbuvir dan Velpatasvir
and ribavirin untuk pembersihan • Ledipasvir dan Sofosbuvir
virus.
• Grazoprevir Plus Elbasvir
• Pasien dengan hepatitis C akut (bermanfaat pada pasien riwayat
diobati peginterferon dengan dengan hepatitis C )
atau tanpa ribavirin selama 24
minggu • Simeprevir plus sofosbuvir
(kemungkinan kekambuhan
• Kombinasi agen antivirus jangka panjang)
dengan penambahan boceprevir

(Little and Falace’s Dental Management of the Medically Compromised Patient) James W. Little, Craig Miller,
Nelson L.P160
DAFTAR OBAT YANG DAPAT
DIGUNAKAN

John W. D. McDonald. Evidence-based


Gastroenterology and Hepatology.
Wiley Blackwell.2019. P.455
Treatment

• Pasien dengan infeksi HCV akut dengan PegIFN-alpha


atau interferon standar.
• PegIFN / Rbv adalah standar perawatan untuk hepatitis C
kronis.
• Terkait hepatitis Sialadenitis dan xerostomia diobati
dengan gejala.
• Pengobatan untuk limfoma terkait HCV pada saliva
Kelenjar tergantung pada histotipe.
• Sehubungan dengan limfoma kelenjar ludah, pengobatan
mungkin melibatkan
• Operasi, radioterapi, dan kemoterapi.

Michael Glick, Burket’s Oral Medicine, P 247


DENTAL MANAGEMENT
HEPATITIS C
Aktual dari HCV, tidak dapat diidentifikasi
berdasarkan histori
Semua pasien dengan riwayat virus
hepatitis harus dikelola seolah-olah
mereka berpotensi menular
Pasien dengan Gejala Hepatitis Teknik asepsis
Vaksin
Pasien dengan gejala hepatitis hindari
perawatan elektif
Pasien yang gawat darurat Isolated
Operatory and Minimizing Aerosol Production
Pemberian obat PS dengan hepatitis kronis
atau komplikasi pada Liver menurunkan dosis dan
menghindari dosis obat yang dimetabolisme oleh hati
harus dikurangi atau obat semacam itu dihindari
Hepatitis C
Chair position Tidak Ada masalah
Consultation • Ketika pasien dengan
manajemen medis yang baik,
rencana perawatan gigi tidak
terpengaruh.
• Namun, konsultasi dengan
dokter pasien untuk
menetapkan tingkat penyakit
hati kronis dan kontrol (CBC,
ALT / AST) dan untuk
mengidentifikasi
kecenderungan perdarahan
(PT, BT) dan metabolisme
obat yang berubah
direkomendasikan sebagai
bagian dari program
manajemen.
• Perawatan elektif harus
ditunda untuk pasien dengan
segala bentuk hepati aktif

Anda mungkin juga menyukai