Anda di halaman 1dari 56

Fitofarmasi dan

Fitokima
Oleh : Emelia Mei Syarah

Dosen Pembimbing : Apt.Chintiana Nindya Putri,M.Farm


SLIDESMANIA
Fitofarmasi dan Fitokimia
Fitofarmasi berkaitan dengan preparasi obat-obat alami. Obat-obat tersebut
dapat digunakan dalam bentuk aslinya atau yang telah melalui pengolahan.

Fitokimia merupakan suatu ilmu yang mempelajari berbagai senyawa organik


yang ada pada tumbuhan baik tentang struktur kimia, perubahan dan
metabolisme, biosintesis, fungsi biologis dari senyawa organik dan penyebaran
secara alami.
SLIDESMANIA
Macam-macam Ekstraksi

Ekstraksi dingin Ekstraksi Panas


• Maserasi • Refluk
• Perkolasi • Sokletasi
• Destilasi
• Infusa
• Digesti
• Dekok
SLIDESMANIA
Ekstraksi cara dingin :
Maserasi Perkolasi
Maserasi adalah cara ekstraksi Perkolasi adalah cara ekstraksi
dengan merendam simplisia simplisia menggunakan pelarut
dengan pelarut tertentu Pada selalu baru. Dengan mengalirkan
maserasi terjadi proses pelarut melalui simplisia sehingga
keseimbangan konsentrasi senyawa dapat tersari sempurna.
antara larutan diluar dan Perkolasi membutuhkan waktu
didalam sel, sehingga perlu yang lebih lama dan pelarut yang
dilakukan pergantian pelarut lebih banyak
SLIDESMANIA
Ekstraksi cara panas :
Refluks Sokletasi Destilasi
Refluks adalah cara Soxhletasi adalah cara ektraksi Destilasi (Penyulingan)
ekstraksi dengan pelarut dimana serbuk simplisia merupakan cara ekstraksi
pada suhu titik didihnya ditempatkan dalam slonsong. untuk menyari senyawa
selama waktu tertentu Pemanasan mengakibatkan yang ikut menguap dengan
dan jumlah pelarut pelarut menguap, dan uap air sebagai pelarut.
terbatas yang relatif masuk dalam labu pendingin. Destilasi umum digunakan
konstan, dengan adanya Hasil kondensasi jatuh pada untuk menyari minyak atsiri
pendingin balik. bagian simplisia sehingga dari tumbuhan.
ekstraksi berlangsung terus
menerus dengan jumlah pelarut
SLIDESMANIA

yang selalu baru.


Ekstraksi cara panas :
Infusa Dekok
Infusa adalah cara ekstraksi Dekok adalah cara ekstraksi
dengan menggunakan pelarut dengan menggunakan pelarut
air pada suhu 96-98 °C air pada suhu 96-98 °C selama
selama 15 menit (dihitung 30 menit (dihitung setelah suhu
setelah suhu mencapai 96- mencapai 96-98°C)
98°C)

Penguapan hasil ekstraksi dapat menggunakan waterbath


atau rotary evaporator sampai dihasilkan ekstrak kental dan
pelarut telah menguap.
SLIDESMANIA
Syarat baku simplisia

● Kadar air: tidak lebih dari 10%


● Angka lempeng total: tidak lebih dari 10
● Angka kapang dan khamir: tidak lebih dari 10
● Mikroba patogen: Negatif
● Aflatoksin: tidak lebih dari 30 bagian per juta
● Sari Jamu: Diperbolehkan mengandung etanol tidak lebih dari 1% v/v (20oC); Kadar
metanol: tidak lebih dari 0,1% dari kadar etanol
SLIDESMANIA
Parameter Non Spesifik

● Kadar air dan susut pengeringan


● Kadar abu
● Sisa pelarut
● Residu Peptisida
● Cemaran logam berat
● Cemaran mikroba
● Kadar sari larut air dan larut etanol
SLIDESMANIA
Parameter Non Spesifik

 Kadar Air
pengukuran kandungan air didalam sampel menggunakan destilasi, titrasi, dan
gravimetri. Syarat : ≤ 10%

 Susut Pengeringan
Pengukuran sisa zat setelah pengeringan pada temperatur 105 selama 30 menit,
hingga berat konstan yang dinyatakan dalam persen. Memberikan besarnya senyawa
yang hilang pada proses pengeringan. (selisih penimbangan tidak lebih dari 0,25%)
SLIDESMANIA
Parameter Non Spesifik

 Kadar Abu dan kadar abu tak larut asam


Bahan dipanaskan pada temperatur dimana senyawa organik dan turunannya
menguap, sehingga hanya tersisa mineral dan anorganik. Kadar abu yang tinggi
menggambarkan kandungan mineral internal dan eksternal yang berasal dari proses
awal sampai terbentuknya ekstrak, sedangkan kadar abu tak larut asam yang tinggi
berkaitan dengan kontaminan dan pengotor.

 Sisa Pelarut
Menentukan kandungan sisa pelarut yang memang ditambahkan untuk tujuan
ekstraksi. ex. Etanol pada ekstrak etanol. Untuk kloroform nilai harus negatif. Cara
pengujian dengan destilasi
SLIDESMANIA
Parameter Non Spesifik
 Residu pestisida
Menentukan kandungan pestisida yang mungkiin saja pernah
ditambahkan/kontaminasi pada simplisia, sehingga mampu memberikan jaminan
bahwa ekstrak tidak mengandung pestisida yang melebihi nilai yang ditetapkan.

 Cemaran Logam Berat


Menentukan kandungan logam berat secara spektroskopi serapan atom. Memberikan
jaminan bahwa ekstrak tidak mengandung logam berat (Hg, Pb, Cd, ect).

 Cemaran Mikroba
Memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak boleh mengandung mikroba patogen, dan
tidak mengandung mikroba non patogen melebihi batas yang ditentukan.
SLIDESMANIA
Parameter Spesifik
● Identitas Ekstrak ● Senyawa terlarut pada pelarut tertentu
Deskripsi tata nama memberikan gambaran awal jumlah
• Nama Ekstrak senyawa kandungan dengan melarutkan
• Nama Latin (Sistematika Botani) ekstrak dengan pelarut tertentu (n-heksan,
• Bagian tumbuhan yang diklormetan, metanol, air)
digunakan (rimpang, daun)

● Uji Kandungan Ekstrak


• Pola Kromatogram
• Kadar total golongan kandungan kimia
SLIDESMANIA
Skrining Fitokimia
Senyawa kimia hasil metabolisme Metabolit sekunder dalam tanaman
sekunder dari suatu tanaman sangat  Flavonoid
beragam dan memiliki banyak  Alkaloid
manfaat antara lain dibidang  Steroid
pengobatan yang lebih dikenal  Antrakuinon
dengan obat tradisional, sehingga  Saponin
perlu dilakukan skrining fitokimia  Tanin
sebagai tahap awal untuk  Minyak atsiri
mengetahui kandungan senyawa
dalam tanaman
SLIDESMANIA

Skrining Fitokimia :
SLIDESMANIA
Soal-soal
SLIDESMANIA
Soal 1
Seorang ibu membuat obat tradisional dari kumis kucing dengan cara merebus
dengan air pada suhu 96-98 derajat celcius selama 15-20 menit. Perhitungan
dilakukan setelah 96 derajat celcius. Metode ekstraksi tersebut disebut...
A. dekokta
B. maserasi
C. infusa
D. destilasi
E. perkolasi
SLIDESMANIA
Pembahasan
Jawaban : C. Infusa
Dekokta: Perebusan simplisia di suhu 96-98° selama 30 mnt
Maserasi: Merendam simplisia dalam larutan penyari. Untuk bahan yang lunak seperti daun,
bunga, rimpang, dan beberapa buah. Untuk senyawa aktif yang tidak tahan panas dan oksidasi
Infus: Perebusan simplisia di suhu 96-98° selama 15mnt
Destilasi : Pemisahan dan pemurnian dari cairan yang mudah menguap (volatile), dengan cara
memanaskan, kemudian kondensasi uapnya menjadi cairan(destilat)
Perkolasi : Mengaliri simplisia dg pelarut yg sesuai dan menyari dg bantuan gaya gravitasi. Untuk
bahan yang keras seperti kulit batang, akar, batang, biji, dan beberapa buah
SLIDESMANIA
Soal 2
Tehknik penyarian simplisia dengan menggunakan pelarut yang selalu baru dialiri pada
sampel dalam kolom dan hasil sarian berupa tetes-tetes ditampung disebut...
A. Maserasi
B. Perkolasi
C. Soxhletasi
D. Infus
E. Destilasi
SLIDESMANIA
Pembahasan
Jawaban : C. Sokletasi
metode pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyarian secara
berulang dengan menggunakan pelarut tertentu sehingga semua komponen yang diinginkan akan
terisolasi.
Keunggulan ekstraksi sokletasi yaitu menggunakan pelarut yang selalu baru, menggunakan alat
khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut
relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
SLIDESMANIA
Soal 3
Sebuah industri farmasi akan memproduksi ekstrak Curcuma domestica rhizome sebagai bahan
baku sediaan sirup untuk anak anak. Salah satu senyawa aktif yang ada di dalam ekstrak
tersebut adalah senyawa kurkumin. Kurkumin berupa serbuk Kristal kuning jingga dengan sifat
psikokimia larut dalam minyak, DMSO, aseton dan etanol; praktis tak larut dalam air dan pH
netral; larut dan terhidrolisis dalam basa; dan relative stabil dalam pemanasan. Metode
ekstraksi apa yang paling optimal untuk ekstrak tersebut ?
A. Dekok
B. Infus
C. Refluks
D. Maserasi
SLIDESMANIA

E. Perkolasi
Pembahasan
Jawaban : D. Maserasi

● Sifat: -larut dalam minyak, DMSO, aseton dan etanol; -praktis tak larut dalam air dan pH netral;
-larut dan terhidrolisis dalam basa; -relative stabil dalam pemanasan

● Dekokta : Perebusan simplisia di suhu 90°-98 selama 30 mnt. untuk bahan yang keras dan
tahan terhadap pemanasan
● Infusa : Perebusan simplisia di suhu 90° selama 15mnt. untuk bahan yang lunak dan tahan
terhadap pemanasan. Pelarut yang digunakan adalah air.
● Refluks : simplisia direndam dg pelarut kemudian dipanaskan hingga jenuh
● Maserasi : Merendam simplisia dalam larutanpenyari. Untuk bahan yang lunak seperti daun,
bunga, rimpang, dan beberapa buah. Untuk senyawa aktif yang tidak tahan panas dan
oksidasi.
● Perkolasi : Mengaliri simplisia dg pelarut yg sesuai dan menyari dg bantuan gaya gravitasi.
SLIDESMANIA

Untuk bahan yang keras seperti kulit batang, akar, batang, biji, dan beberapa buah
Soal 4
Industri farmasi ingin membuat sediaan dari ekstrak rimpang jahe yang mengandung minyak
Atsiri, metode ekstraksi yang tepat
A. Refluks
B. Destilasi
C. Maserasi
D. Sokhlet
E. Dekokta
 
SLIDESMANIA
Pembahasan
Jawaban : B. Destilasi
Ekstraksi Tanaman Obat
● Reflux: simplisia direndam dg pelarut kemudian dipanaskan hingga jenuh
● Destilasi : Pemisahan dan pemurnian dari cairan yang mudah menguap (volatile), dengan cara
memanaskan, kemudian kondensasi uapnya menjadi cairan (destilat).
● Maserasi : -Merendam simplisia dalam larutan penyari. -Untuk bahan yang lunak seperti daun,
bunga, rimpang, dan beberapa buah. -Untuk senyawa aktif yang tidak tahan panas dan oksidasi
● Sokletasi: simplisia dan pelarut terpisah, menggunakan alat Sohklet dan terdapat siklus utk
mengaliri dan menarik senyawa dari simplisia
● Dekokta: Perebusan simplisia di suhu 90°-98 selama 30 mnt. untuk bahan yang keras dan tahan
SLIDESMANIA

terhadap pemanasan
Soal 5
Seorang apoteker di industri obat tradisional sedang mencari alternatif metode ekstraksi
untuk meningkatkan kadar fenolik dari ekstrak tongkol jagung. Proses ekstraksi yang awalnya
menggunakan metode maserasi diganti menjadi metode ekstraksi panas menggunakan
serangkaian alat berikut :
A. Refluks
B. Destilasi
C. Maserasi
D. Sokhlet
E. Dekokta
 
SLIDESMANIA
Pembahasan
Jawaban : A. Refluks

Metode refluks merupakan metode ekstraksi menggunakan pelarut yang didihkan. Metode ini
cocok untuk mengekstraksi simplisia yang bertekstur kasar seperti akar, batang, buah dan biji.
Pada metode ini, simplisia akan langsung bercampur dengan pelarut dan waktu ekstraksi yang
dibutuhkan relatif lebih singkat dibandingkan dengan metode dingin.
SLIDESMANIA
Soal 6
Suatu industri obat tradisional ingin membuat sediaan laksatif menggunakan rhei radix.
Metode ekstraksi yang diperoleh adalah dengan metode panas dengan pelarut, metode
apakah yang sesuai?
A Infusa
B. Dekokta
C. Digesti
D. Maserasi
E, Perkolasi
SLIDESMANIA
Pembahasan
Jawaban : B. Dekokta

Rhei radix merupakan bagian dari akar yang bersifat simplisia keras. Metode ekstraksi panas
dengan pelarut terdiri dari destilasi uap (untuk kandungan yang mudah menguap), infusa
(untuk simplisia yang lunak), dan dekokta (tidak terjadi kejenuhan).
SLIDESMANIA
Soal 7
Serorang wanita mendapatkan pengobatan zat besi, wanita tersebut mempunyai kebiasaan
minum teh, sebagai seorang apoteker menyarankan jangan meminum obat bersamaan
dengan the karena akan terjadi khelat. Zat apa yang terkandung dalam teh yang
menyebabkan khelat?
A. Alkaloid
B. Flavonoid
C. Tanin
D. Flavonoid
E. Saponin
SLIDESMANIA
Pembahasan
Jawaban : C. Tanin
Salah satu kandungan dalam teh yang dapat membentuk khelat adalah tannin (5-
15%).
SLIDESMANIA
Soal 8
Seorang apoteker di industri obat tradisional akan mengekstrasi senyawa dari simplisia
Apium graveolens. Jenis senyawa apakah yang terkandung di dalam simplisia tersebut?
A. Tannin
B. Alkaloid
C. Flavonoid
D. Steroid
E. Terpenoid
SLIDESMANIA
Pembahasan
Jawaban : C. Flavonoid
Apium graveolens merupakan nama latin dari seledri. Seledri memiliki kandungan senyawa
utama apigenin yang memiliki khasiat sebagai anti-hipertensi. Apigenin termasuk golongan
senyawa flavonoid. 
SLIDESMANIA
Soal 9
Industri obat tradisional akan melakukan pengembangan obat dari tanaman Rheum
palmatum. Sebelumnya, dilakukan skrining fitokimia terlebih dahulu untuk memastikan
senyawa yang terkandung dalam tanaman tersebut. Salah satu pengujian dilakukan dengan
menggunakan AlCl3 dengan hasil terbentuk warna merah. Apakah senyawa yang
terkandung berdasarkan hasil uji tersebut?
A. Flavonoid
B. Terpenoid
C. Alkaloid
D. Saponin
E. Tanin
SLIDESMANIA
Pembahasan
Jawaban : A. Flavonoid
SLIDESMANIA
Soal 10
Sebuah perusahaan obat tradisional membeli ekstrak daun tapak dara sebagai bahan aktif
untuk produknya. Untuk menjamin kebenarannya, dilakukan identifikasi senyawa
markernya yang memiliki khasiat sebagai antikanker. Pereaksi apakah yang dapat digunakan
untuk identifikasi senyawa tersebut?)
A. Borntrager
B. Dragendorff
C. Lieberman-Burchard
D. Shinioda
E. Gelatin
SLIDESMANIA
Pembahasan
Jawaban : B. Dragendorff
Vinkristin merupakan senyawa alkaloid (biasa disebut alkaloid vinka dari Catharanthus
roseus), maka pereaksi yang sesuai adalah dragendorff.
SLIDESMANIA
Soal 11
Tanaman mahkota dewa dikenal oleh masyarakat sebagai tanaman obat yang berfungsi
sebagai antioksidan. Sebuah industri obat tradisional ingin mengembangkan sediaan dari
obat tersebut. Sebelumnya dilakukan skrining fitokimia dengan menggunakan reagen
Lieberman Burchard dengan hasil berwarna ungu. Apakah senyawa yang terkandung pada
simplisa tanaman tersebut?
A. Minyak atsiri
B. Steroid
C. Antarkuinon
D. Tanin
E. Saponin
SLIDESMANIA
Pembahasan
Jawaban : E. Saponin
SLIDESMANIA
Soal 12
Seorang RnD dari industri obat tradisional akan membuat sediaan antihipertensi dari bahan
herbal. RnD tersebut melakukan skrinning fitokimia untuk menentukan kamdungan dari
ekstrak yang dipilihnya. Setelah diberi reagen shinoda, sampel berubah menjadi warna pink
kemerahan. Kandungan apa yang ada dalam ekstrak tersebut?
A. Alkaloid
B. Tanin
C. Tripterpen
D. Flavonoid
E. Antrakuinon
SLIDESMANIA
Pembahasan
Jawaban : E. Antrakuinon
SLIDESMANIA
Soal 13
Seorang farmasis melakukan penetapan kadar abu total simplisia X. Sebanyak 2 gram
ekstrak ditimbang seksama, dimasukkan dalam cawan yang sebelumnya telah ditimbang (W
cawan = 19,6300 g). Kemudian sampel dipanaskan dalam oven hingga mendapatkan bobot
konstan. Hasil penimbangan waktu 1 = 19,7056 g. Hasil penimbangan waktu 2 = 19,7056 g.
Berapakah kadar abu total simplisia X?
A. 3,58%
B. 3,86%
C. 3,78%
D. 3,88%
E. 4,96%
SLIDESMANIA
Pembahasan
Jawaban : C, 3,78%
W cawan = 19,6300 g
W simplisia = 2 g
W akhir bobot tetap = 19,7056 g
Bobot abu = 19,7056 - 19,6300 g = 0,0756 g
Kadar Abu Total = x 100%

=x 100%
= 3,78%
SLIDESMANIA
Soal 14
Seorang apoteker di industri obat tradisional memproduksi obat herbal terstandar kapsul
ekstrak herba meniran untuk fitofarmaka penambah daya tahan tubuh. Untuk menjamin
kualitasnya dilakukan analisis kadar air dalam ekstrak dengan metode destilasi Sterling
Bidwell. Sebanyak 20 g ekstrak ditambah dengan 200 mL toluen, lalu didestilasi hingga tidak
ada tetesan air, dan diperoleh destilasi air 1,5 mL. Berapakah kadar air dalam ekstrak
tersebut?
A. 0,075 %
B. 7,5 %
C. 10 %
D. 13,3 %
SLIDESMANIA

E. 30 %
Pembahasan
Jawaban : B. 7,5%

1,5mL/20gr x 100% = 7,5% v/b

pengukuran kandungan air didalam sampel menggunakan destilasi, titrasi, dan


gravimetri. Syarat : ≤ 10%
SLIDESMANIA
Soal 15
Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi akan mengembangkan sediaan
herbal dengan kandungan ekstrak pegagan. Sebanyak 180 gram simplisia diekstraksi dengan
etanol 96% sebanyak 500 ml selama 3 hari, dan dihasilkan ekstrak kental sebanyak 42 gram.
Berapakah (%) rendemen ekstrak tersebut?
A. 2,33
B. 21,4
C. 4,11
D. 23,33
E. 41,11
SLIDESMANIA
Pembahasan
Jawaban : D. 23, 33%
% Randemen = x 100%

= x 100%
= 23,33%
SLIDESMANIA
Soal 16
Seorang apoteker di BPOM ingin melakukan sidak di apotek dan ingin melakukan pengujian
evaluasi mutu untuk mengetahui ada tingkat pengotor oleh silikat/pasir pada obat-obatan
yang dijual bebas. Evaluasi mutu apa yang sesuai digunakan?
A. Kadar air
B. Kadar abu total
C. Kadar abu tidak larut asam
D. Cemaran mikroba
E. Aflatoksin
SLIDESMANIA
Pembahasan
Jawaban : C. Kadar abu tidak larut asam
Kadar abu tidak larut asam dapat digunakan sebagai acuan untuk menunjukkan tingkat
pengotor oleh silikat/pasir, sedangkan kadar abu total digunakan untuk menunjukkan
kandungan anorganik (mineral).
SLIDESMANIA
Soal 17
Bagian QC industri farmasi sedang melakukan pengujian terhadap ekstrak kumarin. Salah
satu pengujian yang akan dilakukan adalah menguji ada tidaknya bahan anorganik yang
terkandung dalam ekstrak. Apakah uji yang dilakukan?
A. Kadar sari larut etanol
B. Kadar zat aktif
C. Kadar air
D. Kadar abu tidak larut asam
E. Kadar abu total
SLIDESMANIA
Pembahasan
Jawaban : E. Kadar abu total
Kadar zat aktif → menentukan persentase zat aktif/senyawa aktif yang diinginkan dalam
ekstrak

Kadar air → menentukan persentase jumlah air yang terdapat dalam ekstrak

Kadar abu total → sebagai dasar penilaian kebersihan dan identitas ekstrak untuk
memberikan informasi terkait pencampuran bahan anorganik dalam ekstrak

Kadar abu tidak larut asam → total abu yang tidak larut HCl, utamanya abu yang dihasilkan
menandakan kandungan silica, debu, tanah, dan kontaminasi lingkungan eksternal lainnya

Kadar sari larut etanol → menentukan persentase ekstrak yang dapat larut dalam pelarut
etanol).
SLIDESMANIA
Soal 18
Sebuah industri ekstrak bahan alam ingin mengembangkan produk yang berfungsi untuk
mengobati batu ginjal. Tumbuhan apakah yang dapat menjadi bahan untuk
mengembangkan
produk tersebut?
A. Orthosiphon stamineus
B. Sonchus arvensis
C. Phyllanti niruri
D. Daucus carota
E. Cantella asiatica
SLIDESMANIA
Pembahasan
Jawaban : B. Sonchus arvensis
Tempuyung adalah salah satu tanaman obat tradisional yang memiliki banyak khasiat,
salahsatunya adalah batu ginjal. Unsur kalium yang terkandung dalam tempuyung mampu
mengikis batu ginjal (Putra et al., 2013)
SLIDESMANIA

Putra, B. R. S., Kusrini, D., & Fachriyah, E. (2013). Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Isolasi , Identifikasi dan Uji Sitotoksik Senyawa
Steroid dari Daun. Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi, 16(1), 23–26.
Soal 19
Suatu RnD dari industri herbal ingin membuat tablet tambah darah dari ekstrak daun
Psidium guajava. Kandungan aktif apa yang digunakan untuk membuat obat tersebut?
A. Eugenol
B. Ginsenosida
C. Quarsetin
D. Tanin
E. Apigenin
SLIDESMANIA
Pembahasan
Jawaban : C. Quersetin
kandungan aktif dari ekstrak Psidium guajava terbagi menjadi quarsetin (penambah
trombosit) dan tanin (anti diare).
SLIDESMANIA

Lubis Angela ditauli, 2020. Potensi Ekstrak daun jambu biji sebagai bahan alternatif Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja
Putri di SMK Bhakti Nusantara. Jurnal Borneo Cendakia Vol. 4 No:
Soal 20
Seorang apoteker di industri obat tradisional ingin melakukan pengujian obat berupa
organoleptic, kadar air, cemaran mikroba, dan aflaktoksin total untuk memenuhi
persyaratan keamanan dan mutu produk jadi. Apa tujuan melakukan pengujian aflatoksin
total?
A. Menjamin produk tidak mengalami kelebihan air sehingga tidak mudah busuk
B. Menjamin produk tidak terdapat mikroba patogen
C. Menjamin produk tidak terdapat cemaran kapang
D. Menjamin produk tidak terdapat cemaran logam
E. Menjamin produk tidak terdapat alcohol yang tersisa
SLIDESMANIA
Pembahasan
Jawaban : C. menjamin produk tidak terdapat cemaran kapang

Pengujian aflatoksin total digunakan untuk menjamin sediaan tidak mengandung kapang,
khamir, dan aflatoksin yang diduga didapat pada saat pemanenan, proses pengeringan,
maupun saat pembuatan. Pengujian dilakukan dengan KLT atau metode difusi.
SLIDESMANIA
Thank you!
SLIDESMANIA

Anda mungkin juga menyukai