Anda di halaman 1dari 12

1

C A D A N G A N K A R B O N P A D A
E K O S I S T E M
4TH COFFEE

• Ekologi Perairan

Roro Nirmala Puspita Sani


( 1 9 1 0 8 0 1 0 1 8 )| Ve v i O k t a p i y a
(1910801028)|Laila Safitri
(1910801039)|Rifda Nur Naila
(1910801053)
4TH COFFEE 2
3

Kandungan CO2
• Pada mei 2019 observatorium Mauna Loa di Hawai telah
4TH COFFEE

mencatat konsentrasi CO2 sudah mencapai 415 ppm.


• Pada tahun 2100 akan ada peningkatan suhu 4 0 C diakibatkan
adanya kenaikan CO2 di atmosfer hingga 713 ppm hal ini di
perkirakan oleh para peneliti Hadley Centre.
• CO2 berada di atmosfer dan setengahnya lagi tersimpan di laut
yang digunakan untuk proses fotosintesis oleh tumbuhan,
diatom dan alga laut.
• Karbon yang tersimpan dinamakan Karbon Biru (Blue Carbon).
4

Fokus Ekosistem
4TH COFFEE

Padang
Mangrove Rawa asin
Lamun

Ekosistem pesisir mampu mentransfer dan


menyimpan karbon dari atmosfer dan laut
4 kali lebih besar daripada hutan tropis
Proses Reduksi CO2
5

• Tumbuhan memegang peranan penting dalam proses reduksi


CO2 melalui proses fotosintesis, dimana CO2 diserap dan
diubah oleh tumbuhan menjadi karbon dalam bentuk
biomassa. Tumbuhan di perairan laut dangkal seperti lamun
dan mangrove memiliki potensi yang tinggi sebagai penyerap
4TH COFFEE

gas CO2 .
6

Vegetasi Pesisir
• Vegetasi pesisir (padang lamun dan mangrove) diperkirakan
memberikan kontribusi besar pada pengendapan karbon pada
4TH COFFEE

sedimen. Secara global, diperkirakan lamun memiliki nilai


cadangan karbon antara 4,2 sampai 8,4 PgC dan mangrove
antara 4 sampai 20 PgC
• Ekosistem lamun dapat menyimpan 19,9 Pg karbon organik.
• Tingkat kerusakan lamun pada saat ini dapat menyebabkan
pelepasan karbon hingga 299 TgC per tahun
• Padang lamun di Indonesia mampu menyerap karbon sebesar
992,67 kilo ton atau setara dengan 3,64 mega ton CO2.
7

Spesies lamun di perairan Siantan Tengah TWP Kepulauan Anambas


• Enhalus acoroides (Ea)
• Thalassia hemprichii (Th)
• Cymodocea rotundata (Cr)
4TH COFFEE
8

• Kerapatan relatif jenis lamun yang tertinggi ditemukan


pada stasiun Muntai pada jenis lamun Enhalus Acoroides
dengan presentase 100%.
• Frekuensi relatif (RFi) jenis Enhalus Acoroides memiliki
4TH COFFEE

nilai 80,57% merupakan spesies yang paling tinggi


dibandingkan dengan jenis lain.
• Rata-rata tutupan relatif tertinggi juga didapatkan pada
jenis Enhalus Acoroides yaitu sebesar 88%, hal ini
menunjukkan 88% dari keseluruhan tutupan padang
lamun di Siantan Tengah berasal dari jenis Enhalus
Acoroides.
9

Jenis Enhalus acoroides memiliki Indeks


Nilai Penting (INP) paling tinggi dengan nilai
rata-rata 250,56%. INP diperoleh dari
penjumlahan kerapatan relatif, frekuensi
4TH COFFEE

relatif, dan penutupan relatif suatu vegetasi


yang dinyatakan dalam persen. Nilai
biomassa dan cadangan karbon berbanding
lurus dengan INP apabila INP tertinggi
didapatkan dari jenis lamun yang
berukuran besar seperti Enhalus acoroides.
10

Faktor Peningkatan Karbon (CO2) Upaya mengurangi Konsentrasi CO2


• Pertumbuhan sector industry dan ekonomi • Memelihara dan mengembangkan
4TH COFFEE

di berbagai negara yang relative cepat kemampuan hutan danl autan untuk
menyebabkan peningkatan emisi gas menyerap dan menyimpan karbon.
rumah kaca seperti CO2 dan CH4. Pemanfaatan hutan dalam upaya mitigasi
tersebut sudah banyak diimplementasikan,
• Akibatnya peningkatan tersebut sedangkan penerapan peran lautan belum
berkontribusi dalam perubahan iklim dan terlihat secara signifikan
berdampak pada perubahan pola cuaca,
produksi makanan, serta kehidupan
manusia.
11

SUMBER
Budiarto, M.A.R.R.,dkk. 2021. Cadangan Karbon pada Ekosistem Padang Lamun di Siantan
Tengah Taman Wisata Perairan Kepulauan Anambas. Jurnal Kelautan Tropis. Volume 24(1) : 45-
54.
Budiarto, M.A.R.R., dkk. 2020. Struktur Komunitas Padang Lamun di Siantan Tengah Kawasan
4TH COFFEE

Konserwasi Perairan Nasional Kepulauan Anambas dan Laut Sekitarnya. Jurnal Kelautan dan
Perikanan Terapan. Volume 3(2) : 97-104.
Kadi, Ahmad. 2009. Makroalgae di Papan Terumbu Karang Kepulauan Anambas. Jurnal Natur
Indonesia. Volume 12(1) : 49-53.
Puspitasari, A.T.T.,dkk. 2016. Struktur Komunitas Karang Berdasarkan Karakteristik Perairan di
Taman Wisata Perairan (TWP) kepulauan Anambas. Omni Akuatika. Volume 12(1) : 55-72.
12

THANK YOU
4TH COFFEE

Anda mungkin juga menyukai