Laporan Kasus Aruma
Laporan Kasus Aruma
Pembimbing :
dr. Kurniati, Sp.KK
Nama : Ny. A
Umur : 62 tahun
Alamat : Banter ,Benjeng, Gresik-
Jatim
Pekerjaan : Pedagang
MRS : 10 oktober 2021
Tanggal Periksa : 13 oktober 2021
No RM : 79891
2
Anamnesa
3
Riwayat penyakit sekarang
1. Bercak kemerahan dibagian perut,
2. Disertai gatal,
3. Memberat saat berkeringat .
4. Dan banyak kulit yang mengelupas.
5. Meluas dan menyebar ke paha bagian atas.
6. Selain dikaki,di wajah juga dengan keluhan sama.
7. Punya alergi makanan (telur, ikan laut, terasi, pindang, ayam).
4
Anamnesa
Riwayat pengobatan :
7
PEMERIKSAAN FISIK
•Rambut : Normal
•Mata : Anemis -/- ikterus -/-
•Telinga : Sekret (-)
•Hidung : Deviasi septum (-)
Kepala •Mulut : Sianosis(-), Karies (-) bibir kering (+)
•Tenggorokan : Hiperemis
•Leher : pemb.KGB(-),tiroid(-),JVP(-),deviasi trakea-
9
Pemeriksaan Fisik
Inpeksi : simetris, retraksi (-/-)
Palpasi : Fremitus raba simetris di kedua lapang paru.
Perkusi :Sonor di kedua lapang paru.
Paru-paru Auskultasi :vesikuler +/+ wheezing+/-, ronkhi +/-
Jantung
10
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : Soepel
Palpasi : Liver &lien tak teraba,nyeri tekan(-)
Abdomen
Perkusi : Timpani
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Keterangan :
B. FEMUR SINISTRA
A.Pada Regio facialis tampak makula
eritema disertai erosi
B.Pada regio femur sinistra tampak
makula eritema batas tegas multiple
tersusun polisiklis disertai erosi.
A. FACIALIS 12
Pemeriksaan fisik
C. Femur dextra
Gambar : (dokumentasi pribadi tanggal 11 oktober 2021)
Keterangan :
DARAH LENGKAP
Hemoglobin 11,4 11,7g %-15,5 g %
Leukosit 11.600 3600-11.000
10-10-2021 LED - 0-20
di Rsud ibnu PCV 36 35-47%
sina Trombosit 264.000 150.000-450.000
MCV 86 80-100
MCH 28 26-34
MCHC 32 32-36
Gula darah acak 114 <200mg
FUNGSI GINJAL
(tgl 12-10-2021)
BUN 8,4 8-18
Serum creatinine 2,28 Dewasa = 0,45-0,75
ELEKTROLIT (CT)
tgl 12-10-2021
Natrium (Na) 123 135-147 mmol/L
Kalium (K) 2,6 3,5-5 mmol/L
Chloride (Cl) 82 95-105mmol/L
14
Hasil pemeriksaan foto thorax AP
Tanggal 10-10-2021
15
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
PCO2 43 35-45
HCO3 93 71-104
SO2 97 94
ELEKTROLIT
Tinea corporis +
syok sepsis e.c
pneumonia
17
Diagnosa banding
18
Planning terapi
4) Inf. Pz
3)Tab. Cetrizin
5) Inj. Viccilin
10 mg 1x1
3x1,595
19
follow up (13-10-2021)
20
Status lokalis:
22
A : Tinea Corporis + syok sepsis e.c Pneumonia
24
DEFINISI
•Pneumonia :
•Peradangan paru oleh bakteri dengan gejala berupa :
1) panas tinggi disertai batuk berdahak,
2) napas cepat (frekuensi nafas >50 kali/menit),
3) sesak, serta gejala lainnya (sakit kepala, gelisah dan nafsu makan
berkurang).
25
EPIDEMIOLOGI
TINEA
1. Sering terjadi di iklim tropis.
2. Sering terjadi pada anak-anak, dewasa dan remaja,
3. Jarang pada bayi baru lahir.
4. Predisposisi yang terkena laki-laki dan wanita sama.
5. Faktor predisposisi termasuk riwayat dermatofitosis,
hiperhidrosis, diabetes mellitus, xerosis, ichthyosis.
2
26
EPIDEMIOLOGI SEPSIS
27
EPIDEMIOLOGI PNEUMONIA
28
ETIOLOGI
Penularan
dermatofitosis 1. Perlekatan pada
keratinosit
2. Penetrasi melewati dan
Antropofilik diantara sel
Zoofilik 3. Serta pembentukan
Geofilik respon pejamu.
30
PATOFISIOLOGI
31
PATOFISIOLOGI PNEUMONIA
CARA TERJADINYA
1. Keadaan (imunitas )inang PENULURAN
2. Mikroorganisme yang
menyerang pasien
3. Lingkungan yang berinteraksi
satu sama lain Droplet : Ventilator :
1. Streptokokkus 1. P. aeruginosa,
2. pneumonia 2. enterobacter
32
MANIFESTASI KLINIS
corporis •Ringworm
•Demam, menggigil,
Sepsis
•Lelah, malaise, gelisah/kebingungan.
•Memberat pada :
•Usia lanjut,
•diabetes
33
Manifestasi klinis pneumonia
1. Demam,
2. Menggigil,
3. Berkeringat,
4. Batuk
5. Nyeri dada pleuritik, dan sesak nafas.
6. Gejala umum lainnya.
34
Pemeriksaan penunjang
3. Pneumonia, yaitu :
a) pemeriksaan radiologis.
b) pemeriksaan laboratorium.
c)pemeriksaan bakteriologis
d) pemeriksaan khusus 35
PENATALAKSANAAN TINEA
CORPORIS
36
Penatalaksanaan sepsis
37
Penatalaksanaan pneumonia
38
PROGNOSIS
Tinea
corporis • sangat baik .
pneumonia • Baik. 39
Pembahasan
Pada pasien ini sepsis karena pneumonia,
Bukan karena infeksi secara sistemik.
Tinea korporis merupakan koinsiden pada pasien ini.
Jadi, sepsis tidak ada hubungannya dengan pasien ini.
Pada kasus ini yang menyebabkan pasien meninggal adalah penyakit
sepsisnya.
Ditandai dengan leukositosis ditemukan pada pemeriksaan darah lengkap.
Sehingga prognosisnya cukup buruk.
40
Daftar pustaka
1. Idris,I. Tinea korporis et causa tricophyton rubrum tipe granular. Jurnal Bionature.2013:Vol.
14(1):44-48.
2. Hermawan,GA. Sepsis. Dalam : Siti Setiati, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-6.
Jakarta Pusat: Interna Publishing ;2014.p.692-699.
3. Irfan, Febyan & Suparto. Sepsis dan Tata Laksana Berdasar Guideline Terbaru. Jurnal
anastesiologi Indonesia. 2018:Vol. X(1):62-73.
4. Widaty, sandra., Budimulja, unandar. Dermatofitosis. Dalam: Sri Linuwih SW Menaldi, editor.
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-7. Jakarta: Badan Penerbit FKUI: 2019. p.109-116.
5. Fitriani, F. Pendahuluan. Jurnal Respirologi Indonesia. 2019: Vol.39 (1):44-53.
6. Fajrinur, S.Sepsis. Dalam: Aldy S Rambe, editor. Buku Ajar Respirasi. Medan. Departemen
Pulmonologi Dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara : 2017.
h.589-604.
7. Leung, AKC., Lam, JM., Leong, KF. Tinea corporis: an update review. Drug In
Context.2020:Vol.5(6):1-12.
Daftar pustaka
1. Amir, Z.Pneumonia. Dalam: Aldy S Rambe, editor. Buku Ajar Respirasi. Medan. Departemen
Pulmonologi Dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara : 2017.
h.120-138.
2. Milizia, A. Penatalaksanaan Sepsis.Jurnal Kedokteran Nangroe Medika. 2019: Vol.2(3):28-37.
3. Dahlan,Z. Pneumonia. Dalam: Siti Setiati, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-
6.Jakarta Pusat: Interna Publishing; 2014.p.1608-1619.
4. Jameson, JL., Fauci, AS., Kasper, DL., Hauser, SL., Longo, DL.,dan Loscalzo,J.(2020).
Harrison's Manual of Medicine (20th ed). New York, McGraw Hill Education.
5. Arifijanto, MV. Sepsis. Dalam: Askandar Tjokroprawito, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam.Edisi ke-2. Surabaya: Airlangga university press; 2015.h.701-707.
6. Kurniati, Rosita Cita SP. Etiopatogenesis Dermatofitosis. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin.2008.Vol. 20(3):243-250.