Oleh:
dr. Ni Made Restianing Rimadhanti
Pendamping:
dr. Hedi Mulyadora
dr. Eva
2017
1
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kasus
Oleh:
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Program Internsip
Dokter Indonesia di RSUD Bayung Lencir Musi Banyuasin periode 10 Desember 2017 -9
Desember 2018
2
KATA PENGANTAR
Pertama-tama puji syukur kepada Tuhan YME atas rahmat dan anugerah-
Nya lah laporan kasus yang berjudul “Sinkop e.c. Hipoglikemia” ini dapat
diselesaikan dengan baik dan lancar.
Laporan kasus ini disusun sebagai syarat mengikuti Program Internsip
Dokter Indonesia. Tujuan disusunnya laporan kasus ini agar dapat mengetahui
mengenai sinkop yang disebabkan oleh hipoglikemia. Penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada dr. Hedi Mulyadora dan dr. Eva yang telah membimbing dan
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penyusunan laporan
kasus ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat dan teman-
teman sejawat yang bertugas di RSUD Bayung Lencir telah membantu dan
memberi dukungan kepada penulis.
Akhir kata, laporan kasus ini hanyalah sebentuk kecil tulisan yang masih
mengharapkan banyak kritik dan saran sehingga dalam perkembangannya dapat
menjadi lebih baik lagi. Semoga bermanfaat.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
BAB II STATUS PASIEN ................................................................................... 3
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1
3.1.1 Definisi ..................................................................................... 15
3.1.2 Epidemiologi............................................................................. 15
3.1.3 Etiologi ..................................................................................... 16
3.1.4 Klasifikasi ................................................................................. 18
3.1.5 Manifestasi Klinis ..................................................................... 20
3.1.6 Patofisiologi .............................................................................. 21
3.1.7 Pendekatan Diagnosis ............................................................... 22
3.1.6 Penatalaksanaan ........................................................................ 25
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
KASUS
2.1 Identifikasi
Nama : Ny. AD
Usia : tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Bayung Lencir
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Status : Menikah
MRS :
No Registrasi : RI 16009431
2.2 Anamnesis (Alloanamnesis dengan suami pasien tanggal pukul 15.00 WIB)
2.2.1 Keluhan Utama :
Tidak sadarkan diri sejak ± 15 menit SMRS
6
2.2.4 Riwayat penyakit dahulu dan kebiasaan
Riwayat darah tinggi ada tidak terkontrol.
Riwayat kencing manis ada tidak terkontrol.
Riwayat pingsan sebelumnya ada.
Keadaan Spesifik
Kepala : Normocephali, kulit tampak ikterik, rambut warna hitam,
tidak mudah dicabut, alopesia (-), nyeri tekan supra dan
infra orbita (-), deformitas tulang kepala (-)
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (+/+), pupil isokor
(+/+), refleks cahaya (+/+), mata cekung (-/-), edema
palpebra (-/-)
Hidung : deviasi septum nasal (-), sekret (-)
7
Mulut : bibir pucat (-), bibir kering (+), chelitis (-), lidah kering
(+), atrofi papil lidah (-), stomatitis (-)
Telinga : MAE lapang, sekret(-)
Leher : JVP (5 - 2 cmH2O), pembesaran KGB (-), pembesaran
struma/tiroid (-).
Thoraks : Barrel chest (-), venektasi (+), dan spidernevi (-),
Pulmo
Inspeksi : Statis dan dinamis simetris kanan = kiri, retraksi dinding
dada (-/-)
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru, nyeri ketok (-/-)
Auskultasi : Vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Cor
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung atas ICS II, batas jantung kanan ICS IV
linea sternalis, batas jantung kiri ICS V linea
midclavicularis sinsitra.
Auskultasi : HR 92x/menit, reguler, BJ I-II normal, murmur (-) , gallop
(-).
Abdomen
Inspeksi : Cembung, umbilikus menonjol (+), caput medusae (-),
venektasi (+),
Palpasi : Tegang, nyeri tekan epigastrium (+), hepar teraba 5 jbac
konsistensi padat, tepi tumpul, permukaan berdungkul-
dungkul, lien tidak teraba, turgor baik, ballotement (-).
Perkusi : Timpani, shifting dullness(+)
Auskultasi : Bising usus (+) normal.
8
Ekstremitas Superior : Deformitas (-), warna kulit tampak ikterik, pitting edema
(-), pucat (-/-), akral sianosis (-), akral hangat (+),
pembesaran KGB aksilla (-), CRT <2 detik, palmar eritema
(-/-)
Ekstremitas Inferior : Deformitas (-), warna kulit tampak ikterik, edema
pretibial (+/+), pucat (-/-), akral sianosis (-), akral hangat
(+)
Faal hati
Bilirubin total 14.01 14.55 0,1 – 10
Bilirubin direk 12.29 11.95 0 - 0,2
Bilirubin indirek 1.72 2.60 < 0,8
SGOT 158 167 0 – 32
SGPT 53 47 0 – 31
9
Globulin 5.0 5.4 2.6 – 3.6
LDH - 1152 U/L 240-480 U/L
Elektrolit
Natrium - 133 135 – 155 mEq/L
Kalium - 2.3 3.5 – 5.5 mEq/L
Kalsium - 7.4 8.8 – 10.2 mg/dl
Faal Ginjal
Ureum 14 18 16.6 – 48.5 mg/dl
Kreatinin 0.62 0,75 0.50 – 0.90 mg/dl
Asam Urat - 3 < 5.7 mg/dl
Alfa Feto 155.60 3.59 0 – 5.8 IU/ml
Protein
Lemak
Kolesterol Total - 111 <200 mg/dl
Kolesterol HDL - 5 >65 mg/dl
Kolesterol LDL - 2 <100 mg/dl
Trigliserida - 206 <150 mg/dl
Imunoserologi
HbsAg - Non Reaktif Non Reactive :
<0.9
Borderline : ≥
0.9- <1.0
Reactive : ≥1.0
Anti HCV - Non Reaktif Non Reactive :
<0.9
Borderline : ≥
0.9- <1.0
Reactive : ≥1.0
Petanda Infeksi - 2 <100 mg/dl
10
Anti HIV - Non reaktif
(Reagen I)
Sedimen urin
Epitel Positif + Negatif
Lekosit 0–2 0–5
Eritrosis 0–1 0–1
Silinder Negatif Negatif
Bakteri Positif ++ Negatif
Mukus Negatif Negatif
Jamur Negatif Negatif
11
2.4.Diagnosis
1. Sinkop e.c. Hipoglikemia
2. Sinkop e.c. Stroke Hemorrhagic
3. Sinkop e.c. Stroke Non Hemorrhagic
2.5.Diagnosis Banding
Sinkop e.c. Hipoglikemia
2.6. Penatalaksanaan
2.6.1 Non Farmakologis
Bedrest
Edukasi
2.6.2 Farmakologis
IVFD RL gtt x/mnt (makro) 2 line
2.7. Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : Dubia ad malam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam
12
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Sinkop
3.2. Hipoglikemia
BAB IV
ANALISIS MASALAH
13
Anoreksia timbul karena fungsi hati terganggu, tumor mendesak saluran
gastrointestinal, perut tidak bisa mencerna makanan dengan baik akibat
tertekan.
BAK seperti teh pekat dan BAB seperti dempul adanya gangguan ekskresi
bilirubin (dalam cairan empedu) ke saluran pencernaan (usus halus)
kolestasis (ikterus obstruktif) kolestasis intrahepatic dan ekstra hepatic
menyebabkan tidak dihasilkannya sterkobilin pada feces dan urobilinogen
meningkat pada urin feces sepeti dempul dan urin seperti teh pekat.
Sepulang dari rumah sakit, os mengeluh demam, naik turun, turun tidak
sampai normal, menggigil (+), bekeringat di malam hari (-), mual (-), muntah (-),
BAB dan BAK seperti biasa.
Perut membesar karena adanya cairan atau yang dikenal dengan ascites,
umumnya terjadi secara perlahan dan pembesaran umumnya simetris/sama kiri
dan kanan. Pembesaran abdomen karena adanya cairan bisa disebabkan oleh
adanya gangguan pada jantung, ginjal, hepar, atau adanya kelainan pada albumin
yaitu kondisi hipoalbuminemia. Ascites terjadi karena adanya perpindahan cairan
dari intravaskuler ke ekstravaskuler, hal ini terjadi karena adanya penurunan
tekanan onkotik (yang diatur oleh albumin) atau peningkatan tekanan hidrostatik
14
(yang diatur oleh volume cairan intravaskuler). Adanya ascites dapat dikonfirmasi
dengan pemeriksaan fisik dan peeriksaan penunjang. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan undulasi (+). Sejak ± 15 hari SMRS, OS mengeluh tubuh terasa makin
lemas, badan semakin kuning, muntah (+) isi apa yang dimakan, frekuensi
2x/hari, nafsu makan menurun(+) , BAB tidak ada keluhan, BAK seperti teh tua
(+), OS juga mengeluh nyeri pada perut kanan atas semakin hebat (+) hilang
timbul, nyeri tidak menjalar, nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk. Os kemudian
berobat ke dukun desa dan diberikan obat tradisional dari tumbuh-tumbuhan,
keluhan tidak berkurang.
Mual dan muntah dapat terjadi karena adanya tumor ganas di sel hepar
yang menyebabkan obstruksi V.porta dan distensi V. splancnic, akibatnya
V.gastrika menjadi distensi timbul oedema gaster dan gejala dyspepsia seperti
mual dan muntah.
Resiko yang kedua adalah aktivitas aflatoxin yang dihasilkan oleh jamur
Aspergillus yang seringkali ditemukan pada pembuatan jamu. Aflatoxin ini
merupakan zat karsinogen dimana dapat mencetuskan terjadinya karsinoma
hepatoseluler. Aflatoxin B1 mengakibatkan mutasi basa nukleus arginin menjadi
serin pada kodon 249 dari gen p53 tumor suppressor, menyebabkan gangguan
fungsi dari gen supresi tumor, dan berkontribusi dalam manifestasi HCC.
DAFTAR PUSTAKA
1. Lindseth GN. 2006. Gangguan Hati, Kandung Empedu dan Pancreas. Dalam:
Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 1 edisi 6. Jakarta :
EGC.
2. Budihusodo, Unggul. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1, Edisi IV.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
3. Sujono H., 1999. Gastroenterologi. Penerbit : Alumni, Bandung.
4. Harrison’s. 2005. Principles of Internal Medicine, 16th Edition. USA: McGraw-
Hill.
5. Kuntz, Erwin. Kuntz, Hans Dieter. 2006. Hepatology Principles and Practice. 2nd
Edition. Germany: Springer.
6. Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 hal : 428. Jakarta :
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
7. Rocken C, Carl S. Pathology and Pathogenesis of Hepatocellular Carcinoma.
2001 : 19, 269-278.
8. Noer, S., 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
9. Sherlock S. 1990. Penyakit Hati dan Sistem Saluran Empedu. Cetakan I,
Penerbit: EGC, Jakarta.
16