DENGUE FEVER
Disusun Oleh :
19710101
Pembimbing :
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
“Dengue Fever”
Oleh:
Laporan kasus ini telah diujikan dan dipresentasikan di depan dokter pembimbing
SMF Ilmu Penyakit Dalam kepaniteraan klinik RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo
kota Mojokerto pada :
Hari : Rabu
Mengetahui
Dokter Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan kasus dengan topik
”Dengue Fever”. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada dr. Yunika Nurtyas, Sp.A. Selaku
pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kasus ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER i
LEMBAR PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iv
BAB I
LAPORAN KASUS 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 8
BAB III
KESIMPULAN…………………………………………………………………17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..18
iii
BAB I
LAPORAN KASUS
Usia : 4 tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
1.2. Anamnesa
Keluhan Utama :
Demam naik turun
1
2
Riwayat Pengobatan :
Sirup Paracetamol 3x1 120 mg/5 ml
Riwayat Imunisasi :
Hepatitis B, Polio, BCG, DTP, Hib, PCV, Rotavirus
Vital sign :
Nadi : 132x/menit
Suhu : 39,5o C
SP O2 : 98%
3
RR : 24x/menit
Tekanan Darah: Tidak dievaluasi
Kepala leher :
a/i/c/d : -/-/-/-
Konjungtiva hiperemis (-/-)
Edema palpebra (-/-)
Thorax :
Cor : S1 S2 tunggal reguler, murmur (-)
Pulmo : Gerak napas simetris, retraksi dinding dada (-),
fremitus raba simetris (+/+), sonor (+/+), ronkhi (-/-), wheezing
(-/-)
Abdomen :
Inspeksi : Flat, jejas (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepatomegaly (-)
splenomegaly (-)
Perkusi : Timpani, shifing dullness (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Ekstremitas :
Inspeksi : Edema (-), jejas (-)
Palpasi : Akral hangat, CRT < 2 detik, Pitting Oedema (-)
1.4 Diagnosis
DHF
Demam Tifoid
4
1.6 Planning
Planning Terapi
Infus D5 ½ Saline 950cc/24 jam
Inj Parasetamol 3 x 120 mg
Inj. Ranitidin 2 x 12 mg
Inj. Ondansetron 3 x 1,2 mg
Koreksi Na : NaCI 3% 152 CC/ 8 jam
Planning Diagnosa
o Laboratorium (30 September 2021)
Darah lengkap
Imunoserology
Tes Widal
(30 September 2021)
INDIKATOR HASIL SATUAN NILAI
RUJUKAN
Leukosit L 3.34 103/uL 4.50-13.50
Hemoglobin 10.6 g/dL 10.7-14.7
Eritrosit 4.08 106/uL 3.70-5.70
Hematokrit 32.0 % 31.0-43.0
Trombosit L 121 103/uL 217-497
MPV 8.6 fL 9.0-13.0
MCV 78.4 fL 72.0-88.0
MCHC 33.1 g/L 32.0-36.0
Neutrofil 37.4 % 17.0-60.0
Monosit 16.8 % 1.0-11.0
Jumlah Monosit 0.80 103/uL 0-0.7
Ratio N/L 0.77 - < 3.13
Glukosa Sewaktu 89 mg/Dl 50-90
Kalsium 8.82 mg/dl 8.80-10.80
Natrium L 126.5 mmol/L 136.0-145.0
Kalium 3.76 mmol/L 3.5-5.1
Chlorida darah 102.1 mmol/L 98.0-107.0
Antigen SARS- Negatif - Negatif
CoV-2
5
1.7 Follow Up
(01-11-2021) (hari sakit ke-6)
S O A P
Pasien KU: Lemah Dengue Terapi:
mengatakan TTV : Fever hari Inf. D5 ½ 1100 cc/
demam tidak Nadi : 96 x/menit ke-6 24 Jam
ada, nafsu Suhu :37.6oC Inj.Parasetamol 3 x
makan belum RR :20 x/menit
6
S O A P
Pasien KU: Lemah Dengue Terapi:
mengtakan TTV : Fever hari Inf. D5 ½ 950 cc/
demam tidak Nadi : 92 x/menit ke-7 24 Jam
ada, nafsu Suhu :37.5oC Inj.Parasetamol 3
makan membaik, RR :20 x/menit x 120 mg
minum baik. Lab : Inj.Ranitidin 2 x
Pusing (-), A/i/c/d: -/-/-/- 12 mg
Mimisan (-), Thorax Inj.Ondansetron 3
gusi berdarah (-), dbn x 1.2 mg
Mual (-), Abdomen Diagnosa :
Muntah (-), BAB Hepatomegaly (-) Darah Lengkap:
tidak ada hari ini Splenomegaly (-) Leukosit : 7.04
dan BAK 2x Extremitas
Hematokrit : 32.6
sehari. CRT <2 detik,
7
S O A P
Pasien tidak KU: Lemah Dengue Terapi:
demam, nafsu TTV : Fever hari - Inf. D5 ½ 950 cc/
makan baik, Nadi : 92 x/menit ke-8 24 Jam
minum baik. Suhu :37,4oC - Inj.Parasetamol 3
Pusing (-), RR :20 x/menit x 120 mg
Mimisan (+), A/i/c/d: -/-/-/- - Inj.Ranitidin 2 x
gusi berdarah Thorax 12 mg
(-), Mual (-), Dbn - Inj.Ondansetron 3
Muntah (-), Abdomen x 1.2 mg
BAB konsistensi Hepatomegali (-) - Inj.Transamin 100
padat 1 x sehari Splenomegali(-) mg/ml
dan BAK 3x Extremitas Diagnosa :
sehari. CRT <2 detik, - Darah Lengkap:
Akral hangat, - Leukosit : 5.54
Convalesen - Hematokrit : L 30
Petechial rash (+) - Trombosit : L 54
Tangan dan kaki Tindakan:
- KRS paksa karena
pasien selalu ingin
pulang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Demam Dengue (DD) adalah suatu penyakit demam akut
berlangsung 2-7 hari (kadang-kadang bifasik) disertai dua atau lebih
manifestasi tersebut di bawah :
nyeri kepala
nyeri retro-orbital
mialgia/artralgia
ruam manifestasi perdarahan (ptekie, tes torniket positif)
leukopenia
Bila disertai serologi suportif atau terjadi pada lokasi serta waktu yang
sama dengan kasus dengue lain yang sudah dikonfirmasi, maka diagnosis
menjadi definitif. Pada anak, DD biasanya ringan, namun pada anak /
dewasa penyakit tampil berat disertai nyeri pada tulang dan penyembuhan
dengan rasa lelah yang berkepanjangan serta depresi. Suatu kasus DD
dikonfirmasi secara kriteria laboratoris (isolasi virus dengue, kadar
antibodi yang mengalami peningkatan 4 kali atau lebih), antigen virus
dengue atau sekuensi genomik positif. (IDAI,2012)
2.1.2. Patogenesis
8
9
Respon imun selukar yang berperan yaitu limfosit T (sel T). Sama
dengan respon imun humoral, respon sel T terhadap infeksi virus Respon
imun Selular dengue dapat menguntungkan sehingga tidak menimbulkan
penyakit atau hanya berupa infeksi ringan, namun sebaliknya juga dapat
terjadi hal yang merugikan bagi pejamu. Sel T spesifik untuk virus
dengue dapat mengenali sel yang terinfeksi virus dengue dan
10
2.1.4. Diagnosis
dan pengaruh pemberian obat penurun panas oleh orang tua. Tingginya
demam dapat diperkirakan melalui pertanyaan mengenai akibat demam
terhadap pasien, seperti anak rewel/gelisah, kulit terutama pada wajah
(lushing) dan fotofobi. Efek obat penurun panas, pada umumnya hanya
sebentar, paling lama sesuai dengan masa obat, setelah itu demam kembali
meningkat. Adanya epistaksis pada anak yang biasa epistaksis, harus
dicari petunjuk lain, misalnya pemeriksaan tourniquet atau tanda dan
gejala perdarahan lain.
Kriteria Diagnosis Laboratoris laboratorik diperlukan untuk
surveilans epidemiologi, terdiri atas: Probable dengue, apabila diagnosis
klinis oleh hasil pemeriksaan serologi anti dengue. Confirmed dengue,
apabila diagnosis klinis diperkuat dengan deteksi genome virus Dengue
dengan pemeriksaan RT-PCR, antigen dengue pada pemeriksaan NS1,
atau apabila didapatkan serokonversi pemeriksaan IgG dan IgM (dari
negatif menjadi positif) pada pemeriksaan serologi berpasangan.
Isolasi virus dengue memberi nilai yang sangat kuat dalam
konfirmasi diagnosis klinis, namun karena memerlukan teknologi yang
canggih dan prosedur yang rumit pemeriksaan ini bukan merupakan
pemeriksaan yang rutin dilakukan.
14
2.1.5. Tatalaksana
Periode febris
1. Nyeri abdomen
2. Tanda perdarahan di kulit, petekiae dan ekimosis
3. Perdarahan lain seperti epistaksis dan perdarahan gusi
4. Penderita tampak loyo dan pada perabaan terasa dingin
Kebutuhan cairan harus dipenuhi. Pemberian cairan dapat diberikan per
oral, akan tetapi apabila penderita tidak mau minum, muntah terus, atau
panas yang terlalu tinggi maka pemberian cairan intravena menjadi
pilihan.
Apabila cairan intravena dijadikan pilihan terapi, maka dikenal formula untuk
memenuhi cairan rumatan yaitu formula Halliday Segar dengan rincian sbb :
Lakukan observasi secara cermat setiap 6 jam atas tanda vitalnya, dengan tujuan
untuk mendeteksi tanda-tanda kebocoran plasma (plasma leakage), yang
mengarah ke dengue haemorhagic fever.
Periode afebris
Demam Dengue
Kebanyakan penderita Demam Dengue, setelah panas turun,
merasa/tampak lebih segar, timbul nafsu makan dan akan segera sembuh tanpa
disertai komplikasi, sehingga tidak ada pengobatan khusus. Kadang timbul gejala
klinis “confalescence petechial rash" pada tangan atau kaki dengan memberi
16
kesan seperti sarung tangan atau kaus kaki. Dalam prasentase yang kecil periode
konfalesence ini membutuhkan waktu agak panjang.
BAB III
KESIMPULAN
Pasien An. K dengan usia 4 tahun dan berat badan 12 kg datang ke IGD
datang dengan keluhan demam sejak tanggal 26 oktober malam hari disertai nafsu
makan menurun, untuk minum anak tersebut masih mau, BAB 1 kali sehari
pemeriksaan fisik yang lain didapatkan mimisan pada tanggal 3 November 2021.
Inj Parasetamol 3 x 120 mg, Inj. Ranitidin 2 x 12 mg, Inj. Ondansetron 3 x 1,2
17
DAFTAR PUSTAKA
18