Anda di halaman 1dari 60

1

PENYAKIT
PARU-PARU
KRONIK
(PPOK)
NS. MOH. UBAIDILLAH FAQIH, M.KEP.
PENGERTIAN (1)

Penyakit paru-paru Kronik adalah:


 Kelompok kelainan paru-paru dg gejala,kriteria
diagnosis, & faktor risiko yg bervariasi
 Secara klinis, meliputi kelainan bronchistis kronis,
empisema & asma yg tumpang tindih
 Ada kesulitan mendefenisikan tiap kelainan tsb
berdasar kriteria klinik, fisiologik & patologik

2
PENGERTIAN (2)

 Penyakit paru kronik, ditandai dengan


hambatan aliran udara di saluran nafas yang
progresif.
 Penyakit kronis yang ditandai dengan batuk
produktif, dispneu & obstruktif saluran
nafas

3
Definisi PPOK GOLD 2017 4

PPOK adalah penyakit yang umum, dapat


dicegah, dan dapat ditangani, yang memiliki
karakteristik gejala pernapasan yang menetap
dan keterbatasan aliran udara, dikarenakan
abnormalitas saluran napas dan/atau alveolus
yang biasanya disebabkan oleh pajanan gas
atau partikel berbahaya

GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD. Available online at http://goldcopd.org/. Accessed
21stNovember 2016.
5
PENGERTIAN (3)
 Penyakit paru-paru obstruksi menahun (PPOM): istilah
klinik nonspesifik sumua gangguan pernapasan kronik
dg/ tampa rusakan saluran udara.
 Si AS, kausa utama matian keempat & bertg jawab thd
4% semua kematian
 Perlu perawatan RS yg panjang (asma 4,5 hr)
empisema (6,8 hr).
 Di AS, prevalensi paru berdasar teknik standar, pd
warga putuh pria (4,06%), wanita 1-3%).
 Pd populasi lain berkisar pada 9-13 %)

6
Definisi Emfisema

Adalah penyakit
yang ditandai
dengan pelebaran
dari alveoli yang
diikuti oleh
destruksi dari
dinding alveoli

7
Definisi Bronkitis Kronik

Batuk berulang dan berdahak


selama lebih dari 3 bulan
setiap tahun dalam periode
paling sedikit 3tahun.
Hipersekresi dan tanda-
tanda adanya
penyumbatan saluran
napas yg kronik
merupakan tanda dari
penyakit ini.

8
Epidemiologi
Epidemiologi
Epidemiologi
Epidemiologi
Epidemiologi
Epidemiologi
Etiologi, patobiologi & 15

patologi PPOK Etiologi


Merokok dan polusi
Host factors

Patobiologi
•Gangguan perkembangan paru
•Accelerated decline
•Kerusakan paru
•Inflamasi paru & sistemik

Patologi
GOLD 2017 Global Strategy for the •Gangguan atau abnormalitas saluran napas kecil
Diagnosis, Management and Prevention •Emfisema
of COPD. Available online at
http://goldcopd.org/. Accessed
•Efek Sistemik
21stNovember 2016.

Manifestasi klinis
Hambatan aliran udara
•Gejala
•Hambatan aliran udara yang
•Eksaserbasi
persisten
•Komorbidities
Faktor - faktor yang berpengaruh pada perjalanan dan
perburukan PPOK

1. Faktor genetik
2. Usia & jenis kelamin
3. Pertumbuhan dan perkembangan paru
4. Pajanan terhadap partikel, gas berbahaya
5. Faktor sosial ekonomi
6. Asma dan hipereaktivitas saluran napas
7. Bronkitis kronis
8. Infeksi berulang di saluran napas

GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD. Available online at
http://goldcopd.org/. Accessed 21stNovember 2016.

16
GEJALA (1)
 Konsekuensi utama adalah dispnoe atau kesulitan
bernapas yg patologis.
 Sesuaitk keparah, dispnoe bervariasi dari tak mampu
naik tangga, sp kesulitan napas kontan & sulit tidur.
 Mekanisme gangguan pernapasan , produksi lendir yg
berlebihan & penurunan kapasitas paru-paru.
 Hal tsb berakibatinfeksi virus & bakteri yg sering,
paraf dan berkepanjangan.

17
PATOGENESIS PPOK
Alur diagnosis PPOK

Gejala:
Sesak napas, batuk kronis atau
produksi sputum, dan/atau riwayat
pajanan akan faktor resiko

Spirometri:
Pasca bronkodilator
VEP1/KVP < 0.70

GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD. Available online at http://goldcopd.org/. Accessed
21stNovember 2016.

26
DIAGNOSIS (1)
 Uji diag & kriteria
defenisi berbeda di antara berbagai
peny paru-paru kronis.
 Bron kronis didiag dg tanda klinis riwayat gejala
 Asma & PPOM dg avaluasi klinik & uji spirometrik
fungsi paru
 Empisema dg histopatologi & kepastian dg biopsi/otopsi
atau teknik scenning tomografi aksial
 Pneumokoniosis kerja perlu riwayat pajanan & Ro foto

27
DIAGNOSIS (2)
Uji spirometri sederhana, murah & noninvasif utk PPOM ,
yg ukur volume expirasi sebagai fungsi waktu
 Forced vital Capasity (FVC) dan Forced expiratori pd
detik pertama (FEV1) krg bervariasi dari uji fungsi lain.
 (FEV1/FVC < 0,75) obstruksi jalan napas
 FVC < 80% ristriksi
 Penurunan FEV1/FVC & FVC kelainan campuran.

28
Indikator utama untuk membuat diagnosis PPOK

1. Sesak napas
Pertimbangkan PPOK, dan
• Progresif dari waktu ke waktu lakukan spirometri, jika ada dari
• Diperberat dengan aktivitas indikator di bawah di temukan
• Persisten pada pasien > 40 tahun.
Kehadiran beberapa indikator
2. Batuk kronis utama memperbesar
• Intermiten atau unproductive kemungkinan diagnosis PPOK.
Spirometri diperlukan untuk
• Mengi yang sering kambuh menegakkan diagnosis PPOK
3. Produksi sputum yang kronis
4. Infeksi saluran napas bawah berulang
5. Riwayat faktor resiko
Genetik, abnormalitas kongenital, asap rokok, asap dari limbah
domestik atau bahan bakar, kondisi lingkungan pekerjaan seperti
debu, uap, bahan bakar, gas dan bahan kimia lainnya
6. Riwayat keluarga dengan PPOK dan/atau faktor pada masa
kecil
7. Berat badan pada saat lahir, infeksi pernapasan masa kecil, dsb

GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD. Available online at http://goldcopd.org/. Accessed
29 21stNovember 2016.
Diagnosis banding untuk gejala batuk kronis
(selain PPOK)
1. Asma
2. Kanker paru
3. Tuberkulosis
4. Bronchiectasis
5. Left heart failure
6. Interstitial lung disease
7. Fibrosis cystic
8. Batuk idiopatik
9. Rhinitis alergi kronis
10. Post nasal drip syndrome (PNDS)
11. Upper airway cough syndrome (UACS)
12. GERD
13. Efek samping pengobatan (contoh. ACE inhibitors)

GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD. Available online at http://goldcopd.org/. Accessed
21stNovember 2016.

30
Penilaian PPOK

Tujuan dari penilaian PPOK adalah untuk menentukan


keterbatasan tingkat aliran udara

Penilaian PPOK harus melibatkan aspek berikut:

1.Derajat keparahan abnormalitas spirometri


2.Gejala pasien
3.Riwayat eksaserbasi dan resiko masa depan
4.Komorbiditas

GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD. Available online at http://goldcopd.org/. Accessed
21stNovember 2016.

31
Klasifikasi derajat keparahan keterbatasan aliran
udara pasien PPOK (VEP1 pasca-bronkodilator)

Pada pasien dengan VEP1/KVP <0.70:

GOLD 1 ringan VEP1 ≥ 80% nilai prediksi

GOLD 2 sedang 50% ≤ VEP1 < 80% nilai prediksi

GOLD 3 berat 30% ≤ VEP1 < 50% nilai prediksi

GOLD 4 Sangat berat VEP1 < 30% nilai prediksi

GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD. Available online at http://goldcopd.org/. Accessed
21stNovember 2016.

32
Penilaian gejala PPOK

1. Modified British Medical Research Council


(mMRC) questionnaire

2. COPD Assessment Test (CATTM)

GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD. Available online at http://goldcopd.org/. Accessed
21stNovember 2016.

33
Contoh kasus

• Laki laki umur 70 tahun


• Gejala: Batuk, wheezing, napas pendek
- Lega dengan neb salbutamol
- Terdapat sputum berwarna putih, sulit tidur
• Perokok
• 3 bulan lalu pernah di rawat karena napas
pendek
• Wheezing pada kedua paru

Diagnosis?

34
Modified British Medical Research
Council (mMRC) questionnaire

Centang kotak yang sesuai dengan kondisi pasien (hanya 1 kotak saja)

mMRC Grade 0. Saya hanya susah bernapas jika aktivitas berat

mMRC Grade 1. Napas saya menjadi pendek jika naik tangga dengan bergegas atau
berjalan ke tanjakan

mMRC Grade 2. Saya berjalan lebih lambat dibandingkan teman sebaya karena susah
bernapas, atau saya harus berhenti untuk mengambil napas ketika berjalan di tangga

mMRC Grade 3. Setelah berjalan 100 meter atau beberapa menit di tangga, saya harus
berhenti untuk mengambil napas
mMRC Grade 4. Saya tidak bisa keluar rumah karena susah bernapas atau tidak bisa
mengganti baju karena susah bernapas
GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD. Available online at http://goldcopd.org/. Accessed
21stNovember 2016.

35
Modified British Medical Research
Council (mMRC) questionnaire

Centang kotak yang sesuai dengan kondisi pasien (hanya 1 kotak saja)

mMRC Grade 0. Saya hanya susah bernapas jika aktivitas berat

mMRC Grade 1. Napas saya menjadi pendek jika naik tangga dengan bergegas atau
berjalan ke tanjakan

mMRC Grade 2. Saya berjalan lebih lambat dibandingkan teman sebaya karena susah
bernapas, atau saya harus berhenti untuk mengambil napas ketika berjalan di tangga

mMRC Grade 3. Setelah berjalan 100 meter atau beberapa menit di tangga, saya harus
berhenti untuk mengambil napas
mMRC Grade 4. Saya tidak bisa keluar rumah karena susah bernapas atau tidak bisa
mengganti baju karena susah bernapas
GOLD 2017 Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD. Available online at http://goldcopd.org/. Accessed
21stNovember 2016.

36
COPD Assessment Test (CATTM)
I never cough 1 2 3 4 5 I cough all the time

I have no phlegm (mucus) My chest is full of


in my chest at all 1 2 3 4 5 phlegm (mucus)

My chest does not feel 1 2 3 4 5 My chest feels very tight


tight at all
When I walk up a hill or one flight When I walk up a hill or one flight
of stairs I am not breathless 1 2 3 4 5 of stairs I am very breathless

I am not limited doing any I am very limited doing any


1 2 3 4 5
activities at home activities at home

I am confident leaving my I am not at all confident


home despite my lung 1 2 3 4 5 leaving my home despite my
condition lung condition GOLD 2017 Global
Strategy for the Diagnosis,
I don’t sleep soundly
Management and
I sleep soundly 1 2 3 4 5 because of my lung
Prevention of COPD.
condition
Available online at
http://goldcopd.org/.
I have lots of energy 1 2 3 4 5 I have no energy at all Accessed 21stNovember
37 2016.
COPD Assessment Test (CATTM)
I never cough 1 2 3 X4 5 I cough all the time

I have no phlegm (mucus) My chest is full of


in my chest at all 1 2 3 X4 5 phlegm (mucus)

My chest does not feel 1 2 3 4 X5 My chest feels very tight


tight at all
When I walk up a hill or one flight When I walk up a hill or one flight
2 3 of stairs I am very breathless
of stairs I am not breathless 1 X4 5

I am not limited doing any I am very limited doing any


1 2 3 X4 5
activities at home activities at home
GOLD 2017 Global I am confident leaving my I am not at all confident
Strategy for the home despite my lung 1 2 3 X4 5 leaving my home despite my
Diagnosis, lung condition
condition
Management and
Prevention of COPD. I don’t sleep soundly Score: 35
Available online at I sleep soundly 1 2 3 4 X5 because of my lung
http://goldcopd.org/. condition
Accessed
21stNovember 2016.
I have lots of energy 1 2 3 4 X5 I have no energy at all

38
BLUE BLOATER VS PINK
PUFFER
PENY PARU KRONIS SPESIFIK
Penyakit Kode ICD Defenisi
Bronchtis 490-491 Produksi lendir masif berhub dg
kronis penyempitan saluran bronchial & batuk
Bronchts obs 491.2 Sama dg bronch kronik dg penyempit
kronis sal napas & aliran udara abnormal
Empisema 492 Kerusak alveol & pelebar ruang udara
Asma 493 Kerusakan dinding bronchus
Bronchiektas 494 Radang jaring paru yg diinduksi imunlg
Alveolitis 495 Obtruksi umum saluran udara bukan
alergi kel bronchitis kronik atau obstruktif
Pneumokoni 500-504 Pnemokoniosis yg diinduksi debu, asap,
lain 506.4 cedera paru dg mediasi non imunologik

45
MORBIDITAS PENY PARU KRONIS

Penyakit Prevalen Jl Kematian Laju Rerata lama


(dlm 1000) Kematian rawat (dlm hr)

Bronch - 3.600 0,8 5,9


kronik
Ampisema 2.017 15.706 3,7 6,8

Asma 10.311 4.819 1,4 4,5

PPOM lain 24.912 86.679 19.7 -

46
ASMA & PENYAKIT
PARU-PARU OBSTRUKTIF
MENAHUN

47
PENGERTIAN()
ASMA (ICD 493) PPOM (ICD 490-492, 406)
Sumbatan jln napas reversibel Perubah non spesifik jar paru
dg radang & peningkatan yg berakibat empisema & sumbat
respon thd bbg stimulus saluran udara
Klasifikasi PPMO liputi bronch kronis,
Asma alergik (atopik, extrinsk) empisema & sumbat jln napas kr
Non alergik (intrinsik non atop) Mereka sulit dibeda secara
pd anak < 12 th (90%); 12-30 th klinik & patolegic
(70%) >30th (50%)

48
SIGNIFIKANSI ()
ASMA PPOM
1990, Di AS, prevalensi pd Pd pddk AS, bronch kr (5,1%);
seluruh populasi 4% empisema (0,8%).
Prev bimodal, pd anak (5,8%), Prev hpr sama dg asma, tapi
dewasa (4,2%) kematian lbh tinggi.
Variasi prev krn sb data, mtd umumnya ireversibl & progresif
diag, aktif-non-aktif Pd kel > tua dg peny kr ganda.
1990, kematian asma 4819org 1990, kematian PPOM 81.860 .
1985, kinjungan ke dokter 6,5 Pasca 7,5 th umumnya tak
juta dg biaya $193,3 juta produktif lagi
Biaya hilang hr kerja $726 juta

49
PATOFISIOLOGI (1)

ASMA PPOM
Dibedakan atas: . Dimulai dg penurun kapasitas
 alergik/ atipik/ extrinsik (90% fungsi paru pd usia < 50 th.
dari anal <12th) Ditandai dg sesak & batuk
Non alergik/ intrinsik (50% sedang dg produksi sputum.
dari usia >30 t) Kerusakan paru hasilkan
Beda keduanya tak jelas, hantaran oksigin yg tak cukup
banyak yg alami keduanya. Pada tingkat lanjut disertai
gagal jantung

50
PATOFISIOLOGI (2)

ASMA PPOM
Sal napas udem, epitel rusak, Hasil interaksi lsg agen lingk
infiltr sel rdang, kdg berisi lendir. dg jaringan paru
Respon radang berpengaruh Kokok agent yg paling signifi.
thd perubah obstruksi sal udara Perubahan histipatol = pekerja
Pd asma alergi: yg rerpajan debu organik.
 Imuno-globulin E terikat pd Rokok sebabkan keseimbang
lapis sel, lepas agen kimia yg protein & turunkan elestis- paru.
sebabkan asma. Empiyeme ditandai olh dilatasi
respon (+) thd tes alergn kulit. & rusak alviol
yg non alrg tdk berespon. Sbbkan obs jln napas & sesak.

51
KELOMPOK RISTI ()
ASMA PPOM
Prev pada pria = dg wanita Kematian mulai umr 45 – 54 th,
Warga hitam > putih ningkat sesuai umur.
Prev <18 th(5,8%); 18-44 (3,5 Mortalias pd pria > wanita,
%); 45-64(3,9%); > 65 th 3,6%) dijelaskan oleh kebiasaan rokok.
Age adjast mortal per 100.000 Prev pd < 18 (5.3%); 18-44 th
Wanita & pria (1,5 & 1,3) (4,2%); 45-64 (5, 7%); >65 (7%)
Hitam & Putih (3,3 & 1,20 Kematian pd hispanik 50% <
•Hispanik 50% > non hispanik.
non-Hispanik.
Mortal naik tjam umur > 40 th
Prevalens PPMO pria > wanita.
FR kematian asma; kambuh,
Defisien protein α1 anti tripsin.
rawat RS & manag medis rdh;
Faktor risiko lain riwayat ISPA ;
akses RS yg rendah & masalah
polusi udara pajanan debu kronik.
Psikososial alkohol & depresi
52
TREND WAKTU
ASMA PPOM
Di AS, 1979-1988, prev asma Kemati empisema turun, tetapi
meningkat 40%. kemati seluruh PPOM meningkat.
Terjadi pd semua kelompok Akibat peningkat propor Usila.
umur, sekx & Ras. Akibat perubah klasif peny
Peningkatan akibat perhtian & inter, turun kematian peny lain,
diag yg lebih baik. dan perubah praktek diag.
Terlihat ada tren musiman
Mortal tertinggi pd Feb-Mart,
terendah Jul-Ags.
Laju rawat RS tertinggi Sep-
Nov, terendah Juni-Juli,

53
FAKTOR RISIKO()
ASMA PPOM
Pajanan kronik alergen FR terkuat adalah merokok
spesifik; debu kutu; alergen (RR = 10) RR wanita = pria.
kucing, antigen lipas, polutan Anak dg or tua perokok berisiko
Riwayat inf jln napas pd anak. tinggir (RR=4)
Asap rokok di linkungan Agen lingk polusi udara, &
Kontruksi bronch akbt poluasi debu tp kerja merupakan FR.
udara urban ; sulfur dioxida, Faktor risiko lain adalah ozon,
asam aerosol . partikulat dan asap rokok.
FR lain ozon, as sulfat, nitrog Rokok berkontribusi sekitar 90
oksid & surfur dioksida. % th PPOM.
Pd dws, polut organik & debu Faktor risiko lain tak cukup
Rokok tak terbukti FR asma kuat.

54
PENCEGAHAN ()
ASMA PPOM
Risko Asma daat dikurangi jk Eliminasi tembako upaya
alergen bnt & debu rumah dicgh. cegah tunggal yg paling penting
Setiak tes yg indikasikan Kematian berhub dg penurun
alergen bnt, hrs dijauh dr anak FEV1 yg menurun dg umur
Tungau debu rumah di hindari FEV1 dipercepat oleh rokok
dengan cuci & jemur tiap mg. Henti rokok penurunan FEV1
Buang karper & insektisida dekati nonsmoking
Mengatur kebersihan udara dg Faktor risiko ganda terlihat
batasi rokok di tempat umum. dampak aditif.
Prog nasional turunkan polusi Liputi rokok, pajanan kerja
polusi adara polusi udara .

55
SKRINING & DETEKSI DINI
ASMA PPOM
Skrining dpt ident org dg asma Mode utama skrinin PPOM
utk kurangi serang berat ukur obs sal udara dg spirometer
Asma sedang & berat sulit Rwyt pasien, prk pisik & Ro
diidentif, khusus pd anak. thorak kurang sensitif & mahal.
Prog detek asma handaknya Tak digunakan utk skrining
termasuk laitiahan nakes, Skrining dibatasi pd indiv risti
petugas sekolah PPOM utama, perokok
Utk ketahui kondisi tersebut Reduksi rokok dpt pertambat
proses penyakit.

56
PENGOBAT, REHAB & PENYEMBUH.
ASMA PPOM
Pengobatan efektif termasuk Obat plng efektif hindar kausa
cari & eliminasi alergen Deteksi & obat dini tingkat
Spasm bronc dpt dikendali dg efektifitas intervensi.
obat agonist ß inhalar Pengobatan simptomk brnch-
Agak berat perlu tambah anti dilator inhalar & kebersian hapas
implamasi. Latih fisik tingkat kualitas hdp.
Kortiko efektif & aman diberi Diagnosis dini dan obati infeksi
dlm dosis anjuran Imunisasi influenza dianjurkan
Jika tak berhasil, dirawat di RS pd org dg PPOM.
utk dapat obat intravena.
menfaat desensit elerg tak jls.

57
CONTOH INTERV KESMAS
ASMA PPOM
Frag asma spesifik sedikit Prog pemerintah lakukan
Prorg nasional rokok & bebas batasan level pajan kerja & lingk.
rokok bermenfaat kontrol asma. Peraturan polusi udara ambien
Prog pendidikan asma, liputi tlh ada sejak 1955.
pendekatan multiface reduksi & UU kontrol polusi udara (1963)
perbaiki kil petugas. diamandem 1970, 1977, 1990.
Prog lola asma sendiri terbukti Mengatur polusi oleh
turunkan serangan, absen kendaraan dan mesin
kunjungan ruang emergensi &
rawat RS

58
AREA LITBANG MASA DEPAN
ASMA PPOM
Faktor risiko asma pd anak Mengungkap alasan org
Gunakan model bnt yg tepat. rentan utk jadi PPMO
FR episode serann asma akut Perkiraan efek multiplikatif
Penekanan pd peran lingk thd asbe & rokok pd krjdian Ca paru.
serangan asma.
Menegemen mandiri asma pd
anak yg lebih efektif.

59
60

Thanks for your


attention

Anda mungkin juga menyukai