Anda di halaman 1dari 20

PENYESUAIAN DOSIS INDIVIDU OBAT IMUNO SUPRESAN

KELOMPOK : 3
Ayu lestari 19110014
Chintya Agustina 19110015
Wahyudi 19110018
Reza saputri 19110019
Desi permatasari 19110020
DEFINISI IMUNOSUSPRESAN
Obat Imunosupresan atau imunosupresif adalah kelompok obat yang digunakan untuk menekan
kerja sistem kekebalan tubuh. Obat ini biasanya digunakan dalam pengobatan penyakit autoimun atau
pencegahan reaksi penolakan pascatranplantasi organ. sebutan bagi obat yang bekerja dengan
menekan sistem imun. Obat ini terbagi menjadi beberapa kelas, yakni:

1. Penghambat transkripsi (inhibitor kalsineurin), misalnya Tacrolimus, Cyclosporine


2. Agen antiproliferatif (inhibitor sintesis nukleotida), misalnyaMycophenolate Mofetil,
Mycophenolate Sodium, Azathioprine
3. Inhibitor mTOR (transduksi sinyal faktor pertumbuhan), misalnya Sirolimus
Steroid, misalnya Prednisone

Imunosupresan biasanya diberikan dokter untuk mencegah reaksi negatif tubuh saat dimasukkan
benda asing, semisal sehabis menjalani transplantasi organ. Di samping itu, imunosupresan juga bisa
diberikan dalam penanganan gangguan peradangan, gangguan autoimun, reaksi alergi yang berat, dan
banyak lagi kondisi medis lainnya.
Efek Samping dan Bahaya Obat Imunosupresan ­

Efek samping obat imunosupresan bisa berbeda-beda, tergantung jenis, durasi, dan dosis yang
digunakan. Namun, secara umum, karena memiliki efek menekan sistem kekebalan tubuh,
penggunaan obat golongan ini bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit infeksi.

Infeksi jamur, infeksi saluran pernapsan, atau bahkan sepsis merupakan contoh penyakit infeksi yang
bisa terjadi setelah penggunaan obat imunosupresan jangka panjang.
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami beberapa gejala berikut:

• Demam atau menggigil
• Sakit perut
• Sulit berkemih atau nyeri saat berkemih
• Lelah atau lemas yang tidak biasa
• Sariawan
• Mual dan muntah
0bat obat imunosupresan

 MTX (metotrexat)
 Azatioprin
 Kortikosteroid
 Siklosporin A,siklophospamida
 Antibodi (limfoimunoglubin)
Dalam pemilihan imunosupresan ditemui factor kesulitan :

 Belum jelasnya peran pathogenesis berdasarkan proses imun pada berbagai


jenis penyakit
 Belum dapat dirumuskan kriteria obyektif secara efektif dalam menilai efek obat
pada perubahan kecil
 Adanya resiko memberatkan penyakit akibat penekan bagian tertentu dan
ketidak seimbangan populasi limfosit yang sudah ada
Imunosupresan dibagi 3

1. Imunosupresan kelas I
diberikan sebelum fase induksi – kortikosteroid
2. Imunosupresan kelas II
harus diberikan dalam fase induksi – azatipoprin dan MTX
3. Imunosupresan kelas III
memiliki sifat imunosupresan I dan II - soklofosfamid
Azatioprin

 Digunakan untuk menekan penolakan dari cangkok ginjal,dan pengobatan


artritis rheumatoid berat
 ES dari penggunaan mual, dan muntah
 Per oral dan IV
 Pengobatan azatioprin dengan siklosporin dan prednisone bergunakan
penolakan cangkok ginjal tetap kombinasi ini dapat mengakibatkan terjadinya
keganasan dan komplikasi infeksi
Metotrexat

 Merupakan antineoplasia yang digunakan sebagai obat tunggal atau


kombinasi dengan siklosporin dalam mencegah penolakan cangkok
sumsum tulang,penyakit aoto imun dan peradangan
 efek toksik umumnya reversible
siklofosfamid

Digunakan untuk mengurangi respon imun humoral dan


rheumatoid sindrom nefrotik
kortikosteroid

 Yang digunakan sebagai imunosupresan adalah glukokorikoid yaitu prednisone


dan prednisolone
 ES penggunaan kortikosteroid adalah: resiko infeksi,gangguan penyembuhan
luka,gangguan pertumbuhan anak,gangguan psikologi mania,udema sindrom
cushing osteoporosis
 Penggunaan banyak untuk penyakit alergi , autoimun,leukimia,pencegahan
penolakan transpant
Siklosporin - A
 Diperoleh dari jamur talipocladium inflatum
 Imunosupresif istimewa dengan jalan menghambat secara pesifik respon imun seluler
 Proliferasi T-helpercells dan cytotoxic cells dihambat secara selektif dan reversible
 Digunakan pada transplantasi organ atau sumsum untuk profilaksis dan penanganan rx
penolakan
 Pada psoriasis , colitis
 Dapat dikombinasi dengan kortikosteroid untuk menurangi nefrotoksiknya
 Siklosporin-A

• ES nefrotoksik ,hipertensi, hiperlidipidemia, gangguan lambung,usus ,nyeri kepala, tangan rasa


terbakar,konvulsi,ggangguan darah.
• Penggunaan lama dan dosis tinggi bersifat karsinogenik.

 Antibodi

• Merupakan bentuk spesifik dalam pengobatan iunologi untuk ibu dengan Rho negative yang
terpapar Fho positif pada pendarahan karena abortus,aminiocietas,trauma abdomen atau
kelahiran biasa dari janin.
• Dan dapat digunakan pada penderita penerimaan transfuse darah yang cocok.
Hubungan antara imunosupresan denga
 farmakoterapi
Karakter dan kinetic dari prolifarasi
berbeda sifat dalam imunosupresan.
sel kanker tidak identic dengan profliferai sel imun serta

 Pembelahan sel kanker individual dalam populasi yang besar terjadi secara random dan unsign
chromized,sedangkan proliferasi sel imun berupa ledakan pembelahan mitotic synchronized dan
terjadi keekbalan yang spesifik setelah mengenal Ag.
 Penggunaan sitotoksik sebagai imunosupresan di berikan dalam dosis rendah harian untuk
menghambat imunoproliferasi jangka Panjang, tetapi dalam terapi kanker obat diberikan secara
intermitten dengan dosis tinggi selama 3-6 minggu.
Mekaisme kerja obat
 Berdasarkan hambatan atau supresi rx umum secara dini yang bertujuan untuk mendapatkan
toleransi spesifik (terarah), yaitu toleransi terhadap siuatu antigen tertentu, namun toleransi
spesifik ini sulit sekali untuk dicapai.

Mekanisme kerja obat imunosupresan :


1. Efek imunosupresan dapat dicaapi dengan cara :
 Menghambat proses fagositosis dan pengolahan Ag menjadi imunogenik oleh makrofag
 Menghambat pengenalan Ag oleh sel limfosid
 Merusak sel limfosid imnokompeten
 Menekan diferensiasi dan proliferasi sel imunokompeten
 Menghentikan produksi AB oleh sel plasma dan melenyapkan sel T yang tersensitisati
2. Respon imun dibagi 2 fase
1. Fase indukasi yang meliputi
 fase pengolahan Ag dan diferensiasi sel B dan sel T masing masing untuk imun humoral dan selular
2. Fase produksi meliputi fase sintetis aktif Ab dan limposit
Peringatan /perhatiaan
Penggunaan golongan obat ini dapat menimbulkan masalah bagi orang yang
memiliki kondisi kesehatan tertentu. Sebelum menggunakan obat, sebaiknya
berkonsultasi dengan dokter jika memiliki salah satu dari kondisi berikut:
/
• Alergi obar tertentu
• Penyakit ginjal atau hati
• Riwayat ccar air atau herpes zoster
Indikasi imunosupresan
Imunosupresan digunakan untuk tiga indikasi utama :
1. Transplantasi organ
2. Penyakit autoimun
3. Pencegahan hemolisis rhesus pada neonatus
Transplantasi imunosupresan terhadap organ
Immunosupresan sangat diperlukan untuk mencegah reaksi penolakan
transplantasi . Pada awalnya obat yang digunakan adalah sitotoksik
nonspesifik (azatioprin dan siklofosfamid) dan kortikosteroid. Selanjutnya
ditemukan siklosporin,tacrolimus dan mikofenolat mofetil.
Obat siktoksik nonspesifik menimbulkan efek immunosupresan dengan
cara menghambat proliferasi limfosit,Sayangnya obat-obat ini juga
menekan pertumbuhan sel-sel yang cepat berkembng seperti sumsum
tulang dan mukosa saluran cerna.
Hal ini menimbulkan efek samping seperti meningkatnya resiko infeksi
dan supresi sumsum tulang.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai