Seminar Proposal Fera Novalina
Seminar Proposal Fera Novalina
OLEH:
FERA NOVALINA
1815401016
1. Manfaat Teoritis
E.RUANG LINGKUP
2. Manfaat Aplikatif
Ruang Lingkup
BAB II
TINJAUAN
KASUS
Kelebihan
Peredaran darah baik ibu bisa mengalir
lancar, serta pengiriman oksigen dari dalam
darah ibu ke janin melalui plasenta tidak
akan terganggu. Pada proses pembukaan
berlangsung secara perlahan sehingga
persalinan berlangsung nyaman serta
memudahkan ibu untuk beristirahat di
antara kontraksi bila ibu kelelahan
Posisi Jongkok
Kelebihan
Adalah posisi melahirkan yang alami, serta
mermanfaatkan gaya gravitasi bumi, supaya ibu Posisi Jongkok
tidak terlalu kuat meneran. Serta membantu
mengurangi rasa nyeri yang hebat saat melahirkan.
Posisi Merangkak
Posisi ini dapat membuat ibu merasa lebih nyaman dan efektif untuk
meneran dan membantu perbaikan oksiput yang melintang agar berputar
menjadi posisi oksiput anterior serta memudahkan ibu beristirahat di
antara kontraksi bila kelelahan dan mengurangi laserasi.
Posisi Duduk
Dilakukkan dengan cara duduk di atas tempat
tidur dengan di sanggah beberapa bantal atau
juga bisa dengan bersandar pada tubuh suami.
Serta kudua kaki di tekuk dan dibuka lalu
tangan memegang lutut dan tangan suami
membantu memegangi perut ibu. Posisi Duduk
–Undang-undang Republik Indonesia no.4 tahun 2019 tentang tugas dan wewenang seorang
bidan
1. Pasal 46
2. Pasal 49
–Permenkes RI No.38 Tahun 2017
3. Pasal 18
4. Pasal 19
Berdasarkan jurnal kesehatan hasil penelitian dari Hestri Noe Hapifah, Moh
Anwar, Farida Kartini, Anis Eka Pratiwi (Vol.3 No. 1 2018) yang berjudul
“Pengaruh Posisi Bersalin Lateral Terhadap Ruptur Perineum pada Kala II
Ibu Primipara”
Lokasi pemberian
asuhan di PMB ELFI
YANTI, A.Md.Keb di Subyek yang akan
Desa Way Urang, digunakan dalam studi ini
Kecamatan Kalianda, adalah Ny. Y G5P3A1
Kabupaten Lampung
Selatan. Asuhan
dilakukan pada saat
kunjungan antenatal
care atau kunjungan
pemeriksaan kehamilan
dari bulan Februari
sampai April.
Instrumen Kumpulan Data Teknik/ Cara
pengumpulan Data
1. Format pendokumentasian
asuhan kebidanan yang akan 1. Data Primer
digunakan dalam melakukan 2. Data Sekunder
pengkajian terhadap klien.
2. Buku KIA sebagai sumber
dokumen dan tambahan
informasi yang akan
digunakan bila informasi
yang didapatkan kurang saat
proses wawancara serta
sebagai dokumen dari hasil
asuhan pada ibu.
3. Instrumen pelaksanaan
posisi lateral saat proses
persalinan.
Bahan Alat
PENATALAKSANAAN ( P)
1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
2. Melakukan informed consend pada pihak keluarga agar terdapat bukti persetujuan
tindakan yang akan dilakukan.
3. Menjelaskan pada ibu bahwa rasa nyeri yang timbul merupakan tanda – tanda dalam
persalinan.
4. Memberikan motivasi dan semangat kepada ibu agar dapat mengurangi kecemasan ibu
dan memunculkan rasa percaya diri ibu, sehingga ibu akan dapat melakukan persalinan
dengan baik.
5. Memberi ibu makan dan minum teh manis agar ibu memiliki tenaga dan energi untuk
mengedan nantinya. Menganjurkan ibu untuk tetap berjalan – jalan ataupun jongkok –
jongkok saat tidak ada kontraksi dan mempercepat penurunan bagian presentasi janin.
Dan ketika kontraksi datang semakin sering dan dalam durasi yang lama ibu dianjurkan
untuk istirahat.
6. Menganjurkan ibu istirahat apabila ibu sudah lelah berjalan – jalan agar ibu tidak
merasa kelelahan saat proses persalinan nanti.
7. Menganjurkan ibu untuk tidak menhan BAK.
8. Membantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman saat istirahat, anjurkan ibu untuk
tidur miring ke sebelah kiri agar asupan oksigen ke janin tetap lancar
9. Menganjurkan ibu posisi menaran dalam persalinan, menganjurkan ibu meneran
dengan posisi miring ke kiri, dengan menarik kaki sebelah kanan dengan
menggunakan tangan ibu, kemudian kaki sebelah kiri tetap lurus, mengedan saat ada
kontraksi dengan tetap mengarahkan mata ke arah perut ibu. Seperti yang pernah
diajarkan kepada ibu.
10. Mengajarkan teknik pernafasan saat meneran yang baik, ibu diminta menarik nafas
dalam waktu yang lama dengan kedua mulut dikatupkan. Kemudian saat mengejan
hembuskan pelan – pelan nafas melalui hidung. Mengejan ke arah bawah dengan
pandangan ibu ke arah perut. Pastikan ibu dalam kondisi tenang dan tidak panik.
11. Menganjurkan ibu teknik relaksasi pada saat his untuk mengurangi ketegangan
dengan cara menarik nafas panjang dari hidung kemudian hembuskan melalui mulut
secara perlahan.
12. Melakukan observasi kemajuan persalinan serta keadaan ibu dan janin dengan cek
DJJ setiap 30 menit dan pantau tekanan darah setiap 4 jam sekali.
13. Memberi dukungan emosional serta menawarkan untuk menghadirkan pendamping
saat persalinan agar rasa cemas ibu berkurang.
14. Mempersiapkan peralatan, bahan, dan obat – obatan.
CATATAN PERKEMBNGAN
Pada pukul 19.30 WIB, ibu mengatakan perutnya terasa semakin mules dan rasa
sakitnya semakin sering dan teratur.
Keadaan Umum: Baik, Kesadaran : Composmentis,
Keadaan Emosional : Stabil, TD: 110/70 mmHg, nadi: 80
x/menit, pernafasan : 22 x/menit, suhu : 36,5°C,HIS : 4x/10
menit lamanya 40 detik, DJJ : 138 x/menit
Periksa Dalam : pukul 19.30 WIB
Indikasi : Untuk mengetahui kemajuan persalinan
Portio : Searah jalan lahir
Konsistensi : Lunak
Pembukaan : Pembukaan 8
Ketuban : (+)
Presentasi : UUK
Penurunan : Hodge III, tidak ada molase (0)
Pada pukul 20.00 WIB dilakukan kembali pemeriksaan dalam dan hasilnya masih
pembukaan 9. Selanjutnya pukul 20.30 WIB, ibu mengatakan ada dorongan ingin
meneran dan dilakukan pemeriksaan kembali didapatkan hasil pembukaan sudah
lengkap (10 cm), namun ketuban belum pecah. Kemudian pukul 20.30 WIB
ketuban Ny. Y dipecahkan dengan ½ kocher ketuban berwarna jernih.