Anda di halaman 1dari 31

Asuhan Keperawatan Pasien

Hiperglikemia & Hipoglikemia

Tri Sakti Wirotomo

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Pendahuluan
• DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya
(American Diabetes Association , 20I9).
• DM merupakan penyakit kronis serius, terjadi karena
pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika
tubuh tidak efektif menggunakan insulin yang dihasilkan.
• Jumlah penderita DM: 463 juta di tahun 20I9, 578 juta di
tahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045 (International
Diabetes Federation).

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Komplikasi DM

Kronis Akut
• Gangguan makrovaskuler • Hiperglikemia
(mengenai jantung, otak, • Hipoglikemia
pembuluh darah)
• Ketoasidosis
• Gangguan mikrovaskuler
(mengenai mata, ginjal) diabetikum
• Gangguan sistem saraf • Sindrom
atau neuropati hiperglikemik
(neuropati motorik, hiperosmolar
sensorik, otonom) nonketotik
Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I
Review Pankreas
Pankreas memiliki 2 fungsi utama:
• Eksokrin- Melepaskan enzim pankreas yang
membantu proses pencernaan. Enzim terdiri dari
air, natrium, bikarbonat, dan kalium, dan memiliki
pH basa.
• Fungsi endokrin- Terdiri dari tipe sel yang dikenal
sebagai pulau Langerhans yang memproduksi
hormon spesifik. Jumlah pulau langerhans I-2 juta.

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Sel-Sel Pankreas
Sel beta (70%) Memproduksi insulin

Sel alfa (25%) Memproduksi glukagon

Sel delta (< 5%) Memproduksi somatotastin


(menghambat sekresi glukagon,
insulin, polipeptida)
Sel F/Sel Gamma (< I Menyekresikan polipeptida
%) (menghambat penyerapan makanan)

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Kriteria Diagnosis DM
(ADA & PERKENI, 20II)
• Glukosa plasma puasa > I26 mg/dl dengan gejala klasik
penyerta;
• Glukosa 2 jam pasca pembebanan > 200 mg/dl (2 jam setelah
tes toleransi glukosa oral/TTGO dg beban glukosa 75 gram);
• Glukosa plasma sewaktu > 200 mg/dl bila terdapat keluhan
klasik DM seperti banyak kencing (poliuria), banyak minum
(polidipsia), banyak makan (polifagia) dan penuruan berat
badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
• Pemeriksaan Hemoglobin terglikosilasi (HbAIc) > 6,5%
(konsensus Perkeni 20I5).

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Sumber : Infodatin 2020

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


HIPERGLIKEMIA
• Pengertian:
Hiperglikemia adalah suatu kondisi medis berupa
peningkatan kadar glukosa darah melebihi normal yang
menjadi karakteristik beberapa penyakit terutama
diabetes melitus di samping berbagai kondisi lainnya
(Kepmenkes RI, 2020).
• Tanda dan gejala:
Poliuri, polidipsi, polifagi, kelemahan, letargi, malaise,
pandangan kabur atau sakit kepala, dapat terjadi
penurunan kesadaran bahkan koma.

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Diagnosa Keperawatan

• Ketidakstabilan kadar glukosa darah (0027)


• Resiko Ketidakstabilan kadar glukosa darah
(00I79).

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Manajemen Hiperglikemia
• Berikan insulin sesuai resep
• Monitor ketonurin sesuai indikasi
• Monitor AGD, elektrolit dan kadar
betahidroksibutirat sesuai yang tersedia
• Berikan cairan IV sesuai kebutuhan
• Berikan kalium sesuai resep
• Monitor kadar glukosa darah sesuai indikasi

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Luaran:
• Tingkat kadar glukosa dalam plasma dan urin
berada dalam rentang normal (target glukosa
darah I40-I80 mg/dl)
• Dengan indikator pemeriksaan: Glukosa darah,
Hemoglobin glikosilat, Fruktosamin, Urin
glukosa, Urin keton).

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


TERAPI INSULIN
Obat Rute Pemberian Aksi
Regular Iletin - IV atau subkutan Onset I jam, puncak 2-4 jam,
Humulin R, Novolin R - Tipe insulin yang durasi 5-8 jam
cocok diberikan
secara IV
Lispro (Humolog) Subkutan Onset I0-I5 menit, puncak 45-60
Aspart (Novolog) menit, durasi I,5-3 jam
Lente (Humulin L, Novolin Subkutan Onset I -3 jam, puncak 8-I2 jam,
L), semilente insulin durasi I8-24 jam
NPH (Humulin N, Novolin Subkutan Onset 3 -4 jam, puncak 6-I2 jam,
N) durasi I8-28jam
Ultralente (Humulin U) Subkutan Onset 4 -6 jam, puncak I8-24
Glargine (Lantus), determir jam, durasi 36 jam
(Levemir)

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Contoh Panduan untuk Mengontrol
Level Glukosa dengan Insulin Reguler

• I5I – 200 mg/dl : 6 U


• 20I – 250 mg/dl : 8 U
• 25I – 300 mg/dl : I0 U
• 30I – 400 mg/dl : I2 U

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


TERAPI OBAT ANTIDIABETIK ORAL
Kelas Obat untuk Meningkatkan Kontrol Tehadap DM Tipe 2
Kelas Karakteristik
Sulfonilurea Meningkatkan produksi insulin dari pankreas
Meglitinida Menghasilkan pelepasan insulin dari pankreas yg lebih cepat
dan aksi singkat
Dikonsumsi 30 menit sebelum makan atau tepat pada saat
waktu makan karena aksinya yg cepat
Biguanida Mengurangi produksi glukosa oleh liver
Inhibitor a- Menunda penyerapan glukosa dari saluran pencernaan
glukosidase
Tiazolidinedion Meningkatkan efek insulin pada reseptor, menghasilkan kontrol
glikemik tanpa menyebabkan hipoglikemia
Inhibitor dipeptidil Meningkatkan dan memperlama aksi inkretin, hormon yg
peptidase-4 (DPP-4) meningkatkan pelepasan insulin dan menurunkan level
gikogen, menghasilkan kontrol glukosa yang lebih baik

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Algoritma Pemberian Insulin Pada Hiperglikemia

Sumber: Kepmenkes RI, 2020


Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I
Contoh Penatalaksanaan hipergikemia:
Protokol Infus Insulin Northwestern

I. Mulai infus insulin jika GD >IIO mg/dl


Tabel I. Dosis inisial insulin dan kecepatan infus insulin
Nilai Glukosa Dosis bolus inisial Kecepatan infus
darah inisial (unit) (unit/jam)
II0 - I80 2 2
I8I – 240 3 3
24I – 300 4 4
30I – 360 5 5
36I – 420 6 6
42I - 480 7 7

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I Sumber: Kepmenkes RI, 2020


2. Titrasi infus insulin berdasarkan nilai glukosa darah &
perubahan kecepatan infus insulin berdasarkan tabel 2
atau tabel 3
Tabel 2. Jika glukosa darah naik
Nilai glukosa Bolus insulin Perubahan dari glukosa darah sebelumnya - Terjadi
darah saat ini Peningkatan
Peningkatan <60mg/dl Peningkatan >60mg/dl
80 – II0 Tidak dibolus Kecepatan infus tetap Kecepatan infus tetap
III - I80 2 Infus insulin tambah 0,3 unit/jam Infus insulin tambah 0,5 unit/jam
I8I – 240 3 Infus insulin tambah 0,8 unit/jam Infus insulin tambah I unit/jam
24I – 300 4 Infus insulin tambah I unit/jam Infus insulin tambah I,2 unit/jam
30I – 360 5 Infus insulin tambah I,5 unit/jam Infus insulin tambah I,8 unit/jam
36I – 420 6 Infus insulin tambah 2 unit/jam Infus insulin tambah 2,5 unit/jam
42I - 480 8 Infus insulin tambah 3 unit/jam Infus insulin tambah 4 unit/jam

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


2. Titrasi infus insulin berdasarkan nilai glukosa darah &
perubahan kecepatan infus insulin berdasarkan tabel 2 atau
tabel 3
Tabel 3. Jika glukosa darah turun
Nilai Bolus insulin Perubahan dari glukosa darah sebelumnya -
glukosa Terjadi Peningkatan
darah saat
ini
< 70 mg/dl (hipoglikemia) Lihat Protokol Hipoglikemia
Penurunan < 60mg/dl Bolus Insulin Penurunan > 60mg/dl
70 – 80 Stop infus insulin* Stop bolus Stop infus insulin*
8I – II0 Kecepatan infus tetap Stop bolus Infus insulin dikurangi 50% dari dosis
sebelumnya
III - I80 Infus insulin tambah 0,3 u/jam Stop bolus Infus insulin dikurangi 30% dari dosis
sebelumnya
I8I – 240 Infus insulin tambah 0,5 u/jam 2 unit Infus tidak berubah, stop bolus
24I – 300 Infus insulin tambah I u/jam 3 unit Infus tidak berubah, stop bolus
30I – 360 Infus insulin tambah I,2 u/jam 4 unit Infus tidak berubah, stop bolus
36I – 420 Infus insulin tambah I,5 u/jam 5 unit Infus tidak berubah, stop bolus
42I - 480 Infus insulin tambah 2 u/jam 6 unit Infus tidak berubah, stop bolus

*periksa kembali glukosa darah I jam kemudian, mulai kembali insulin ketika glukosa darah >II0
mg/dl pada 2X pemeriksaan selang 20 menit. Mulai lagi infus insulin dengan dosis 50% dari dosis
terakhir Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I
3. Contoh penggunaan Protocol Northwestern:

Misalkan glukosa darah sebelumnya I00 mg/dl, dan


glukosa saat ini I70 mg/dl, perawat akan merujuk pada
tabel 2 di atas karena kadar glukosa naik. Karena kenaikan
glukosa darahnya adalah 70 mg/dl, maka ikuti perintah
pada tabel 2 sebelah kanan (‘peningkatan >60 mg/dl’),
sehingga kecepatan infus insulin dinaikkan 0,5 unit/jam
dan bolus 2 unit. Pemeriksaan glukosa darah berikutnya I
jam kemudian, dan dilakukan titrasi kembali.
Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I
Pemantauan glukosa darah:

a. Setiap jam pada fase awal I2 jam sejak dimulai


terapi insulin atau jika dosis insulin > 4 unit/jam.
b. Setiap 2-4 jam jika glukosa darah sudah stabil
(I40-I80 mg/dl) selama 3 kali berturut-turut.

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Tugas Mahasiswa

• Mengumpulkan makalah asuhan keperawatan


pada pasien hiperglikemia dan mengumpulkan
EBN pada pasien hiperglikemia

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


HIPOGLIKEMIA
• Merupakan komplikasi akut DM Tipe I dan Tipe 2.
• Level glukosa 50-70 mg/dl atau lebih rendah
• Etiologi: menerima terlalu banyak insulin, efek
obat OHO, makan terlambat/tidak makan, latihan
terlalu banyak dan tidak terencana.
• Gejala: pucat, kebingungan, bicara tidak jelas,
takikardi, palpitasi, tremor, berkeringat, rasa lapar,
kecemasan, baal, bahkan mungkin mengalami
kejang dan kehilangan kesadaran/ koma.

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Klasifikasi Hipoglikemia
Derajat Kriteria
Derajat I Glukosa darah < 70 mg/dl hingga > 54
mg/dl
Derajat 2 Glukosa darah < 54 mg/dl
Derajat 3 Terjadi perubahan mental dan / atau
gangguan fisis yang memerlukan bantuan

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Diagnosa Keperawatan

• Ketidakstabilan kadar glukosa darah (0027)


• Resiko Ketidakstabilan kadar glukosa darah
(00I79).

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Manajemen Hipoglikemia
• Berikan glukosa secara intravena sesuai
indikasi
• Pertahankan kepatenan jalan nafas, jika
diperlukan
• Monitor kadar glukosa darah sesuai indikasi
• Monitor tanda dan gejala hipoglikemia
• Kaji ulang sebelum terjadinya hipoglikemia
untuk mengetahui penyebab

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Luaran:
• Tingkat kadar glukosa dalam plasma berada
dalam rentang normal (glukosa darah >IOO
mg/dl).
• Gejala klinis akibat hipoglikemia hilang

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Algoritma Penatalaksanaan
Hipoglikemia

Kaji • < 30 mg/dl, bolus 75 ml (3 vial) dextrose 40 %


Glukosa • 30-60 mg/dl, bolus 50 ml (2 vial) dextrose 40 %
Darah
• 60-70 mg/dl, bolus 25 ml (I vial) dextrose 40 %

Setelah I5 • Evaluasi ulang glukosa


menit darah
• Glukosa darah >I00
mg/dl
Sasaran • Dan Gejala klinis
akibat hipoglikemi
hilang
Sumber: Kepmenkes RI, 2020

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Tugas Mahasiswa

• Mengumpulkan makalah asuhan keperawatan


pada pasien hipoglikemia dan mengumpulkan
EBN asuhan keperawatan pada pasien
hipoglikemia

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Contoh EBN:
Hiperglikemia Hipoglikemia

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Referensi
• Cynthia Lee Terry & Aurora Weaver, 20I3, Keperawatan Kritis,
Yogyakarta : Rapha Publishing
• Howard K.Butcher etal, 20I8, Nursing interventions Classification,
Ed.7. Elsevier
• Kepmenkes RI, 2020, Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata
Laksana DM Tipe 2 Dewasa
• Patricia Gonce Morton et al, 20II, Keperawatan Kritis Vol2, Ed.8,
Jakarta : EGC
• Sue Moorhead et al, 20I8. Nursing Outcome Classification, Ed.6.
Elsevier
• T.Heather Herdman & Shigemi Kamitsuru, 20I8, NANDA-I Diagnosis
Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 20I8-2020, Jakarta : EGC

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I


Sekian
Terima Kasih

Seminar Kegawatdaruratan DM-28 Juli 202I

Anda mungkin juga menyukai