Anda di halaman 1dari 11

DIAGNOSA

KEPERAWATAN
PADA KASUS
BELLS PALSY
Oleh Kelompok 5
1. CECEP YUSWAN 08200100051
2. DINTO ISMAWAN 08200100101
3. ELIS TRISNAWATI 08200100060
4. HARIKOH 08200100057
5. IKA KARTIKASARI 08200100061
6. LIKHITA IKA PRATININGSIH 08200100055
7. MASKURDIANA 08200100059
8. NIA ROSDIANA 08200100054
9. SITI EVA NURLINDA 08200100056
10. TRIANA MURTI ADJI 08200100053
11. WIWI WAHYUNI 08200100052
Definisi
Bell’s palsy adalah kelumpuhan wajah sebelah
yang timbul mendadak akibat lesi saraf fasialis,
dan mengakibatkan distorsi wajah yang khas.
Dengan kata lain Bell’s palsy merupakan suatu
kelainan pada saraf wajah yang menyebabkan
kelemahan atau kelumpuhan tiba- tiba pada otot
di satu sisi wajah. Adalah Sir Charles Bell
seorang ilmuan dari Skotlandia yang pertama
kali menemukan penyakit ini pada abad ke - 19.
ETIOLOGI
Bell`s palsy disebabkan oleh
Penyebabnya tidak diketahui, umumnya di pembekakan nervus facialis sesisi,
anggap akibat infeksi semacam virus akibatnya pasokan darah ke saraf
herpes simpleks. Virus tersebut dapat terhenti, menyebabkan kematian sel
01 dormant (tidur) selama beberapa tahun, dan
akan aktif jika yang bersangkutan
terkenastres fisik ataupun psikik. Sekalipun
02 sehingga fungsi menghantar implus
atau rangsanganya terganggu, akibat
perintah otak untuk menggerakkan
demikian Bell`s palsy tidak menular. otot – otot wajah tidak dapat di
teruskan.
Kongential, infeksi (infeksi telinga

03 tengah, infeksi intracranial), tumor ( tumor


intracranial atau ekstracranial), trauma
kepala, gangguan pembuluh darah
(thrombosis arteri karotis, arteri
maksilaris, dan arteri serebri media), dan
idiopatik (Bell`s Palsy).the section.
FAKTOR RESIKO
Beberapa faktor yang meningkatkan resiko terkena Bell`s Palsy :

● Wanita hamil, terutama pada masa kehamilan di Trimester


terakhir atau pada beberapa minggu pertama setelah
melahirkan.
● Infeksi pernafasan seperti influesa atau flu.
● Diabetes.
● Riwayat anggota keluarga yang mengidap Bell`s Palsy.

GEJALA DAN TANDA


● Kesukaran untuk menutup sebelah mata
● Kekeringan pada sebelah mata
● Kesukaran untuk merasa bagian hadapan lidah pada bagian diserang perubahan
pada jumlah air liur
● Bunyi pendengaran yang lebih kuat daripada biasa pada satu bagian telinga.
MANIFESTASI KLINIK
 Terjadi secara tiba-tiba, berupa kelumpuhan ringan sampai total pada salah satu sisi wajah, menyebabkan
pasien sulit tersenyum atau menutup salah satu kelopak mata
 Beberapa jam sebelum terjadi kelemahan pada otot wajah, penderita merasakan nyeri di belakang telinga.
Kelemahan otot yang terjadi bisa ringan sampai berat, tetapi selalu pada sisi wajah. Sisi wajah yang
mengalami kelumpuhan menjadi datar dan tanpa ekpresi, tetapi penderita seolah – olah wajahnya
terpuntir.
 Sebagian besar penderita mengalami mati rasa atau merasa ada beban di wajahnya, meskipun sebetulnya
sensasi wajah adalah normal
 Wajah melorot menjadikan wajah sulit berekspresi
 Dapat terjadi rasa nyeri di sekitar rahang atau di belakang telinga pada salah satu sisi wajah yang
terpengaruh.
 Sensitivitas terhadap suara akan meningkat pada sisi wajah yang terpengaruh
 Kadang timbul nyeri kepala
 Penurunan kemampuan indera pengecap pada sisi yang lumpuh
 Penurunan jumlah air mata dan liur yang diproduksi pada sisi yang terkena
 Pada beberapa kasus, Bell’s Palsy dapat mempengaruhi saraf kedua sisi wajah, walaupun hal tersebut
jarang terjadi
PATHWAY BELLS APLSY
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan konsep diri (citra diri) berhubungan dengan


perubahan bentuk wajah karenakelumpuhan satu sisi pada
wajah.
2. Ansietas berhubungan dengan prognosis penyakit dan
perubahan kesehatan.
3. Kurangnya pengetahuan kesehatan diri sendiri berhubungan
dengan informasi yang tidak adekuat mengenai proses
penyakit dan pengobatan.
4. Gangguan menelan
KESIMPULAN
 Gejala Bell's palsy bervariasi dari ringan hingga parah. Etiologinya
masih belum jelas, namun diketahui bahwa gejala tersebut disebabkan
oleh pembengkakan dan peradangan pada saraf wajah. Pelindung mata
tetap penting dalam mencegah komplikasi mata jangka panjang.

 Perawatan obat masih kontroversial, mengingat lebih dari 70% pasien


pada akhirnya akan memulihkan fungsi wajah normal tanpa perawatan.
Pengobatan dini dengan prednisolon dapat mempercepat pemulihan dan
mengurangi gejala sisa jangka panjang. Meskipun kualitas bukti rendah
hingga sedang, mungkin ada beberapa manfaat dalam menambahkan
obat antivirus ke prednisolon. 12 Namun, penting untuk mendiskusikan
bahaya dan manfaat dengan pasien, mengingat potensi efek samping
prednisolon dan obat antiviral.
REFERENSI

● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher

● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher

● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher

● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher

● AUTHOR (YEAR). Title of the publication. Publisher


TERIMA KASIH

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons from Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
OUR TEAM

KELOMPOK 5

1. CECEP YUSWAN 08200100051


2. DINTO ISMAWAN 08200100101
3. ELIS TRISNAWATI 08200100060
4. HARIKOH 08200100057
5. IKA KARTIKASARI 08200100061
6. LIKHITA IKA PRATININGSIH 08200100055
7. MASKURDIANA 08200100059
8. NIA ROSDIANA 08200100054
9. SITI EVA NURLINDA 08200100056
10. TRIANA MURTI ADJI 08200100053
11. WIWI WAHYUNI 08200100052

Anda mungkin juga menyukai