sementara. Sisi wajah yang terserang Bell’s palsy biasanya akan terlihat melorot. Umumnya,
kondisi ini terjadi pada wanita hamil, pengidap diabetes, dan HIV.
Saraf yang rusak pada bagian wajah akan berdampak pada indra perasa dan cara tubuh
menghasilkan air mata dan ludah. Umumnya, Bell’s palsy datang secara tiba-tiba dan
membaik dalam hitungan minggu.
Bell’s palsy akan membuat separuh wajah tampak terkulai. Senyum hanya bisa satu sisi, dan
mata di sisi yang terkena menolak untuk menutup. Kondisi ini juga dikenal sebagai
kelumpuhan wajah perifer akut yang penyebabnya belum diketahui, dan dapat terjadi pada
semua usia.
Penyebab pastinya belum diketahui. Hanya saja banyak ahli meyakini kondisi ini sebagai hasil
dari pembengkakan dan peradangan saraf yang mengontrol otot-otot di satu sisi wajah. Atau
mungkin juga reaksi yang terjadi setelah infeksi virus.