Dalam dunia medis, Bell’s palsy adalah kelumpuhan pada salah satu sisi otot
di wajah yang bersifat sementara. Pada umumnya, penderita penyakit Bell’s
palsy tidak bisa menggerakan area bibir baik sebelah kiri atau sebelah
kanan. Selain itu, mata penderita akan susah untuk menutup atau mengedip
dan biasanya hanya menyerang wajah satu sisi saja, baik itu kiri ataupun
kanan seperti wajah bengkok.
Penyakit Bell’s palsy bahkan pernah menyerang aktris cantik Angelina Jolie.
Penyakit yang diderita mantan istri Brad Pitt ini menyebabkan sebagian
wajahnya lumpuh pada pertengahan 2017. Selain penyakit Bell’s palsy, Jolie
juga didiagnosis hipertensi. Kedua gangguan kesehatan tersebut diduga
karena kesibukannya sebagai seorang aktris dunia dan kegiatan sosialnya.
Berbeda dengan stroke, penyakit Belpasi terjadi akibat disfungsi saraf VII
(saraf fascialis). Kelumpuhan pada sisi wajah ditandai dengan kesulitan
menggerakan sebagian otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak
bisa meniup, dan lain-lain.
Penyakit Belpasi ditandai dengan penampilan murung di satu sisi wajah dan
ketidakmampuan untuk membuka atau menutup mata pada sisi yang
terkena. Dalam kasus yang jarang terjadi, Bell’s palsy dapat memengaruhi
kedua sisi wajah.
Air liur
Kesulitan makan dan minum
Ketidakmampuan untuk membuat ekspresi wajah, seperti
tersenyum atau cemberut
Kelemahan wajah
Otot berkedut di wajah
Mata dan mulut kering
Sakit kepala
Sensitivitas terhadap suara
Iritasi mata pada sisi yang terkena
Segera hubungi dokter Anda mengalami gejala-gejala ini. Anda tidak boleh
mendiagnosis diri sendiri, terkena atau tidaknya penyakit Bell’s palsy.
Gejala-gejalanya dapat serupa dengan kondisi serius lainnya, seperti stroke
atau tumor otak.
Selain itu, dokter juga akan memberikan obat tetes mata agar mata yang
tidak bisa berkedip tidak kering atau mengalami iritasi.
Menurut dokter Amendi, terdapat tiga terapi Bells palsy yang bisa dilakukan
antara lain:
1. Elektrikal stimulasi
Terapi Bells palsy yang pertama adalah elektrikal stimulasi, terapi ini
merupakan suatu alat stimulasi otot yang bertujuan untuk mencari otot yang
lemah selanjutnya diberi rangsangan tertentu agar lebih kuat atau tak
mengecil.
2. Terapi pijat
3. Mirror exercise
Sementara terapi kaca atau mirror exercise bisa dilakukan di depan cermin.
Penderita penyakit Belpasi diminta untuk mengembungkan mulutnya
agar otot yang mengalami gangguan terstimulasi.
Pada intinya, jika semua proses terapi Bells palsy sudah dilalui, peluang
penderita untuk sembuh total sangat besar. Artinya, otot dan saraf yang
mengalami kelumpuhan tersebut bisa berfungsi kembali seperti semula.
Apalagi jika Bell’s palsy terjadi pada anak, gangguan ini umumnya lebih
cepat disembuhkan ketimbang pada orang dewasa. Bila diobati dengan baik,
sekitar 90-95% anak akan kembali normal.
1. Latihan wajah
Saat saraf wajah mulai pulih, otot-otot wajah yang kencang dan rileks dapat
membantu menguatkan mereka.
2. Perawatan gigi
Jika ada sedikit atau tidak ada perasaan tidak nyaman di mulut, mudah
untuk sisa makanan yang menyebabkan gigi busuk atau penyakit gusi.
Menyikat dan membersihkan gigi dengan benang dapat membantu
mencegah kerusakan gigi.
Segera bawa anak ke dokter bila curiga terkena Bell’s palsy. Dalam
waktu 2 x 24 jam, anak harus mendapat pengobatan. Pertolongan
yang cepat akan mencegah gangguan ini menjadi lebih parah.