Anda di halaman 1dari 15

PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA

PERUSAHAAN JASA KEUANGAN

DOSEN PEMGAMPU:
VINA OLIVIA PEBRIANTY, SE., ME
KELOMPOK 6

RESKY SESILIA ARWAN B1C119241


RIAS EKA RABTSANI MAHMUDA B1C119242
RIDWAN B1C119243 01

RINDA B1C119244 02
RISKA MAYA ROSMERI SUPRIN B1C119245
03
RISKA. S B1C119246
04
RISKI TRI AMELIA RUKMANA B1C119247
RURI HANIFATUL HUSTIA B1C119248 05

06
PEMBAHASAN
Komponen Lembaga
01 Pengendalian Manajemen 04
Perusahaan Jasa
Keuangan
02 Perubahan Jasa 05 Perusahaan Asuransi
Keuangan

Karakteristik Perubahan Kasus PT Tempesta


03 06
Perusahan Jasa Keuangan International
2.1 Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen adalah suatu proses yang


UMUM

menjamin bahwa sumber-sumber diperoleh dan digunakan dengan


SERAJAH

efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, dengan

kata lain pengendalian manajemen dapat diartikan sebagai proses untuk

menjamin bahwa sumber manusia, fisik dan teknologi dialokasikan agar

mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh.


2.2 Perusahaan Jasa Keuangan
Perusahaan Jasa Keuagan dalah suatu perusahaan atau badan
usaha yang usahanya bergerak di bidang jasa keuangan. Artinya,
kegiatan yang dilakukan oleh lembaga tersebut  akan selalu berkaitan
dengan bidang keuangan, apakah itu penghimpunan dana masyarakat
dan/atau jasa-jasa keuangan lainnya.
Menurut SK Menkeu RI N0. 792 Tahun 1990, Lembaga
Keuangan adalah suatu badan yang kegiatannya bidang keuangan,
melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat
terutama guna membiayai investasi perusahaan.
2.3 Karakteristik Perusahaan Jasa Keuangan

a. b.
Aktiva Moneter Jangka Waktu Transaksi

c.
Imbalan dan Risiko

d. e.
Teknologi Regulasi
2.4 Komponen Lembaga Perusahaan Jasa Keuangan
• Lembaga Keuangan Bank

Lembaga Keuangan Bank adalah badan usaha yang melakukan


kegiatan di bidang keuangan dengan menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat
dalam bentuk kredit atau pembiayaan.

Lembaga ini terdiri dari beberapa jenis bank, di antaranya sebagai berikut:

1. Bank Sentral 3. Bank Perkreditan


Rakyat (BPR)
2. Bank Umum
Karakteristik Bank Komersial
Karakteristik Bisnis Bank Komersial Bank memperoleh keuntungan dengan
menjual kewajiban dengan serangkaian karakteristiknya (merupakan kombinasi antara
likuiditas, risiko dan pengembalian/return) dan menggunakan dana tersebut untuk
membeli aset dengan serangkaian karakteristik lain. Sebagai contoh, bank menerbitkan
cek giro yang memberikan likuiditas yang tinggi dengan risiko dan pengembalian yang
rendah.

Dan juga terdapat 4 karakter umum Bank Komersial :

1. Modal Yang Diatur Kemampuan suatu bank


2. Produk Baru Hingga saat ini kegiatan bank komersial umumnya berkaitan dengan
kegiatan menyimpan dan meminjamkan uang
3. Risiko Bank dihadapkan dengan 3 bentuk risiko
4. Otomasi Di semua bank fungsi penabungan dan penarikan biasanya otomatis.untuk
jumlah transaksi yang besar dilakukan melalui Automatic Teller Machine (ATM).
• Lembaga Keuangan NonBank
Lembaga Keuangan nonbank (LKNB) adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan di bidang keuangan yang secara langsung atau
tidak langsung menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan surat
berharga dan menyalurkannya kepada masyarakat guna membiayai
investasi perusahaan.

Dalam masyarakat, terdapat setidaknya lima macam lembaga keuangan


bukan bank, yakni sebagai berikut:

1. Pegadaian
2. Koperasi Simpan Pinjam
3. Lembaga Asuransi
4. Leasing
5. Pasar Modal
2.5 Perusahaan Asuransi
• Pengertian Asuransi

Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian risiko, dengan cara mengalihkan /
mentransfer risiko tersebut dari pihak pertama ke pihak lain, dalam hal ini adalah
kepada perusahaan asuransi.

asuransi terkandung 4 unsur, yaitu :


1. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepada
pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur.
2. Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah uang (santunan)
kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila terjadi
sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu.
3. Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak diketahui sebelumnya).
4. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa
yang tak tertentu.
Fungsi Perusahaan Asuransi
Berikut ini beberapa fungsi perusahaan asuransi yang diakui oleh berbagai badan usaha dan
institusi di seluruh dunia yaitu:

1. Sebagai Pengendali Resiko Seperti yang dijelaskan dalam undang-undang


2. Sebagai Pengumpulan Dana Pengumpul dana dalam hal ini bukanlah penggalangan dana
untuk kepentingan sosial alias charity.
3. Sebagai Pengelola Premi Seimbang Setelah pemegang polis menyetor premi perusahaan
asuransi

Adapun kelebihan dan kekurangan dari perusahaan asuransi yaitu:


Kelebihan Perusahaan Asuransi Bagi Perusahaan
4. Keuntungan dari premi yang diberikan ke nasabah.
5. Keuntungan dari hasil penyertaan modal di perusahaan lain.
6. Keuntungan dari hasil bunga dari ivestasi di surat-surat berharga.

Kekurangan Perusahaan Asuransi


7. Lingkup penanggulangan resiko terbatas potensi kerugian yang ditanggung perusahaan
asuransi sangat terbatas
8. Pada beberapa asuransi premi yang kita bayarkan akan hangus bila tidak terjadi klaim
sampai jangka waktu asuransi habis.
2.6 Kasus PT Tempesta International
PT Tempesta Internatioanal adalah Perusahaan garmen yang didirikan sekitar 3
tahun yang lalu, yaitu tanggal 16 Juni 2009 di Cikarang. Perusahaan ini berlokasi di
Kawasan Delta Silicon I, Jl Meranti 2 blok L3 no. 3D, Cikarang Bekasi. Sebagai
perusahaan yang baru berdiri, maka penerapan sistem pengendalian manajemen sangat
penting dilaksanakan agar semua tujuan perusahaan dapat tercapai.

Masalah yang kemudian timbul adalah Sistem Pengendalian Manajemen yang


masih belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Hal itu disebabkan karena
pergantian Manajemen pada level TOP Manajemen sehingga, banyak terjadi perubahan
terhadap sistem yang telah ada, tanpa adanya penyesuian terlebih dahulu, padahal
sistem yang telah ada juga belum berjalan dengan baik. Ganti Manajemen, ganti pula
kebijakannya.

Dalam prakteknya di PT Tempesta, pembagian tugas dan tanggung jawab dalam


pekerjaan masih menjadi satu ( rangkap kerja ). Misalnya bagian Purchasing merangkap
sebagai Kasir. Hal ini jelas akan dapat menghambat terhadap proses Pengendalian
Manajemen. Karena tidak adanya kroscek antar bagian, ini yang kemudian dapat
menyebabkan rentannya penyelewengan. Namun demikian, dapat dimaklumi, barangkali
perusahaan bertujuan untuk efisiensi jumlah karyawan. Sehingga ditempuh ”rangkap
jabatan”, untuk penekanan biaya gaji karyawan.
KESIMPULAN

dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian manajemen adalah suatu


proses yang menjamin bahwa sumber-sumber diperoleh dan digunakan dengan
efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, dengan kata
lain pengendalian manajemen dapat diartikan sebagai proses untuk menjamin
bahwa sumber manusia, fisik dan teknologi dialokasikan agar mencapai tujuan
organisasi secara menyeluruh.

 
.
 

Anda mungkin juga menyukai