Anda di halaman 1dari 45

GIZI 1000 HARI PERTAMA

KEHIDUPAN (HPK)

PERSAGI KAB BEKASI 2020


Apa itu 1000 Hari Pertama Kehidupan?

Adalah periode emas awal kehidupan manusia, terdiri dari 3


fase yaitu :

1. Masa Kehamilan (270 hari)


2. Tahun Pertama kehidupan (365 hari)
3. Tahun Kedua Kehidupan (365 hari)
Mengapa Nutrisi di 1000 Hari Pertama
Kehidupan ?
Kurang optimalnya Nutrisi di 1000 HPK akan berdampak jangka
panjang terhadap kehidupan saat usia dewasa

Seperti masalah gizi maupun risiko penyakit degeneratif di kemudian


hari seperti Gizi Buruk, Stunting, Obesitas, DM, Hipertensi, Jantung,
dsb…
GIZI DI MASA KEHAMILAN

Pada masa kehamilan kebutuhan kalori bertambah 300 Kkal,


yang di dapat dari Makronutrien maupun Mikronutrien
BEBERAPA ZAT GIZI YANG DIBUTUHKAN PADA MASA
KEHAMILAN

Selain makronutrien seperti Karbohidrat, Protein, Lemak. Beberapa Mikronutrien juga


perlu diperhatikan kecukupannya seperti : Asam Folat, Zat Besi, dan Kalsium, selain
itu vitamin dan mineral seperti vit A, C, B6, B12, dan vit D

Pastikan Ibu hamil mengkonsumsi makanan bernutrisi saat kehamilan karena


penting untuk Ibu dan si Kecil, karena "otak janin mulai terbentuk pada hari ke
27 setelah pembuahan”. Artinya sejak mempersiapkan kehamilan, ibu hamil
sudah seharusnya makan makanan yang bergizi. Bukan kuantitasnya yang
berlebihan, namun kandungan gizinya harus baik dan seimbang.
PENTINGNYA ASUPAN ASAM FOLAT
DAN PROTEIN DI MASA KEHAMILAN

Pada ibu hamil, konsumsi asam folat yang cukup dapat


menurunkan risiko janinnya mengalami cacat lahir,
seperti terlahir prematur, atau lahir dengan berat badan
rendah.
Pada ibu hamil dibutuhkan sekitar 600 mcg asam folat per
hari dan ibu menyusui butuh sekitar 500 mcg.
SUMBER ASAM FOLAT

Sumber Asam Folat : Bayam, asparagus, brokoli, lobak, selada, brokoli, jeruk, lemon, jeruk nipis,
jeruk bali, alpukat, tomat, buah bit, pepaya, pisang, dan melon, kacang tanah, kacang merah,
kacang hijau, kacang polong, dan kacang walnut. daging unggas, hati sapi, daging merah, hati
ayam, hidangan laut, dan telur.

SUMBER ZAT BESI

Daging merah, ikan, hati sapi, hati ayam, bayam, kacang kacangan

SUMBER KALSIUM

Biji bijian, Keju, Susu, Yogurt, sarden, Almond, Edamame, tahu, teri

Vitamin A, C, B6, B12, D

Biji bijian, Ikan, Susu, Daging Sapi, Almond, Telur, Tuna, Alpukat, Salmon, Minyak
ikan, Brokoli, Paprika, Tomat, Wortel, Kc Polong, Biji Bunga Matahari, sereal
KEBUTUHAN KALORI IBU HAMIL
Tabel 3. Contoh menu dalam satu hari
Waktu
Sarapan Nasi
Menu
 
Bahan Berat (g)
200
KONVERSI KEBUTUHAN KALORI KE
brokoli,wortel,
capcay 200
 
  tahu
buncis, jamur
  70
DALAM BENTUK MAKANAN
  jus alpukat   70
snack pagi sandwich tuna roti gandum 70
    selada 30
Zat gizi Jumlah
    tomat 30
    tuna 50 Energi (kkal) 2408
  susu kedelai   200 Protein (g) 143
Makan siang Nasi   200
Lemak (g) 87
  ayam goreng   50
sayur bayam, wortel, Karbohidrat (g) 255
sayur bening 130
  jagung
Serat pangan (g) 70
  bakwan jagung tepung 30
    minyak goreng 5 Kolesterol (mg) 134
  jeruk   110 Vit. A (µg) 4803
snack sore kue bolu   50
susu kedelai 200
Vit. B6 (mg) 4.4
   
makan malam nasi   100 Asam folat (µg) 622
  ayam goreng   50
Vit. B12 (µg) 1.7
sayur bayam, wortel,
sayur bening 130
  jagung Kalsium (mg) 1275
  bakwan jagung tepung 30
Zat besi (mg) 43.6
    minyak goreng 5
  jeruk   110 Perhitungan menggunakan Nutrisurvey
GIZI ANAK USIA 0-12 BULAN

Gizi anak usia 0-12 bulan di bagi menjadi 3 fase :

1. Fase ASI Ekslusif


2. Fase MPASI
3. Fase Makanan Keluarga
Manfaat ASI :
FASE ASI EKSLUSIF
1. Mudah diserap dan di

ASI EKSLUSIF adalah makanan utama untuk memenuhi nutrisi bayi cerna bayi

di enam bulan pertamanya tanpa pemberian makanan atau 2. Mencegah risiko kanker
payudara pada ibu
minuman tambahan lainnya.
 Ada dua jenis tekstur ASI yang mesti diketahui ibu, 3. Mempercepat proses
yaitu hindmilk dan foremilk yang menandakan kandungan lemak pemulihan ketika bayi
di dalam susu.
sakit
 Hindmilk adalah ASI dengan tekstur kental yang biasanya keluar
saat akhir menyusu. Semakin banyak jumlah hindmilk yang 4. Mempererat ikatan
diperah, akan semakin banyak pula kandungan lemak di dalam psikologis dan emosional
ASI.
antar ibu dan bayi
 Sementara foremilk adalah ASI yang keluar di awal
menyusu. Foremilk yang ada di dalam ASI menandakan 5. Kolostrum sebagai antibodi
kandungan lemak yang rendah. bayi
Cara Penyimpanan ASI
1. ASI yang sudah diperah dimasukkan ke dalam wadah steril (botol atau kantung khusus ASI), kemudian diberi
label bertuliskan tanggal dan waktu ASI diperah.
2. ASI perah disimpan ke dalam freezer atau lemari pendingin, tapi bukan diletakkan di bagian pintu lemari
pendingin.
3. Aturan suhu penyimpanan ASI sebagai berikut:
 ASI perah segar bisa bertahan di dalam freezer bersuhu -17 derajat Celcius atau lebih rendah selama 6 bulan
atau lebih.
 ASI perah segar bisa bertahan di dalam freezer dan kulkas bersuhu rata-rata -10 derajat Celcius dengan
waktu yang berbeda. ASI segar akan awet selama 3-4 bulan bila berada di dalam freezer dan kulkas dua
pintu dan bisa awet selama 2 minggu untuk freezer dan kulkas satu pintu.
 ASI perah segar bisa bertahan di dalam kulkas atau lemari pendingin bersuhu rata-rata 5-10 derajat Celcius
selama 5-8 hari.
 ASI perah segar bisa bertahan di dalam suhu kamar (tanpa freezer atau kulkas) bersuhu 27-28 derajat Celcius
selama 10 jam.
 ASI beku yang keluar dari freezer tidak boleh dibekukan kembali. Sementara jika ASI beku dikeluarkan dari
kulkas bisa dibekukan kembali selama 24 jam dan di suhu kamar selama 1 jam.
4. Periksa suhu freezer dan kulkas sebanyak 3 kali sehari.
Cara Menghangatkan ASI
Berikut cara mencairkan dan menghangatkan ASI perah:

 Pilih ASI perah dari yang disimpan paling awal terlebih dahulu.

 Hindari mencairkan ASI perah pada suhu kamar.

 Anda bisa memindahkan ASI perah beku di dalam kulkas (24 jam), letakkan di
semangkuk air hangat atau basahi wadah ASI perah dengan air dingin mengalir yang
dilanjutkan dengan air hangat.

 Hindari mencairkan ASI perah beku pada microwave atau di dalam air yang sangat
panas karena dapat merusak kandungan gizi di dalamnya.

 Kocok ASI yang sudah hangat dan mencair agar lemak handmilk dan foremilk menyatu


dengan baik.

 Hindari membekukan kembali ASI perah yang sudah mencair.


FASE MPASI (Makanan Pendamping ASI)

 Tujuannya agar bayi tidak kekurangan zat gizi tertentu serta pertumbuhan dan
perkembangan tubuhnya lebih optimal.
 Proses pengenalan dan pemberian MPASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada
bayi juga harus dilakukan secara bertahap.
 Mula-mula Anda bisa berikan makanan bayi dalam bentuk lumat atau lembek
terlebih dahulu, contohnya dalam bentuk bubur, bertahap ke bentuk bertekstur
(contohnya tim)
 Untuk waktu pemberian MPASI guna mencukupi zat gizi harian bayi, bisa
disesuaikan dengan jadwal MPASI bayi harian sebanyak 3 kali sehari
 MPASI lengkap, terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan
buah.
 MPASI sederhana, terdiri dari makanan pokok, salah satu lauk hewani/nabati, dan
sayur atau buah
Menurut WHO

 ASI tetap di berikan


hingga usia 2 tahun

 MPASI diberikan
saat usia anak
genap 6 bulan, dan
tetap lanjutkan ASI
Penting Menjadi
Perhatian….

 Kebutuhan Nutrisi Bayi Berbeda


 Membutuhkan 5x Lebih Banyak
Nutrisi, dan 2x Lebih Banyak
Energi dibandingkan Orang Dewasa
 Namun Kapasitas Lambung Bayi
hanya sekitar 20% dari Lambung
Orang Dewasa
 Dengan Variasi Makanan Lebih
Sedikit
 Dan Lebih Rentan, Juga Sensitif
 Maka Pemberian MPASI harus tepat
Permasalahan Gizi
Yang Biasa Terjadi
Pada Bayi
 Salah satunya zat besi, sering
terjadi di usia bayi usia 6 bulan ke
atas, karena telah berkurangnya
asupan ASI sebagai sumber utama
zat besi, sehingga pada usia ini,
penting memberikan MPASI yang
tepat dan kaya sumber zat besi

 Kekurangan zat besi menyebabkan


anemia yang berdampak jangka
pendek maupun jangka panjang
Kriteria MPASI yang baik :
> Padat energi, protein, serta zat gizi mikro seperti zat besi, seng, kalsium, vitamin
A, vitamin C, dan folat.
> Tidak mengandung bumbu yang tajam, dan menggunakan gula, garam, penyedap
rasa, pewarna, maupun pengawet secukupnya saja.
> Mudah saat dimakan dan disukai oleh anak.

Syarat MPASI yang baik


 Menurut WHO, beberapa syarat MPASI yang baik meliputi:
 Diberikan pada waktu yang tepat, yakni ketika pemberian ASI saja sudah tidak
mampu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi.
 Aman, yakni MP-ASI harus disimpan dan diberikan kepada anak dengan tangan atau
perlengkapan makan yang bersih.
 Kaya akan gizi, yakni MP-ASI mampu mencukupi kebutuhan zat gizi makro dan
mikronutrien bayi.
 Teksturnya disesuaikan dengan usia dan kemampuan makan anak.
TAHAPAN PEMBERIAN
MPASI

Pemberian MPASI dilakukan secara bertahap


sesuai umur bayi

 0-6 Bulan : ASI Ekslusif

 6-9 Bulan : ASI, makan saring 2-3x (3sdm-


125 ml), selingan 1-2x

 9-12 Bulan : ASI, makan cincang 3-4x


(125ml-250ml), selingan 1-2x

 >12 Bulan : Lanjut Asi hingga 2 th, makanan


biasa 3-4x (200ml-250ml), selingan 1-2x
MASALAH GIZI PADA ANAK ?

1. Gizi Buruk,
2. Obesitas
3. Stunting
4. Gangguan Saluran Cerna
5. Pola makan tidak seimbang
6. Defisiensi Vitamin dan Mineral
1. Gizi Buruk
Kwashiorkor adalah salah satu bentuk gizi buruk (busung lapar) yang
disebabkan oleh kekurangan gizi protein, Ciri :penumpukan cairan pada tubuh
terutama pada daerah mata kaki, kaki, perut, dan bisa seluruh tubuh

Marasmus adalah salah satu bentuk kekurangan gizi yang buruk paling
sering ditemui pada balita penyebabnya antara lain karena masukan makanan
yang sangat kurang, infeksi, pembawaan lahir, prematuritas, penyakit pada masa
neonatus serta kesehatan lingkungan.
Dampak :
1. Gangguan kesehatan mental dan emocional
2. Tingkat IQ yang rendah
3. Penyakit infeksi
4. Anak pendek dan tidak tumbuh optimal
2. Kegemukan dan Obesitas
adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam tubuh yang sangat
tinggi
Dampak :
Gizi lebih dapat menyebabkan dampak buruk bagi anak, antara lain pubertas dini,
kegemukan saat dewasa, diabetes, serta hipertensi

3. Gagal Tumbuh (Stunting)


adalah kondisi ketika anak lebih pendek dibandingkan anak-anak lain seusianya, atau dengan
kata lain, tinggi badan anak berada di bawah standar.
Kondisi gagal tumbuh pada anak karena kekurangan zat gizi kronis terutama pada 1000 hari kehidupan
pertama

Dampak :
- postur tubuh yang pendek saat dewasa
- massa otot yang lebih kecil
- kemampuan intelektual di bawah rata-rata
- serta melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
- memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah
- lebih rentan mengalami penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dsb
Pemberian MPASI untuk anak Gizi Buruk
 Pemberian MPASI pada anak dengan gizi buruk diberikan secara bertahap dan tinggi Protein :

1. Tahap stabilisasi hari ke 1-2 (pasca ditemukan kasus)


E = 80-100 kal x BB aktual
P =1-1,5 gr x BB aktual
cairan = 130 ml x BB aktual (jika tidak ada oedema), 100 ml x BB aktual (jika ada Oedema)
2. Tahap Transisi hari ke 3-7
E = 100-150 kal x BB aktual
P = 2-3 gr x BB aktual
cairan = 150 ml x BB aktual
3. Tahan Rehabilitasi 2-6 minggu
E = 150-220 kal x BB aktual
P = 3-4 gr x BB aktual
cairan = 150-200 ml x BB aktual
4. Gangguan Saluran Cerna

Gangguan saluran cerna pada anak meliputi Diare dan Konstipasi, terutama di awal pemberian MPASI
biasaya risiko terjadi gangguan cerna.
1. Diare
 Diare adalah cara alami tubuh untuk mengeluarkan kuman, namun tetap harus jadi perhatian agar
tidak terjadi dehidrasi.
 Gejala Diare : konsistensi feses encer, >5x sehari, demam, pusing, mulut kering, lemas.
 Apa yang harus dilakukan ibu saat anak diare ? Pertolongan pertama adalah pemberian cairan
elektrolit sederhana seperti oralit, kemudian beri makanan yang mengandung prebiotik (seperti
tempe, kc kedelai, gandum, bw putih, pisang, asparagus) untuk menjaga jumlah bakteri baik dalam
tubuh. Jika diare berlanjut segera ke fasilitas kesehatan terdekat.
2. Konstipasi
 Konstipasi adalah kesulitan BAB dengan konsistensi feses yang lebih padat
 Jika terjadi konstipasi pada anak, maka ibu dapat memberikan makanan dengan kandungan serat yang
tinggi, seperti sayur, buah, agar2 rumput laut, gandum, dsb
 Jika sembelit tidak membaik, berikan obat pencahar yang aman untuk anak
5. Pola Makan Tidak Seimbang
> Gizi seimbang sangat penting untuk tumbuh kembang yang optimal
> Ketidak seimbangan pola makan pada anak dipengaruhi oleh keaktifan dan kreatifitas ibu
> Susunan menu seimbang berisi jenis makanan yang bervariasi terdiri dari makanan
pokok, lauk pauk, sayur dan buah
> Masalah

6. Defisiensi Vitamin Mineral


 Defisiensi (kekurangan) vitamin dan mineral sering terjadi pada anak,
terkait ketidak seimbangan pol makan
 Vitamin dan mineral yang kurang di dapat anak biasanya berupa zat besi,
kalsium, vit A, vit C, Vit D, B6, B12, Omega, Zink, dsb...
 Maka penting bagi ibu menyediakan makanan dengan pola gizi seimbang
Kebutuhan Gizi Anak usia 0-11 Bulan berdasarkan AKG
Contoh Menu MPASI
1. Puree Pisang dan Alpukat

Buah-buahan seperti pisang, pepaya dan alpukat bisa dipilih untuk mengenalkan MPASI hari pertama si kecil. Untuk
mengenalkannya di hari-hari awal, kamu bisa memilih puree buah.
Buah pisang mengandung serat, karbohidrat dan juga kandungan mineral yang baik untuk tubuh. Sedangkan buah alpukat
mengandung vitamin E. Ini cara membuatnya:

Bahan:
- 1 buah pisang ambon matang
- 1/2 buah alpukat
- ASI secukupnya

Cara membuat:
- Kupas buah pisang dan keruk bagian dalam alpukat.
- Blender atau haluskan masing-masing buah.
- Tambahkan ASI dan campur rata.
- Saring dan sajikan untuk si kecil.
Contoh Menu MPASI

2. Bubur Ati Ayam

Bahan :
- 3 sdm nasi putih
- 1 potong hati ayam kukus
- 15 gram brokoli
- 10 gram edamame
- 1 siung bawang putih

Cara membuat :
- Campurkan dengan 3 sdm nasi putih dan tambahkan air secukupnya. Masak hingga teksturnya menjadi bubur dan
pisahkan.
- Kukus edamame dan brokoli sampai empuk.
- Tumis bawang putih dan masukkan potongan hati ayam hingga matang.
- Blender semua bahan kecuali bubur nasi hingga lembut dan saring.
- Sajikan lengkap bubur nasi yang sudah disaring dengan hati dan sayuran.
Contoh Menu Snack MPASI

Biscuit Alpukat (untuk bayi 6-9 Bulan) Puding Mangga Marie (untuk bayi 9-12 Bulan)

Bahan : Bahan :
1 buah alpukat matang 2 sdm agar agar plain
2 keping biscuit untuk bayi 6 bulan+ ½ buah mangga manalagi
5 sdm air hangat 3 keping marie
Susu / ASI
Cara Membuat : 250 ml air matang
1. Potong Alpukat menjadi 2, buang bijinya
2. Ambil daging alpukat dengan sendok lalu Cara Membuat
lumatkan 1. Haluskan mangga menggunakan blender, lalu
3. Campur dengan 5 sdm air hangat dengan biscuit, masukkan marie, agar agar dan susu
lalu lumatkan 2. Masak hingga meletup
4. Campurkan merata alpukat yang sudah 3. Angkat, dinginkan lalu sajikan
dilumatkan dengan biscuit yang sudah
dilumatkan note : jika menggunakan ASI, masukan ASI saat api
5. Sajikan sudah dimatikan
PEMBERIAN MAKANAN BAYI DAN ANAK PADA KONDISI KHUSUS

 PEMBERIAN MAKANAN BAYI DAN ANAK (PMBA) pada kondisi tertentu misalnya bencana alam, atau kondisi
wabah dan darurat lainnya, di fokuskan pada terpenuhinya nutrisi bayi dan anak dengan berkoordinasi yang baik
antara petugas yang berwenang di daerah bencana dengan warga.
 Pemberian makanan biasanya dalam bentuk makanan siap saji atau yang diproduksi komersial dengan fortifikasi
zat gizi.

Dukungan yang dapat diberikan kepada para ibu menyusui serta bayi dan anak di antaranya :
1.Pendampingan konselor menyusui untuk membantu ibu yang mengalami kesulitan menyusui;
2.Penyediaan tenda khusus ibu menyusui sehingga ibu nyaman menyusui;
3.Donasi formula bayi diberikan melalui satu pintu dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan;
4.Bayi yang sejak awal telah mengonsumsi formula bayi dapat tetap mendapatkan formula bayi dengan pengawasan
tenaga kesehatan terlatih, pemberian dan penyiapannya dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih dengan syarat
tersedia air bersih, peralatan memasak serta sanitasi yang memadai untuk menyuci botol dan dot;
5.Perlu disediakan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dari bahan makanan lokal yang tergabung dengan Dapur
Umum, khusus untuk bayi berusia di atas 6 bulan.
FASE MAKANAN KELUARGA (GIZI ANAK USIA BALITA)
> Pada usia ini anak sudah makan seperti makanan keluarga, yang penting
diperhatikan adalah asupan gizi lengkap seimbang.

> Variasi jenis makanan, aneka rupa lauk pauk, sayur dan buah.

Kebutuhan Anak Usia Balita Berdasarkan AKG


Cara membiasakan anak balita untuk makan sehat

1. Jadilah contoh yang baik untuk anak


2. Buat resep sehat jadi lebih kreatif
3. Jangan terlalu sering jajan
4. Ajak anak masak bersama

Tips agar anak suka sayuran


1. Tambah Mentega
2. Pilih Sayuran Segar
3. Cari Sayuran yang Disukai Anak
4. Kreasi Penyajian
5. Jadikan Menu Pembuka
6. Ajak Anak Berpartisipasi
7. Konsisten dalam memberikan sayuran
Kentang Tuna Saus Bayam Sup Makaroni Tofu Brokoli

Bahan: Bahan:
•35gr daging ikan tuna, kukus atau panggang, haluskan •2 sdm makaroni, rebus hingga lunak
dengan garpu •1 bungkus tofu, potong kecil
•40gr kentang, kupas, kukus, haluskan dengan garpu •½ buah wortel, kupas, potong kecil, rebus hingga lunak
Saus bayam: •3 kuntum brokoli, rebus 1 menit, cincang kasar
•1 sdm (10 gram) mentega tawar •250ml kaldu ayam
•1 iris (10 gram) bawang bombay, cincang halus •1 siung bawang merah, iris tipis
•½ sdm (5 gram) tepung maizena •1 siung bawang putih, iris tipis
•100ml (10 sdm) susu cair •½ sdm daun bawang, iris tipis
•2 sdm (20 gram) daun bayam, kukus, iris halus •½ sdm seledri, iris tipis
•Garam dan merica secukupnya
Cara membuat:
1.Masukkan daging ikan dan kentang ke dalam mangkuk Cara membuat:
saji. Sisihkan. 1.Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum,
2.Saus: panaskan mentega, tumis bawang bombay hingga kemudian masukkan ke kuah kaldu yang mendidih.
harum. Masukkan tepung maizena sambil terus diaduk. 2.Masukkan wortel, brokoli, dan tofu.
Tuangkan susu, aduk terus hingga agak kental. Angkat. 3.Masukkan makaroni.
Tambahkan daun bayam, aduk hingga tercampur rata. 4.Masukkan daun bawang dan seledri.
3.Tuangkan saus ke dalam wadah berisi ikan. 5.Bumbui dengan garam dan merica.
4.Sajikan. 6.Sajikan hangat.
MENENTUKAN STATUS GIZI
1. Status Gizi Dewasa

IMT (Indeks Masa Tubuh) = BB (Berat Badan)

TB (Tinggi Badan) (m)²

Kategori IMT (Depkes RI)

< 17,0 Kurus Kurang berat badan berat


17,0 - 18,5 Kurus Kurang berat badan Ringan
18,5 - 25,0 Normal Normal
25,0 – 27,0 Gemuk Overweigh
> 27,0 Gemuk Obesitas
2. Status Gizi Anak Usia 0-5 Tahun

Status Gizi Berdasarkan BB menurut Umur :

Jika BB anak > median = BB anak – BB Median


BB Median

Jika BB anak > mdian = BB anak – BB median


nilai BB pada (+1sd) – BB median

Indeks Kategori Status Ambang Batas


Gizi (Z-Score)

Gizi Buruk < -3 SD


BB/U Anak Gizi Kurang -3 SD s/d 2 SD
Usia 0-60
Bulan Gizi Baik -2 SD s/d 2 SD
Gizi Lebih > 2 SD
PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI
Kebutuhan Kalori Orang Dewasa

Menggunakan Thumb of Rule : BBI (Berat Badan Ideal)


Perempuan = 25 kal x BBI = (TB-100) -10% (TB-100)
Laki laki = 30 kal x BBI

Kebutuhan Zat Gizi :


Contoh
Karbohidrat = 60% dari kalori Seorang perempuan mempunyai BBI 60 kg
4
maka
Protein = 15% dari kalori
4 Kalorinya = 25kal x 60kg = 1500 kalori
Lemak = 25% dari kalori
Protein = 15% x 1500 kal : 4 = 56 gr
9
Lemak = 25% x 1500 kal : 9 = 42 gr
PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI

Kebutuhan Kalori Anak


BBI anak
Usia 0-11 bulan = 110-120x BBI
0-11 bulan = ((usia bulan) : 2) + 4
Usia 1-3 tahun = 100 x BBI
1-10 tahun = 2 x (usia tahun) + 8

Kebutuhan Zat Gizi Anak


Contoh :
Karbohidrat = 60% dari kalori
4 BBI bayi usia 10 bulan adalah 9 kg
Protein = 15% dari kalori Kalori = 110 kal x 9kg = 990 kal
4
Lemak = 25% dari kalori Protein = 15% x 990 : 4 = 37 gr
9 Lemak = 25% x 990 :9 = 27 gr
Karbohidrat = 60% x 990 : 4 = 148 gr
KONVERSI KEBUTUHAN KALORI KEDALAM BENTUK MAKANAN

Bahan Makanan Jumlah Kalori Protein Lemak KH


>Total 735 kal Protein 40,5gr
 Kalori di cukupi dengan
Nasi lembek 1½ P 80 2 20 tambahan ASI/susu
Telur 1P 75 10,5 5  Kalori untuk 1 hari
Ikan 1P 75 10,5 2
Ayam dengan kulit 1/2 P 75 3,5 6,5
Tahu ½P 40 3 1,5 4
Tempe ½P 40 3 1,5 4
Kacang hijau 1P 75 5 3 7
Bayam 2P 50 2 10
Wortel ½P 25 1
Pisang ½P 50 12
Alpukat 1P 50 5
Minyak 1P 50 5
Madu 1P 50 12
BAHAN MAKANAN PENUKAR

Anda mungkin juga menyukai