Anda di halaman 1dari 19

HIPERTENSI

: Kelompok 2
Farida
Nuril Tazkiyatun Nufus
Nuryuni Ekawidya
Safira Maftuchatur
Kirana Dewi Priyatno
Hindun Komala Sari
Aprilia Cahyanigrum
Fariddina Nafis Tsuraya
Marya Ulfah
Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang abnormal dan diukur paling tidak
pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal bervariasi sesuai
usia, sehingga setiap diagnosis hipertensi harus berifat spesifik usia.

Tekanan Darah Sistolik Diastolik

Optimal <120 mmHg 80 mmHg

Hipertensif >140 mmHg >90 mmHg


Penyebab Hipertensi
Tekanan darah bergantung pada kecepatan denyut jantung,
volume sekuncup, dan TPR (total pheripheral resistence),
meningkatkan salah satu dari ketiga variabel yang tidak
dikonpensasi dapat menyebabkan hipertensi.
• Tekanan jantung
rangsangan sara
Peningkatan yang
simpatis atau
Peningkatan denyut kronis sering
hormonal yang
jantung menyertai
abnormal pada
hiperteriodisme
nodus SA

Biasanya
Tidak dikompensasi
mengakibatkan dengan penurunan
hipertensi volume sekuncup
atau TPR
Volume sekuncup

Volume plasma Direfleksikan


Peningkatan
meningkat dengan
sekuncup dan
dalam waktu peningkatan
tekanan darah
lama volume diastolik

Peningkatan volume sekuncup yang berlangsung lama dapat terjadi


akibat gangguan penanganan garam dan air oleh ginjal atau
konsumsi garam yang berlebihan.
Jenis Hipertensi

Primer Sekunder

hipertensi tidak diketahui Apabila penyebab hipertensi dapat


penyebabnya diketahui dengan jelas
Salah satu contoh hipertensi sekunder adalah hipertensi vaskular renal, yang terjadi akibat stenosis
arteri renalis.

• Kelainan ini dapat bersifat kongenital atau akibat ateros klerosis.

• Stenosis arteri renalis menurunkan aliran darah ke ginjal sehingga terjadi pengaktifan
baroreseptor ginjal, perangsangan pelepasan renin, dan pembentukan aniotensin II.

• Aniotensin II secara langsung meningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan TPR, dan
secara tidak langsung meningkatkan sintesis aldosteron dan reabsorpsi natrium.

• Apabila dapat dilakukan perbaikan pada stenosis, atau apabila ginjal yang terkena diangkat,
tekanan darah akan kembali ke normal.
• Hipertensi gestasional adalah jenis sekunder karena berdasarkan definisi,
peningkatan tekanan darah (>140 mmHg pada sistolik; >90 mmHg pada distolik)
• terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu pada wanita nonhipertensi sebelumnya,
dan membaik dalam 12 minggu pasca partum.
• Hipertensi gestasional tampaknya terjadi akibat kombinasi dari peningkatan
curah jantung dan peningkatan TPR.
• Jika hipertensi terjadi setelah 12 minggu pasca partum, atau telah ada sebelum
kehamilan 20 minggu, masuk kedalam kategori hipertensi kronis.
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

GAMBARAN KLINIS HIPERTENSI

Sebagian besar manifestasi klinis yang terjadi setelah mengalami hipertensi bertahun-
tahun berupa :
• Sakit kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah yang
diakibatkan oleh peningkatan tekanan darah intrakranium.
• Penglihatan kabur yang diakibtkan kerusakan hipertensif pada retina
• Nokturia yang diakibatkan peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus
• Edema dependen dan pembengkakan akibat penigktana tekanan kapiler
• Faktor-faktor yang berpengaruh pada pengendalian tekanan darah
PERANGKAT DIAGNOSIS
• Sfigmomanometer akan menunjukan peningkatan tekanan
sistolik dan diastolic jauh sebelum adanya penyakit
KOMPLIKASI
• Stroke dapat terjadi akibat hemoragi tekanan tinggi di otak, akibat embolus yang terlepas
dari pembuluh selain otak yang terpajan tekanan tinggi. Stroke terjadi pada hipertensi
kronis apabila arteri yang memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan penebalan
sehingga aliran darah ke area otak yang diperdarahi berkurang. Arteri otak yang
mengalami ateroklerosis dapat melemah sehingga menigkatkan kemungkinan
terbentuknya aneurisma
• Gagal Ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada kapiler
glomerulus ginjal. Dengan rusaknya glomerulus, aliran darah ke unit fungsional ginjal
yaitu nefron akan terganggu dan berlanjut menjadi hipoksik dan kematian. Dengan
rusaknya membrane glomerulus, protein akan keluar melalui urine sehingga tekanana
osmotic koloid plasma berkurang sehingga dapat menyebabkan edema, yang sering
dijumpai pada hipertensi kronis.
Pengaturan Gizi Pada Hipertensi

Aterosklerosis merupakan penyebab utama terjadinya hipertensi yang berhubungan


dengan diet seseorang. Faktor usia juga berperan karena pada lanjut usia (lansia).
Pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang. Modifikasi diet
seperti mengurangi asupan garam, penurunan berat badan pada orang gemuk,
peningkatan asupan kalium dari sayur dan bua, serta asupan biji-bijian seperti pola dietary
approach to stop hypertension (DASH diet) telah tebukti sebagai setrategi efektif
mengontrol tekanan darah
Diet DASH (dietary approach to stop hypertension)

• Vegetarian diketahui mempunyai tekanan darah yang lebih rendah. metode diet DASH
juga dapat membantu penurunan tekanan darah sistolik maupun diastolik.
• Metode diet DASH menyarankan peningkatan konsumsi sayur-sayuran dan buah-
buahan masing-masing empat lima porsi per hari, serat (tujuh atau delapan porsi
perhari). Selain itu juga perlu ditingkatkan konsumsi biji-bijian, kacang-kacangan,
produk unggas dan telur.
• Diet DASH menganjurkan pengurangan konsumsi makanan yang kaya akan kaliaum,
magnesium, kalsium dan serat serta menganjurkan pengurangan pengkonsumsian
makanan yang mengandung lemak total, lemak jenuh dan kolesterol.
• Meningkatkan pemasukan kalium (4,5 gram atau 120-175 mEq/hari) dapat
memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan. Kecukupan kalsium penting
untuk mencegah dan mengobati hipertensi: 2-3 gelas susu skim atau 40 mg/hari, 115
gram keju rendah natrium dapat memenuhi kalsium per hari rata-rata 800 mg.
Kelompok Porsi Ukuran saji Contoh bahan makanan Signifikasi setiap
makanan sehari kelompok makanan

Serealia dan 7–6 1 lembar roti Roti gandum penuh, muffin, Sumber utama energy
produk olahan   1 cangkir sereal kering roti, sereal, oatmeal, kraker, dan serat
    ½ cangkir nasi, pasta, sereal, pretzel tawar dan popcorn  
    serat.    
       
Sayuran 4–5 1 cangkir sayur berdaun Tomat, kentang, wortel, Sumber kaya
segar kacang polong, brokoli, potassium,
½ cangkir sayur matang bayam, buncis magnesium dan serat.
6 0z jus sayur
Buah 4–5 6 oz es jus Pisang, kurma, anggur, jeruk, Sumber utama
1 ptg sedang buah jus jeruk, jus anggur, manga, potassium ,
¼ cangkir buah kering melon, nanas dan magnesium dan serat.
½ cangkir buah segar strawberry.
Susu, produk 2–3 8 oz susu Susu, yoghurt dan keju tanpa Sumber utama
susu rendah / 1 cangkir yoghurt lemak (skim) atau rendah kalsium dan protein
tanpa lemak 1 ½ oz keju lemak

Daging, 2 atau 3 oz daging, ungags atau Buang lemak/kulit pada Sumber kaya protein
unggas dan kurang ikan yang matang daging. Unggas, bakar, dan magnesium
ikan panggang/rebus sebagai
pengganti goreng.
Kacang- 4 – 5/ 1/3 cangkir atau 1 ½ oz Almond, kacang campuran, Sumber kaya energy,
kacangan dan minggu kacang-kacang kacang tanah, walnuts, biji protein magnesium,
biji-bijian 2 sdm atau ½ oz bijian bunga matahari, kacang potassium dan serat.
½ cangkir kacang kering polong
Lemak dan 2–3 1 sdt margarin rendah lemak Margarin rendah lemak, Selain lemak yang
minyak 1 sdm mayonnaise rendah mayonnaise rendah lemak, ditambahkan, perlu
lemak saus salad ringan, minyak dipilih juga bahan
2 sdm saus salad ringan sayur (minyak zaitun, minyak makanan yang
jagung) rendah lemak.
Gula 5 / minggu 1 sdm gula Sirup, gula, jelly , selai jam, Pemanis termasuk
1 sdm jelly atau selai jam gelatin rasa buah , permen, bahan makanan
½ oz jelly beans fruit punch, sorbet, es krim rendah lemak.
8 oz air limun
Aktifitas Fisik
Pada penderita hipertensi, faktor tekanan darah memegang peranan penting di dalam
menentukan boleh tidaknya berolahraga, takaran dan jenis olahraga.
Beberapa pedoman di bawah ini perlu dipenuhi sebelum memutuskan berolahraga, antara
lain;
• Penderita hipertensi dikontrol tanpa atau dengan obat terlebih dahulu
tekanan darahnya
• Penderita hipertensi sebelum latihan, sebaiknya melakukan Uji Latih Jantung
terlebih dahulu dengan beban (treadmill/ ergometer) agar dapat dinilai reaksi
tekanan darah dan perubahan aktifitas listrik jantung (EKG) serta menilai tingkat
kapasitas fisik
• Olahraga yang bersifat kompetisi tidak diperbolehkan
• Penderita hipertensi umumnya berhubungan dengan beban emosi (stress). Oleh karena
itu disamping olahraga yang bersifat fisik, olahraga pengendalian emosi seperti:
meditasi, dzikir dan beribadah sesuai agama masing-masing sangat penting dilakukan
BAHAN MAKANAN YANG DIBATASI
Pada penderita hipertensi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan diet
sebagai berikut:
1. Pasien mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
2. Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan pasien.
3. Makanan yang harus dibatasi atau di hindari yaitu:
• Makanan berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih)
• Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, krekers, kripik dan
makanan kering yang asin)
• Makanan dan minum kaleng (sarden, sosis, kornet, soft drink)
• Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur, abon, ikan asin, pindang, udang kering,
telur asin, selai kacang)
• Bumbu-bumbu seperti kecap, Maggie, terasi, saus tomat, saus sambel, tauco serta bumbu
penyedap lain yang mengandung natrium
• Minuman beralkohol dan makanan yang yang mengadung alcohol (seperti durian dan tape)
4. Meningkatkan asupan kalium (4,5 g atau 120-175 mEq/hari) dapat memberikan efek
penurunan tekanan darah yang ringan
Kesimpulan
• Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang abnormal dan diukur paling
tidak pada tiga kesempatan berbeda.
• Terapi diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi yaitu diet DASH
(dietary approach to stop hypertension)
• Tetap melakukan aktifitas fisik yang sesuai dengan jenis hipertensi yang
dialami, serta mengurangi makanan yang dapat memicu meningkatnya
tekanan darah
‫شكرا جزيال ··‬
‫في سؤال؟‬

Anda mungkin juga menyukai