0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan25 halaman
Dokumen tersebut memberikan pengantar singkat tentang konsep Business Intelligence, tujuannya untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis, dan perlunya alat untuk menganalisis data menjadi informasi berguna. Dibahas pula langkah-langkah pembangunan BI yakni identifikasi masalah, pengumpulan data, penyimpanan di gudang data, hingga analisis menggunakan aplikasi BI. Kemudian dibahas pengguna BI seperti pengamb
Dokumen tersebut memberikan pengantar singkat tentang konsep Business Intelligence, tujuannya untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis, dan perlunya alat untuk menganalisis data menjadi informasi berguna. Dibahas pula langkah-langkah pembangunan BI yakni identifikasi masalah, pengumpulan data, penyimpanan di gudang data, hingga analisis menggunakan aplikasi BI. Kemudian dibahas pengguna BI seperti pengamb
Dokumen tersebut memberikan pengantar singkat tentang konsep Business Intelligence, tujuannya untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis, dan perlunya alat untuk menganalisis data menjadi informasi berguna. Dibahas pula langkah-langkah pembangunan BI yakni identifikasi masalah, pengumpulan data, penyimpanan di gudang data, hingga analisis menggunakan aplikasi BI. Kemudian dibahas pengguna BI seperti pengamb
apa itusebenarnya business intelligence? Business intelligence atau yangsering disingkat BI adalah sebuah konsep yang menggunakan ber- bagai macam teknologi dan aplikasi untuk melakukan berbagaiproses pengumpulan data, integrasi, analisis, hingga mempresentasi-kan data- data tersebut menjadi informasi yang bermanfaat bagi organisasi. Tujuan utama adanya business intelligence adalah untuk mendukung pengambilan-pengambilan keputusan dalam dunia bisnis. Sehingga untuk memenuhi tujuannya itu, dalam penerapannya seringkali di- perlukan sebuah kakas/tools yang memberikan para pelaku bisnis kemampuan yang lebih dari hanya sekadar kemampuan untuk me-lihat data, tapi juga kemampuan untuk secara cepat mengerti data tersebut. Berkaitan dengan kemampuan untuk secara cepat mengerti datayang disajikan, maka ada sebuah kalimat yang sering dikatakan olehorang- orang yang berkecimpung dalam dunia teknologi, yaitu “data bukan informasi”. Kalimat ini memberikan pengertian bahwa jikahanya bermodalkan data saja, seringkali kita gagal dalam menyedia-kan sebuah informasi karena kadang kala data tersebut tidak beradadi dalam konteks yang membuatnya memiliki arti Contoh dari hal tersebut. Seorang pedagang pakaian memiliki data bahwa pada bulan Mei, sweeter terjual 100, namun tentunya data tersebut tidak akan berarti banyak jika tidak dilengkapi dengan konteks lainnya yang bersesuaian, seperti siapa saja yang membeli, jenis bahan apa yang paling banyak terjual, dan hal-hal lain yang akan membuat data tersebut menjadi berarti bagi pedagang tersebut sehingga data tersebut dapat menjadi sebuah informasi penting yang dapat digunakan oleh pedagang tersebut ketika akan membeli stock barang untuk di tokonya. Melihat contoh di atas diperlukan sebuah sistem yangakan menerjemahkan data yang ada untuk menjadi sebuah informasi. Informasi tersebut pun harus mudah dicerna dan tepat sehingga informasi tersebut dapat dijadikan panduan bagi pengguna dalam membuat sebuah keputusan bisnis yang tepat. Sistem inilah yang dikenal dengan istilah business intelligence Langkah-Langkah dalam Pembangunansebuah Business Intelligence
Identifikasikan masalah-masalah apa saja dalam organisasiyang
sekiranya dapat diselesaikan menggunakan BusinessIntelligence. Identifikasikan tempat penyimpanan data-data yang terkaitdengan masalah yang telah diindentifikasikan pada langkahpertama Seragamkan data-data tersebut ke dalam sebuah bentuk yangkonsisten. Hal ini perlu dilakukan mengingat format data- datayang ditemukan pada langkah pertama sering kali tidak se- ragam karena data bisa saja dalam bentuk text, XML, ataubahkan telah tersimpan dalam basis data Ambil data yang telah diseragamkan pada langkah ketiga dansimpan dalam sebuah lokasi penyimpanan yang tersentralisasi.Lokasi tersebut dikenal dengan istilah gudang data (Data-Warehouse) Gunakan sebuah produk atau aplikasi yang dapat meman-faatkan data yang ada dalam gudang data tadi sehinggamenjadi informasi yang berguna bagi organisasi Anda. Langkah pertama memerlukan kita untuk dapat mengindentifikasikan masalah-masalah yang perlu diselesaikan dalam organisasi Anda, dan hal tersebut tidak akan dibahas dalam bab ini. Kemudianlangkah ke 2-4 adalah langkah-langkah pembangunan gudang data, dan dapat Anda lihat dalam buku-buku lainnya yang membahas tentang pembuatan gudang data. Proses dalam langkah ke-2 hingga 4 tersebut pun sering dikenal dengan istilah ETL (Extract, Transformand Load) yang ada dalam pembangunan gudang data Pengguna Business Intelligence
Seperti telah dijelaskan di awal bab bahwa informasi hanya akan
berguna jika berada di tangan yang tepat. Hal ini pun tentunya berlaku ketika Anda akan menerapkan Business Intelligence di dalam organisasi Anda, pengertian tentang jenis-jenis konsumen dari business intelligence akan sangat membantu dalam penerapannya. Tentu saja kita tidak ingin seseorang memperoleh informasi yang tidak diperlukannya yang dapat membuatnya kebingungan. Dalam bagian ini,akan diulas empat jenis pengguna dalam BI sebagai berikut: Pembuat Keputusan Bisnis Pengguna tipe ini biasanya menduduki jabatan strategis dalam se-buah organisasi, seperti dewan eksekutif, direktur, dan manager.Pekerjaan- pekerjaan tersebut seringkali memiliki tanggung jawabyang berbeda- beda, namun tetap memiliki sebuah kesamaan, yaitumereka sama-sama sangat memerlukan informasi yang dapat dian-dalkan dan cepat dimengerti ketika mereka akan membuat sebuahkeputusan yang menyangkut jalannya bisnis Contoh pengguna tipe ini adalah para dewan eksekutif. Eksekutif adalah orang yang duduk di bagian tertinggi dari sebuah. Seorang CEO pasti memiliki tanggung jawab akan pengeluaran dan pemasukan, namun juga pengelolaan staff, proses manufaktur, kepuasan konsumen, rantai pasok, dan lainnya. Eksekutif jarang sekali memiliki waktu untuk menggali lebih dalam laporan yang mereka terima. Mereka lebih membutuhkan laporan yang bersifat menyeluruh, namun tidak detail tentang keadaan bisnis mereka Pekerja Non-Manajemen Pengguna yang termasuk golongan ini adalah para staff organisasiyang tidak termasuk ke dalam bagian manajemen. Contohnyaprogrammer perangkat lunak, tenaga penjualan, staff sumber dayamanusia, dan pekerja lainnya yang memerlukan informasi, namunseringkali tidak dapat mengambil keputusan yang memiliki pengaruhbesar terhadap jalannya bisnis organisasi secara keseluruhan. Sebagai contoh, seorang tenaga pemasaran memperoleh tugasmembuat sebuah materi penjualan untuk memasarkan sebuahproduk atau layanan. Tenaga pemasaran tersebut tentunya akanmelakukan riset untuk meneliti perilaku pasar, mencari produksaingan, melakukan studi tentang produk/layanan tersebut, danlainnya. Namun, tentunya materi penjualan yang dihasilkan dariproses tersebut harus disetujui oleh bagian manajemen sebelumdigunakan. Jabatan seperti ini memerlukan data, namun seringkalidata yang diperlukan adalah data yang lebih mendetail jika diban-dingkan dengan para pengambil keputusan bisnis. Analis Analis adalah sebuah tipe pekerjaan yang sering kali berurusan langsung dengan para pengambil keputusan. Tugas utamanya menganalisis data yang ada dalam sebuah organisasi bisnis untuk mencari akar permasalahan-permasalahan yang timbul di bisnis atau punmencari tren-tren yang tidak terlihat. Banyak analis yang menggunakan teknik statistik lanjut untuk menganalisis data. Mode ini dapat digunakan untuk keperluan peramalan atau untuk meneliti relasi standar dan normal yang ada didunia industri. Salah satu contohnya dalam penentuan biaya pension karyawan. Penentuan biaya ini dapat dengan mudah ditentukan dari perbandingan indeks standar finansial, dan performanya di masadepan dapat diramalkan dan dibandingkan dengan ramalan pembayaran di masa depan. Pekerja Baris Depan Pengguna tipe ini biasanya merupakan pekerja yang bekerja dibarisan depan atau entry level, seperti contohnya operator alat manufaktur atau kasir di sebuah pasar swalayan. Banyak dari peng-guna tipe ini yang memperoleh manfaat dari Business Intelligence,namun mereka sendiri tidak menyadarinya. Data yang diperoleh dariproses Business Intelligence bisa saja diintegrasikan dengan aplikasiberbasis bisnis (Line of Business application) yang membantu parapekerja ini untuk melakukan pekerjaannya lebih baik. Misalkan Kasir dalam sebuah pasar swalayan mungkin saja dapat mengusulkan ke konsumen sebuah produk komplemen ataupun substitusi berdasarkan pilihan konsumen sebelumnya. Seorang pekerja pusat informasi bisa melihat pertanyaan dan mengembalikan sejarah dari konsumen yang bertanya untuk pertanyaan yang sama. Pegawai- pegawai tipe ini biasanya tidak mengenal istilah “business intelligence” atau tidak mengetahui bahwa data yang mereka lihat berasal dari gudang data. Namun, tetap saja mereka merupakankonsumen dari data dan mereka tetap merupakan bagian dari proses business intelligence. Cara Penyajian Informasi ke Pengguna BI Jika pada bagian sebelumnya Anda telah diberikan pengertiantentang tipe-tipe pengguna Business Intelligence, sekarang saatnyakita mempelajari bagaimana cara penyajian informasi-informasi ter-sebut kepada para penggunanya. Secara umum, ada empat carayang biasa digunakan ketika menyajikan informasi kepada parapengguna BI. Kartu Skor Bisnis Kartu skor bisnis atau yang sering dikenal dengan istilah Businessscorecards adalah sebuah laporan singkat yang dapat menunjukkankepada seseorang nilai keseluruhan kesehatan dari sebuah organi-sasi atau sebuah divisi tertentu. Kartu skor bisnis umumnya me- nunjukkan Key Performance Indicator atau yang sering disingkat KPI.KPI dapat didefinisikan sebagai sebuah indikator yang menunjukkankeadaan sebuah komponen bisi misalnya bagaimana keadaanpenjualan sebuah produk. KPI bisa digunakan untuk menyajikanlaporan yang bersifat singkat kepada para pengambil keputusan utama bisnis. Sebagai contoh, seorang vice president untuk bidangproduksi akan tertarik pada item-item, seperti: Jumlah unit yang telah diproduksi Jumlah item yang gagal dalam proses kontrol produksi Jumlah metal sampah yang dihasilkan Jumlah barang yang ada di penyimpanan Maka untuk setiap poin di atas akan ada sebuah KPI yang muncul dalam kartu skor bisnis untuk vice president bagian produksi. Setiap KPI pada umumnya ditampilkan sebagai simbol yang menandakan nilai sebuah poin. Mengapa digunakan simbol dan bukan angka, alasannya karena fokus KPI adalah untuk memberikan informasitentang baik buruknya keadaan sebuah item secara cepat. Jikadiberikan informasi yang berupa angka, tentunya sang pembacaharus terlebih dahulu membanding-bandingkan angka tersebutdengan angka yang ideal Ambil contoh, misalnya jumlah produk yang gagal sebesar 50 buah. Hal ini baik atau buruk? Itu tergantung ke dalam banyak faktor. Jika perusahaan membuat dua juta barang dalam sehari, tentunya angka tersebut adalah rendah. Namun, jika perusahaan hanya memproduksi 75 barang berkualitas tinggi, dan 50 di antaranya gagal produksi, tentunya ini adalah masalah serius yang memerlukan perhatian khusus Laporan Laporan atau yang sering dikenal dengan istilah Reports padaumumnya ditampilkan sebagai sebuah tabel-tabel yang terdiri ataskolom dan row yang menampilkan angka. Sehingga pada umumnyaakan menjadi sangat membosankan bagi sebagian besar orangketika melihatnya. Terlepas dari membosankannya sebuah laporan,tetap saja digunakan dalam berbagai kegiatan di dalam organisasi.Laporan tetap digunakan karena dapat memberikan informasi yanglebih mendetail tentang sebuah area yang spesifik. Sehingga jikasebelumnya Anda telah mengenal kartu skor yang lebih ditujukankepada para pengambil keputusan utama dalam sebuah organisasi,maka laporan ini lebih ditujukan kepada para pekerja informasiataupun para analis dalam bisnis. SEKIAN