Anda di halaman 1dari 31

NURUL FADILLAH, S.P.

NDH : 20
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam penyelenggaraan negara memiliki peran-peran


vital sebagai pemersatu bangsa. Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014, ASN
memiliki 3 peranan, yaitu sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan, dan
sebagai perekat pemersatu bangsa Indonesia. Keberadaan ASN di Dinas Pangan
Kabupaten Buton Tengah, terutama di bidang Keamanan Pangan yang memiliki fungsi
penting sebagai penghubung antara pemerintah dengan masyarakat dalam pemberian
informasi keamanan pangan demi mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bentuk
pelayanan publik
Latar Belakang

Keamanan Pangan
Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan
benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan
kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk
dikonsumsi. Salah satu dampak pencemaran kimia yaitu dengan
penggunaan pestisida pada produk pangan
Lanjutan..

Pestisida dan bahan tambahan lainnya

Keracunan akut ringan, akut berat, dan kronis. Keracunan akut


ringan dapat menimbulkan pusing, sakit kepala, badan terasa
sakit, iritasi kulit ringan, dan diare. Keracunan akut berat
dapat mengakibatkan mual, menggigil, kejang perut, susah
bernafas, pupil mata mengecil, denyut nadi meningkat, dan
keluar air liur
Berdasarkan Laporan Tahunan Pusat Data dan Informasi Obat
dan Makanan 2019 yaitu kelompok penyebab keracunan
pestisida, paling banyak disebabkan oleh pestisida rumah tangga
(178 kasus), diikuti dengan Pestisida Pertanian (147 kasus).
Lanjutan …

Kurangnya pengetahuan maupun pemahaman


masyarakat akan kemanan pangan terkait Penyuluhan mempunyai peranan yang
pangan aman yang dikonsumsi masyarakat sangat strategis.
(ISU)
PENINGKATAN EDUKASI MELALUI PENYULUHAN KEMANAN
PANGAN PADA DINAS PANGAN KAB. BUTON TENGAH

Drs. AMALUL SYAHID, M.Si


NIP. 196710251994121001
Tujuan

Tujuan Khusus 1 Tujuan Khusus 2

Menumbuhkan pemahaman dan Terwujudnya pengetahuan dan


pengetahuan masyarakat tentang keterampilan masyarakat dalam
keamanan pangan memilih dan mengelolah pangan yang
aman.
Manfaat bagi masyarakat

Manfaat : Manfaat :

Memberikan kemudahan bagi Terwujudnya pengetahuan dan


masyarakat dalam berinteraksi pemahaman masyarakat dalam
dengan penyuluh keamanan menentukan pangan aman yang
pangan. Serta menjadi referensi baik untuk dikonsumsi
dalam memahami dan menambah
wawasan istilah ilmiah bahan
berbahaya
.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN
KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
VISI DAN MISI ORGANISASI

VISI MISI

“Terwujudnya Ketahanan Pangan Meningkatkan Ketersediaan Pangan


Melalui Penganekaragaman Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal
Berbasis Sumber Daya Lokal  
Berlandaskan Kedaulatan Pangan
dan Kemandirian Pangan”. Mewujudkan Ketahanan Pangan yang
  Berkelanjutan
Meningkatnya Produksi dan
Produktivitas Tanaman Pangan
STRUKTUR ORGANISASI
IDENTIFIKASI ISU
Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Pegawai yang Belum
No Isu Terindentifikasi Deskripsi Keterkaitan dengan Agenda III
Optimal
1 Melaksanakan kegiatan keamanan pangan Kurangnya edukasi keamanan pangan dalam Pelayanan Publik (Partisipatif):
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Kegiatan ini memerlukan partisipatif dari penyuluh dan masyarakat.
masyarakat Manajemen ASN (Non diskriminatif):
Masyarakat tidak dibeda-bedakan dalam pemberian materi penyuluhan
WOG (Pelibatan):
Pelibatan masyarakat dibutuhkan dalam penyuluhan

2 Melaksanakan kegiatan keamanan pangan segar yang beredar. Kurangnya Tenaga Penyuluh Pangan Pelayanan Publik (Akuntabel):
    Nilai akuntabel harus dimiliki untuk mewujudkan pengawasan pangan yang optimal dan
efektif.
Manajemen ASN (Efektif dan Efisien):
Kegiatan ini harus efektif terhadap sasaran pengawasan pangan
WOG (Kerja Sama):
Kerja sama antara pengawas pangan
3 Membagi tugas dan mengendalikan seluruh kegiatan dibidang Kurang optimalnya koordinasi terkait kegiatan Pelayanan Publik (Responsif):
agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan. keamanan pangan Cepat dalam melakukan koordinasi kegiatan keamanan pangan
  Manajemen ASN (Professionalitas):
Profesional dalam melakukan koordinasi
WOG (Koordinasi):
Berkoordinasi dalam kegiatan keamanan pangan
4 Menyusun rencana dan program kerja keamanan pangan. Metode Pengumpulan data keamanan pangan Pelayanan Publik (Responsif dan Mudah):
  masih konvesional Cepat dan mudah dalam melakukan pengumpulan data untuk perencanaan
Manajemen ASN (Professionalitas):
Profesional dalam melakukan pengumpulan data rencana
WOG (Koordinasi):
Berkoordinasi dalam kegiatan keamanan pangan
ANALISIS APKL BOBOT NILAI APKL
    Penilaian Isu    
No Isu A P K L Total Rangking
Skor

Kurangnya    
Bobot
Pengetahuan  
Keterangan 
 
 
1 Masyarakat 4 5 4 5 18 1 5 Sangat Tinggi (Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan,
dan Layak)
Tentang Keamanan 4 Tinggi (Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak)

Pangan 3 Cukup (Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan, dan


Layak)
2 Rendah (Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan, dan
Kurangnya Tenaga Layak)
2 4 4 3 4 15 2 1 Sangat Rendah (Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan,
Penyuluh Pangan dan Layak)

Kurang optimalnya
koordinasi terkait
3 3 4 3 4 14 3
kegiatan keamanan
pangan
Metode
Pengumpulan data
4 3 3 3 4 13 4
keamanan pangan
PARAMETER APKL

No Indikator Keterangan

Isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian, sedang


1 Aktual (A) hangat dibicarakan di kalangan masyarakat, atau isu yang
diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat.

Problematik (P)
2 Isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentutan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan
pemecahannya.
Isu yang secara langsung menyangkut hajat hiduporang banyak,
3 Kekhalayakan (K)
masyarakat pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu
saja.
Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas
4 Layak (L) sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan
tanggung jawab.
Analisis
Menggunakan
Pohon Masalah
BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI
Gagasan Kreatif

Isu “Kurangnya Edukasi Kepada


Masyarakat Terhadap Keamanan Pangan”
disebabkan karena kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang keamanan pangan, kurangnya
tenaga penyuluh pangan, pendekatan komunikasi
antara penyuluh dan masyarakat sebelum efektif,
dan metode pengumpulan data keamanan pangan
masih konvesional. Dari empat faktor penyebab
tersebut, kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang keamanan pangan dipilih sebagai faktor
penyebab yang paling penting untuk segera
diselesaikan.
Rencana Kegiatan

A.Melakukan konsultasi dengan kepala bidang selaku mentor


1. Menghubungi pimpinan/mentor untuk membuat janji perihal waktu
dan tempat pertemuan;
2. Menyiapkan bahan konsultasi;
3. Melakukan konsultasi sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
B. Menyiapkan materi penyuluhan
4. Mencari dan mengumpukan bahan tentang keamanan pangan;
5. Menyusun materi tentang keamanan pangan;
6. Mengesahkan bahan oleh pimpinan atau mentor.
C. Melaksanakan Penyuluhan Keamanan Pangan
7. Membuat leftlet tentang keamanan pangan;
8. Menemui perangkat kelurahan untuk meminta izin melakukan
penyuluhan;
9. Penyuluhan keamanan pangan.
D. Evaluasi dan Pelaporan
1. Mengumpulan Data bahan evaluasi;
2. Menganalisis Data yang akan dievaluasi;
3. Melaksanakan Pelaporan.
          Konstribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Terhadap Visi Misi Nilai Organisasi
Kegiatan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1.   Melakukan      Akuntabilitas (jujur) : Menyampaikan dengan jelas Dengan berkonsultasi Penguatan nilai
konsultasi 1. Menghubungi Diperolehnya apa yang akan kita laksanakan kepada kepada atasan akan organisasi yang
dengan pimpinan/mentor waktu dan pimpinan/mentor tercipta birokrasi yang terdapat dalam
kepala untuk membuat tempat  Nasionalisme (santun) : Bersikap santun dalam memiliki integritas tahapan kegiatan ini
bidang janji perihal waktu pertemuan menghubungi pimpinan/mentor sehingga turut mengukung yaitu penguatan nilai
selaku dan tempat    Etika Publik (cermat) : Cermat dalam “Mewujudkan Ketahanan organisasi ke :.
mentor pertemuan   menyampaikan maksud dan tujuan kepada Pangan yang
  pimpinan/mentor Berkelanjutan” 1. Profesional
   Komitmen Mutu (efektif dan efisien) : Efektif dan berarti berwawasan
  efisien dalam memanfaatkan waktu sebaik luas, kompeten,
  mungkin memiliki etos kerja
 Anti Korupsi (jujur) : bersikap jujur dalam yang tinggi, dan
  menyampaikan izin sesuai dengan rancangan menjunjung tinggi
aktualisasi etika profesi.
    2. Menyiapkan Adanya bahan  Akuntabilitas (Tanggung Jawab) : adanya bentuk
bahan konsultasi konsultasi yang pertanggung jawaban dalam menyiapkan bahan
 
  akan yang akan digunakan untuk persiapan konsultasi
 
dikonsultasikan  Nasionalisme (tidak memaksakan kehendak) :
 
Mempertimbangkan masukan dan saran
 
pimpinan/mentor, tidak memaksakan kehendak
 
pribadi
 
 Etika Publik (cermat) : menyiapkan bahan
 
konsultasi dengan cermat atau teliti sehingga
 
semua bahan konsultasi tersedia sesuai
 
kebutuhan.
          Konstribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Output/ Keterkaitan Dengan Nilai Terhadap Visi Misi Nilai Organisasi
Kegiatan Hasil Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
    3. Melakukan Diperolehny  Akuntabilitas (Kepercayaan):
  konsultasi a Membangun kepercayaan kepada
sesuai dengan persetujuan pimpinan/mentor
jadwal yang dan arahan  Nasionalisme (Tidak memaksakan
telah dari kehendak):
disepakati pimpinan/m Mempertimbangkan masukan dan saran
entor untuk pimpinan/mentor, tidak memaksakan
melaksanak kehendak pribadi
an  Etika Publik (Ramah dan sopan) : sopan,
aktualisasi ramah dan rapi saat berkonsultasi
 Komitmen Mutu (Responsive) :
Bersifat responsive saat berkonsultasi
 Anti Korupsi (Disiplin) :
Disiplin, datang tepat waktu sesuai janji
yang telah disepakati.

Prediksi hambatan : Pimpinan/mentor sedang melakukan perjalanan dinas ke luar kota

Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : kegiatan tidak akan berjalan sesuai rencana.

Solusi Alternatif : menyesuaikan jadwal konsultasi dengan jadwal atasan.


          Konstribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Terhadap Visi Misi Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2.  Menyiapka 1. Mencari dan    Akuntabilitas (Tanggung Jawab): materi yang Dengan penyiapan materi Penguatan nilai
n materi mengumpukan Materi berupa dikumpulkan dapat dipertanggungjawabkan penyuluhan dapat organisasi yang
penyuluan bahan tentang jurnal-jurnal hasil secara ilmiah. meningkatkan kinerja terdapat dalam
  keamanan pangan  penelituan terkait  Nasionalisme (Bijaksana) : bijaksana dalam organisai untuk tahapan kegiatan
  keamanan pangan memilih literature yang sesuai mendukung visi organisai ini yaitu penguatan
  “Terwujudnya Ketahanan
     Etika Publik (Terbuka) : terbuka, menerima nilai organisasi ke :.
  Pangan Melalui
    masukan dan saran terkait materi yang
  Penganekaragaman
dikumpulkan 1.
  Pangan Berbasis Sumber
 Komitmen Mutu (efektif) : Efektif dalam Profesional berarti
  Daya Lokal Berlandaskan
menambah pengetahuan masyarakat Kedaulatan Pangan dan berwawasan luas,
 
 Anti Korupsi (jujur) : bersikap jujur dalam Kemandirian Pangan”. kompeten,
 
mengumpulkan literatur memiliki etos kerja
 
yang tinggi, dan
 
menjunjung tinggi
 
etika profesi.
 
  2. Menyusun materi Power point yang  Akuntabilitas (Transparasnsi) : materi yang    
  tentang keamanan memuat materi disusun memuat informasi yang sesungguhnya  
pangan tentang keamanan sesuai literature yang telah dikumpulkan  
  pangan  Nasionalisme (Menghargai karya orang lain) :
 
Menghargai karya orang lain dengan
mencantumkan sumber literature yang dikutip  
 Etika Publik (Cermat) : cermat dalam menyusun  
materi agar tidk memuat informasi yang salah
 
 Komitmen Mutu (Adaptif) : adaptif artinya
materi yang disusun dapat dengan mudah  
dipahami oeleh masyarakat  
          Konstribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Terhadap Visi Misi Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3.Mengesahkan bahan Tersusunnya materi  Akuntabilitas (Kejelasan Target): Materi    
oleh pimpinan atau penyuluhan disampaikan dengan target yang jelas
mentor  Nasionalisme (Kepentingan Bersama):
  Materi di susun untuk kepentingan bersama
dalam keamanan pangan
 Etika Publik (Tulus) : Tulus dalam
melakukan perbaikan
 Komitmen Mutu (Inovatif) :Memuat Ide-
Ide yang inovatif
 Anti Korupsi (Sederhana) : Disusun secara
sederhana agar mudah dipahami

Prediksi hambatan : Sulitnya mencari literature yang sesuai dengan sasaran kegiatan yang akan dilakukan

Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : terlulurnya waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi

Solusi Alternatif : mencari materi dari berbagai sumber atau menanyakan kepada seseorang yang mengerti tentang keamanan pangan
          Konstribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Terhadap Visi Misi Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7  
3.   Melaksanakan 1. Membuat leftlet    Akuntabilitas (Kejelasan target) : memuat Dengan berkonsultasi Penguatan nilai
Penyuluhan tentang keamanan Leftlet kejelasan tentang keamanan pangan dalam penyuluhan organisasi yang
Keamanan Pangan pangan    Nasionalisme (Jujur) : Jujur dalam keamanan pangan terdapat dalam
    menyampaikan informasi diharapkan birokrasi yang tahapan kegiatan ini
   Etika Publik (Terbuka) : terbuka apabila ada memiliki integritas yaitu penguatan nilai
  sehingga turut
  kritik dan saran terkait leftlet yang telah dibuat organisasi ke :.
  mengukung “Terwujudnya
   Komitmen Mutu (efektif) : Efektif dalam
  Ketahanan Pangan Melalui
  menambah pengetahuan masyarakat 6. Akuntabilitas
  Penganekaragaman  
   Anti Korupsi (Sederhana) : leftlet dikemas berarti berorientasi
  Pangan Berbasis Sumber
  secara sederhana agar mudah dipahami Daya Lokal Berlandaskan pada
 
  Kedaulatan Pangan dan pertanggungjawaban
 
  Kemandirian Pangan”. yang transparan,
 
  baik dalam proses,
  Terwujudnya penguatan
  tata kelola pemerintahan output maupun
 
  yang baik, bersih dan outcomes.
 
transparan melayani .
2.Menemui Diperolehnya  Akuntabilitas (Kepercayaan) : membangun    
perangkat saran dan kepercayaan dengan lurah terkait kegiatan
kelurahan untuk masukkan yang akan dilaksanakan
meminta izin  Nasionalisme (Hormat-menghormati) :
melakukan Bersikap saling hormat-menghormati saat
penyuluhan melakukan pertemuan.
   Etika Publik (Tulus) : Tulus dalam
menyampaikan maksud dan tujuan kepada  
perangkat kelurahan
 Komitmen Mutu (Responsif) : menciptkan
          Konstribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Terhadap Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7  
 
3.Penyuluhan Terselenggara  Akuntabilitas (Adil): Adil dalam    
keamanan nya kegiatan melakukan Penyuluhan dengan  
pangan Penyuluhan tidak membeda-bedakan status
Sosial
 Nasionalisme (Bijaksana):
Bijaksana dalam melakukan
penyuluhan keamanan pangan
 Etika Publik (Sopan) : bersikap
sopan dalam melakukan  
penyuluhan keamanan pangan
 Komitmen Mutu (Efektifitas) :
Efektifitas dalam menentukan
waktu dan tempat pelaksanaan
penyuluhan
 Anti Korupsi (Sederhana) :
Berpenampilan sederhana saat
melakukan penyuluhan
 
 
Prediksi hambatan : Sulit menentukan waktu yang tepat dikarenakan aktivitas masyarakat yang berbeda-beda

Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : informasi tentang kegiatan penyuluhan keamanan pangan yang tidak tersampaikan kepada
 

masyarakat
 
Solusi Alternatif : menghubungi masyarakat dengan berkoodinasi antar perangkat kelurahan
          Konstribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Terhadap Visi Misi Nilai Organisasi
Kegiatan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4 Evaluasi
1.    1.Mengumpul    Akuntabilitas (Tanggung Jawab) : Data Primer dan sekunder  Kegiatan ini Penguatan nilai
dan an Data bahan Tersedianya data yang diperoleh dari kuisioner dan Tanya jawab dapat mendukung visi organisasi yang
pelaporan evaluasi primer dan daya dipertanggungjawabkan organisasi terdapat dalam
    sekunder  Nasionalisme (Hormat-mengkormati) : Menghormati hak “Terwujudnya tahapan kegiatan
    masyarakat kelompok wanita tani sebagai sumber data primer Ketahanan Pangan ini yaitu penguatan
  Melalui
  untuk memberikan jawaban sesuai kuisioner nilai organisasi ke:.
  Penganekaragama
   Etika Publik (Ramah) : Menerapkan sikap ramah dan sopa saat
  n Pangan Berbasis
  melakukan pengumpulan data 6.
  Sumber Daya Lokal
   Komitmen Mutu (Mutu) : memastikan mutu informasi Akuntabilitas
  Berlandaskan
  dikumpulkan Kedaulatan Pangan berarti berorientasi
 
 Anti Korupsi (Adil) : tidak membeda-bedakan status sosial dan Kemandirian pada
 
masyarakat Pangan”. pertanggungjawab
 
an yang
 Terwujudnya
penguatan tata transparan, baik
kelola dalam proses,
pemerintahan yang output maupun
baik, bersih dan outcomes.
transparan .
melayani
2. Menganalisis Data yang hasil  Akuntabilitas (Adil) : mengolah data primer dan data sekunder    
evaluasi D dengan menerapkan prinsip keadilan
a  Nasionalisme (Jujur) : Mengolah data primer dan data sekunder
t dengan menerapkan prinsip kejujuran
a  Etika Publik (Cermat) : Cermat dalam menganalisis data primer
dan data sekunder
y  Komitmen Mutu (Responsif) : menciptkan interaksi yang
          Konstribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Terhadap Visi Misi Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Melaksanakan Laporan Tertulis  Akuntabilitas (Tangung Jawab): data yang dimuat    
  Pelaporan dalam laoran adalah data yang akurat dan dapat
dipertanggung jawaban
 Nasionalisme (Kerjasama ): Bekerjasama dengan
mentor terkait pelaporan hasil evaluasi pelaksanaan
kegiatan
 Etika Publik (Jujur) : Jujur dalam memasukkan data-
data yang akan dilaporkan
 Komitmen Mutu (Mutu) : Laporan dibuat benar-benar
berorientasi pada mutu
 Anti Korupsi (Disiplin) : Disiplin dalam penulisan
laporan

Prediksi hambatan : pengumpulan data terhambat dikarenakan kurangnya peserta


Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : kegiatan tidak dapat dievaluasi
Solusi Alternatif : melakukan kunjungan dan penyampaian penyuluhan kepada masyarkat sekaligus sebagai responden
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP

Identifikasi isu dan penetapan isu telah dilakukan dan penulis akhirnya menetapkan isu
“Kurangnya Edukasi Kepada Masyarakat Terhadap Keamanan Pangan”. Dampak yang
mungkin akan ditimbulkan apabila tidak dilakukan penanganan terhadap isu tersebut adalah:
 Kurangnya Pengetahuan Masyarakat Tentang Keamanan Pangan
 Adanya pangan yang tidak sehat dikonsumsi masyarakat
 Kesehatan dapat terganggu
Gagasan pemecahan isunya adalah perlunya peningkatan edukasi melalui penyuluhan
keamanan pangan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat yang terdiri 4 empat
rancangan kegiatan yaitu 1. Melakukan Konsultasi dengan Pimpinan/Mentor, 2. Menyiapkan
materi penyuluhan, 3. Melaksanakan penyuluhan keamanan pangan, dan 4. Evaluasi dan
pelaporan, dimana kegiatan ini yang relevan dengan nilai-nilai manajemen ASN, Pelayanan
Publik, dan WoG.

Anda mungkin juga menyukai