NDH : 20
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keamanan Pangan
Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan
benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan
kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk
dikonsumsi. Salah satu dampak pencemaran kimia yaitu dengan
penggunaan pestisida pada produk pangan
Lanjutan..
Manfaat : Manfaat :
VISI MISI
2 Melaksanakan kegiatan keamanan pangan segar yang beredar. Kurangnya Tenaga Penyuluh Pangan Pelayanan Publik (Akuntabel):
Nilai akuntabel harus dimiliki untuk mewujudkan pengawasan pangan yang optimal dan
efektif.
Manajemen ASN (Efektif dan Efisien):
Kegiatan ini harus efektif terhadap sasaran pengawasan pangan
WOG (Kerja Sama):
Kerja sama antara pengawas pangan
3 Membagi tugas dan mengendalikan seluruh kegiatan dibidang Kurang optimalnya koordinasi terkait kegiatan Pelayanan Publik (Responsif):
agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan. keamanan pangan Cepat dalam melakukan koordinasi kegiatan keamanan pangan
Manajemen ASN (Professionalitas):
Profesional dalam melakukan koordinasi
WOG (Koordinasi):
Berkoordinasi dalam kegiatan keamanan pangan
4 Menyusun rencana dan program kerja keamanan pangan. Metode Pengumpulan data keamanan pangan Pelayanan Publik (Responsif dan Mudah):
masih konvesional Cepat dan mudah dalam melakukan pengumpulan data untuk perencanaan
Manajemen ASN (Professionalitas):
Profesional dalam melakukan pengumpulan data rencana
WOG (Koordinasi):
Berkoordinasi dalam kegiatan keamanan pangan
ANALISIS APKL BOBOT NILAI APKL
Penilaian Isu
No Isu A P K L Total Rangking
Skor
Kurangnya
Bobot
Pengetahuan
Keterangan
1 Masyarakat 4 5 4 5 18 1 5 Sangat Tinggi (Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan,
dan Layak)
Tentang Keamanan 4 Tinggi (Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak)
Kurang optimalnya
koordinasi terkait
3 3 4 3 4 14 3
kegiatan keamanan
pangan
Metode
Pengumpulan data
4 3 3 3 4 13 4
keamanan pangan
PARAMETER APKL
No Indikator Keterangan
Problematik (P)
2 Isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentutan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan
pemecahannya.
Isu yang secara langsung menyangkut hajat hiduporang banyak,
3 Kekhalayakan (K)
masyarakat pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu
saja.
Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas
4 Layak (L) sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan
tanggung jawab.
Analisis
Menggunakan
Pohon Masalah
BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI
Gagasan Kreatif
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : kegiatan tidak akan berjalan sesuai rencana.
Prediksi hambatan : Sulitnya mencari literature yang sesuai dengan sasaran kegiatan yang akan dilakukan
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : terlulurnya waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Solusi Alternatif : mencari materi dari berbagai sumber atau menanyakan kepada seseorang yang mengerti tentang keamanan pangan
Konstribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Terhadap Visi Misi Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Melaksanakan 1. Membuat leftlet Akuntabilitas (Kejelasan target) : memuat Dengan berkonsultasi Penguatan nilai
Penyuluhan tentang keamanan Leftlet kejelasan tentang keamanan pangan dalam penyuluhan organisasi yang
Keamanan Pangan pangan Nasionalisme (Jujur) : Jujur dalam keamanan pangan terdapat dalam
menyampaikan informasi diharapkan birokrasi yang tahapan kegiatan ini
Etika Publik (Terbuka) : terbuka apabila ada memiliki integritas yaitu penguatan nilai
sehingga turut
kritik dan saran terkait leftlet yang telah dibuat organisasi ke :.
mengukung “Terwujudnya
Komitmen Mutu (efektif) : Efektif dalam
Ketahanan Pangan Melalui
menambah pengetahuan masyarakat 6. Akuntabilitas
Penganekaragaman
Anti Korupsi (Sederhana) : leftlet dikemas berarti berorientasi
Pangan Berbasis Sumber
secara sederhana agar mudah dipahami Daya Lokal Berlandaskan pada
Kedaulatan Pangan dan pertanggungjawaban
Kemandirian Pangan”. yang transparan,
baik dalam proses,
Terwujudnya penguatan
tata kelola pemerintahan output maupun
yang baik, bersih dan outcomes.
transparan melayani .
2.Menemui Diperolehnya Akuntabilitas (Kepercayaan) : membangun
perangkat saran dan kepercayaan dengan lurah terkait kegiatan
kelurahan untuk masukkan yang akan dilaksanakan
meminta izin Nasionalisme (Hormat-menghormati) :
melakukan Bersikap saling hormat-menghormati saat
penyuluhan melakukan pertemuan.
Etika Publik (Tulus) : Tulus dalam
menyampaikan maksud dan tujuan kepada
perangkat kelurahan
Komitmen Mutu (Responsif) : menciptkan
Konstribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Terhadap Visi Misi Organisasi Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3.Penyuluhan Terselenggara Akuntabilitas (Adil): Adil dalam
keamanan nya kegiatan melakukan Penyuluhan dengan
pangan Penyuluhan tidak membeda-bedakan status
Sosial
Nasionalisme (Bijaksana):
Bijaksana dalam melakukan
penyuluhan keamanan pangan
Etika Publik (Sopan) : bersikap
sopan dalam melakukan
penyuluhan keamanan pangan
Komitmen Mutu (Efektifitas) :
Efektifitas dalam menentukan
waktu dan tempat pelaksanaan
penyuluhan
Anti Korupsi (Sederhana) :
Berpenampilan sederhana saat
melakukan penyuluhan
Prediksi hambatan : Sulit menentukan waktu yang tepat dikarenakan aktivitas masyarakat yang berbeda-beda
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : informasi tentang kegiatan penyuluhan keamanan pangan yang tidak tersampaikan kepada
masyarakat
Solusi Alternatif : menghubungi masyarakat dengan berkoodinasi antar perangkat kelurahan
Konstribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Terhadap Visi Misi Nilai Organisasi
Kegiatan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4 Evaluasi
1. 1.Mengumpul Akuntabilitas (Tanggung Jawab) : Data Primer dan sekunder Kegiatan ini Penguatan nilai
dan an Data bahan Tersedianya data yang diperoleh dari kuisioner dan Tanya jawab dapat mendukung visi organisasi yang
pelaporan evaluasi primer dan daya dipertanggungjawabkan organisasi terdapat dalam
sekunder Nasionalisme (Hormat-mengkormati) : Menghormati hak “Terwujudnya tahapan kegiatan
masyarakat kelompok wanita tani sebagai sumber data primer Ketahanan Pangan ini yaitu penguatan
Melalui
untuk memberikan jawaban sesuai kuisioner nilai organisasi ke:.
Penganekaragama
Etika Publik (Ramah) : Menerapkan sikap ramah dan sopa saat
n Pangan Berbasis
melakukan pengumpulan data 6.
Sumber Daya Lokal
Komitmen Mutu (Mutu) : memastikan mutu informasi Akuntabilitas
Berlandaskan
dikumpulkan Kedaulatan Pangan berarti berorientasi
Anti Korupsi (Adil) : tidak membeda-bedakan status sosial dan Kemandirian pada
masyarakat Pangan”. pertanggungjawab
an yang
Terwujudnya
penguatan tata transparan, baik
kelola dalam proses,
pemerintahan yang output maupun
baik, bersih dan outcomes.
transparan .
melayani
2. Menganalisis Data yang hasil Akuntabilitas (Adil) : mengolah data primer dan data sekunder
evaluasi D dengan menerapkan prinsip keadilan
a Nasionalisme (Jujur) : Mengolah data primer dan data sekunder
t dengan menerapkan prinsip kejujuran
a Etika Publik (Cermat) : Cermat dalam menganalisis data primer
dan data sekunder
y Komitmen Mutu (Responsif) : menciptkan interaksi yang
Konstribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Terhadap Visi Misi Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Melaksanakan Laporan Tertulis Akuntabilitas (Tangung Jawab): data yang dimuat
Pelaporan dalam laoran adalah data yang akurat dan dapat
dipertanggung jawaban
Nasionalisme (Kerjasama ): Bekerjasama dengan
mentor terkait pelaporan hasil evaluasi pelaksanaan
kegiatan
Etika Publik (Jujur) : Jujur dalam memasukkan data-
data yang akan dilaporkan
Komitmen Mutu (Mutu) : Laporan dibuat benar-benar
berorientasi pada mutu
Anti Korupsi (Disiplin) : Disiplin dalam penulisan
laporan
Identifikasi isu dan penetapan isu telah dilakukan dan penulis akhirnya menetapkan isu
“Kurangnya Edukasi Kepada Masyarakat Terhadap Keamanan Pangan”. Dampak yang
mungkin akan ditimbulkan apabila tidak dilakukan penanganan terhadap isu tersebut adalah:
Kurangnya Pengetahuan Masyarakat Tentang Keamanan Pangan
Adanya pangan yang tidak sehat dikonsumsi masyarakat
Kesehatan dapat terganggu
Gagasan pemecahan isunya adalah perlunya peningkatan edukasi melalui penyuluhan
keamanan pangan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat yang terdiri 4 empat
rancangan kegiatan yaitu 1. Melakukan Konsultasi dengan Pimpinan/Mentor, 2. Menyiapkan
materi penyuluhan, 3. Melaksanakan penyuluhan keamanan pangan, dan 4. Evaluasi dan
pelaporan, dimana kegiatan ini yang relevan dengan nilai-nilai manajemen ASN, Pelayanan
Publik, dan WoG.