Anda di halaman 1dari 52

Diagnostic

Approach of CNS
tumors

NAN

PA RSSA/FKUB
Problem diagnostik

– Pengalaman sedikit, karena jarang ada operasi tumor NS


dibandingkan organ lain
– Tumor NS jenisnya bervariasi
– Informasi klinis dan radiologi yang minimal
– Spesimen tidak representatif/ terlalu kecil
– Perubahan morfologi pada jaringan otak karena Cryocut
– Tidak ada komunikasi yg baik antara patolog dg Neurosurgeon
Informasi yg harus di minta pada
Klinisi
– 1. Usia penderita

– 2. gejala klinis
– 3. Lokasi tumor pada otak/ spinal (aksial/ekstra aksial)
– 4. Temuan radiologi
– 5. Ada / tidak tumor dari organ lain
Grafik distribusi tumor CNS menurut
usia dan lokasi tumor
Gejala Klinis

– Manifestasi tumor otak secara klinis tergantung dari lokasi yang


mengalami destruksi, komponen otak yang mengalami distorsi,
adanya edema, peningkatan tekanan intrakranial dan epilepsi

It may be dangerous to attempt a diagnosis on a


tumor biopsy in the absence of these clinical
data.
Lokasi tumor

–  Intra-axial / extra-axial ?
–  Supratentorial / infratentorial
–  Intraventricle?

– Tumor Spinal cord


–  Intradura / extradura ?
–  Intramedullary / extramedullary ?
Keterangan Radiologis

– CT Scan dan MRI yang terbaik untuk mengetahui presentasi gross


dan lokasi tumor otak
– Untuk VC diperlukan tuntunan imaging untuk mendapat lokasi
yang representatif pengambilan sample.

– It may be dangerous to attempt a diagnosis on a


tumor biopsy in the absence of these clinical data.
Lesi dengan contrast enhancing
Lesi Multisentrik
Neoplasma dengan komponen kistik
Tumor dengan kalsifikasi
Pola penting dalam mengenali jenis
Tumor Otak
Infiltrat pd Parenkim Otak yang hiperseluler
 arsitektur korteks intak, infiltrat padat
Solid
 spesimen biopsi menunjukkan masa intraserebri yang padat dan
berbeda, kadang disertai nekrosis sentral
Solid dan infiltratif
 spesimen biopsi menunjukkan 2 gambaran berbeda dg batas tidak
jelas
Vaskulosentrik
 spesimen biopsi mengandung banyak vaskuler , lesi terlihat disekitar vaskuler.
Massa ekstra aksial
 spesimen biopsi tampak massa yang melekat dg dura
Infiltrat meningeal
 terdapat ekspansi subarachnoid
Pola destruktif dan nekrosis
Kelainan patologis yang minimal
( diffuse Glioma, intravascular lymphoma)
Kelainan dengan Pola Minor

– 1. Clear cell ( egg fried)


– 2. Lobulated/ Nested/ Nodular
– 3. Sel spindle yang tersusun dalam berkas-berkas
– 4. Sel epithelioid
– 5. Sitologi Monomorfik
– 6. Pola bifasik
– 7. Mikrokistik
Kelainan dengan Pola Minor

– 8. Kaya bahan Miksoid/ Musin


– 9. Bentuk Rosette
– 10. Pseudorosette perivaskuler
– 11. Pseudopalisading
– 12. Papillay/ pseudopapillary
– 13. Small Round Blue cell Tumor
– 14. Sel raksasa berinti banyak
Kelainan dengan Pola Minor

– 15. Kalsifikasi luas


– 16. Hipervaskuler
– 17. Desmoplastik dan skerosing
– 18. Serat Rosenthal
– 19. Infiltrat sel radang yang luas
– 20. Diskohesif
Clear cell/ fried eggs
Lobulated/ nested/ Nodular
Sel-sel spindel yang tersusun
storiform
Kumpulan sel-sel epitelioid
Sitologi sel monomorfik
Pola Bifasik
Mikrokistik
Musin dan Miksoid
Bentukan Rosette
Pseudorosette perivaskuler
Palisading / pseudopalisading
Papillary dan psedopapillary
Small Round Blue Cells
Sel raksasa berinti ganda

SEGA : Sub Ependymal Giant


Astrocytoma
PXA : Pilocytic Xanthoastrocytoma
Kalsifikasi luas
Desmoplasia atau Sklerosis
Hipervaskuler
Kaya Sel Radang
Rosenthal fiber/ eosinophilic granular bodies
Diskohesif
Prinsip Umum dalam Diagnosis
Histopatologi Tumor Otak
– Neoplasma atau bukan ?
– Tumor intrinsik parenkim atau ekstrinsik ?
– Primer atau metastasis ?
– Hal-hal spesifik yang didapatkan dalam pemeriksaan
mikroskopik

Anda mungkin juga menyukai