Anda di halaman 1dari 11

PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)

DAN AKIBAT HUBUNGAN KERJA


(PHAK)

Ir. EPENDI SEMBIRING, MM


PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)

Pada tanggal 29 Januari 2019, Pemerintah Republik Indonesia mengundangkan Peraturan


Presiden Nomor 7 Tahun 2019 tentang Penyakit Akibat Kerja (“Perpres 7/2019”).
Perpres 7/2019 diterbitkan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 48 ayat (3) Peraturan Pemerintah
Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelengaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan
Kematian (“PP 4/2015”). Perpres 7/2019 menetapkan 83 (delapan puluh tiga) penyakit yang dapat
memperoleh manfaat (“JKK”).
Perpres 7/2019 mencabut Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang
Timbul Karena Hubungan Kerja.
Penyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau lingkungan kerja.
Pekerja yang didiagnosis menderita Penyakit Akibat Kerja berdasarkan surat keterangan dokter
berhak atas manfaat JKK meskipun hubungan kerjanya telah berakhir. Hak atas manfaat JKK
tersebut diberikan apabila Penyakit Akibat Kerja tersebut timbul dalam jangka waktu paling lama 3
(tiga) tahun terhitung sejak hubungan kerja berakhir

www.pln.co.id |
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)
4 (empat) jenis Penyakit Akibat Kerja, yaitu :
(i) penyakit yang disebabkan pajanan faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan,
(ii) penyakit berdasarkan sistem target organ,
(iii) penyakit kanker akibat kerja, dan
(iv) penyakit spesifik lainnya.

1 Penyakit yang disebabkan pajanan faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan, yaitu:
o penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia, meliputi 39 (tiga puluh sembilan) jenis penyakit, antara lain
penyakit yang disebabkan oleh berillium dan persenyawaannya;
o penyakit yang disebabkan oleh faktor fisika, meliputi 7 (tujuh) jenis penyakit, antara lain kerusakan
pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan; dan
o penyakit yang disebabkan oleh faktor biologi dan penyakit infeksi atau parasite, meliputi 9 (sembilan)
jenis penyakit, antara lain virus hepatitis.

2. Penyakit berdasarkan sistem target organ, yaitu:


o penyakit saluran pernafasan, meliputi 12 (dua belas) jenis penyakit, antara lain siliko tuberkulosis.
o penyakit kulit, meliputi 3 (tiga) jenis penyakit, antara lain dermatosis kontak iritan yang timbul karena
aktivitas pekerjaan.
o gangguan otot dan kerangka, meliputi 2 (dua) jenis penyakit, antara lain radial styloid tenosynovitis;
o gangguan mental dan perilaku, meliputi 2 (dua) jenis penyakit, antara lain gangguan stres pasca
trauma.

www.pln.co.id |
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)

3. Penyakit kanker akibat kerja, meliputi penyakit kanker yang disebabkan oleh 9 (sembilan) jenis
zat, antara lain asbestos.
4. Penyakit spesifik lainnya, yaitu penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau proses kerja,
dimana penyakit tersebut ada hubungan langsung antara paparan dengan penyakit yang
dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat.
Contoh penyakit spesifik lainnya, yaitu nystagmus pada penambang.

Diagnosis Penyakit
Diagnosis jenis Penyakit Akibat Kerja dilakukan oleh:
1. dokter; atau
2. 2.cdokter spesialis.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 tahun 2016 tentang Penyelengaraan Penyakit
Akibat Kerja menjelaskan aspek penegakkan diagnosis Penyakit Akibat Kerja sebagai berikut:
1. aspek medik: dasar tata laksana medis dan tata laksana Penyakit Akibat Kerja serta membatasi
kecacatan dan keparahan penyakit.
2. aspek komunitas: untuk melindungi pekerja lain.
3. aspek legal: untuk memenuhi hak pekerja.

www.pln.co.id |
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)

Diagnosis Penyakit Akibat Kerja dilaksanakan dengan pendekatan 7 (tujuh) langkah yang meliputi:
1. penegakan diagnosis klinis;
2. penentuan pajanan yang dialami pekerja di tempat kerja;
3. penentuan hubungan antara pajanan dengan penyakit;
4. penentuan kecukupan pajanan;
5. penentuan faktor individu yang berperan;
6. penentuan faktor lain di luar tempat kerja; dan
7. penentuan diagnosis okupasi.

www.pln.co.id |
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)
Manfaat JKK
Pekerja yang menderita Penyakit Akibat Kerja berhak atas manfaat JKK
berupa:pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan medis yang meliputi:
o pemeriksaan dasar dan penunjang;
o perawatan tingkat pertama dan lanjutan;
o rawat inap kelas 1 rumah sakit pemerinta, rumah sakit pemerintah daerah, atau rumah
sakit swasta yang setara;
o perawatan intensif;
o penunjang diagnostic;
o pengobatan;
o pelayanan khusus;
o alat kesehatan dan implan;
o jasa dokter/medis;
o operasi;
o transfusi darah; dan/atau
o rehabilitasi medik.

www.pln.co.id |
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)

Santunan berupa uang meliputi:


o Penggantian biaya pengangkutan pekerja yang menderita Penyakit Akibat Kerja, ke rumah sakit
dan/atau ke rumahnya, termasuk biaya pertolongan pertama pada kecelakaan;
o Santunan sementara tidak mampu bekerja;
o Santunan cacat sebagian anatomis, cacat sebagian fungsi, dan cacat total tetap;
o Santunan kematian dan biaya pemakaman;
o Santunan berkala yang dibayarkan sekaligus apabila pekerja meninggal dunia atau cacat total
tetap akibat Penyakit Akibat Kerja;
o Biaya rehabilitasi berupa penggantian alat bantu (orthose) dan/atau alat pengganti (prothese);

www.pln.co.id |
KK PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA (PAHK)
PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA (PHAK)
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja
Berikut ini adalah 31 jenis penyakit akibat hubungan kerja:
1. Pneumokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan
parut (silicosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkolosis yang silikosisnya
merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian.
2. Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh
debu logam keras.
3. Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh
debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis).
4. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang
yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan.
5. Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat
penghirupan debu organik.
6. Penyakit yang disebabkan oleh berilium atau persenyawaannya yang beracun.
7. Penyakit yang disebabkan oleh kadmium atau persenyawaannya yang beracun

www.pln.co.id |
PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA (PAHK)
8. Penyakit yang disebabkan fosfor atau persenyawaannya yang beracun.
9. Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yang beracun.
10. Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaan-nya yang beracun.
11. Penyakit yang disebabkan olehr arsen atau persenyawaan-nya yang beracun.
12. Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau persenyawaan-nya yang beracun.
13. Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaan-nya yang beracun.
14. Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaan-nya yang beracun.
15. Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida beracun.
16. Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan hidrokarbon
alifatik atau aromatik yang beracun.
17. Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun.
18. Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzene atau
homolognya yang beracun.
19. Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya.
20. Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.
21. Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau keracunan
seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hydrogen sulfida, atau
derivatnya yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel.

www.pln.co.id |
PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA (PAHK)
22. Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
23. Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot, urat,
tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi.
24. Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang berkenaan lebih.
25. Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi yang mengion.
26. Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau
biologik.
27. Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak
mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tersebut.
28. Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.
29. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang didapat
dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus.
30. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau radiasi atau
kelembaban udara tinggi.
31. Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat

www.pln.co.id |
Terimakasih
PT PLN (Persero)
Puslitbang

Anda mungkin juga menyukai