Anda di halaman 1dari 20

TEORI HUKUM

Dr. H.Nardiman, SH., MH


Wakil Ketua Pengadilan Tinggi
Banten/Dosen Universitas Esa
Unggul/Universitas Jayabaya
• VIII. ALIRAN PEMIKIRAN DALAM TEORI
HUKUM :
• 1. Pendekatan teori aliran hukum :
• Pendekatan ini menganalisis unsur-unsur teori
hukum yang dikembangkan oleh berbagai
aliran dalam Filsafat Hukum. Teori hukum
mendasari aliran dalam filsafat hukum sebagai
berikut :
• a. Teori hukum, hukum alam
• b. Teori hukum scholastic
• c. Teori hukum positivisme
• d. Teori hukum sekularisme
• e. Teori hukum utilitiarisme
• f. Teori hukum sejarah
• g. Teori hukum sosiologis
• h. Teori hukum socialis/marxisme
• i. Teori hukum realisme
• j. Teori hukum kritis
• 2. Pendekatan teori hukum dengan sejarah
atau pendekatan komparatif hukum masa lalu
dengan sekarang yaitu :
• - Teori hukum kuno
• - Teori hukum Yunani dan Romawi
• - Teori hukum scholastic ( abad pertengahan )
• - Teori hukum renaissance
• - Teori hukum moderen
• - Teori hukum post moderen
• 3. Pendekatan yang menafikan disiplin teori
hukum.
• Pendekatan ini menegaskan bahwa tidak ada
disiplin teori hukum, tidak mengakui posisi
hukum sebagai ilmu yang mandiri dan
pendekatan yang laik hanya Filsafat Hukum.
Hukum itu normative dan berdiri sendiri maka
pendekatan dalam memahami hukum apa
adanya hukum yang hitam putih
• 4. Pendekatan kolaboratif dengan ilmu lain
dalam hukum sehingga hukum menjadi inklusif
dan melahirkan teori hukum yang beragam :
• - a. Teori hukum murni dari Hans Kelsen,
menurutnya hukum bebas dari pengaruh lain
• - b. Teori sosiologis terhadap hukum yang
memahami hukum dengan pendekatan sosial,
hukum timbul karena kehendak masyarakat.
Sebaliknya hukum sebagai merekayasa
masyarakat yang melahirkan sosiologi hukum
• - c. Teori hukum sosiologis adalah teori hukum
yang menerapkan ilmu hukum pada kehidupan
masyarakat yang melahirkan aliran Sociological
Yurisprudence dalam Filsafat Hukum
• - d. Teori sejarah terhadap hukum, yaitu
memahami hukum secara historis dengan
pengkajian dan meneliti peristiwa hukum masa
lalu. Pendekatan ini menghasilkan ilmu sejarah
hukum ( history of law ) yang terdiri dari :
• - Teori hukum historis yaitu pendekatan ilmu
hukum pada bidang sejarah yang melahirkan
aliran Historical Yurisprudence dalam Filsafat
Hukum
• - Teori psikologis terhadap hukum , yaitu
pendekatan psikologis terhadap hukum ( psikologi
hukum atau psychology of law )
• - Teori hukum ekonomi, yaitu pendekatan ilmu
hukum berkaitan dengan ekonomi, management
dan bisnis yang melahirkan aliran hukum dan
ekonomi dalam Filsafat Hukum
• - Pengkajian hakekat hukum yaitu memahami
hukum secara metodologis dan substansial
sehingga menemukan pelbagai unsur di luar
hukum yang menguatkan keberadaan hukum,
misal faktor sejarah, agama, tradisi dan lain-
lain
• 5. Pendekatan Teori Hukum non praktis
• Pendekatan ini mengkaji hukum dengan
pendekatan teoritis, Filsafat Hukum, norma
hukum dan moralitas hukum
• 6. Pendekatan teori nasionalisme hukum
• Pendekatan ini memahami hukum untuk suatu
Negara tertentu, oleh karenanya bersifat
nasional yang tidak berkaitan dengan Negara
lain, meskipun kadang-kadang ada
karakteristik yang sama seperti Teori Hukum
Inggeris, Amerika, Belanda, Malaisia, Indoneia
dan lain-lain
• 7. Pendekatan teori tradisi hukum, yang
bertujuan untuk memahami tradisi hukum di
masing-masing Negara yang berbeda-beda
seperti :
• a. Teori Hukum Eropah Kontinental
• b. Teori hukum Anglo Jerman
• c. Teori hukum Anglo Saxon
• d. Teori hukum sosialis komunis
• e. Teori hukum Islam
• f. Teori hukum Hindu
• g. Teori hukum Yahudi
• h. Teori hukum adat di masing-masing Negara
• 8. Teori hukum dalam tinjauan hakikat yang bersifat
abstrak seperti ;
• a. Teori hukum metafisik pada masa klasik
• b. Teori hukum religious pada masa klasik
• c. Teori hukum secara moral pada masa moderen
• d. Teori hukum rasional yang dipengaruhi oleh filsafat
Immanuel Kant pada abad ke 19 ( kritisme )
• e. Teori realisme hukum, pada awal abad 20 di
Amerika Serikat dan Negara Skandinavia. Teori ini
menegaskan bahwa hukum adalah realitas yang
diciptakan oleh keputusan Hakim, parlemen dan
lembaga Yudikatif
• f. Teori hukum pragmatis, teori ini
menegaskan bahwa hukum harus memberi
manfaat yang empiris bagi manusia. Teori
hukum ini dipengaruhi oleh filsafat pragmatis
JOHN DEWEY
• g. Teori hukum kritis melalui aliran hukum
yang disebut Critical Legal Studies
• h. Teori hukum Substantif, yang memahami
hukum secara hakiki dengan menciptakan
keadilan, ketenteraman, keamanan dan
kesejahteraan
• 9. Pendekatan fungsional :
• Pendekatan ini memahami hukum dari fungsinya
dalam masyarakat, cara kerja dan apresiasi
terhadap kesadaran hukum masyarakat.
Membagi teori hukum menjadi teori hukum
normative dan teori hukum empiris.
• Penganut teori hukum normative berpaham
positivisme, utilitiarisme, legisme dan hukum
alam, sedangkan penganut teori hukum empiris,
berpaham historis, realistis pragmatis dan
sosiologis.
• Pendekatan teori hukum normative berpegang
erat kepada hukum tertulis dengan
menggunakan logika hukum yang universal untuk
memahami, mengembangkan dan menerapkan
norma hukum, sedangkan pendekatan teori
hukum sosiologis lebih menekankan kepada
hukum tidak tertulis yang berbentuk norma
sosial, tradisi, adat dengan pendekatan secara
fenomenologis dan apa adanya ( as it is ) bersifat
local dan mendiskripsikan fenomena hukum
secara netralitas etik.
• 10. Pendekatan Struktural
• Pendekatan ini memahami hukum secara
sistematis dengan memperhatikan hierarchi
hukum, jenis dan pembagian system hukum
secara abstrak dengan teori hukum dan secara
kongkrit dianalisis dengan pendekatan disiplin
ilmu hukum. Pendekatan structural mengkaji :
• Hukum dengan multi disipliner yang
menjelaskan berbagai aspek gejala hukum
• Bahan hukum yang terdapat dalam masyarakat
• Gejala umum dalam hukum positif yang meliputi
analisis bahan hukum, metoda hukum, kritik
idiologi terhadap hukum
• Sistematisasi permasalahan hukum dan landasan
filosofis, serta ruanglingkup penyebab berlakunya
hukum, cara memahami hukum, hubungan
hukum dengan individu dan masyarakat, tugas
hukum dan prinsip-prinsip hukum seperti
keadilan, persamaan, kemanusiaan dan
ketuhanan ( Oloan Sitorus, dalam Dr. KH. Abdul
Hamid, teori Negara hukum modern, 2016, h.31 )

Anda mungkin juga menyukai