Anda di halaman 1dari 40

Dengue

Leonirma Tengguna
Klasifikasi kasus Dengue (2009)

KRITERIA UNTUK DENGUE ± WARNING SIGN KRITERIA UNTUK SEVERE


DENGUE
Presumptive dengue Warning signs* Kebocoran plasma berat
Tinggal/berpergian ke daerah endemik • Nyeri perut dan nyeri tekan perut menyebabkan:
dengue • Muntah presisten • Syok (DSS)
Demam dan 2 kriteria dibawah ini: • Klinis akumulasi cairan • Akumulasi cairan dengan distres
• Mual, muntah • Perdarahan mukosa pernapasan
• Ruam • Letargi, gelisah
• Nyeri badan • Pembesaran hepar >2 cm Perdarahan hebat
• Tes tourniquet positif • Laboratorium: peningkatan Ht Dievaluasi oleh klinisi
• Leukopenia dengan penurunan trombosit yang
• Warning sign apapun cepat Kerusakan organ berat
• Hati: AST atau ALT >= 1000
*
(memerlukan observasi ketat dan • SSP: penurnan kesadaran
Konfirmasi laboratorium dengue intervensi medis • Jantung dan organ lainnya
Deteksi virus, serologi dengue
Step 1
• Anamnesis
Riwayat apa yang penting diketahui pada
pasien dengue?
1. Tanggal onset demam atau penyakit --- MENGHITUNG HARI DEMAM

2. Gejala dan keparahan penyakit

3. The 3 golden questions:


• Berapa banyak cairan oral yang masuk: kuantitas dan kualitas?
• Berapa banyak urin yang dikeluarkan (frekuensi, volume) dan waktu
BAK terakhir?
• Apa saja aktivitas yang dapat dilakukan ketika demam?

4. Kehilangan cairan lain: diare, muntah

5. Munculnya tanda bahaya


Apa saja riwayat penyakit lain yang relevan?
6. Keluarga atau tetangga dengan dengue, atau berkunjung ke area
endemik dengue
7. Medikasi (termasuk obat OTD atau obat tradisional) yang digunakan?
Daftar obat-obatan dan kapan terakhir digunakan.

8. Menjelajah hutan atau berenang di air terjun/sungai


Pertimbangkan leptospirosis, tifoid, malaria
9. Riwayat berhubungan seksual tanpa pelindung atau
IDU.Pertimbangkan fase serokonversi HIV akut
Step 2
• Pemeriksaan Fisik
Kondisi Umum:
• Status Mental
• Status Hidrasi
• Status
Hemodinamik
Bukti klinis tanda bahaya:
•Manifestasi perdarahan: perdarahan mukosa
•Nyeri abdomen
•Pembesaran hepar
•Akumulasi cairan: efusi pleura, asites

Tanda penting lain:


• Ruam
• Takipnea/pernafasan asidotik: mengindikasikan syok
• Uji Tourniquet: ulangi jika hasil negatif atau jika tidak ada manifestasi
perdarahan
Pasien Demam
A!!!
N LUP
• Dengue atau bukan? N GA
JA
• Dengue with/without warning sign?
– Plasma leakage (+) atau (–)
• Warning signs
• Jika dengue  Berada pada fase apa? Status
hemodinamik? Syok atau tidak
Pearls dalam pemeriksaan klinis pasien dengue

Pegang tangan pasien untuk mengevaluasi perfusi perifer


Selamatkan jiwa dalam 30 detik dengan mengenali syok
Penilaian Hemodinamik – Parameter Klinis

Parameter
Tingkat
kesadaran 3a. Perfusi organ (otak)

CRT
Ekstremitas Pegang tangan
(warna, suhu) 1. Perfusi perifer
pasien
Volume nadi 5 in 1 magic touch
perifer CCTV-R
Frek nadi
Tekanan nadi 2. Cardiac output
Tekanan darah
Frek napas 4. Kompensasi pernapasan untuk hipoksia jaringan
Diuresis 3b. Perfusi organ (ginjal)
Penilaian Hemodinamik – Parameter Klinis
Penilaian Hemodinamik – Parameter Klinis
Penilaian Hemodinamik – Parameter Klinis
Parameter Sirkulasi stabil Syok terkompensasi Syok Hipotensi
Tingkat kesadaran Sadar penuh Sadar penuh Gelisah
Perfusi otak
CRT Cepat (<2 detik) Memanjang (<2 detik) Sangat memanjang, berkurang
kulit mottled

Ekstremitas Hangat dan merah Perifer dingin Dingin, lembab


(warna, suhu) muda Perfusi
perifer
menurun
Volume nadi perifer Volume baik Lemah dan kecil Sangat lemah, tidak teraba
Frek nadi FN normal sesuai Takikardi Takikardi berat,
usia atau bradikardi
pada syok lanjut

Tekanan nadi TN normal sesuai Tek sistolik normal Hipotensi,


usia Tek diastolik tensi tidak terukur Cardiac
meningkat output
Tekanan darah TD normal sesuai TN menyempit TN menyempit (<20 mmHg menurun
usia Hipotensi postural

Frek napas FP normal sesuai Takipneu Napas Kussmaul


usia
Diuresis Normal Tren menurun Oliguria atau anuria Asidosis berat
jaringan
Tidak ada perfusi
ginjal
Step 3
• Investigasi
Siapa yang harus diperiksa hitung darah lengkap?

• Semua pasien dengan demam ≥ 3 hari


• Semua pasien dengan warning sign (segera)
• Semua pasien dengan syok (segera periksa darah lengkap dan glukosa)

o Di fasilitas kesehatan: semua pasien demam harus menjalani pemeriksaan


darah lengkap pada kunjungan pertama. Darah lengkap normal pada fase
demam tidak menyingkirkan infeksi dengue.

Kapan seorang pasien harus dirujuk untuk mendapat perawatan medis segera?

• Ht meningkat atau Ht yang tinggi


• Lekopenia dan/atau trombositopenia
• Muncul tanda bahaya, syok
• Intake oral/output urin yang buruk
Uji diagnosis Dengue spesifik *
• Untuk konfirmasi, mis. NS1/IgM tes cepat atau deteksi asam
nukleat (tergantung pada sumber daya fasilitas kesehatan)
• Seluruh RS harus mampu melakukan pemeriksaan diagnostik
dengue (deteksi antigen, serologi, dan atau PCR)
• Faskes 1 (Puskesmas) diharapkan mampu melakukan pemeriksaan
antigen (NS-1) atau antibodi (serologi) dengue untuk konfirmasi
infeksi dengue.

Uji lain (dilakukan atas indikasi) *


• Tes kimia darah (fungsi hepar, glukosa, elektrolit serum, urea, kreatinin)
• Sebaiknya dipertimbangkan pada pasien dengan faktor risiko dan sakit
berat
* Jika tersedia
Step 4
• Assessment (diagnosis, fase penyakit dan
severity)
1. Apakah pasien menderita dengue atau penyakit
lain?
2. Fase dengue (demam/kritis/pemulihan)?

3. Status hidrasi pasien? Riwayat asupan cairan


dan output urin

4. Adakah warning sign dengue?

5. Bagaimana status hemodinamik pasien? 9


parameter

Pengambilan keputusan tatalaksana


Step 5
• Keputusan tatalaksana

GRUP A GRUP B GRUP C


Rawat jalan Rujuk untuk rawat Rujuk segera untuk
inap tatalaksana
emergensi
Tatalaksana Dengue
GRUP A (seluruhnya) GRUP B (salah satu) GRUP C (salah satu)
• Asupan oral adekuat • Terdapat warning signs • Plasma leakage hebat
• Berkemih tiap 4-6 jam sekali • Terdapat kondisi penyerta: disertai syok dan/atau
• Tidak terdapat warning DM, gagal ginjal, bayi atau akumulasi cairan disertai
signs orang tua gangguan pernapasan
• Hematokrit dan status • Terdapat kendala sosial: • Pendarahan hebat
hemodinamik stabil hidup sendiri atau tempat • Kerusakan organ parah:
• Tidak terdapat kondisi tinggal jauh • AST atau ALT ≥1000
penyerta dan/atau gangguan
kesadaran

1. Berikan panduan antisipatif 1. Rawat inap Memerlukan perawatan


sebelum pasien 2. Pantau status hemodinamik darurat dan rujukan segera
dipulangkan sesering mungkin
2. Pantau setiap hari 3. Gunakan Ht untuk
3. Lakukan CBC serial memandu intervensi
4. Identifikasi dini warning 4. Gunakan cairan isotonis
signs secara bijak
5. Koreksi asidosis metabolik,
elektrolit atas indikasi
Grup A: rawat jalan

Apa yang harus dilakukan? Apa yang harus dihindari?


• Istirahat cukup • Obat asetilsalisilat (aspirin), asam
• Asupan cairan adekuat mefenamat, ibuprofen atau
– Susu, jus buah (jangan manis, hati- NSAID lain, atau steroid
hati pada yang diabetes, isotonic • Tidak perlu antibiotik
electrolyte solusion, barley/rice water
– Plain water (air putih tawar) dapat
menyebabkan gangguan elektrolit
• Parasetamol
• Kompres
• Musnahkan tempat perindukan
nyamuk di rumah dan lingkungan
sekitar
Grup A: rawat jalan

Bila ada tanda-tanda berikut, segera bawa ke rumah sakit terdekat:


• Perdarahan:
– Bintik merah (petekie) pada kulit
– Perdarahan pada hidung atau gusi
– Muntah darah
– BAB coklat, hitam, darah
– Menstruasi jumlah banyak
• Muntah frekuen
• Nyeri perut
• Perubahan kesadaran, gelisah, atau kejang
• Tampak pucat, tangan kaki teraba dingin dan basah
• Tampak susah bernapas, sesak
Pemantauan Selama Fase Kritis

• Keadaan umum, nafsu makan, muntah, perdarahan serta


Monitoring
tanda dan gejala lainnya

Perfusi • Sesering mungkin sesuai indikasi


perifer

• Tiap 2-4 jam pada pasien yang tidak syok


Tanda vital
• Tiap 1-2 jam pada pasien syok
• Tiap 4-6 jam pada kasus stabil (ideal), atau sesuaikan
Hematokrit dengan fase penyakit
serial
• Lebih sering pada pasien tak stabil atau curiga perdarahan
• Tiap 8-12 jam pada kasus tanpa komplikasi
Diuresis • Tiap jam pada profound/prolonged shock atau kelebihan
cairan
Faktor yang mengubah kadar hematokrit pada
dengue

Kadar Hematokrit Meningkat Menurun Tidak Berubah


Perjalanan penyakit Plasma leakage 1. Perdarahan Plasma leakage +
2. Reabsorpsi Perdarahan

Akibat Pengobatan Transfusi darah Cairan iv:


• Kristaloid
• Koloid
• Plasma

Penyakit + Plasma leakage + Perdarahan + Plasma leakage +


Pengobatan transfusi darah cairan iv cairan iv
atau
Perdarahan +
transfusi darah
Interpretasi jangan hanya berdasarkan hematokrit

Hematokrit harus selalu diinterpretasikan dalam konteks dan “dalam fase”


dengan

Evaluasi hemodinamik saat sampling


• Sebelum atau setelah terapi cairan IV?
• Sebelum atau setelah transfusi whole blood atau PRC?
• Fase penyakit, dimana dalam perjalan klinisnya pasien berada: hari ke 2 vs 5

IMPORTANT REMINDER:
Status hemodinamik harus menjadi pemandu utama terapi cairan
Kadar hematokrit hanya sebagai petunjuk, BUKAN sebaliknya!
Arti hematokrit naik atau tetap tinggi

Ht naik atau tetap Status hemodinamik Plasma leakage


tinggi tidak stabil aktif

Perlu penggantian
cairan lebih lanjut

Ht naik atau tetap Status hemodinamik Tidak memerlukan


tinggi stabil cairan IV extra

Tetap memantau secara ketat.


Ht harus mulai turun dalam
24 jam berikutnya saat
plasma leakage berhenti.
DENCO Slide
Arti penurunan hematokrit
Hematokrit Status hemodinamik Major haemorrhage
turun tidak stabil

Perlu transfusi
segera

Hemodilusi dan/atau
Hematokrit Status hemodinamik reabsorpsi cairan yang
turun stabil ektravasasi

Cairan IV harus dikurangi


bertahap atau dihentikan
segera untuk menghindari
edema paru

DENCO Slide
Kapan harus memulai atau menghentikan
cairan intravena
Fase demam
Batasi cairan IV
Terapi IV dini dapat menyebabkan kelebihan cairan khususnya cairan IV
non-isotonis

Fase kritis
Cairan IV biasanya dibutuhkan selama 24-48 jam
CATATAN: Untuk pasien syok, terapi IV harus <48 jam

Fase pemulihan
Cairan IV harus dihentikan agar cairan yang ekstravasasi dapat
direabsorpsi
Jenis cairan IV yang digunakan

Gunakan cairan isotonis (normal saline, Ringers lactate)

Koloid lebih dipilih jika tekanan darah harus diperbaiki segera

Na K Cl Laktat Ca Osm
Cairan mEq/L

Normal saline (NS) 154 154 292


D5% NS 154 154 565
Ringer’s lactate 130 4 109 28 3 274
Hartmann’s solution 131 5 111 29 2 278
1
Dung NM, Day NP, Tam DT. Clin Infect Dis, 1999, 29:787–794;
2
Ngo NT, Cao XT, Kneen R. Clin Infect Dis, 2001, 32:204–213.
3
Wills BA et al. N Engl J Med, 2005, 353:877–889.
Terapi koloid pada dengue shock

Kapan koloid diberikan?


• Shock hipotensif
• Shock berulang – shock kedua atau ketiga dst
• Setelah kristaloid >20 - 30 ml/kg
• Ht tidak turun setelah pemberian kristaloid pada keadaan
shock

DOSIS: tidak melebihi 30 ml/kg/hari


Kenapa menggunakan koloid pada DSS
EFEK
• Bertahan lebih lama di sirkulasi
• Penurunan Ht lebih cepat
• Cardiac index lebih cepat pulih

CATATAN: Jika tidak ada perbaikan klinis saat Ht turun,


pikirkan perdarahan tersembunyi

EFEK SAMPING
• Reaksi alergi
• Gangguan koagulasi
• Potensi gangguan ginjal
BERAPA BANYAK dan BERAPA CEPAT pemberian
cairan intravena?
BERAPA BANYAK & BERAPA CEPAT?

Berikan IVF minimal yang diperlukan untuk mempertahankan perfusi dan


urine output 0,5 ml/kg/jam
Jumlah berdasarkan BB aktual, atau BB ideal jika overweight/obese

Berat Badan Ideal


• BB menurut TB dengan menggunakan growth chart
• BB menurut usia
BERAPA BANYAK dan BERAPA CEPAT pemberian
cairan intravena?
Apa arti “turunkan laju IVF sesuai status hemodinamik”?

Nilai ulang respons hemodinamik segera setelah setiap bolus IV

SETELAH koreksi shock:

TURUNKAN laju IVF secara bertahap setiap kali:


• Status hemodinamik stabil
• Laju plasma leakage menurun menjelang akhir fase kritis, yang
ditandai oleh:
• Hemodinamik membaik
• Diuresis meningkat
• Asupan cairan oral adekuat
• Ht turun dibawah nilai dasar pada pasien yang stabil
Kapan menghentikan cairan intravena
KAPAN MENGHENTIKAN?

Mengetahui kapan sangat penting untuk tatalaksana dengue

Penurunan laju IVF dilakukan bertahap sampai dihentikan.

Dihentikan:
• Gambaran kelebihan cairan kompartemen intravaskular
• Hipertensi dengan volume nadi baik
• Sesak, edema paru
• 48 jam setelah demam turun
Take home messages
• Perhatikan hari demam dan gejala klinis untuk membantu
menentukan fase
• Perhatikan “ warning signs” untuk mendeteksi lebih awal
pasien yang akan menjadi syok/berat
• Pengenalan dini kegawatan oleh tenaga kesehatan dan
monitoring
• Perhatikan managemen cairan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai