Anda di halaman 1dari 8

Tatalaksana Hipoglikemia Pada

Bayi dan Anak

Leonirma Tengguna
Hipoglikemia pada neonatus
• Bersifat sementara
• Terjadi pada BBL karena intake glukosa yang kurang, hipotermia, syok, dan
pada bayi DM
• Bersifat menetap
• Akibat deficiensi hormone, hiperinsulinisme, kelainan metabolism
karbohidrat dan asam amino
Kriteria Diagnosis
GDS <45 mg/dL dengan atau tanpa gejala
Pemeriksaan Fisik

Tanda Neurogenik Tanda neuroglikopenik Tanda lain


• Jitteriness/tremor • Refleks hisap lemah • Apnea
• Berkeringat • Malas minum • Sianosis
• Iritabilitas • Menangis lemah atau • Bradikardia
• Takipnea melengking • Hipotermia
• Pucat • Perubahan kesadaran
(letargis, koma)
• Kejang
• Hipotonia
Waktu Pemeriksaan
Pada neonatus dengan risiko hipoglikemia, skrining harus dilakukan
dalam 1 jam pertama setelah lahir
a) Pada neonatus tanpa faktor risiko hipoglikemia, pemeriksaan
skrining dilakukan jika terdapat klinis hipoglikemia
b) Pada semua neonatus dengan tanda klinis hipoglikemia,
pemeriksaan harus segera dilakukan
Hipoglikemia pada neonatus (tatalaksana)
• Bolus glukosa 10% 2cc/kg dilanjutkan dengan infus glukosa dengan
GIR 6-8mg/kg/min
• Bila kebutuhan melebihi 12mg/kg/min -> pemeriksaan insulin,
kortisol, GH, laktat, TSH dan FT4. kemudian berikan hydrocortisone
suksinat10mg/kg/hari dibagi 2 dosis
• Bila stabil, pemberian intake bertahap dan weaning glukosa
Hipoglikemia pada balita/anak yang lebih
besar
• Akibat dari cadangan glikogen rendah, pre-diabetic, penyakit sistemik
berat dan pada gangguan endokrin atau metabolisme

Anda mungkin juga menyukai