Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ivon Arofah Rusdianto Putri

NIM : 203410005
Program Studi D-III Analis Kesehatan Semester 2

Ginjal
Ginjal adalah salah satu organ penting tubuh yang berfungsi
untuk menyaring darah. Pada umumnya, ginjal berukuran
sekepalan tangan dan dilengkapi dengan sepasang ureter,
sebuah kandung kemih dan uretra. Ketiganya bagian dari
ginjal tersebut berfungsi membawa urine keluar dari tubuh.

Fungsi utama ginjal adalah menyaring limbah dan cairan dari


dalam tubuh. Ginjal juga menghasilkan hormon lainnya yang
tidak kalah penting bagi tubuh.

Salah satu penyakit ginjal yang perlu diwaspadai adalah batu


ginjal.
Batu Ginjal
Penyakit batu ginjal adalah kumpulan kristal yang biasanya
terbentuk di dalam ginjal. Jenis batu ginjal yang paling
umum adalah kalsium oksalat yang terbentuk pada plak
Randall pada permukaan papiler ginjal. (Alelign et al., 2018).

Gejala batu ginjal muncul berdasarkan dengan lokasinya


apakah di ginjal, ureter, atau kandung kemih. Tanda dan
gejala penyakit batu terdiri dari :
1. Kolik ginjal (nyeri kram hebat)
2. Nyeri pinggang (nyeri di bagian belakang)
3. Hematuria (kencing berdarah)
4. Uropati obstruktif (penyakit saluran kemih)
5. Infeksi saluran kemih
6. Penyumbatan aliran urin
7. Hidronefrosis (pelebaran ginjal).
Kondisi ini dapat menyebabkan mual dan muntah yang
terkait dengan penyakit batu ginjal.

Jenis Kristal Batu Ginjal


Terdapat 5 jenis kristal yang dapat terbentuk di ginjal dan
menyebabkan batu ginjal yakni :
1. Calsium oxalate
2. Calsium phosphate
3. Struvite
4. Asam urat
5. Cystine
Batu kalsium oksalat (CaOx) adalah batu saluran kemih
yang paling umum, terhitung lebih dari 70% dari semua
batu dalam seri besar yang diterbitkan sejak awal 1980-
an (Pozdzik et al., 2019).
Diagnosis Batu Ginjal
1. Tes urine
2. Tes darah
3. Pemindaian : CT scan, foto Rontgen, atau USG
4. Analisis batu ginjal yang keluar

PATOFISIOLOGI BATU GINJAL

Batu ginjal atau nephrolithiasis adalah penyakit yang


berasal dari gumpalan kecil dan keras yang terbentuk di
dalam ginjal. Batu ginjal terbentuk ketika zat terlarut urin
mengendap dan mengkristal dan selain terbentuk di ginjal
itu sendiri, batu ginjal juga dapat terbentuk di ureter,
kandung kemih atau uretra. Batu ginjal dapat terbentuk dari
kalsium fosfat atau kombinasi asam urat yang biasanya larut
dalam urine.
Langkah pertama dalam pembentukan batu ginjal dimulai
dengan pembentukan nukleus (disebut nidus) dari urin jenuh
yang tertahan di dalam ginjal. Urin adalah kombinasi air yang
bertindak sebagai pelarut dalam semua jenis partikel atau zat
terlarut. Secara umum, ketika zat terlarut tertentu menjadi
terlalu terkonsentrasi dalam pelarut mereka menjadi sangat
jenuh.

Urin jenuh dari zat terlarut tertentu menghasilkan


presipitasi keluar dari larutan dan pembentukan kristal.
Kristal tersebut bertindak sebagai nidus atau tempat di
mana lebih banyak zat terlarut dapat mengendap dan
seiring waktu mereka dapat membangun struktur kristal.
Seiring berjalannya waktu proses pembentukan kristal
terus berjalan hingga kristal terbentuk batu yang utuh atau
batu ginjal .

Batu ginjal dapat bergerak melewati ginjal lalu menuju ke


ureter dari pergerakan batu ginjal ini membuat peradangan
pada dinding saluran kemih. Hal ini dikarenakan
permukaan batu yang kasar menggerus dinding saluran
kemih. Ujung saraf yang melekat pada jaringan ini
mengirimkan sinyal nyeri sangat menyakitkan. Goresan
yang diakibatkan oleh batu ginjal dapat menimbulkan
aliran darah ke urine pada tahap ini biasanya akan muncul
sensasi terbakar saat buang air kecil.
DAFTAR PUSTAKA

Alelign, T., and Petros, B. (2018). Kidney Stone Disease: An


Update on Current Consepts. Hindawi: Advances
in Urology, 2018, 1-12. DOI:
10.1155/2018/3068365

Curry, J. N., Matsuda, K., and Yu, A. S. L. (2020). Claudin-2


Deficiency Associates With Hypercalciuria In Mice
And Human Kidney Stone Disease. The Journal of
Clinincal Investigation, 130(4), 1948-1960. DOI:
10.1172/JCI127750

Moi, H., Karla, B., and Horner, J. P. (2015). Management of


Non-Gonoreal Urethritis. BMC Infectious Disease,
15(294), 1-7. DOI: 10.1186/s12879-015-1043-4

Pozdzik, A., Maalouf, N., and Letavernier, E. (2019). Meeting


Report of the “Symposium On Kidney Stones And
Mineral Metabolism: Calcium Kidney Stones In
2017”. Journal of Nephrology, 32(2019), 681-698.
DOI: 10.1007/s40620-019-00587-1

Sofia, H. N., Manickavasakam., and Walter, M. T. (2016).


Prevalence And Risk Factors of Kidney Stone.
Globa Journal For Reseaech Analysis, 5(3), 183-
187

Anda mungkin juga menyukai