Anda di halaman 1dari 20

Masa Pra-Aksara

di Bali
Seri Sejarah Lokal Bali
MAPEL SEJARAH INDONESIA
TEGAR GIRI SUHARSENO
SMKN 1 SUSUT
Tujuan Pembelajaran
 Melestarikan warisan sejarah dan Budaya Bali.
 Mengetahui kehidupan masyarakat Bali di Masa Pra-Aksara.
 Menambah wawasan sejarah lokal bali melalui materi masa Pra-Aksara
di Bali.
 Menumbuhkan rasa Nasionalisme dan kesadaran identitas sebagai
pelestari warisan sejarah Bali.
Deskripsi Pra - Aksara
 Pra – Aksara diambil dari bahasa sansekerta yaitu
Pra artinya “Sebelum” dan Aksara artinya “Tulisan”.
 Istilah lainnya adalah Nirleka, yaitu Nir artinya “tidak
ada” dan Leka artinya “tulisan”.

Masa Pra Aksara adalah Masa


kehidupan manusia sebelum adanya
tulisan
Hunian Alat Batu

Teknologi Alat Tulang

Alat Logam
Masa Pra-Aksara di
Bali
Berburu dan meramu
tingkat sederhana

Berburu dan Meramu


Ekonomi
Tingkat Lanjut

Sistem Kepercayaan Bercocok Tanam


Pola Hunian
Awal Hunian Manusia di Bali
Dalam buku Indonesia Dalam Arus Sejarah, pola hunian manusia memiliki 2 karakter khas
yaitu :
 Kedekatan dengan sumber Air
 berada di Alam Terbuka

Dalam buku Sejarah Bali : Dari Prasejarah hingga Modern dikemukakan bahwa
Pulau Bali telah dihuni sejak akhir jaman Pleistosen sekitar 40.000 tahun yang lalu,
ditandai dengan penemuan alat-alat paleolitik di desa Trunyan dan Sembiran
dipinggir danau Batur.
Pola Hunian Zaman Paleolitik
 Sistem Mata Pencaharian dengan cara
berburu dan meramu menggunakan
kapak genggam dan kapak perimbas
yang ditemukan di desa Trunyan dan
Sembiran di dekat Danau Batur.
 Menurut R.P. Soejono, alat-alat paleolitik
tersebut dibuat 20.150 tahun yang lalu
 Hidup berkeliaran atau mengembara dan
belum bertempat tinggal tetap
(Nomaden).
 Kehidupan sepenuhnya bergantung pada
ketersediaan alam untuk memenuhi Kapak masa Paleolitikum dari Sembiran dan Trunyan
kebutuhan. yang tersimpan di Museum Bali
Pola Hunian Zaman Mesolitik dan
Neolitik di Pulau Bali
Mesolitik Neolitik
 Dimasa mesolitik kehidupan  Sudah terbentuk masyarakat
manusia tidak lagi berpindah-
pindah, tetapi masih
sederhana yang bermata
mengandalkan cara hidup pencarian bercocok tanam
berburu dan meramu sebagai (food producing)
cara bertahan hidup.  Menggunakan alat-alat yang
 Masih menggunakan kapak lebih modern, seperti Beliung
Perimbas, Penetak, dan kapak dan kapak Lonjong yang
Genggam. ditemukan di Goa Gede dan
Gianyar
 Memanfaatkan Gua sebagai
tempat berlindung, seperti  Kehidupan menetap,
situs Gua Gede di Nusa menggunakan rumah
Penida, Ceruk Gua Gong dan sederhana, rumah panggung
Gua Tegal Wangi di Jimbaran. beratap alang-alang,
Teknologi
Alat-alat Batu
Alat-batu digunakan manusia untuk bertahan hidup dan merupakan indikasi kemajuan
perradaban suatu bangsa karena dapat menunjukkan keberhasilan dalam penciptaan
suatu alat untuk mempermudah pekerjaan sehari-hari

Alat Batu Paleolitik Alat Batu Mesolitik Alat Batu Neolitik


 Dibuat dengan  Dibuat dengan  Pengupaman di seluruh
pemangkasan sederhana pemangkasan yang lebih bagian alat
kompleks
 Terdiri dari pegangan dan  Memiliki ciri kas lonjong dan
tazaman  Bentuk yang lebih sempurna persegi
 Pemangkasan pada satu sisi  Pemangkasan pada dua sisi  Umumnya digunakan
(monofacial) (bifacial) sebagai alat pertanian
Sistem
Ekonomi
Berburu dan meramu tingkat
sederhana
 Diperkirakan berlangsung saat
zaman Pleistosen,
 Masyarakat Nomaden dan
cenderung dekat dengan sumber
air karena dekat dengan sumber
makanan.
 Bermata pencaharian berburu dan
mengumpulkan makanan (Food
gathering).
 Menggunakan alat-alat sederhana
(Alat Paleolitik)
Berburu dan meramu tingkat lanjut
 Manusia sudah mulai menetap dalam jangka
waktu yang lama, hidup berkelompok dalam
jumlah kecil.
 Lokasi yang dipilih adalah Gua (Karst),
dikarenakan sumber air dan makanan melimpah
 Pencarian pangan variatif, hunting, collecting,
foraging, dan gathering.
 Menggunakan alat-alat lebih maju (alat-alat
mesolitik)
 Sudah menggunakan api dalam mengolah
makanan
 Munculnya Kepercayaan Dinamisme
Masa Bercocok Tanam
 Manusia sudah keluar gua dan membentuk
komunitas masyarakat.
 Lokasi yang dipilih untuk bercocok tanam
adalah tepi sungai, danau dan muara
 Menanam (food Producing) padi, talas,
pisang, dan buah sukun, masih dilakukan
masyarakat Bali
 Menggunakan Alat-alat Neolitik,
ditemukan di Gianyar dan Tabanan
Kepercayaan
dan Religi
Animisme Dinamise
 Diambil dari Bahasa yunani  Diambil dari Bahasa Yunani
Anima yang berarti roh. Dunamos yag berarti daya,
 Animisme adalah kepercayaan kekuatan atau kekuasa.
bahwa roh – roh nenek  Dinamisme (pemujaan
moyang punya andil dalam terhadap benda) adalah
kehidupan manusia paham kepercayaan yang
 Paham animisme memiliki meyakini adanya kekuatan
keyakinan setelah manusia gaib atau mistis yang
meninggal dunia, jiwa atau terdapat pada benda-benda
roh akan meninggalkan tertentu.
jasmaninya kemudian dapat
berpindah menempati  Contoh paham dinamisme
makhluk hidup atau benda seperti pemujaan terhadap
material. Oleh sebab itu, batu besar, jimat, senjata,
diperlukan pemujaan kepada api atau pohon
arwah leluhur atau benda Arca Bathara Da Tonta
yang memiliki kekuatan gaib
tersebut agar tidak Lukisan WOJ Nieuwenkamp
mengganggu.
Tirta empul
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai