Anda di halaman 1dari 37

PEMBOROSAN

(waste)

aktivitas tidak bernilai

Presented by :
Zulham Mustamin, ST CSSBB CBA
SIMULASI OMSET-COST-PROFIT

PROFIT

OMSET
BIAYA (SALES)
(COST)
SIMULASI OMSET-COST-PROFIT

non value added


activities
PROFIT
(waste)

BIAYA
TERSEMBUNYI
OMSET
BIAYA (SALES)
(COST)
SIMULASI OMSET-COST-PROFIT

non value added


activities
(waste)
PROFIT

OMSET
(SALES)
BIAYA
(COST)
PEMBOROSAN (Waste)

 Segala Aktivitas yang tidak memberikan nilai


tambah kepada pelanggan
 Pelanggan tidak bersedia membayar akibat
adanya pemborosan ini
 Pemborosan ini akan berdampak langsung
terhadap biaya
 Pemborosan ini mengakibatkan produktivitas
menurun
 Pemborosan ini mengakibatkan material dan
sumber daya (energi) terbuang sia-sia
PEMBOROSAN (Waste)

is just the tip of


the iceberg.
(Typically,management is
aware of less than 5% of
the actual waste)
PEMBOROSAN (Waste)

Aktivitas yang tidak ada nilai tambahnya terhadap produk/jasa


PEMBOROSAN AKIBAT
TRANSPORTASI
Waste Transportasi

 Aktivitas Pemindahan atau pengangkutan barang yang


tidak diperlukan seperti :
 Penempatan sementara

 Penumpukan kembali
 Perpindahan barang

 Jarak perpindahan material jaraknya jauh dari satu


proses ke proses lain.
Waste Transportasi

 Akibat waste transportasi (memindahkan) :


 Potensi kerusakan material meningkat
 Kehilangan waktu akibat memindahkan barang
 Motion atau pergerakan pekerja lebih tinggi menyebabkan
pemborosan energi
 Dibutuhkan area transit atau tempat penyimpanan sementara

 Penyebab terjadinya waste transportasi (memindahkan) :


 Tata Ruang (LAY OUT) Area Kerja yang kurang tepat
 Lokasi proses sebelum dan proses sesudah jaraknya jauh

 perpindahan material yang tidak diatur tidak ada nilai tambahnya


terhadap produk
PEMBOROSAN AKIBAT
INVENTORY
Waste Kelebihan Persediaan (Inventory)

 Persediaan yang berlebihan akan mengakibatkan :


 Produktivitas berkurang karena area kerja menjadi lebih sempit
 Area kerja semakin sempit menyebabkan lead time (waktu kerja)
menjadi lebih lama
 Meningkatkan biaya perawatan untuk penanganan persediaan
 Kesemrawutan atau kesulitan dalam penelusuran atau pencarian
barang
 Sulit mengelola material FIFO (First In First Out)
 Meningkatkan kerusakan barang karena penyimpanan menjadi
lebih lama
 Kas perusahaan (cashflow) menjadi tidak sehat
Waste Kelebihan Persediaan (Inventory)

 PENYEBAB dari kelebihan persediaan :


 Permintaan konsumen / pasar tidak menentu (sulit diprediksi)
 Perkiraan terkait permintaan konsumen pasar (forecast) yang tidak
tepat
 Pengaturan dan penataan barang (stok) tidak tepat
 Pencatatan stok tidak akurat
 Pemasok / supplier tidak terpercaya (tidak capable)
 Pengiriman dari supplier lama
 Harga dari supplier tdk stabil
Waste Kelebihan Persediaan (Inventory)

 MENCEGAH kelebihan persediaan :


 Disiplin menjalankan program 5R
 Memiliki stock level (minimal dan maksimal level)

 Analisa data penjualan dengan akurat


 Order sesuai kebutuhan
 Pencatatan fisik persediaan akurat
 Konsisten melakukan stock opname
 Membina suplier agar proses distribusi barang lancar dan cepat

“Pelanggan tidak mementingkan persediaan, tetapi pengiriman”


PEMBOROSAN AKIBAT
MOTION
Waste Kelebihan Gerakan

 Waktu yang digunakan untuk :


 Mencari barang
 Mencari peralatan
 Mencari file/ dokumen
 Mencari orang
 Menghitung atau mengecek ulang
 Menurunkan dan menaikkan

 Akibat kelebihan gerakan :


 Kehilangan waktu efektif
 Menurunkan produktifitas
 Gampang lelah dan Antusias karyawan menurun
 Turn over karyawan meningkat
Waste Kelebihan Gerakan

 Penyebab dari pemborosan gerakan


 Penempatan yang tidak tepat
 Tempat kerja berantakan
 Metode kerja tidak beraturan (tidak standard) dan tidak konsisten
 Informasi yang salah
 Komunikasi dan koordinasi kurang baik

 Mencegah pemborosan gerakan : 


 Disiplin melakukan 5R
 Memperbaiki sistem komunikasi dan delegasi di pekerjaan

Bergerak belum tentu bekerja, mondar mandir kebingungan mencari


sesuatu adalah pemborosan
PEMBOROSAN AKIBAT
WAITING
Waste Menunggu (Waiting)

 Aktivitas menunggu termasuk pemborosan :


 Menunggu barang datang dari suplier
 Menunggu barang dikirim / diantar ke pelanggan
 Menunggu orang sedang bekerja
 Menunggu proses belum selesai
 Menunggu keputusan
 Menunggu mesin otomatis sedang bekerja
 Menunggu laporan keuangan selesai dibuat

 Akibat pemborosan menunggu:


 Lead time / waktu proses kerja menjadi lebih lama
 Produktivitas lebih rendah
 Efektivitas dan Efisiensi rendah
 Biaya operasional meningkat
 Karyawan lembur dan kelelahan
Waste Menunggu (Waiting)

 Penyebab dari pemborosan menunggu


 Spesialisasi
 Beban kerja yang tidak merata
 Skill tidak merata / kurang training
 Komunikasi yang kurang baik
 Birokrasi yang panjang
 Perfomance suplier atau vendor yang kurang baik
 SOP tidak dijalankan
 Pekerjaan yang mengulang (rework)
 Peralatan kerja yang tidak terawat dengan baik
Waste Menunggu (Waiting)

 Mencegah pemborosan menunggu :


 Multiskill, staff dengan banyak kemampuan
 Meningkatkan skill karyawan dengan training
 Standar Kerja
 Perencanaan dan penjadwalan yang akurat
 Menyeimbangkan atau meratakan beban kerja
 SOP dan Prosedur kerja yang jelas dan terimplementasi dengan baik
 Mengukur performance dari suplier atau vendor

Aktivitas menunggu termasuk pemborosan karena mengurangi produktivitas


WASTE OF
OVER PROCESS
Waste Proses Berlebih (Over Processing)

 Penambahan proses atau aktivitas kerja yang sebenarnya tidak


diperlukan / tidak penting :
 Informasi yang berlebihan dari yang dibutuhkan
 Double input data
 Terlalu banyak form2
 Terlalu banyak tanda tangan
 Proses pengecekan kembali
 Proses Inspeksi dan audit
 Pekerjaan yang tidak sesuai standar
 Menggunakan peralatan kerja yang tidak sesuai
 Penyusunan berulang-ulang
 Rework
Waste Proses Berlebih (Over Processing)

 Akibat dari proses berlebihan


 Ekstra waktu dan tenaga
 Ekstra Material
 Produktivitas menurun

 Penyebab dari proses berlebihan


 Kesenjangan komunikasi
 Persetujuan yang berlebih-lebihan
 Ekstra salinan, informasi yang berlebihan
 Kebutuhan Pelanggan yang tidak terdefinisikan dengan baik
 Pemberian Instruksi yang kurang jelas
 Perencanaan kerja yang kurang akurat
 Kerja yang tidak terstandar
 SOP tidak dijalankan
 Tindakan penanggulangan yang bersifat "sementara
Waste Proses Berlebih (Over Processing)

 Mencegah proses berlebih


 Standar Kerja dan Instruksi Kerja
 SOP
 Pemeliharaan dan perawatan peralatan
 Menggunakan sistem informasi berbasis IT
 Menggunakan teknologi terupdate

Proses berlebih menyebabkan terjadinya aktivitas redundan (berulang)


menyebabkan pemborosan waktu dan tenaga
Contoh Waste Proses Berlebih

 Sebelumnya 11 aktivitas menjadi 9


aktivitas
 Receiving dan display barang lebih
cepat
PEMBOROSAN AKIBAT
OVERPODUCTION / OVEORDER
Waste Produksi / Order Berlebih

 Dua jenis kelebihan produksi/ order:


 lebih banyak dari yang diperlukan pada proses berikutnya
 lebih dini / lebih cepat dari yang diperlukan pada proses berikutnya.

 Akibat dari produksi/ order berlebihan


 Menciptakan pemborosan persediaan dan pemborosan lainnya
 Kelebihan persediaan (meningkatkan biaya penyimpanan dan biaya
penanganan)
 Aliran material yang buruk
 Aliran informasi yang buruk
 Lead time yang lama
 Meningkatkan produk cacat karena proses penyimpanan
 Meningkatkan biaya tenaga kerja
Waste Produksi Produksi/ Order Berlebih

 Penyebab dari produksi/ order berlebihan


 Proses-proses yang bottleneck
 Kapasitas dalam rangkaian yang tidak seimbang (unbalanced process)
 Masalah Mutu
 Sistem logistik yang buruk
 Layout yang buruk (tanpa pola aliran)
 Praktik-praktik penghematan yang terlalu fokus pada investasi yang sudah
terjadi
 Mental "nanti kalau ..." atau "Just In Case ..."
 Scheduling yang kurang tepat
PEMBOROSAN AKIBAT
DEFECT (Cacat)
Waste Defect (Cacat)

 Pemborosan akibat terjadinya kerusakan atau kesalahan atau cacat dari


suatu produk atau jasa yang diberikan.
 Pemborosan karena KUALITAS yang BURUK
 Pemborosan karena Produk atau Jasa tidak sesuai dengan harapan
(ekspektasi) pelanggan
 Akibat dari produk/ service cacat :
 Pelanggan komplain
 Barang dikembalikan
 Klaim garansi
 Biaya pertanggung jawaban
 Biaya penarikan kembali
 Diskon
 Pelanggan pergi
Waste Defect (Cacat)

 Penyebab dari produk atau jasa cacat :


 Control yang lemah
 SOP atau Instruksi kerja tidak jelas
 Ketidak pahaman mengenai product knowledge
 Informasi yang salah
 Permintaan Pelanggan yang sulit dipahami
 Karyawan melakukan kekeliruan / kesalahan
 Desain produk yang buruk
 Tingkat inventori yang tinggi
 Tata letak yang jelek (poor layout)
 Permintaan Pelanggan yang sulit dipahami
Waste Defect (Cacat)

 Mencegah dari produk atau jasa cacat :


 SOP
 Training karyawan
 Supervisi dan Control
 Dokumentasi proses dengan baik
 Program 5S
 Menyeimbangkan tingkat inventory
 Built in Quality
 Poka Yoke (anti salah)

Pemborosan akibat reject menyebabkan semua pemborosan lainnya


akan mengikuti/ berdampak
PEMBOROSAN AKIBAT
SDM Tidak Optimal
Waste SDM Tidak Optimal

 Pemborosan SDM Tidak Optimal Pemborosan akibat tidak maksimal/ optimalnya


kemampuan Sumber Daya Manusia / Karyawan di pekerjaannya
 Penyebab SDM Tidak Optimal :
 Perusahaan tidak memaksimalkan pengalaman orang, pengetahuan
keterampilan, atau kreativitas
 Salah penempatan posisi karyawan
 Salah memilih leader
 Kurangnya pengetahuan
 Kurangnya ketrampilan (skill)
 kurangnya ide atau saran
 kurangnya pelatihan
Waste SDM Tidak Optimal

 Mencegah Waste SDM tidak Optimal :


 Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja.
 Jobdesk jelas
 Sistem recruiment
 Sistem training
 Penetapan KPI
 Penetapan Performance Appraisal

Orang Tepat di tempat yang tepat akan memberikan jaminan terhadap


kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai