Anda di halaman 1dari 10

Meniti Hidup

dengan
Kemuliaan

Sufiati, S.Ag
Meniti hidup dengan kemuliaan dapat dilakukan dengan
cara :

Khusnudzon
Mujahadah An-Nafs
(Pengendalian diri)
(Prasangka baik)

Ukhuwah
(Persaudaraan)
Khusnudzon pada Allah

Khusnudzon Khusnudzon pada diri sendiri


(Prasangka baik)

Khusnudzon pada orang lain


Ukhuwah Islamiyyah
(Diikat dengan akidah)

Ukhuwah Ukhuwah Wataniyyah


(Persaudaraan) (Persaudaraan bangsa)

Ukhuwah Basyariyyah
(Persaudaraan sesama manusia)
Dalil tentang Pengendalian Diri

‫ك بَعْضُه ُ ْم‬ َ ‫ن آوَوْا و َنَصَر ُوا ُأ ولَِٰئ‬ َ ‫الل ّه ِ و َال َ ّذ ِي‬


َ ‫ل‬ ِ ‫ن آم َن ُوا و َه َاجَر ُوا وَج َاهَد ُوا بَِأ مْوَالِه ِ ْم وََأ نْفُسِه ِ ْم فِي سَب ِي‬ َ ‫ن ال َ ّذ ِي‬
َّ ‫إ‬
‫ن اسْ تَن ْصَر ُوك ُ ْم فِي‬
ِ َ‫جر ُوا ۚ وِإ‬ِ ‫جر ُوا م َا لَك ُ ْم م ِنْ وَل َاي َتِه ِ ْم م ِنْ شَيْء ٍ ح ََت ّى يُهَا‬ َ ‫َأ وْلِيَاء ُ بَعْضٍ ۚ و َال َ ّذ ِي‬
ِ ‫ن آم َن ُوا و َل َ ْم يُهَا‬
ٰ
ٌِ‫الن ّصْر ُ ِإ َلّا عَلَى قَو ْ ٍم بَي ْنَك ُ ْم و َبَيْنَه ُ ْم م ِيثَاقٌ ۗ و ََالل ّه ُ بِمَا تَعْم َلُونَ بَصِ ير‬َ ُ ‫الد ِّي ِن فَعَلَيْكُم‬
ٰ
Arti :
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada
jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang
muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman,
tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka
berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama,
maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu
dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (Al-Anfal : 72)
Arti :
“Orang yang perkasa bukanlah orang yang menang dalam perkelahian, tetapi
orang yang perkasa adalah orang yang mengendalikan dirinya ketika marah.”
(H.R. Bukhari dan Muslim)
Dalil tentang Khusnudzon

‫سس ُوا وَل َا يَغْت َْب‬ ّ َ َ ‫ن ِإ ثْم ٌ ۖ وَل َا تَج‬ِّ ‫ظ‬ّ َ ‫ْض ال‬ َ ‫ن بَع‬ّ َ ‫ن ِإ‬ ّ َ ‫ن ال‬
ِّ ‫ظ‬ َ ِ ‫ن آم َن ُوا اجْ تَن ِب ُوا كَث ِير ًا م‬ َ ‫ي َا َأ ُ ّيهَا ال َ ّذ ِي‬
ٌ ّ ‫الل ّه َ ت َو‬
‫اب‬ َ ‫ن‬ ّ َ ‫الل ّه َ ۚ ِإ‬
َ ‫ل لَحْم َ َأ خِيه ِ مَي ْتًا ف َكَرِه ْتُم ُوه ُ ۚ و ََات ّق ُوا‬ َ ُ ‫ِب َأ حَد ُك ُ ْم َأ ْن يَْأ ك‬ ّ ُ ‫يح‬
ُ ‫ضك ُ ْم بَعْضًا ۚ َأ‬ ُ ْ‫بَع‬
ٌ ‫رَحِيم‬
Arti :
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”
(Al-Hujurat : 12)
Dalil tentang Ukhuwah

َ‫الل ّه َ لَع َ ّلك ُ ْم تُرْحَم ُون‬


َ ‫ِإ َن ّمَا ال ْمُْؤم ِن ُونَ ِإ خْ وَة ٌ فََأ صْ لِحُوا بَيْنَ َأ خَو َيْك ُ ْم ۚ و ََات ّق ُوا‬
Arti :
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat..” (Al-Hujurat : 10)
Arti :
““Dari Nu’man bin basyir r.a., ia berkata, Rasulullah saw. Bersabda, ‘Kamu melihat
orang-orang mukmin itu saling menyayangi, saling mencintai, dan saling menunjukkan
rasa simpati, seperti halnya tubuh yang jika salah satu organ tubuhnya mengaduh
kesakitan maka seluruh tubuh akan terpanggil (menjalar) untuk tidak tidur dan
(merasakan) demam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Anda mungkin juga menyukai