KELAS 3A
Kelompok 11:
Athia Auladiah P05130219001
Rosita Febrianti P05130219030
Dosen Pengampuh:
Heti Rais Khasanah, S.Farm., M.Sc., Apt.
Latar Belakang
Farmakodinamika mempelajari efek obat dalam tubuh atau jaringan hidup atau memelajari
pengeruh obat terhadap fisiologi tubuh.
1.Mekanisme Obat
Efek obat terjadi karena interaksi fisiko-kimiawi antara obat atau metabolit aktif dengan
reseptor atau bagian tertentu dalam tubuh. Obat bekerja melalui mekanisme sebagai berikut:
• Interaksi obat-reseptor
Obat+Reseptor memberikan efek farmakologi, disebut agonis. Contoh: agonis reseptor
kolinergik/muskarinik a.l. carbakol, arecolin, methakolin, pilokarpin. Obat+Reseptor
menghalangi obat lain memberikan efek farmakologi, disebut antagonis.
• Interaksi obat-enzim
Contoh: obat penghambat enzim asetil kolin esterase (ACE) sehingga memberikan efek
kolinergik a.l. neostigmin, parathion.
• Kerja non-spesifik (tanpa ikatan dengan reseptor atau enzim)
Contoh: Na-bikarbonas (merubah pH cairan tubuh), alcohol (denaturasi protein), norit
(mengikat racun atau bakteri).
2.Reseptor Obat
Reseptor dapat berupa protein, asam nukleat, enzim,
karbohidrat atau lemak yang merupakan bagian dari
sel, ribosom, atau bagian lain. Semakin banyak obat
yang menduduki reseptor, berbanding lurus dengan
kadar obat dalam plasma. Reseptor yang umumnya
dikenal a.l. reseptor kolinergik/muskarinik, reseptor
alfa-adrenergik (alfa-1 & alfa-2), reseptor beta-
adrenergik (beta-1 & beta-2).
2.ANTIDIARE
• Diare: BAB lebih dari 3 x sehari dengan konsistensi yang encer
• Merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh, Masalah: sering disertai dengan nyeri
perut, mual, muntah, dan demam, dan dapat menyebabkan dehidrasi
Obat Antidiare
• Antimotilitas untuk mencegah gerakan peristaltik usus sehingga gerakan menekan ke
bawah untuk BAB menjadi berkurang. Contoh: Loperamid (Imodium®) 2 mg
• Adsorben menyerap racun/ mikroorganisme pada usus dan melapisi usus. Contoh:
Kaolin, Pektin, Atapulgit.
3. OBAT PENCAHAR
Beberapa istilah yang berkaitan
• Defekasi: proses BAB
• Konstipasi: Kesulitan defekasi karena tinja mengeras atau otot polos usus yang lumpuh
• Obstipasi: keadaan konstipasi yang parah karena obstruksi intral (misalnya pada karsinoma kolon
sigmoid)
• Pencahar: Golongan obat yang dapat membantu memperlancar defekasi
4. ANTIKEMBUNG (antiflatulent)
• Flatulent: flatus atau gas yang terdapat pada saluran pencernaan
• Gas yang berlebihan dapat menimbulkan nyeri dan rasa yang tidak nyaman
• Penyebab utama gas adalah air swallowing (gas yang tertelan). Selain itu pasca operasi, dispepsia,
tukak lambung, iritasi kolon.
Obat Antiflatulents
• Simetikon
– Dofoaming action: mencegah terbentuknya kantong gas pada usus
• Charcoal
– Merupakan adsorbent yang menurunkan jumlah gas pada intestinal.
5. ANTIEMETIK (ANTIMUNTAH)
Emesis = muntah
• Merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh (sesuatu yang normal)
OBAT ANTIEMETIK
-Obat bebas (obat yang dapat diperoleh tanpa resep dokter)
-Obat dengan resep.
TERIMA KASIH