Anda di halaman 1dari 16

Risk

Assessment
Bahan Kimia
dalam Industri
Karsinogenik
Asrianto. M K032212002
Ismi Febriyanti Syaharir K032212003
Ilma Helmalia Putri K032212004
Ikbal. R. Husain K032212009
01
Risk Assessment
Definisi Penilaian
Risiko
Penilaian suatu risiko dengan cara
membandingkannya terhadap tingkat atau
kriteria risiko telah ditetapkan.
Standard Risk Assessment
(Standard by AS/NZS 4360)

● E : Extreme Risk (sangat berisiko dan


segera secepatnya dibutuhkan
tindakan)
● H : High Risk (risiko yang besar
dibutuhkan perhatian dari manajer
puncak)
● M : Moderat Risk (risiko sedang,
dibutuhkan sebuah tindakan agar
risiko berkurang)
● L : Low Risk (risiko rendah yang
masih ditoleransi)
Hal-hal yang harus dipahami dalam
Penilaian Risiko

Konteks dan objek dari Risiko-risko apa saja yang Bagaimana penilaian risiko Metode dan teknik yang
organisasi bisa ditoleransi dan dapat diintegrasikan ke dalam digunakan untuk penilaian
bagaimana risiko yang tidak proses organisasi risiko terhadap proses
diterima akan diperlukan manajemen risiko secara
keseluruhan

Akuntabilitas, tanggung Sumber daya yang memadai Bagaimana penilaian risiko


jawab dan kewenangan dalam untuk melaksanakan penilaian akan ditinjau dan dilaporkan
melaksanakan risiko risiko
Tahapan Identifikasi
&
Penilaian Risiko
Identifikasi risiko (Risk Identification) merupakan proses menemukan, mengenali
dan menggambarkan risiko adalah daftar risiko secara komprehensif dan disusun
berdasarkan peristiwa-peristiwa yang mungkin menciptakan, meningkatkan,
mencegah, menurunkan, memperlambat atau menunda pencapaian tujuan.

Memperkirakan risiko (Risk Estimation)/Analisa risiko (Risk Analysis) merupakan


proses untuk memahami sifat risiko dan untuk menentukan tingkat risiko

Evaluasi risiko (Risk Evaluation), tujuannya adalah untuk membantu dalam


membuat keputusan, berdasarkan hasil analisis risiko, risiko mana yang
memerlukan perbaikan dan prioritas untuk dilakukan lebih awal
Langkah-langkah melakukan
Risk Assessment
Menentukan siapa, Mencatat temuan-temuan

1 dimana dan bagaimana


yang mungkin akan 3 yang telah didapatkan
5
terkena bahaya

Identifikasi bahaya
2 Evaluasi risiko dan buat
keputusan berdasarkan 4 Tinjau kembali penilaian
anda dan update ketika
pengukuran pengendalian diperlukan
Tahapan Kajian
Risiko Bahan Kimia

Karakteristik Bahaya Kajian Paparan Karakterisasi Risiko

Mengidentifikasi luasan Menggabungkan informasi yang


paparan luasan paparan yang diperoleh dari karakterisasi
:Penentuan Dosis-Respon
sebenarnya terjadi. Level bahaya dan kajian paparan untuk
paparan diperkirakan atau mendapatkan sifat alami dan
diukur besarnya risiko serta tindakan
pengelolaannya
02
Bahan Kimia
Karsinogenik
Definisi
Karsinogenik
Karsinogenik atau karsinogen merupakan
seluruh nyawa, zat dan paparan apapun yang
daoat menimbulkan risiko kanker. Karsinogen
ada dimana-mana.
Contoh bahan kimia karsinogen dalam
makanan adalah nitrat, aflatoxin, dan
kadmium. Karsinogen menyebabkan
perubahan atau mutasi DNA, yang berujung
pada kanker.
Bahan Kimia Karsinogenik
1. Aflatoksin, secara alami dihasilkan
oleh jamur tertentu
2. Senyawa arsenic
3. Asbestos
4. Bensol
5. Benzidine
6. Senyawa nikel
7. Radiasi matahari
8. Bedak yang mengandung
asbestiform
9. Vinil klorida
Klasifikasi Zat Karsinogenik
Menurut Badan Internasional Penelitian Kanker (International
Agency for Research on Cancer/IARC) bagian dari WHO

1 2A
Karsinogenik untuk manusia Kemungkunan besar karsinogenik
untuk manusia

2B 3
Dicurigai berpotensi karsinogenik Tidak termasuk karsinogenik pada
untuk manusia manusia
Sumber Zat Karsinogenik

Rokok dan asap rokok Makanan dan minuman Bahan kosmetik


tertentu
Risk Karsinogenik
Risiko Karsinogenik dapat dinyatakan sebagai Excess Cancer Risk (ECR), dihitung dengan
mengalikan asupan () dengan CSF:

ECR = (mg/kg/hari) x CSF (mg/kg/hari)-1

Persamaan Intake : I =
Ket:
I = intake (asupan), jumlah risk agent yang diterima individu per berat badan per hari
(mg/kgxhari)
C= konsentrasi risk agent, mg/M3 (udara, mg/L (air minum), mg/kg (makanan)
R= laju (rate) asupan, 20 M3/hari (udara), 2 L/hari (air minum)
tE= waktu pajanan harian, jam/hari
fE= frekuensi pajanan tahunan, hari/tahun
Dt= durasi pajanan, real time atau 30 tahun proyeksi
Wb= berat badan, kg
tavg= periode waktu rata-rata 70 tahun x 365 hari/tahun
Batas Aman menurut Durasi Pajanan
Batas aman menurut durasi pajanan bisa menentukan kapan gejala
toksin (maksimum) bisa ditemukan
Durasi (Dt) dihitung dengan mengganti I dengan RfD
Dt =

Laju Konsumsi (R) yang Aman


Laju konsumsi (R) aman dihitung dengan menggunakan Persamaan Intake yang disusun
ulang (I = RfD, pola pajanan berat badan):
R = (L/hari)

Baku Mutu Anjuran Kesehatan


Memakai RfD sebagai dosis harian aman dan air minum bukan satu-satunya sumber,
kontribusinya paling banyak yaitu 80% dari total asupan
DWEL = (L/hari)
MCLG = Kontrb x DWEL
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai